Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/292335347

Mitigasi Gangguan Transmisi Akibat Petir Pada PT. PLN (Persero) P3B
Sumatera UPT Tanjung Karang

Conference Paper · December 2012

CITATIONS READS

0 1,548

5 authors, including:

Eko Prasetyo
Perusahaan Listrik Negara
4 PUBLICATIONS   3 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Eko Prasetyo on 31 January 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


1

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR


PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG

Handy Wihartady, Eko Prasetyo, Muhammad Bayu Rahmady, Rahmat Hidayat, Aryo Tiger Wibowo
PT. PLN (Persero) P3B Sumatra UPT Tanjung Karang
Jl. Basuki Rahmat No 19, Bandar Lampung

Abstrak: Petir merupakan penyebab gangguan Sehubungan dengan poin c di atas, berikut ini data
transmisi paling dominan di Indonesia. Di wilayah gangguang transmisi pada jalur backbone pada tahun
kerja UPT Tanjung Karang tercatat 10 kali gangguan 2011 dan 2012.
transmisi yang disebabkan oleh petir terjadi pada tahun
2012 dan 2 diantaranya menyebabkan Subsistem
Lampung padam total. Beberapa pemeriksaan dan
perbaikan telah dilakukan antara lain perbaikan
pentanahan tower transmisi, penyambungan ground
wire, penggantian insulator yang mengalami flashover,
dan pemasangan Transmission Line Arrester (TLA).
Tulisan ini akan membahas perbaikan-perbaikan yang
telah dilakukan tersebut dengan titik berat pada
pemasangan TLA. Efektifitas pemasangan TLA masih
belum dapat disimpulkan karena intensitas petir masih
belum terlalu tinggi akibat baru dimulainya musim
penghujan sehingga data yang terkumpul masih minim. Tabel 1. Gangguan petir pada SUTT backbone tahun
2011 [1]

1 PENDAHULUAN

UPT Tanjung Karang merupakan unit operasional


transmisi dan gardu induk dengan wilayah kerja dari
Bukit Asam sampai Kalianda yang melayani 5 area
distribusi. Suplai energi listrik diperoleh dari 2 sektor
pembangkitan dan transfer energi dari UPT Palembang
melalui SUTT 150 kV Bukit Asam – Baturaja untuk
selanjutnya disalurkan ke pusat beban melalui SUTT
150 kV Baturaja – Bukit Kemuning – Kotabumi -
Tegineneng. Performa dari pembangkit-pembangkit
yang ada di Subsistem Lampung masih belum optimal
sehingga mayoritas energi masih mengandalkan transfer
energi dari UPT Palembang. Kendala-kendala yang
dihadapi oleh UPT Tanjung Karang akibat transfer Tabel 2. Gangguan petir pada SUTT backbone tahun
energi tersebut adalah : 2012 hingga akhir November 2012[2]
a. SUTT 150 kV Bukit Asam – Baturaja – Bukit
Kemuning sebagai backbone utama masih Mengacu pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa pada
menggunakan ACSR 240 mm2 tiap penghantar tahun 2011 terdapat enam kali gangguan petir pada
dengan beban transfer maksimum 250 MW. Kondisi saluran backbone dengan total lama padam SUTT
ini mengakibatkan security N-1 tidak terpenuhi. selama 1 jam 52 menit dan total energi tidak tersalurkan
b. Transfer energi yang besar dan kurangnya suplai sebesar 1.098,8 MWh. Sedangkan pada tahun 2012
MVAR di Subsistem Lampung menyebabkan gangguan petir pada saluran transmisi backbone telah
realisasi susut transmisi menjadi sebesar 5 – 6 %. mengakibatkan 4 kali padam konsumen dengan total
c. Intensitas petir sangat tinggi sehingga dibutuhkan energi tidak tersalurkan sebesar 1.804,94 MWh.
perhatian ekstra untuk mencegah gangguan akibat
petir pada jalur tersebut. Berdasarkan data-data tersebut di atas, maka UPT
d. Akibat sering dibebani pada beban maksimal maka Tanjung Karang dituntut untuk melaksanakan perbaikan
konduktor dan kelengkapannya harus lebih sering yang akan dibahas secara detail pada bagian 3.
dimonitor.

