Anda di halaman 1dari 29

MATERI EDUKASI KOLABORATIF

1. DISPEPSIA/MAAG

PENGERTIAN
Penyakit maag adalah Penyakit saluran pencernaan yang mengenai lambung yang
disebabkan karena meningkatnya produksi asam lambung yang berlebih.
PENYEBAB PENYAKIT MAAG
 kuman (bakteri)
 obat-obatan
 alkohol
 kebiasaan hidup sehari-hari yang tidak sehat (makan tidak teratur)
 stress
TANDA DAN GEJALA
 Mual
 Sebagian penderita bisa muntah dan cegukan
 Nyeri ulu hati
 Sakit Kepala
Untuk pemeriksaan penunjang bila diperlukan dengan Endoskop bagian lambung
pemeriksaan
USG Abdomen (perut) untuk menyingkirkan kemungkinan penyakit dan seperti infeksi
radang
kandung empedu,batu empedu dll.
MEDIKASI

1. Tirah baring
2. ..................
3. .........................
4. ............................
DIET
Makanan yang mudah dicerna , porsi kecil dan sering diberikan Kalori dan protein cukup,
lemak
rendah. Rendah serat Menghindari makanan yang berbumbu tajam, cairan cukupmaka
secara
perlahan dilingkungan yang tenang
PANDUAN PASIEN RAWAT INAP
a. Obat dan Aktivitas
Konsumsi obat yang diberikan oleh dokter untuk perwatan dirumah secara teratur sesuai
intruksi. istirahat beberapa hari untuk memulihkan keadaan.
b. Makanan yang harus dibatasi agar tidak menyebabkan Kekambuhan :
 Makanan pedas yang berlemak
 Makanan yang bersifat asam dan kecut
 Makanan yang susah dicerna
 Batasi minuman yang mengandung kafein dan bersoda
 Obat yang menyebabkan iritasi Lambung
Hal yang harus dihindari
Minuman Beralkohol
Stress
 Kontrol
Kontrol ke dr.Spesial Penyakit dalam sesuai jadwal yang telah diTentukan

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN


 Hubungi dokter anda/ segera ke RS:
 Bila ada tanda-tanda alergi obat, seperti merah pada kulit. Bengkak pada mata dan bibir dan
sesak nafas.
 Muntah-muntah yang sering
 Muntah darah atau BAB warna Hitam

2. HIPERTENSI

 Pengertian

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis di mana tekanan darah pada
dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat.kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh
diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. Satu-satunya cara mengetahui apakah
anda memiliki hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah.
 Faktor Resiko

Berikut ini adalah faktor-faktor pemicu yang diduga dapat memengaruhi peningkatan risiko
hipertensi.

 Berusia di atas 65 tahun.

 Mengonsumsi banyak garam.

 Kelebihan berat badan.

 Memiliki keluarga dengan hipertensi.

 Kurang makan buah dan sayuran.

 Jarang berolahraga.

 Minum terlalu banyak kopi (atau minuman lain yang mengandung kafein).

 Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras


 Gejala

Jika tekanan darah Anda sangat tinggi, mungkin ada gejala tertentu untuk melihat keluar untuk,
termasuk:
 Sakit kepala parah
 Kelelahan atau kebingungan
 Masalah penglihatan (kemungkinan komplikasi ke retina mata)
 Nyeri dada
 Sulit bernafas
 Denyut jantung tidak teratur
 Adanya darah dalam urin (kemungkinan komplikasi ke ginjal)
 Berdebar di dada, leher, atau telinga

 Diet
Konsumsi Garam: konsumsi garam diteliti memicu hipertensi karena garam menyebabkan
retensi air yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah
 Obat

Dokter memiliki ratusan obat tekanan darah tinggi yang berbeda untuk dipilih. Obat-obat ini
bekerja dalam berbagai cara untuk menurunkan tekanan darah.

 Kalsium Channel Blocker:Calcium channel blockersadalah obat yang digunakan untuk


menurunkan tekanan darah. Obat ini bekerja dengan memperlambat gerakan kalsium
ke dalam sel jantung dan dinding pembuluh darah, yang membuatnya lebih mudah
bagi jantung untuk memompa dan memperlebar pembuluh darah.
 ACE Inhibitor:Angiotensin converting enzyme(ACE) inhibitor adalah obat tekanan
darah tinggi yang memperlebar pembuluh darah sehingga meningkatkan jumlah darah
yang dipompa jantung dan pada akhirnya menurunkan tekanan darah.
 Angiotensin II Receptor Blockers (ARB): Angiotensin II receptor blocker (ARB)
memiliki efek yang sama seperti ACE inhibitor, tetapi bekerja dengan mekanisme
yang berbeda.
 Diuretik: Diuretik umumnya dikenal sebagai “pil air,” membantu tubuh untuk
menyingkirkan air dan garam yang tidak dibutuhkan melalui urin. Menyingkirkan
kelebihan garam dan cairan membantu menurunkan tekanan darah dan dapat membuat
jantung memompa darah lebih ringan.
 Beta-Blockers: Beta-blocker adalah obat yang digunakan untuk mengobati tekanan
darah tinggi dengan cara memblokir efek dari sistem saraf simpatik pada jantung.
 Omega-3 suplemen minyak ikan: Dalam 10 tahun terakhir, banyak orang Amerika
telah berpaling ke suplemen minyak ikan omega-3. Diet suplemen ikan dan minyak
ikan memiliki manfaat bagi orang sehat dan juga orang-orang dengan penyakit jantung
 Pencegahan dan pengobatan
Jika tekanan darah Anda tinggi, pantaulah dengan ketat sampai angka tersebut turun dan
bisa dikendalikan dengan baik. Dokter biasanya menyarankan perubahan pada gaya hidup
yang termasuk dalam pengobatan untuk hipertensi sekaligus pencegahannya. Langkah
tersebut bisa diterapkan melalui:
 Mengonsumsi makanan sehat.

