Anda di halaman 1dari 4

9/6/2019 Papua Wajib Merdeka!

Cari artikel atau penulis



Depan Politik Ekonomi Hukum Iptek Perempuan Keluarga Olahraga Kuliah Qureta Lainnya

Papua Wajib Merdeka!

21/08/2019 2.7rb 4 min baca


Muhdar Muhrianra
Guru
"Papua contoh bobroknya negara," tulis teman saya di akun
Follow Facebook-nya. Kalimat itu betul-betul mampu menceritakan
banyak hal, terutama sekali masalah Papua dan peran negara.

Kalimat status di atas kita bisa artikan bahwa kerusuhan yang


terjadi di Papua adalah tanda buruknya kiprah negara. Artinya,
otoritas negara yang punya kuasa memaksa ternyata hanya
omong kosong belaka.

Seharusnya kita memang harus sedih hati. Papua adalah


bagian kita, kita yang berasaskan pada semboyan Bhinneka
Tunggal Ika. Apakah masih pantas semboyan itu sebagai
panduan sakral dalam bernegara?

Seharusnya kita juga patut prihatin. Kemerdekaan kita sebagai


bangsa besar dan bermartabat bisa bersuka cita dengan
bahagia. Tetapi, siapa nyana hanya dua hari, hanya 48 jam
habis upacara kemerdekaan, kerusuhan motif rasial ini muncul.

Apakah ini yang kita sebut merdeka? Kalau kita masih anggap
ini kemerdekaan yang sah, sebaiknya pikirkan ulang. Bukan
seperti itu yang disebut merdeka. 

Satu hal yang membuat makna kemerdekaan ini sekadar


seremoni, yaitu masih maraknya kasus rasialisme. Dan
kerusuhan Papua, di Manokwari, adalah contoh paling absah
bahwa pudarnya esensi kemerdekaan yang hakiki.

Baca Juga: Bumi Manusia dan Papua yang Belum Selesai

Kasus rasialisme ternyata masih tumbuh dengan nyaman.


Sekalipun di negara yang dikenal maju, kasus ini tetap

https://www.qureta.com/next/post/papua-wajib-merdeka 1/4
9/6/2019 Papua Wajib Merdeka!

mewarnai kehidupan sehari-hari. Amerika Serikat, misalnya,


yang berlabel negara adidaya, kasus rasial belum juga hilang.
Di India, Arab Saudi, Israel, Jepang juga masuk daftar sebagai
negara yang rasial.

Indonesia ternyata negara yang tak kalah rasial dengan senarai


negara di atas. Komnas HAM membuktikan, berdasarkan
temuannya, sejak 2011 hingga 2018, sedikitnya 101 kasus
yang dilaporkan. 

Yang memilukan pada 2016. Pada tahun tersebut, ditemukan


38 kasus. Data tersebut pastinya yang berhasil dilaporkan.
Tentu saja, secara diam-diam kasus rasialisme masih
menghantui kita.

Bukan tanpa akibat, rasialisme turut mendorong meledaknya


diskriminasi sosial, segregasi dan kekerasan rasial. Yang paling
mengerikan dari dampak rasialisme adalah genosida. Akibat
yang terakhir ini sudah terjadi pada sejarah kelam manusia,
misal pembantaian besar-besaran kaum Yahudi di Jerman pada
masa Hitler.

Teruntuk dewasa ini, kemajuan teknologi dan pesatnya ilmu


pengetahuan, seharusnya kita menganggap rasialisme sudah
tidak sesuai dengan semangat peradaban dunia yang unggul.
Pada saat ini, keterbukaan informasi dan pengetahuan
berpotensi membuka wawasan dan paradigma. Sehingga
rasialisme sebetulnya tidak perlu ada. Sebab rasialisme sudah
tidak relevan lagi.

Namun kenyataan berkata lain. Rasialisme justru lebih banyak


muncul pada dunia yang disebut milenium ketiga ini. Sebuah
kurun waktu yang terbebas dari kolonialisme dan imperialisme.
Sehingga rasialisme yang notabene warisan penjajahan ini
turut lenyap di muka bumi.  Tapi rasakanlah, rasisme masih
subur di mana-mana.

Dan sekali lagi, kerusuhan di Papua makin membuktikan bahwa


kita sebenarnya belum bebas dari rezim kolonialisme dan
imperialisme.

Atas dasar itu, maka saya bisa katakan tanpa ragu bahwa
Papua wajib merdeka dari Indonesia. Kedengarannya cukup
kontroversial, memang. Tapi kalian tidak perlu mengatai saya
dengan anggapan yang bukan-bukan. Nanti akan jelas apa
yang saya maksud.

Kalau Indonesia dinilai tidak adil pada Papua, itu betul.


Buktinya, kasus diskriminasi rasial masih di alami orang Papua.
Sebutan hewan atau olokan merendahkan orang Papua, misal
yang dilakukan oknum di Surabaya, seharusnya tidak perlu
terjadi. Karena sudah terlanjur terucap, maka kian menunjukkan
bahwa ada rasa superioritas tertentu kala bertatap dengan
orang Papua.

Beberapa pertimbangan dan masalah-masalahnya di atas,


maka memang memerdekakan Papua menjadi kewajiban
tersendiri. Dan betapa miris sekali, bila saudara kita di Papua

https://www.qureta.com/next/post/papua-wajib-merdeka 2/4
9/6/2019 Papua Wajib Merdeka!

mengeluh karena merasa dijajah oleh Indonesia, bangsa kita


semua. Bisa jadi inilah motivasi Organisasi Papua Merdeka
(OPM) tetap bersikukuh untuk bebas dari Indonesia.

Baca Juga: Mata Najwa, Mata Buta untuk Papua

Ya, mari kita berandai-andai saja. Bagaimana jadinya bila Papua


benar-benar menjadi negara merdeka? Apakah negara muda ini
akan terbebas dari tindak rasialisme? Belum tentu. Ya, tidak ada
jaminan Papua bisa aman dari tantangan ini.

Sesungguhnya saya tidak bisa membayangkan Papua menjadi


negara merdeka. Saya hanya mampu membayangkan--dengan
perasaan ngeri--apa yang terjadi pada Papua yang ngotot
lepas dari Indonesia.

Disebutkan oleh kajian Philippe Petaud Celerier bahwa konflik


Papua dalam usaha pembebasan ini tercatat 300.000-400.000
jiwa yang jadi tumbal. Betapa menyeramkannya harga sebuah
kebebasan ini. Lalu, hingga saat ini gerakan OPM yang tetap
mau berpisah, maka berapa korban lagi yan akan gugur?

Dengan demikian, saya malah sangsi. Saya pikir harus


menempuh jalan lain, jalan terbaik untuk semuanya. Yaitu
Papua tidak perlu lepas dari Indonesia. Karena manfaatnya
lebih besar daripada berusaha lepas dari Indonesia.

Daripada hal di atas, sesungguhnya yang dibutuhkan Papua


adalah bukanlah separatisme, atau negara baru. Tetapi
sejatinya butuh kemerdekaan dan kebebasan dari rasialisme
dan diskriminasi lainnya dari Indonesia sendiri.

Nah, itulah yang saya maksud merdeka bagi Papua. Jadi,


kemerdekaan dari gangguan dan ancamanlah yang dibutuhkan
Papua saat ini. Sebabnya, negara dituntut keras untuk
mewujudkannya. Sementara, etnis, suku, dan ras lainnya sama-
sama menjaga kehormatan masing-masing. Ini memang idealis,
tetapi bukan berarti tidak bisa direalisasikan.

Untuk itu, kita memang ditantang untuk serius mewujudkan ini.


Tanpa kesungguhan dan komitmen, maka marwah negara yang
Pancasilais dan demokratis patut dipertanyakan.

Akhirnya dari saya, ini hanya refleksi yang bisa berguna bagi
saya sendiri, dan belum tentu bermanfaat bagi kalian.

Papua, Merdeka! Merdeka! Merdeka!

https://www.qureta.com/next/post/papua-wajib-merdeka 3/4
9/6/2019 Papua Wajib Merdeka!

Jokowi Khianati Republik IndoVanessa Mengapa Manchester Telur, Simbol Pr


Soekarno United Perlu Mengontrak Muda kepada P
Conte dan Marotta

Don Zakiyam… Mochamad Irfans… Pradhana Adim… Manuel Maweng


20/03/2019 08/01/2019 06/10/2018
Penikmat kopi Freelancer Legal Officer Penulis

3 Comments Sort by Oldest

Add a comment...

Rmt Alif Syahrul


Alasan yang paling substansi bagi orang papua untuk menggantikan bendera
Merah Putih dengan bendera Bintang Kejora itu apa?
Kemudian ketika alasan bung bahwa kemerdekaan yang di harapkan oleh
papua adalah keadilan bagi seluruh rakyat indonesia dalam arti hentikan
diskriminasi dan rasisme terhadap orang papua belum cukup menguatkan
argument soal keinginan orang papua untuk ingin merdeka (Lepas dari
Indonesia). suara ingin merdeka bukan hanya saat ini namun sudah dari dulu.
nah alasannya apa?
Like · Reply · 1 · 2w

Yoku John Manuri


NELSON MANDELA, Tidak ada jalan yang mudah menuju kemerdekaan
dimanapun, dan banyak dari kita yang harus melewati lembah dan bayang –
bayang kematian lagi dan lagi sebelum kita mencapai puncak gunung
keinginan hati kita.

Itu yang dimaksudkan BIARLAH KAMI TENTUKAN NASIP KAMI SENDIRI,


tampa kalian mau berpikir terlalu jauh BISA ATAU TIDAK berdirinya PAPUA
biarlah orang PAPUA yang tentukan sendiri... Ingat INDONESIA tidak bisa di
katakan sebagai BANGSA, Karena arti dr Bangsa adalah IDEOLOGY,
SEJARAH dan RAS yang sama... Kami BANGSA PAPUA dan MANUSIA
PAPUA bukan belum MERDEKA, Tapi sdh merdeka jauh sebelum indonesia
masuk di tanah kami... Papua New Guinea salah satunya Negara yg bebas
merdeka dari Australia hingga saat ini.
Like · Reply · 2d

Udien Sie Kurama


Apa perlu dibuat voting saja untuk semua rakyat di papua tanpa terkecuali, be
dua pilihan : A. NKRI atau B. Papua Merdeka
hasilnya mereka pilih mana?,
Jika mayotitas B, ya apa boleh buat....
Like · Reply · 1d

https://www.qureta.com/next/post/papua-wajib-merdeka 4/4

Anda mungkin juga menyukai