PT. PLN (Persero) - Forum Pemeliharaan Transmisi Direktorat Operasi Indonesia Barat 2012
2

2 SAMBARAN PETIR PADA TRANSMISI Internal Breakdown Insulator

Sambaran petir pada saluran transmisi dapat


menyebabkan gangguan melalui 3 cara (seperti
ditunjukkan pada gambar 1) :
a. Sambaran langsung pada kawat fasa atau biasa
disebut direct lightning stroke. Hal ini disebabkan
karena kegagalan sudut perlindungan petir. Biasanya
disebabkan oleh petir dengan arus yang tidak terlalu
besar sehingga diameter jarak sambarannya tidak
terlalu besar. Arus sambaran petir tersebut jika
dikalikan dengan 0.5 dari karakteristik impedansi
(300 Ω) akan menghasilkan magnitude tegangan Gambar 2. Gangguan arc pada insulator dan arcing
yang besar sehingga dapat menyebabkan flashover horn
atau sparkover. Kejadian ini biasa disebut sebagai
shielding failure flash/sparkover. 3 MITIGASI GANGGUAN AKIBAT PETIR
b. Sambaran tidak langsung yang mengenai tower atau
kawat tanah (ground wire). Nilai arus petir dan Berdasarkan uraian pada bagian 2, beberapa hal perlu
pentanahan kaki tower yang besar serta nilai diperhatikan untuk menghindari gangguan akibat
impedansi tower menyebabkan magnitude tegangan sambaran petir, diantaranya adalah perbaikan
menjadi besar sehingga dapat menyebabkan pentanahan kaki tower, pemasangan TLA, dan
flashover atau sparkover. Kejadian ini biasa disebut penambahan keping insulator.
sebagai back flash/sparkover.
c. Sambaran petir di sekitar saluran transmisi yang 3.1 Perbaikan pentanahan kaki tower
menyebabkan induksi tegangan pada kawat fasa atau Mayoritas hasil pengukuran resistansi pentanahan kaki
tanah. tower SUTT tahunan telah menunjukkan nilai resistansi
C
A → Indirect lightning stroke (in the tower or ground wire)
pentanahan yang baik dan memenuhi standar yaitu
B → Direct lightning stroke (in the phase wire) due to shielding failure
C → Lightning stroke in the vicinity of the line or tower
kurang dari 10Ω. Pada tower dengan resistansi
pentanahan yang tinggi telah dilaksanakan perbaikan
B A
dengan hasil yang baik seperti terlihat pada Gambar 3.

Gambar 1. Sambaran petir pada saluran transmisi


Gambar 3. Grafik perbaikan resistansi gabungan
Jenis-jenis sambaran petir di atas, seperti telah pentanahan tower SUTT backbone
dijelaskan, akan mengakibatkan magnitude tegangan
yang tinggi sehingga memberikan tekanan (stress) yang Hal lain yang dilaksanakan untuk memperbaiki sistem
melebihi kemampuan daya tahan insulator atau arcing pentanahan tower adalah :
horn. - Penyambungan ground wire ke tower, banyak
temuan ground wire tidak disambung ke tower.
Hal ini dapat menimbulkan gangguan arc pada insulator - Penambahkan konduktor penghubung ground
atau arcing horn yang berupa internal breakdown wire ke tanah serta menambah grounding rod
insulator, flashover, dan sparkover seperti ditunjukkan di tanah seperti ditunjukkan pada gambar 4
pada gambar 2. Jika nilai magnitude tegangan sangat
tinggi, backflash/sparkover dapat terjadi pada lebih dari Sebagai upaya mitigasi lanjutan dalam meminimalisir
1 fasa dan mengakibatkan gangguan 2 fasa tanah gangguan petir maka diprogramkan solusi baru dengan
bahkan pada 2 penghantar sekaligus. metode instalasi Transmission Line Arrester (TLA) dan
upaya unbalance insulator dengan penambahan