 Mengurangi konsumsi garam dan kafein.

 Berhenti merokok.

 Berolahraga secara teratur.

 Menurunkan berat badan, jika diperlukan.

 Mengurangi konsumsi minuman keras.

3. DIABETES MELITUS
Pengertian

Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit menahun dan progresif ditandai dengan kenaikan
kadar gula darah terus menahun yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin, baik
secara relatif maupun absolut didalam tubuh. Kadar insulin tersebut memang benar-benar
berkurang atau jumlahnya cuup tetapi fungsinya menurun karena adanya zat-zat anti insulin
Faktor resiko
Faktor-faktor yang diduga mempunyai pengaruh terhadap timbulnya penyakit diabetes
mellitus adalah keturunan, obat-obatan tertentu, penyakit - penyakit lain tertentu disertai
kadar gula darah yang meningkat, suku bangsa, kegemukan, keadaan sosial ekonomi,
nutrisi, infeksi, geografis dan lain – lain.
Gejala
Gejala klinis penyakit DM yang terutama adalah adanya ” TRIAS DM ” yaitu selalu haus,
banyak makan, banyak kencing (polidipsi, poliphagi, poliuria) ditambah badan lemas dan
berat badan menurun secara drastis, meskipun yang bersangkutan makan dan minum
banyak.
Gejala – gejala utama ini sering tidak lengkap atau tidak begitu jelas dirasakan sehingga
tidak begitu disadari oleh sebagian besar penderita. Penderita kebanyakan datang ke dokter,
klinik atau rumah sakit karena adanya keluhan atau gejala – gejala yang diakibatkan oleh
komplikasi-komplikasi DM yang timbul.
Komplikasi-komplikasi yang dapat dikenal, terjadi secara akut dan secara kronik.
Komplikasi-komplikasi akut misalnya penderita datang dengan koma diabetik baik yang
disebabkan oleh kadar gula darah yang tinggi maupun yang disebabkan oleh kadar gula
darah yang terlalu rendah; berbagai infeksi di kulit, selaput lendir kemaluan dengan adanya
gatal – gatal di kulit yang tidak sembuh – sembuh; keputihan yang tidak sembuh – sembuh
meskipun diobati; borok atau luka yang menahun dan sukar sembuh sehingga menjadi
gangren dan lain – lain.
Komplikasi

Komplikasi-komplikasi kronik pada organ-organ tubuh, misalnya :


- Gagal ginjal ringan sampai berat
- Mata kabur disebabkan adanya katarak atau kerusakan retina
- Gangguan pada syaraf tepi yang ditandai dengan gejala kesemutan, baal – baal pada
anggota tubuh.
- Gangguan syaraf pusat yang dapat menimbulkan gangguan peredaran darah otak
sehingga memudahan terjadinya stroke
- Gangguan pada jantung berupa penyakit jantung koroner
- Gangguan pada hati berupa perlemakan hati dan sirosis hati
- Gangguan pada pembuluh darah berupa penyakit hipertensi dan penebalan dinding
pembuluh darah (arterosklerosis)
- Gangguan pada syaraf dan pembuluh darah dapat menimbulkan impotensi
- Paru – paru mudah terserang penyakit tuberculosis

Kriteria Diagnosis
Diagnosis penderita DM untuk pemeriksaan penyaring ; apabila kadar gula darah vena
puasa, lebih atau sama dengan 126 mg % dan 2 jam sesudah pembebanan glukose 75 gram
lebih atau sama dengan 200 mg %, apabila darah diambil melalui kapiler, gula darah puasa
lebih atau sama dengan 100 mg% dan 2 jam setelah pembebanan glukose lebih atau sama
dengan 200 mg%. Kriteria ini berdasarkan WHO 1999.
Pengobatan

Pendekatan pengobatan DM dewasa ini telah sangat berkembang. Pengobatan DM tidak


hanya bertujuan menurunkan gula darah saja, tetapi juga mencegah, memperlambat dan
mengobati komplikasi. Oleh karena itu sifat penyakit ini menahun dan progresif. Maka
tujuan pengobatan adalah mengurangi angka mortalitas (kematian) dan angka mordibilitas
(kesakitan) serta meningkatkan kualitas hidup penderita.

Diet

Diet penderita diabetes mellitus pada dasarnya terdiri atas diet :


a. Untuk kebutuhan metabolisme basal
b. Untuk kebutuhan aktifitas sehari – hari
c. Untuk kebutuhan yang lain, misalnya ada infeksi, anemia, terlalu kurus dan lain-lain.
Olah raga

Telah terbukti bahwa olahraga yang teratur dengan porsi yang cukup dapat membantu
mengontrol kadar gula darah penderita. Olahraga yang dianjurkan adalah olahraga
rithmis dan dinamis seperti joging, senam aerobik, disco dll.
Pengendalian diri

mengatur dietnya / variasi dietnya


- merawat kaki sehat
- merawat luka , ulcus
- menyuntik insulin sendiri
- mengatur porsi olahraga
- memonitor gula darah dan reduksi urin
BAB I
PENDAHULUAN

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
adalah Institusi Pelayanan Kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial dibawah pemerintah yang
berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari pemerintah. Dalam
perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung masyarakat yang berobat sehingga
masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan
industri jasa di bidang pelayanan kesehatan yang mulai beroreintasi profit untuk menutupi biaya
operasional mereka meskipun tidak meninggalkan unsur sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit – rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru dalam
industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit – rumah sakit swasta berupaya
melengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangan rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan professional untuk
mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna jasanya (pasien). Dalam pelayanan
professional ini dapat disebut dengan perusahaan jasa yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi
para konsumen yang sangat membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahaan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai – nilai kemanusian harus
dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasa oleh kode etik profesi bagi setiap
profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini maka rumah sakit lebih disebut
institusi daripada perusahaan karena adanya tanggung jawab moril daripada mencari keuntungan
semata.
Pengorganisasian rumah sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis sumber
daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa- jasa penunjang
merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen RSU Santa Maria Pemalang memilki kegiatan sebagai berikut :
1. Perencanaan
Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai
perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat tercapai.Perencanaan
ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, agar dapat dipakai
sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan perusahaan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan aktivitas dan tugas
pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam perusahaan, yang meliputi
pemberian tugas tanggung jawab tertentu, pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 1


individu – individu yang melaksanakan tugas – tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas
yang diberikan.
3. Pengarahan
Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya, langkah berikutnya
pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus dilakukan oleh manajemen agar
pelaksanaan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan,
untuk tujuan tersebut manajemen harus selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang
diperlukan untuk menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal
sesuai dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang akan
dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memilki perasaan apakah pelaksanaan
akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai tersebut.
4. Pengawasan
Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali, menilai dan selalu
memonitor laporan – laporan apakah pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah
ditentukan, hal ini penting untuk menghemat pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam
mengadakan pengendalian harus diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang
dicapai dengan proyeksi yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi masa
lalu dan meletakkan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi.
Untuk rencana rencana kerja dalam satu tahun, Rumah sakit, Kepala Bidang/ Bagian,
Kepala Instalasi/ Kepala Unit membuat rencana kerja.Rencana kerja dan anggaran ini akan
dievaluasi satu tahun sekali.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 2


BAB II
GAMBARAN UMUM RSU SANTA MARIA PEMALANG

2.1 Deskripsi RSU Santa Maria Pemalang


RSU Santa Maria Pemalang merupakan rumah sakit umum dengan pelayanan kesehatan
mulai dari yang bersifat umum sampai dengan yang bersifat spesialistik, yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang 24 jam.
RSU Santa Maria Pemalang berlokasi di Jalan Pemuda No.24 Pemalang 52313, Telp (0284)
321251 – 321426, Fax (0284) 322335 dengan alamat email santamariapml@yahoo.com.
RSU Santa Maria Pemalang diresmikan pada tanggal 19 Januari 1980 oleh Kepala Kantor
Wilayah Departemen Kesehatan RI Propinsi Jawa Tengah. RSU Santa Maria Pemalang merupakan
rumah sakit tipe C yang dipimpin oleh Dr. Widodo Yulianto, M. Kes selaku Direktur.
Papa tahun 2009 RSU Santa Maria Pemalang sudah terakreitasi 5 bidang pelayanan dasar
untuk Pelayanan Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Rekam Medik, Pelayanan Instalasi
Gawat Darurat, Pelayanan Medik dan Pelayanan Keperawatan.
RSU Santa Maria Pemalang memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain klinik
umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat, serta rawat inap yang
terdiri dari kelas I, II, III, dan VIP yang dilengkapi dengan pelayanan Laboratorium, Farmasi,
Radiologi, Fisioterapi, Anestesi dengan jumlah tempat tidur pasien yang disediakan oleh RSU Santa
Maria Pemalang sebanyak 136 tempat tidur.

2.2 Sejarah Singkat RSU Santa Maria Pemalang


RSU Santa Maria Pemalang yang kita kenal sekarang ini adalah perwujudan kelanjutan
Suster – suster Tarekat Putri Bunda Hati Kudus (PBHK). Pada tanggal 04 Juni 1928, para Suster
PBHK yang berpusat di Issodium, Perancis, datang dari negeri Belanda ke Pulau Jawa dengan
tujuan menyelenggarakan pendidikan dan perawatan orang sakit terutama bagi rakyat kecil.
Selanjutnya dalam usaha karyanya, para suster menyebar ke berbagai kota yang antara lain
Wonosobo, Cilacap dan Tegal. Kegiatan di Kota Tegal dimulai pada tahun 1929. Pada bulan Juni
1934, Mgr. B.J. Visser meminta para Suster PBHK yang ada di Tegal untuk mengelola Balai
Pengobatan milki misi yang sebelumnya milik pemerintah Hindia Belanda. Balai pengobatan
tersebut terletak di Jalan Tidar, Mulyoharjo Pemalang, yang sekarang menjadi SD Mulyoharjo 5.
Dalam pengelolaan para suster, pasien semakin bertambah baik dewasa maupun anak – anak
oleh karena mereka merasa terlayani dengan baik. Balai pengobatan ini akhirnya menjadi poliklinik
umum dengan rumah rawat inap dalam bentuk yang sederhana.
Oleh karena tempat di Jl. Tidar tidak mampu lagi menampung penderita rawat inap yang
makin bertambah banyak, maka pada tanggal 15 Maret 1939, suster membeli sebidang tanah yang
letaknya di Jl. Ketandan dengan luas 12.126 m². Di atas tanah itu didirikan bangunan biara dan
rumah sakit.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 3


Sebelum bangunan selesai, pada tahun 1942 tentara Jepang masuk kota Pemalang sehingga
para suster PBHK terpaksa meninggalkan tanah dan bangunan tersebut dan masuk ke kamp
pengamanan di Mendut, dan selanjutnya di Muntilan bergabung dengan suster lain.
Setelah merdeka, pada tahun 1947 para suster kembali ke Pemalang dan melihat keadaan
tanah dan bangunan di Jl. Ketandan ternyata telah ditempati oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Pemalang.
Pada bulan Maret 1948 para suster berusaha meminta tanah dan bangunan tersebut tetapi
pada saat itu belum berhasil. Meskipun demikian perjuangan untuk mendapatkan tanah dan
bangunan tidak pernah surut.
Beberapa bulan kemudian, Pemda Kabupaten Pemalang menawarkan sebidang tanah yang
sama luasnya di Jalan Pemuda tanah milki Pemda sebagai ganti tanah di Jl. Ketandan. Hal tersebut
disetujui oleh Pimpinan Tarekat Suster PBHK. Akhirnya pada tanggal 15 Februari 1973
dilaksanakan pertukaran tanah secara resmi dimana tanah di Jl. Ketandan yang semula milik
Tarekat Suster PBHK diserahkan kepada Pemda Kab. Pemalang dan sebagi gantinya tanah di Jl.
Pemuda oleh Pemda Kab. Pemalang diserahkan kepada Tarekat Suster PBHK.
Kemudian Yayasan Mediatrix yang merupakan Badan Hukum dari Tarekat Suster PBHK
mengajukan permohonan ijin untuk mendirikan Rumah Bersalin dan Polklinik di atas tanah
tersebut. Dalam proses pembangunan gedung, pada waktu ditinjau pemda, pihak Pemda
menganjurkan agar ditanah tersebut didirikan Rumah Sakit Umum mengingat lahannya luas dan
kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan meningkat. Permohonan pendirian Rumah
Bersalin dan Poliklinik kemudian diubah menjadi permohonan pendirian Rumah Sakit Umum.
Selanjutnya pada tanggal 16 Oktober 1973 diajukan permohonan ijin pendirian rumah sakit
kepada pemda. Pada tanggal 08 Desember 1975 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan
rumah sakit. Pada tahun 1977 diajukan permohonan penyelenggaraan rumah sakit ke DepKes RI.
Pada tahun 1979 menjelang bangunan hamper selesai, dilaksanakan pekerjaan melengkapi surat
permohonan ijin ke DepKes RI. Pada tanggal 29 Oktober 1979 surat ijin penyelenggaraan rumah
sakit dari DepKes RI keluar.
Pada tanggal 18 Januari 1980 bangunan rumah sakit diberkati oleh Uskup Purwokerto Mgr.
Pascalis Hardjosoemarto,MSC dan pada tanggal 19 Januari 1980 dilakukan peresmian Rumah Sakit
Umum Santa Maria Pemalang oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Kesehatan RI Popinsi Jawa
Tengah.
Untuk memperingati hari bersejarah itu, tanggal 19 Januari 1980 ini oleh Yayasan Mediatrix
ditetapkan sebagai hari jadi Rumah Sakit Umum Santa Maria Pemalang.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 4


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN
RSU SANTA MARIA PEMALANG

3.1 Visi
Menjadi rumah sakit pilihan utama masyarakat yang memberikan pelayanan terbaik,
paripurna serta terjangkau dengan berlandaskan cinta kasih bagi seluruh lapisan masyarakat di
wilayah pantura bagian barat Jawa Tengah pada tahun 2025.
3.2 Misi
1. Memberikan pelayanan yang terbaik dengan mengutamakan cinta kasih tanpa membeda –
bedakan suku, bangsa, agama, jenis kelamin dan status sosial ekonomi.
2. Meningkatkan kemampuan individu dan rumah sakit secara professional yang berorientasi
pada mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
3. Memberikan pelayanan kepada pasien secara paripurna bagi setiap lapisan masyarakat.
4. Menjadi pioneer yang menghargai awal kehidupan manusia sebagai probadi yang
mempunyai hak asasi.
3.3 Motto
Committed to Your Health
3.4 Falsafah
Melayani dan merawat manusia sesuai dengan citra Allah.
3.5 Nilai
Setiap insan yang berkarya di RSU Santa Maria Pemalang menjalankan kegiatannya
berlandaskan Spiritualitas “ Hati Kudus Yesus”. Didalam melaskanakan pelayanannya, diwajibkan
memilki sikap :
1. Semangat yang berkobar
2. Bahagia
3. Penuh perhatian & pengertian
4. Setia, tabah dan penuh harapan
5. Lemah lembut dan rendah hati
6. Gembira
7. Terbuka
8. Penuh Syukur
9. Ikhlas menolong dan mengampuni
10. Percaya
3.6 Tujuan
Untuk menyebarkan dan mewujudkan cinta kasih Allah yang berbelas kasih kepada manusia
yang menderita agar mereka diselamatkan secara rohani dan disembuhkan secara jasmani, yang
sesuai dengan sifat khusus pelayanan dan pengabdian terhadap kehidupan.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 5


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSU SANTA MARIA PEMALANG

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 6


BAB V
VISI, MISI, FALSAFAH, DAN TUJUAN
UNIT PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

5.1 Visi
Memberikan Promosi Kesehatan Rumah Sakit dengan semangat kasih.
5.2 Misi
- Menggalang pemberdayaan, bina suasana, advokasi dan kemitraan dalam upaya promosi
kesehatan.
- Melaksanakan promosi kesehatan rumah sakit melalui media formal dan informal.
5.3 Motto
Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu fakor kesembuhan anda.
5.4 Falsafah
Promosi kesehatan dilakukan dalam pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 7


BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

Direktur

Kabid. Yanmed

Ka. Sub Bidang PKRS

Ketua Tim PKRS

Sekretaris

Koordinator Koordinator Koordinator Pendidikan Staf,


Pendidikan Pasien Pendidikan Kesehatan Pengembangan Media &
dan Keluarga Masyarakat di luar Sarana
Rumah Sakit

Anggota

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 8


BAB VII
URAIAN TUGAS
7.1 Ka. Tim PKRS
A. Hasil Kerja
1. Juknis kegiatan PKRS, Perencanaan kegiatan, rencana alokasi dana
2. Jadwal kegiatan PKRS
3. Program kerja Tim PKRS
4. Laporan dan informasi kinerja Tim PKRS Santa Maria
B. Uraian Tugas
1. Mengkoordinasikan Tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit agar selalu dalam keadaan
siap untuk penyelenggaraan pelayanan dengan lancar dan bermutu.
2. Merencanakan keperluan pengembangan program baik berupa kegiatan, saran, peralatan
dan bahan – bahan guna penyelenggaraan pelayanan penyuluhan.
3. Dalam perencanaan tersebut dan dalam menjaga kesiapan fasilitas untuk
penyelenggaraan pelayanan penyuluhan, pendidikan pasien dan keluarga, serta
pendidikan ke staf, ketua selalu berkoordinasi dan mengadakan kerjasama dengan
kepala SMF, Kepala Instalasi / Unit / ruang dan Kepala – Kepala satuan kerja lain.
4. Membuat laporan dan melakukan evaluasi kegiatan Tim PKRS kepada kepala sub
bidang PKRS.
C. Tanggung Jawab
1. Atasan langsung Kepala Sub Bidang PKRS
2. Atasan tidak langsung Kepala Pelayanan Medik
D. Wewenang
1. Menilai, menegur dan memotivasi koordinator tim yang ada dibawah tanggung
jawabnya.
2. Mengatur rencana kegiatan penyelenggaraan PKRS.
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
E. Syarat Jabatan
1. Pendidikan formal minimal S1 Manajemen.
2. Pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 1 tahun.
7.2 Sekretaris
A. Hasil kerja
1. Notulen rapat diarsip
2. Undangan dan daftar hadir
3. Arsip proposal, laporan dan evaluasi semua kegiatan PKRS
B. Uraian Tugas
1. Membantu kepala tim dalam koordinasi pengelolaan kesekretariatan, kepegawaian.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 9


