Disusun Oleh:
AHMAD SAUCI
17344063
PROGRAM PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL (ISTN)
2018
STUDI KELAYAKAN
dua fungsi yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan (patient oriented) dan unit bisnis
(profit oriented). Dalam fungsinya sebagai unit pelayanan kesehatan, fungsi apotik
institusi bisnis, apotek bertujuan untuk memperoleh keuntungan karena investasi yang
ditanam pada apotek dan operasionalnya cukup besar.Pada saat ini kegiatan pelayanan
kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi
menjadi pelayanan yang berfokus pada pasien yang bertujuan untuk meningkatkan
definisi apotek adalah tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyalur sediaan, dan
2
Apotek sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan berkewajiban
kesehatan yang lain dan masyarakat pada umumnya. Apotek juga dituntut mampu
penuh terhadap perbekalan farmasi, selain juga harus dapat menjalankan fungsi
profesional diperlukan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang juga harus ditunjang
dengan pola pikir dan perilaku yang sesuai dengan kode etik profesi serta undang-
undang yang berlaku. Selain untuk sarana pelayanan kesehatan, apotek juga
tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, disebutkan bahwa apotek
adalah suatu tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran
Jumlah penduduk yang sangat padat ditambah lagi dengan banyaknya pemukiman
kost mahasiswa semakin meramaikan daerah ini. Ciruas dilengkapi dengan adanya
Rumah sakit Hermina, serta banyaknya Swalayan, warnet, rumah makan dan usaha
3
FARMA mudah dijangkau oleh masyarakat. Di Ciruas itu sendiri tidak terdapat
apotek yang berdiri. Oleh karena itu Apotek CURA FARMA memang layak untuk
dibangun di daerah Ciruas karena daerahnya merupakan lokasi yang strategis dan
1. Visi : “ Kami Ada Untuk Kesehatan Anda “ Menjadikan apotek yang menerapkan
2. Misi :
a. Menciptakan suasana yang aman dan nyaman baik bagi konsumen maupun tenaga
kerja
melakukan perbaikan.
4
c. Sarana untuk lebih mengenalkan profesi Apoteker kepada masyarakat luas.
E. Aspek Lokasi
Nama apotek yang akan didirikan adalah Apotek “CURA FARMA”, terletak di
a. Kepadatan Penduduk
Apotek berada di daerah dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi yaitu
praktek dokter, rumah sakit dan perumahan penduduk. Secara umum tingkat
c. Jumlah Pesaing
d. Mudah dijangkau
Lokasi apotek sangat mudah dijangkau karena terletak di pinggir jalan raya.
5
F. Alat dan Perbekalan Farmasi yang Diperlukan
6
Botol timbang
Alat perbekalan farmasi :
Botol berbagai ukuran
Tensimeter
Alat ukur gula darah, kolesterol, asam urat (Easy touch 3 in 1)
Pot plastik berbagai ukuran
Lemari pendingin
Lemari dan rak untuk penyimpanan obat
Lemari untuk penyimpanan racun, narkotika, psikotropika dan bahan obat
yang berbahaya lainnya.
Wadah pembungkus dan pengemas :
Etiket (biru dan putih)
Kertas puyer
Streples
Wadah pengemas, dan membungkus untuk penyerahan obat (tas plastik)
Alat administrasi :
blanko pesanan obat
blanko kartu stock obat
blanko salinan resep
blanko faktur dan blanko nota penjualan
buku defecta
buku ED
buku Farmakope
buku ISO atau MIMS
buku pembelian
buku penerimaan
buku pembukuan keuangan
buku pencatatan narkotik
buku pesanan obat narkotik
buku laporan obat narkotik
buku pencatan penyerahan resep
buku resep jika dokter akan beli obat
7
kwitansi
alat-alat tulis dan kertas
strategis daerah/ peta lokasi dan keberadaan kompetitor, dapat diterangkan beberapa hal
yang penting. Hal ini dapat dilihat dari aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
1. Kekuatan / Strength
Yang menjadi kekuatan kompetitif apotek baru yang akan didirikan adalah
sebagai berikut :
kendaraan.
8
f. Pelayanan cepat dengan konsep untuk obat racikan maksimal 20 menit.
g. Harga bersaing dengan apotek lain dan disesuaikan dengan tingkat perekonomian
h. Apotek yang bersih dan nyaman, disertai dengan TV, toilet, ruang tunggu, dan
2. Kelemahan / Weakness
a. Merupakan apotek baru yang belum dikenal oleh masyarakat dan belum
b. Merupakan apotek swasta yang berdiri sendiri dan bukan suatu apotek jaringan.
a. Nama apotek harus dibuat besar dan diberi neon box, tanda/marka apotek dipasang
tepi jalan.
3. Peluang / Opportunity
Penduduk dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi. Golongan masyarakat ini
lebih kritis, lebih bisa menerima pikiran logis, dan mungkin lebih peduli dengan
penyakit‐penyakit degeneratif.
9
4. Ancaman / Threaths
Apotek Mentari
Letak strategis dekat dengan area pertokoan yang ramai, areal parker cukup luas dan
kenaikan omset dari tahun ke tahun sehingga diperlukan strategi pemasaran yang
baik. Rencana strategi yang dilakukan adalah kualitas pelayanan yang prima kepada
konsumen. Pelayanan yang baik dari apotek CURA FARMA diharapkan dapat
Sopan, Santun )
b. Ruang tunggu yang nyaman dengan fasilitas minum gratis, toilet, televisi, leaflet
10
H. Tenaga Kerja
A. Struktur organisasi
PSA APA
AA Pembantu Umum
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 5 orang, dengan rincian sebagai berikut :
APA : 1 orang
AA : 2 orang
Pembantu Umum : 1 orang
Jam kerja : 08.00-21.00 WIB, dibagi menjadi 2 shift (masing-masing 6,5 jam), yaitu jam
08.00-14.30 WIB terdiri dari 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 1 pembantu umum dan jam
14.30-21.00 WIB terdiri dari 1 apoteker, 1 asisten apoteker (hari minggu buka).
B. Job Description
11
b) Menginformasikan customer aturan pemakaian obat, efeksamping, dosis, dan
monitoring
b. Asisten Apoteker
yaitu meliputi :
Pelayanan kefarmasian (pelayanan obat bebas dan obat dengan resep) sesuai
pembelian.
12
Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur, mencatat ke
dalam buku pembelian (komputer) dan menjaga agar daftar harga tetap up to
date.
peracikan obat.
b) Dalam keadaan tertentu dapat menggantikan tugas kasir, reseptir dan lain
sebagainya.
c. Kasir
d. Kurir
13
2. Mengantarkan laporan keuangan ke PSA setelah apotek tutup.
3. Mengambil Buku laporan setiap hari dari PSA sebelum apotek buka
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3) Tanyakan lebih dahulu keluhan atau penyakit yang diderita pasien, kemudian
5) Bila sudah terjadi persetujuan, ambilkan obat yang diminta pasien sesuai dengan
6) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat, dan jika
1) Pasien datang,
2) Menyapa pasien dengan ramah dan menanyakan kepada pasien obat apa yang
dibutuhkan,
3) Tanyakan pada pasien apa keluhan yang dialaminya dan gejala penyakitnya,
14
4) Tanyakan pada pasien apakah sebelumnya pernah menggunakan obat tertentu dan
5) Bila pasien telah menggunakan obat sebelumnya dan hasilnya tidak memuaskan
maka pilihkan obat lain yang sesuai dengan kondisi pasien, begitu juga untuk
8) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi :
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan dan jika
10) Buat catatan khusus tentang pasien yang nantinya sebagai patient data record.
5) Tulis nomor struk (print out) pada resep dan satukan resep dengan print out
6) Cocokkan nama, jumlah dan kekuatan obat dalam resep dengan print out,
10) Teliti kembali resep sebelum diserahkan pada pasien termasuk salinan resep dan
15
11) Serahkan obat kepada pasien disertai dengan informasi tentang obat meliputi
dosis, frekuensi pemakaian sehari, waktu penggunaan obat, cara penggunaan dan
efek samping obat yang mungkin timbul setelah penggunaan obat dan jika
1) Siapkan alat yang akan digunakan dan bersihkan meja untuk meracik
2) Buatlah instruksi meracik meliputi : no resep, nama pasian, jumlah dan cara
mencampur.
3) Siapkan etiket dan wadah obat sertakan bersam obat dan instruksinya untuk
diracik.
5) Siapkan bat sesuai resep dan cocokkan dengan yang tertera pada struknya
9) Masukkan dalam wadah yang telah disediakan dan beri etiket, kemudian serahkan
e. SOP Menimbang
1) Bersihkan timbangan,
16
3) Ambil bahan‐bahan sesuai dengan permintaan resep,
4) Ambil anak timbangan sesuai berat yang diminta dan letakkan pada ring
sebelah kanan,
6) Buka dan on kan timbangan kemudian dilihat apakah timbangnya sudah seimbang
atau belum,
7) Bahan ditambah atau dikurangi sampai diperoleh timbangan yang seimbang yang
8) Ambil bahan yang sudah ditimbang kemudian diberi nama sesuai nama yang
9) Cek ulang anak timbangan apakah berat yang diminta sesuai dengan resep
10) Cek ulang apakah bahan yang diambi sudah sesuai dengan resep kemudian
dikembalikan ketempatnya.
1) Menanyakan keluhan pasien dan mengapa menggunakan obat tersebut dan sudah
3) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek
4) Apabila obat yang diminta tidak sesuai dengan kondisi pasien maka pasien
5) Menanyakan tentang bagaiman pasien menggunakan obat tersebut, bila ada yang
17
g. SOP Konseling OWA
2) Cocokkan kondisi pasien dengan obat yang diminta, bila obat kurang sesuai untuk
dosis, frekuensi, durasi, dan cara penggunaan. Bila ada yang kurang atau salah
5) Apabila obat yang diminta sesuai dengan kondisi pasien dan memberikan efek
6) Apabila kondisi pasien tidak membaik atau semakin memburuk makan sebaiknya
dirujuk ke dokter,
2) Mencocokkan obat dengan kondisi pasien dengan cara menanyakan pada pasien
3) Memberitahukan pada pasien tentang obat yang diberikan dan tujuan penggunaan
obat tersebut,
18
5) Menanyakan kembali tentang semua informasi yang telah disampaikan untuk
memastikan bahwa pasien telah paham dan mengerti tentang aturan penggunaan
obat,
6) Memberitahukan pada pasien tentang ESO obat yang mungkin terjadi dan cara
penanganan yang mungkin bisa dilakukan oleh pasien terhadap efek samping yang
terjadi,
7) Menyarankan pasien untuk pergi ke dokter bila dirasa ESO cukup berat dan
mengganggu,
8) Informasikan pada pasien tentang hal apa saja yang perlu dihindari atau yang
2) Cek kesesuaian antara SP dengan faktur dan barangnya (kecocokan tentang nama
4) Faktur ditandatangani oleh apoteker atau asisten apoteker dilengkapi dengan no.
7) Cocokkan harga yang sudah ada di komputer dengan harga yang tertera pada
19
9) Hargai barang‐barang/obat bebas dan letakkan sesuai dengan spesifikasinya.
Untuk obat keras langsung disimpan dalam almari sesuai dengan efek
A. Modal
Modal diperoleh dari kerjasama antara 10 pemegang saham apotek, yaitu :
I. Ir Abah Mus Rp. 810.000.000,00
Terdiri dari :
1. Modal Tetap
a. Bangunan + Tanah Rp. 525.000.000,00
b. Perlengkapan Rp. 54.067.700,00
20
17) Software Apotek Rp. 3.500.000,00
18) Tempat Sampah dan Alat Kebersihan Rp. 100.000,00
19) Jam Dinding (2 buah) Rp. 100.000,00
20) Kalkulator Rp. 125.000,00
21) Rak Majalah dan Koran Rp. 50.000,00
22) Etalase 4m x 1m x 0,3 m Rp. 6.000.000.,00
23) Meja: a. racikan Rp. 1.500.000,00
b. kasir Rp. 5.000.000,00
c. konsultasi Rp. 1.000.000,00
d. administrasi Rp. 2.000.000,00
24) Lemari kayu (obat) Rp. 2.500.000,00
25) Lemari Khusus Narkotik dan Rp. 200.000,00
Psikotropik
25) Alat ukur gula darah, kolesterol, asam Rp. 365.000,00
urat (Easy touch 3 in 1)
26) Lemari / Rak Buku Rp. 500.000,00
27) Kursi duduk dan tunggu Rp. 3.750.000,00
(25 buah)
28) Timbangan milligram Rp. 900.000,00
29) Timbangan gram Rp. 800.000,00
30) Timbangan Badan Rp. 65.000,00
31) Erlenmeyer 500 ml Pyrex Rp. 41.000,00
32) Erlenmeyer 250 ml Pyrex Rp. 38.000,00
33) Erlenmeyer 100 ml Pyrex Rp. 32.000,00
34) Cawan Porselen 100 ml Rp. 85.000,00
35) Spatula porselen 15 cm (4) Rp. 50.000,00
36) Gelas ukur 5 ml Rp. 10.500,00
37) Gelas ukur 10 ml Rp. 12.700,00
38) Gelas ukur 25 ml Rp. 14.500,00
39) Gelas ukur 50 ml Rp. 18.500,00
40) Gelas ukur 500 ml Rp. 61.000,00
41) Botol timbang Rp. 4.000,00
42) Mortir stamper (4 buah) Rp. 250.000,00
21
43) Beker glass 250 ml Rp. 29.000,00
44) Batang pengaduk (2 buah) Rp. 12.000,00
45) Corong glass Rp. 19.500,00
46) Sofa Rp. 1.500.000,00
47) Seragam Karyawan Rp. 450.000,00
48) Tensimeter (Omron Hem 7111) Rp. 350.000,00
49) Motor Karisma x biru th 2005 Rp. 6.000.000,00
22
c. Proyeksi Pendapatan Tahun Ke I
Pada tahun ke I diproyeksikan resep yang masuk 30 lembar/hari dengan perkiraan
harga rata-rata Rp.50.000/lembar
1. Penjualan Obat Resep tahun ke I (untung 25%)
30 lembar x 25 hari x 12 bulan x Rp.50.000 Rp. 450.000.000,00
2. Penjualan Obat Bebas dan non obat (untung 15%)
25 hari x 12 bulan x Rp.600.000 Rp. 180.000.000,00
3. Penjualan OWA (untung 20%)
25 hari x 12 bulan x Rp. 650.000 Rp. 195.000.000,00+
Total Rp. 825.000.000,00
d. Pengeluaran Rutin Tahun Ke I
1. Pembelian Obat Resep
75% x Rp. 450.000.000 Rp. 337.500.000,00
2. Pembelian Obat Bebas dan non obat
85% x Rp. 180.000.000 Rp. 153.000.000,00
3. Pembelian OWA
80% x Rp. 195,000.000 Rp. 156.000.000,00 +
JUMLAH Rp. 646.500.000,00
e. Perkiraan Laba Rugi tahun ke I
1. Pemasukan Tahun ke I Rp. 825.000.000,00
2. Pengeluaran tahun ke I Rp. 646.500.000,00 _
LABA KOTOR Rp. 178.500.000,00
Pajak PTKP 25% Rp. 44.625.000,00 _
LABA BERSIH Rp. 133.875.000,00
Zakat 2,5% x Rp. 133.875.000,00 Rp. 3.346.875,00 _
LABA BERSIH SETELAH ZAKAT Rp. 130.528.125,00
23
f. PERHITUNGAN BEP TAHUN KE I
1. Pay Back Periode
Total Investasi Rp. 810.000.000,00
PBP = = = 6,2 tahun (6 tahun 2 bulan)
Laba Bersih Rp. 130.528.125,00
Rp. 130.528.125,00
ROI = x 100 % = 16,11 %
Rp. 810.000.000,00
Biaya tetap
% BEP = x 100 %
24
Pendapatan - Biaya variable
Rp. 75.800.000
= x 100 %
Rp. 825.000.000 – Rp. 646.500.000
= 42,46 %
Kapasitas BEP
Kapasitas BEP = % BEP X Jumlah lembar resep / tahun
= 42,46 % x (30 lembar x 25 hari x 12 bulan )
= 3.821,4 resep / tahun
= 318resep / bulan
= 13 resep / hari
PENUTUP
Berdasarkan analisa situasi dna dengan memperhatikan studi kelayakannya, maka
pendirian Apotek CURA FARMAS di Ciruas mempunyai prospek yang cukup bagus, baik
ditinjai dari segi pelayanan maupun usaha
25