PT. PLN (Persero) - Forum Pemeliharaan Transmisi Direktorat Operasi Indonesia Barat 2012
3

insulator pada salah satu line pada tower SUTT Sebagai bentuk mitigasi gangguan petir pada SUTT
backbone sebagai solusi untuk meminimalisir gangguan backbone maka mulai tanggal 23 Mei 2012 – 21 Juli
transmisi akibat sambaran petir. 2012 telah dilaksanakan instalasi TLA pada penghantar
1 di 67 tower SUTT mulai dari GI Bukit Asam hingga
GI Tegineneng.

Gambar 4. Metode perbaikan resistansi pentanahan


dengan konduktor penghubung ground wire

3. 2 Instalasi TLA dan Unbalance Insulator


Data yang diperoleh dari Stasiun BMKG Kotabumi
menunjukkan bahwa pada SUTT backbone khususnya
pada saluran Baturaja – Bukit Kemuning dan Bukit
Kemuning - Kotabumi cukup rawan dengan gangguan
petir, yaitu memiliki kerapatan petir lebih dari
1.359.599 sambaran per tahun dengan nilai sambaran
terbesar yaitu lebih dari 2.950.774 sambaran per tahun Gambar 6. Peta sebaran petir CG penghantar Bukit
pada wilayah saluran Bukit Kemuning – Kotabumi. Asam - Baturaja[4]

Gambar 7. Kondisi aktual instalasi TLA

Pada tower transmisi yang berada pada wilayah kerja


UPT Tanjung Karang terdapat dua macam insulator
yang umum dipasang yaitu tipe porcelain dan kristal.
Kedua tipe insulator tersebut dipasang dengan lokasi
sebaran sebagai berikut :

Gambar 5. Peta intensitas petir provinsi Lampung [3]

PT. PLN (Persero) - Forum Pemeliharaan Transmisi Direktorat Operasi Indonesia Barat 2012
4

Tabel 3. Alokasi sebaran insulator pada SUTT backbone Tabel 5. Alokasi waktu instalasi TLA

Hasil climb up inspection yang telah dilaksanakan oleh


tim PDKB menunjukkan bahwa historical flashover
pada SUTT backbone adalah sebagai berikut[4] :

Tabel 6. Alokasi fasa instalasi TLA

Penambahan insulator pada SUTT backbone


penghantar 1 dilaksanakan bersamaan dengan climb up
inspection pada penghantar 2. Adapun alokasi upaya
unbalance insulator tiap saluran SUTT backbone adalah
sebagai berikut :
Tabel 4. Historical flashover hasil climb up inspection
SUTT backbone tahun 2010 - 2012

Historical flashover tersebut merupakan bukti bahwa


mayoritas gangguan petir SUTT terjadi pada penghantar
Baturaja - Bukit Kemuning. Guna meminimalisir
probabilitas terjadinya flashover pada tower tersebut,
maka jumlah insulator yang memisahkan antara kawat Tabel 7. Alokasi waktu upaya unbalance insulator
transmisi dan tower transmisi ditambah.
Mengacu pada Tabel 6 maka dapat diketahui bahwa
Upaya ini dilaksanakan hanya pada salah satu line hingga bulan November 2012 telah terdapat total 7 kali
dalam tiap tower transmisi dengan tujuan lebih gangguan petir pada saluran SUTT backbone dimana 6
melindungi penghantar 1 dan mengorbankan diantara-nya terjadi sebelum dilaksanakan instalasi TLA
penghantar 2 untuk hanya bergantung pada fungsi auto dan upaya unbalance insulator.
reclose relay distance dalam menjaga penghantar 2 dari
kemungkinan terputusnya penyaluran tenaga listrik
ketika terjadi gangguan petir.

Ketika terjadi gangguan petir pada kedua penghantar,


penghantar 1 diharapkan lebih tahan dari kemungkinan
tegangan tembus dan penghantar 2 akan tembus terlebih
dahulu, sehingga relay distance pada penghantar 2 akan
mendeteksi gangguan petir dan meng-initiate auto
reclose.