2. Mengendalikan surat – surat masuk dan keluar serta menjamin kelancaran lalu lintas
surat menyurat.
3. Menata usahakan semua jenis laporan – laporan.
4. Mengarsip semua dokumen.
C. Tanggung Jawab
1. Atasan langsung Kepala Sub Bidang PKRS.
2. Atasan tidak langsung Kepala Bidang Pelayanan Medis.
D. Wewenang
Membuat undangan, daftar hadir dan notulen
E. Syarat Jabatan
1. Pendidikan formal minimal SMU
2. Mampu mengoperasikan komputer
3. Jujur, disiplin dan bertanggung jawab
4. Mampu berkomunikasi dengan baik.
7.3 Koordinator Pendidikan Pasien dan Keluarga
A. Hasil Kerja
Laporan kegiatan pendidikan pasien dan keluarga
B. Uraian Tugas
1. Membantu Ketua Tim PKRS dalam melaksanakan tugasnya.
2. Memberikan saran dalam pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan rumah sakit.
3. Memantau dan membina penyelenggaraan pelayanan informasi dan edukasi di unit
terkait pendidikan pasien dan keluarga.
4. Membantu ketua Tim PKRS dalam penyusunan anggaran untuk pendidikan pasien dan
keluarga.
C. Tanggung Jawab
1. Atasan langsung Ketua Tim PKRS.
2. Atasan tidak langsung Kepala Sub Bidang PKRS
D. Wewenang
1. Menilai, menegur dan memotivasi anggota dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
pasien dan keluarga.
2. Mengatur rencana pelayanan pendidikan pasien dan keluarga.
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dari unit kerja lain yang terkait.
5. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan.
E. Syarat Jabatan
1. Pendidikan formal minimal D3
2. Pengamalan 1 tahun dibidang yang sama.
7.4 Koordinator Pendidikan Kesehatan Masyarakat di Luar Rumah Sakit
A. Hasil Kerja
Laporan kegiatan penyuluhan yang sudah terlaksana.
Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 10
B. Uraian Tugas
1. Membantu Ketua Tim PKRS dalam melaksanakan Promosi Kesehatan Rumah Sakit.
2. Membantu Ketua Tim PKRS dalam menyusun rencana kegiatan penyuluhan di dalam
dan di luar rumah sakit.
3. Bekerjasama dengan coordinator Pendidikan Pasien dan Keluarga dalam memberikan
edukasi dan informasi.
4. Menyebarluaskan informasi dan kebijakan rumah sakit kepada publik internal dan
eksternal.
5. Mengkoordinir kegiatan pameran.
6. Mengadakan koordinasi dengan SMF / Instalasi / Bidang dan instansi terkait.
7. Menyusun laporan kegiatan pelayanan penyuluhan.
8. Menyiapkan materi dari penyuluh / pemberi materi.
9. Menyusun laporan kegiatan yang sudah terlaksana.
C. Tanggung Jawab
1. Atasan langsung Ketua Tim PKRS
2. Atasan tidak langsung Kepala Sub Bidang PKRS.
D. Wewenang
1. Menilai, menegur dan memotivasi anggota dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
kesehatan masyarakat di luar rumah sakit.
2. Mengatur rencana kegiatan penyuluhan.
3. Meminta arahan dari atasan.
4. Meminta masukan dan pertimbangan kepada atasan.
E. Syarat Jabatan
1. Pendidikan formal D3
2. Pengalaman kerja minimal 1 tahun.
7.5 Koordinator Pendidikan Staf, Pengembangan Media dan Sarana
A. Hasil Kerja
1. Laporan kegiatan pendidikan staf.
2. Laporan kegiatan serta anggaran pembuatan media dan sarana.
B. Uraian Tugas
1. Membantu Ketua Tim PKRS dalam melaksanakan program Promosi Kesehatan Rumah
Sakit.
2. Membantu Ketua Tim PKRS dalam menyusun rencana pendidikan staf dalam
menunjang kegiatan informasi dan edukasi, dan pendidikan ke masyarakat serta
pengembangan media.
3. Merencanakan dan membuat kegiatan penyuluhan melalui media elektronik.
4. Upload berita dan foto di website.
5. Merencanakan design untuk brosur dan leafleat.
6. Memelihara sarana komunikasi umum.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 11


7. Mempersiapkan dan menyediakan perlengkapan, peralatan sound sistem yang
diperlukan untuk kegiatan penyuluhan dengan bekerjasama dengan IPSRS.
8. Menyiapkan dan menyebarluaskan dokumentasian untuk bahan pemberitaan yang
nantinya dapat dituangkan dalam brosur maupun leafleat.
9. Mengadakan dokumentasi – dokumentasi kegiatan.
10. Bekerjsama dengan tim Pendidikan Pasien dan Keluarga, Pendidikan ke Masyarakat
luar dalam kebutuhan pendidikan yang diperlukan.
11. Mengajukan proposal dalam rangka pendidikan staf dan pengadaan sarana dan
prasarana yang menunjang kegiatan promosi kesehatan / PKRS di lingkungan RSU
Santa Maria Pemalang.
12. Mengadakan koordinasi dengan SMF / Instalasi / Bidang dan Instansi terkait.
13. Menyusun laporan kebutuhan pendidikan baik yang belum dilaksanakan maupun yang
masih menjadi usulan.
14. Menyiapkan kegiatan pendidikan yang akan dilaksanakan.
15. Menyusun laporan kegiatan yang sudah terlaksana.
C. Tanggung Jawab
1. Atasan langsung Ketua Tim PKRS
2. Atasan tidak langsung Kepala Sub Bidang PKRS.
D. Wewenang
1. Menilai, menegur dan memotivasi anggota dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
pasien dan keluarga.
2. Mengatur rencana kegiatan penyuluhan.
E. Syarat Jabatan
1. Pendidikan formal D3
2. Pengalaman minimal 1 tahun
7.6 Anggota
A. Hasil Kerja
Laporan kegiatan
B. Uraian Tugas
1. Membantu Ketua Tim PKRS, Koordinator Pendidikan Pasien dan Keluarga,
Koordinator Pendidikan Kesehatan Masyarakat di Luar Rumah Sakit dan Koordinator
Pendidikan Staf, Pengembangan media dan sarana dalam melaksanakan program
PKRS.
2. Dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh masing – masing koordinator.
C. Tanggung Jawab
1. Atasan langsung Koordinator Pendidikan Pasien dan Keluarga, Koordinator Pendidikan
Kesehatan Masyarakat di Luar Rumah Sakit, Koordinator Pendidikan Staf,
Pengembangan Media dan Sarana.
2. Atasan tidak langsung Kepala Tim PKRS.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 12


D. Wewenang
Menciptakan iklim kerja yang baik, serasi dan sehat.
E. Syarat Jabatan
1. Pendidikan minimal SMA
2. Dapat bekerja dalam tim.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 13


BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) suatu Unit yang tidak dapat dipisahkan dengan
unit pelayanan yang lainnya yang masih berada dalam satu lingkungan Rumah Sakit, dibawah ini
mekanisme hubungan kerja antara PKRS dengan unit yang lainnya :

Instalasi

Management Penunjang Medik SDM & Umum

PKRS Instansi
Luar

Instalasi
Pelayanan

Instalasi Penunjang Sub bagian Humas


Non Medis & Marketing

Dalam tata hubungan kerja unit PKRS dengan unit terkait adalah melakukan kerjasama dan
koordinasi sebagai berikut :

1. Management
a. Pelaporan tentang seluruh kegiatan yang dilaksanakan unit PKRS
b. Bimbingan dan arahan tentang seluruh kegiatan PKRS.
c. Berkoordinasi tentang kebutuhan atau anggaran dalam kegiaan promosi kesehatan rumah
sakit.
2. Penunjang Medik
Berkoordinasi tentang kegiatan PKRS khususnya pendidikan pasien dan keluarga.
3. Bagian SDM dan Umum
Pelaporan tentang seluruh kegiatan yang dilaksanakan Tim PKRS.
4. Instalasi Luar
Menjalin kerjasama kemitraan dalam kegiatan Promosi Kesehatan Rumah sakit.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 14


5. Sub Bagian Humas Dan Marketing
Berkoordinasi tentang kegiatan pemasaran
6. Instalasi Penunjang Non Medik
Berkoordinasi tentang kegiatan PKRS khususnya penyediaan sarana dan prasarana kegiatan
promosi kesehatan rumah sakit.
7. Instalasi Pelayanan
Berkoordinasi tentang kegiatan PKRS khususnya pendidikan pasien dan keluarga.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 15


BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
PROMOSI KESHATAN RUMAH SAKIT

Nama Kualifikasi Sertifikasi Jumlah Jumlah yang


Jabatan yang Ada dibutuhkan
Kasubbid. PKRS S1 Ekonomi Manajemen - sertifikat PKRS 1 1
- sertifikat
komunikasi
efektif
Sekretaris SMK Perkantoran - sertifikat 1 1
komunikasi efektif
Kasie Pendidikan Dokter Umum - sertifikat diabetes 1 1
Pasien dan educator
Keluarga - sertifikat
komunikasi
efektif
Kasie Pendidikan Dokter Umum -sertifikat 1 1
masyarakat luar komunikasi
RS efektif
Kasie Pendidikan S1 Ahli Gizi - sertifikat diabetes
Staf, educator
Pengembangan -sertifikat
Media dan komunikasi
Sarana efektif

Anggota SMU, D3 Keperawatan, -sertifikat 12 12


D3 analis komunikasi
efektif

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 16


BAB X
PENILAIAN KARYA
Upaya RSU Santa Maria Pemalang untuk senantiasa memperbaiki pelayanan tentu tidak dapat
lepas dari unsur sumber daya manusia. Dalam hal pencapaian optimalisasi kinerja karyawan RSU
Santa Maria Pemalang memiliki dua instrument penilaian yang mana dua instrument tersebut
memiliki format yang berbeda tetapi pada dasarnya instrument tersebut sama fungsinya sebagai alat
ukur pencapaian kinerja.
A. Tujuan
1. Memberikan motivasi karyawan untuk senantiasa mencapai prestasi kerja yang optimal
sesuai yang diharapkan.
2. Memberikan acuan dasar dalam pemberian reward untuk memacu produktivitas kerja dan
prestasi kerja.
3. Menilai karyawan sebagai dasar untuk melakukan promosi, mutasi, pelatihan dan
pendidikan yang dibutuhkan.
B. Macam Penilaian
1. IPP (Individual Performance Plan)
IPP adalah lembar penilaian karyawan yang dibuat setiap enam bulan sekali, IPP
digunakan untuk karyawan tetap dan waktu pembuatannya pada Bulan Juni dan Desember
tahun berjalan. IPP dibuat oleh masing – masing karyawan yang disepakati oleh karyawan
itu sendiri dan atasan penilainya. Form IPP dibagi menjadi dua yaitu IPP untuk karyawan
yang menjabat di Struktural dan Form IPP untuk karyawan yang duduk di posisi non
struktural. Contoh form penilaian dan panduan penilaian terlampir.
2. DPK (Daftar Penilaian Karyawan)
DPK adalah lembar penilaian karyawan kontrak yang dibuat saat periode kontrak akan
habis sebagai bahan evaluasi karyawan kontrak untuk dapat dilanjutkan kontraknya atau
tidak. DPK dibuat atasan langsung / atasan penilaian karyawan yang bersangkutan.
Contoh form dan panduan penilaian terlampir.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 17


BAB XI
KEGIATAN ORIENTASI
Pengertian orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan
mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan/ iklim bisnis suatu organisasi suatu
perusahaan.
Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan bersedia
melaksanakan perilaku social yang mewarnai kehidupan organisasi/ perusahaan sehari – hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan memahami
berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas – tugasnya secara
efektif, efisien dan produktif.
11.1 Orientasi Umum
HARI MATERI METODE PENANGGUNG
JAWAB
I (Pertama)  Penandatanganan Kontrak Yayasan
Kerja
 Peraturan Perusahaan Bagian SDM
 Protap – protap
Kepegawaian
 Visi Misi dan Profil Rumah Direktur
Penjelasan Singkat
Sakit
 Hospital By Laws
 Struktur Organisasi Rumah
Sakit
Kabid Yanmed
 BLS (Basic Life Support)
Ka. Sie IPSRS
 APAR
II (Kedua)  PPI (Pencegahan dan Tim PPI
Pengendalian Infeksi)
 HPK (Hak Pasien dan Keperawatan
Keluarga)
 KPRS (Keselamatan Pasien Tim KPRS
Rumah Sakit)
Penjelasan Singkat
 Askep (Asuhan Keperawatan

Keperawatan)
 Pembagian ID Card Bagian SDM

 Pembuatan Master Absen


Diklat
 Keliling Ruangan untuk
perkenalan
 Masuk ke ruangan sesuai

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 18


dengan penempatan.
11.2 Orientasi Khusus

Minggu Penanggung
Materi Metoda Jawab
Hari Ke 3 – 1. Pengenalan Unit dan penjelesan Penjelasan Kasubbid
hari ke 6 uraian tugas. PKRS
Singkat
2. Visi, misi, falsafah humas dan
marketing serta SPO yang ada di
unit PKRS.
3. Kebijakan ,Struktur
organisasi dan
Pedoman PKRS
Minggu ke 1. Pengenalan Jenis2 kegiatan yang Survey dan Kasubbid
2 ada Di PKRS pengenalan PKRS

lingkungan
Rumah Sakit
Kasubbid
1. Kegiatan PKRS yang berkoordinasi Sesuai dg PKRS
dengan unit humas dan marketing kegiatan
Minggu Ke 3 Pemantapan skill Kasubbid
– Bulan ke 3 PKRS
Tahap akhir Penilaian kinerja Kasubbid
PKRS

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 19


BAB XII
PERTEMUAN / RAPAT

Rapat berkala terdiri dari :


1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil
Rapat Rutin diselenggarakan pada :
Waktu : setiap sabtu ke-3

Jam : 10.00 - selesai

Tempat : Ruang Rapat Unit Kerja

Peserta : Semua Kasie dan Tim Edukator (Anggota)

Materi : Rencana persiapan setiap kegiatan Klub DM dll


Persiapan Penyuluhan
Evaluasi

Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas segera.

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 20


BAB XII
PELAPORAN

1. Laporan Bulanan, meliputi :


- Laporan pelaksanaan kegiatan PKRS dari masing-masing kasie.
2. Laporan Tahunan, meliputi :
- Laporan Rencana Kerja Tahunan
- Profil PKRS

Ditetapkan di Pemalang
Pada tanggal, 1 Juni 2016
Dierktur RSU Santa Maria Pemalang

Dr. Widodo Yulianto, M. Kes


NIK. 780126

Pedoman Pengorganisasian Unit Promosi Kesehatan Rumah Sakit_ Revisi 1 | 21

Anda mungkin juga menyukai