Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN STIMULAN JAMBAN


SEHAT TAHUN ANGGARAN 2018

LOGO DESA

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN JEPARA
2017

0
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pemerintah Republik Indonesia tengah melakukan upaya
percepatan peningkatan akses terhadap sanitasi yang layak untuk
mencapai target 100-0-100. Salah satunya melalui Program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dituangkan pada Kepmenkes
No.852/Menkes/IX/2008 tentang Strategi STBM, dan telah
diperbaharui dengan PMK No. 3 Tahun 2014, tentang STBM.
Pendekatan Program STBM menitikberatkan pada perubahan perilaku
masyarakat secara kolektif melalui komponen penciptaan kebutuhan
(demand), penyediaan layanan (supply), dan penciptaan lingkungan
kondusif (enabling environment).

Sektor sanitasi merupakan salah satu pelayanan publik yang


mempunyai kaitan erat dengan kemiskinan. Kondisi sanitasi yang
tidak memadai akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan
dan lingkungan. Tantangan yang dihadapi Kabupaten Jepara terkait
dengan masalah air minum, hygiene dan sanitasi masih sangat besar.
Pada bulan november 2017 menunjukkan capaian KK terhadap akses
sanitasi / jamban sehat sebesar 86,6 % artinya masih 13,2 % rumah
tangga yang belum memiliki akses jamban sehat dan masyarakat
masih buang air besar sembarangan. Upaya yang lebih strategis perlu
dilakukan dalam membangun strategi promosi kesehatan higiene dan
sanitasi untuk mendukung percepatan perubahan perilaku masyarakat
yang lebih higienis dan saniter.

Untuk itu perlu dilakukan intervensi terpadu, untuk mendukung


Universal Access tahun 2019 bidang sanitasi. Dengan mengacu pada
Permenkes RI Nomor 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat, yang menggunakan pendekatan untuk merubah perilaku
higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan cara
pemicuan yang bertujuan memandirikan masyarakat untuk
melaksanakan pengembangan higiene sanitasi di wilayah Kabupaten
Jepara. Pada akhir tahun 2019 ditargetkan tidak ada lagi masyarakat
di Kabupaten Jepara yang melakukan praktek Buang Air Besar
Sembarangan ( BABS).

2. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan

1
Negara.

b. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional.

c. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).

d. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan


Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2014
Nomor 1676).

e. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan


Kementerian Kesehatan Nomor : HK.03.03/I.1/55/2016 tanggal 8
Januari 2016 tentang Aplikasi e-Planning dan Sipermon 2017
Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan
RI.

3. Gambaran Umum

Kabupaten Jepara sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa


Tengah terletak di daerah Pantai Utara pada posisi 110° 9’ 48,02” BT
sampai 110° 58’ 37,40” BT dan 5° 43’ 20,67” LS sampai 6° 47’ 25,83”
LS. Sebelah barat dan utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah
timur berbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pati serta
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Demak. Jarak
kecamatan terdekat dari ibukota adalah Kecamatan Tahunan yaitu 7
km dan jarak kecamatan terjauh adalah Kecamatan Karimunjawa yaitu
90 km.

Luas wilayah daratan Kabupaten Jepara 1.004.132 km² dengan


panjang garis pantai 72 km. Selain itu juga mencakup luas lautan
sebesar 1.845,6 km². Pada lautan tersebut terdapat daratan
kepulauan sejumlah 27 pulau, dengan 5 pulau berpenghuni dan 22
pulau tidak berpenghuni. Wilayah kepulauan tersebut merupakan
Kecamatan Karimunjawa, dan sebagian besar wilayah perairan
tersebut dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa.
Sehingga, kondisi geografis wilayah Kabupaten Jepara memilki
relief yang beraneka ragam, terdiri dari daerah dataran pantai yang
meliputi Kecamatan Kedung, Kecamatan Jepara, Kecamatan

2
Mlonggo, Kecamatan Bangsri, Kecamatan Donorojo dan Kecamatan
Keling, daerah dataran rendah serta daerah dataran tinggi yang ada di
sekitar Gunung Muria dan Gunung Clering. Disamping itu juga
terdapat beberapa sungai besar yaitu Sungai Gelis, Sungai Keling,
Sungai Jarakan, Sungai Jinggotan, Sungai Banjaran, Sungai Mlonggo,
Sungai Gung, Sungai Wiso, Sungai Pecangaan, Sungai Bakalan,
Sungai Mayong dan Sungai Tunggul.

Gambar 1. Peta Wilayah Kabupaten Jepara

Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan


nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan tersebut perlu melibatkan seluruh potensi wilayah, baik
masyarakat, swasta maupun pemerintah, yang diorganisir oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Target pencapaian ODF tahun 2019 harus didukung dengan


adanya sarana prasarana yang memadai. Salah satunya dengan
pembangunan jamban. Jamban adalah suatu bangunan yang
berfungsi mengumpulkan kotoran manusia yang tersimpan pada
tempat tertentu sehingga tidak menjadi penyebab suatu penyakit atau
mengotori permukaan tanah. Pemanfaatan jamban berarti
penggunaan atau pemakaian jamban oleh masyarakat untuk
menciptakan lingkungan yang sehat. Pemanfaatan jamban

3
berhubungan erat dengan bahaya yang dapat diakibatkan oleh
penyebaran penyakit yang diakibatkan oleh adanya kotoran tinja
manusia yang dapat menjadi sumber penyakit. Tinja yang tidak
tertampung dengan baik dapat menyebabkan beberapa penyakit
menular seperti diare, polio, kholera, hepatitis A dan lainnya. Bakteri
E.Coli dijadikan sebagai indikator tercemarnya air, dan seperti kita
ketahui bahwa bakteri ini hidup dalam saluran pencernaan manusia.

Angka kejadian penyakit (10 penyakit teratas) yang berbasis


Lingkungan di Kabupaten Jepara masih cukup tinggi, yakni :

a. Diare
Jumlah kasus diare yang ditangani di Kabupaten Jepara tahun
2016 sebanyak 25.804 kasus
b. ISPA
Jumlah kasus ISPA di Kabupaten Jepara Tahun 2016 sebanyak
3.266 kasus.
c. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Dari seluruh puskesmas di Kabupaten Jepara pada tahun 2016
ditemukan 736 kasus DBD.
d. TBC
Pada tahun 2016 jumlah kasus baru TB Paru BTA(+) di Kabupaten
Jepara sebanyak 565 kasus.
e. Kusta
Kasus kusta tahun 2016 sebanyak 92 kasus.
f. Malaria
Pada tahun 2016 penderita malaria dengan pemeriksaan sediaan
darah (positif) sebanyak 6 kasus.
g. Filariasis
Masih banyak ditemukan kasus penyakit filariasis pada tahun
2016 sebanyak 3 kasus.
Dari data jumlah kasus penyakit yang berbasis lingkungan di
Kabupaten Jepara tersebut, perlu dilakukan upaya pencegahan, yakni
dengan meningkatkan akses sanitasi melalui pemberian material
jamban kepada warga masyarakat miskin di Kabupaten Jepara.

4. Batasan Kegiatan

4
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah:
Pemberian bantuan material jamban untuk 400 KK.
5. Indikator Keluaran
Tersedianya material jamban.
6. Keluaran/Output
400 paket material jamban.

B. ALASAN DILAKSANAKANNYA KEGIATAN


1. Maksud Kegiatan
Tersedianya bantuan material jamban

2. Tujuan Kegiatan
a) Tujuan Kegiatan Pemberian material jamban adalah untuk
meningkatkan akses jamban sehat.
b) Dengan tersedianya material jamban meningkatkan kualitas
lingkungan.

C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini terlampir.

D. PEMBIAYAAN :
Kebutuhan biaya untuk Pemberian Bantuan material jamban di Dinas
Kesehatan Kabupaten Jepara tahun anggaran 2018, diajukan ke APBD
Provinsi Jawa Tengah tahun 2018.

Demikian Proposal ini disusun dengan sesungguhnya dan penuh


tanggungjawab, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jepara , Nopember 2017

KEPALA DINAS KESEHATAN


KABUPATEN JEPARA

Dr. DWI SUSILOWATI, M.Kes

5
Pembina Utama Muda
NIP. 19610525 198912 2 001

Anda mungkin juga menyukai