4 ANALISA TITIK INSTALASI TLA

Secara umum instalasi TLA pada SUTT backbone


dilaksanakan pada penghantar 1 dengan alokasi tiap
saluran penghantar adalah sebagai berikut :

Tabel 8. Perbedaan efek flashover berdasarkan lokasi


instalasi TLA pada riset Syarif Hidayat[5]

PT. PLN (Persero) - Forum Pemeliharaan Transmisi Direktorat Operasi Indonesia Barat 2012
5

Sebagai referensi pengembangan, ke depan dapat 3. Sebagai referensi pengembangan, ke depan


dipertimbangkan untuk memodifikasi lokasi instalasi dapat dipertimbangkan untuk memodifikasi
TLA pada tower transmisi mengacu pada hasil riset lokasi instalasi TLA pada tower transmisi
Syarif Hidayat[5] dan EGAT di Thailand[6]. mengacu pada hasil riset EGAT di Thailand[5]
dan Syarif Hidayat[6].

6 REFERENSI
[1]. Tim Rencana dan Evaluasi, Pencapaian
Kinerja UPT Tanjung Karang 2011, PT. PLN
(Persero) UPT Tanjung Karang, Bandar
Lampung, 2011.
[2]. Tim Rencana dan Evaluasi, Verifikasi Kinerja
UPT Tanjung Karang 2012, PT. PLN (Persero)
UPT Tanjung Karang, Bandar Lampung, 2012.
[3]. Santoso, Ari, Peta Intensitas Petir Wilayah
Lampung 2011, Stasiun Geofisika BMKG
Kotabumi, Kotabumi, 2011.
[4]. Tim Pekerjaan Dalam Kondisi Bertegangan,
Laporan Pelaksanaan Penggantian dan
Penambahan Insulator SUTT 150 kV Bukit
Asam – Baturaja I Tanggal 08 – 20 Mei 2012,
Tabel 9. Hasil riset instalasi TLA oleh EGAT tahun PT. PLN (Persero) UPT Tanjung Karang,
2008 - 2011[6] Bandar Lampung, 2012.
[5]. Hidayat, Syarif, Lightning & Transmission
Dari kedua riset tersebut dapat disimpulkan bahwa Lines, ITB, Bandung, 2012.
probabilitas paling aman dari sambaran petir dapat [6]. 2012Suriyawong S dan Ruangkittikhun W,
diperoleh ketika TLA dipasang di kedua penghantar Transmission Line Arresters (TLA) Application
pada posisi tiga fasa. On The 115 Kv Power Lines In Thailand,
CEPSI, Bali, 2012.
Hasil riset Syarif Hidayat yang menunjukkan
probabilitas terbaik diperoleh ketika dipasang pada fasa
atas dan bawah tidak dapat dijadikan referensi penuh
karena hasil riset EGAT menunjukkan masih terdapat
flashover ketika konfigurasi tersebut digunakan pada
tower transmisi mereka.

Hingga tulisan ini dibuat total terdapat 1 buah rekaman


sambaran petir yang melewati TLA yang terpasang pada
SUTT penghantar Baturaja - Blambangan Umpu, yaitu
berupa sambaran petir negatif pada tower 306 kawat
transmisi fasa S.

5 KESIMPULAN

1. Instalasi TLA dan unbalance insulator


dilaksanakan hanya pada salah satu line dalam
tiap tower transmisi dengan tujuan lebih
melindungi penghantar 1 dan mengorbankan
penghantar 2 untuk hanya bergantung pada
fungsi auto reclose relay distance dalam
menjaga penghantar 2 dari kemungkinan
terputusnya penyaluran tenaga listrik ketika
terjadi gangguan petir.
2. Efektifitas pemasangan TLA masih belum
dapat disimpulkan karena intensitas petir masih
belum terlalu tinggi akibat baru dimulainya
musim penghujan sehingga data yang
terkumpul masih minim.

PT. PLN (Persero) - Forum Pemeliharaan Transmisi Direktorat Operasi Indonesia Barat 2012

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai