Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Sejak tahun 1993, WHO menyatakan bahwa TB merupakan kedaruratan global bagi
kemanusiaan.Walaupun strategi DOTS telah terbukti sangat efektif untuk pengendalian TB,
tetapi beban penyakit TB di masyarakat masih sangat tinggi. Dengan berbagai kemajuan yang
dicapai sejak tahun 2003, diperkirakan masih terdapat sekitar 9,5 juta kasus baru TB, dan sekitar
0,5 juta orang meninggal akibat TB diseluruh dunia (WHO, 2009).
Microbacterium tuberculosis (TB) telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia, menurut
WHO sekitar 8 juta penduduk dunia diserang TB dengan kematian 3 juta orang setiap per tahun
(WHO, 1993). Dinegara berkembang kematian ini merupakan 25% dari kematian penyakit yang
sebenarnya dapat diadakan pencegahan. Diperkirakan 95% penderita TB berada di negara-negara
berkembang. Hasil survey kesehatan rumah tangga tahun 1990 menunjukan bahwa tuberkulosis
merupakan penyebab kematian nomor 3 setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran
pernafasan pada semua golongan usia dan nomor 1 dari golongan infeksi.
1
1.2 Tujuan
a. Tujuan umum
Untuk menerapkan dan memahami proses asuhan keperawatan pada pasien tuberculosis paru.
b. Tujuan khusus
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu tuberculosis paru
2. Agar mahasiswa mampu mengetahui tentang etiologi penyakit TB paru
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang patofisiologi TB paru
4. Agar mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian,diagnose,intervensi,implementasi
dan dokumentasi dengan masalah TB paru.
1.3 Manfaat
Menambah pengetahuan dan informasi tentang asuhan keperawatan dengan masalah
tuberkulosis paru selain itu dapat menjadi salah satu caradalam mengaplikasikan ilmu yang
di peroleh di dalam perkuliahan.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2. Etiologi
Menurut Wim de Jong et al 2005 (dikutip dalam Nurarif & Hardhi Kusuma,
2015.h.210).Penyebab tuberculosis adalah Mycobacteriumtuberculosis.Basil ini tidak berspora
sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan sinar ultraviolet.Ada dua
macam mikobakteria tuberculosis yaitu tipe human dan tipe bovin. Basil tipe bovin berada dalam
susu sapi yang menderita mastitis tuberculosis usus. Basil tipe human bias berada di bercak
ludah (droplet) di udara yang berasal dari penderita TBC terbuka dan orang yang rentan
terinfeksi TBC ini bila menghirup bercak ini.Perjalanan TBC setelah infeksi melalui udara.
3
2.3. Patofisiologi
Port desentri kuman Mycobacterium tuberculosis adalah saluran pernafasan, saluran
pencernaan, dan luka terbuka pada kulit.Kebanyakan infeksi terjadi melalui udara, (air bone),
yaitu melalui inhalasi dropletyang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang terinfeksi.
Basil tuberkel yang mencapai alveolus dan diinhalasi biasanyaterdiri atas satu sampai tiga
gumpalan.Basil yang lebih besar cenderungbertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus,
sehingga tidakmenyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang alveolus, kuman akanmulai
mengakibatkan peradangan. Leukosit polimorfonuklear tampak memfagosit bakteri di tempat ini,
namun tidak membunuh organisme tersebut.
Sesudah hari pertama, maka leukosit diganti oleh makrofag. Alveoli yang terserang akan
mengalami konsolidasi dan timbul gejala pneumonia akut. Pneumonia selular ini dapat sembuh
dengan sendirinya, sehingga tidak ada sisa yang tertinggal atau proses dapat berjalan terus dan
bakteri terus difagosit atau berkembang biak di dalam sel. Basil juga menyebar melalui getah
bening menuju getah bening regional. Makrofag yang mengadakan infiltrasi menjadi lebih
panjang dan sebagian bersatu, sehingga membentuk sel tuberkel epitoloit yang dikelilingi oleh
foist. Reaksi ini biasanya membutuhkan waktu 10-20 jam (Ardiansyah, 2012. h. 305).
4
d) Nyeri dada
Nyeri dada pada TB Paru termasuk nyeri pleuritik ringan.Gejala ini timbul apabila
sistem persarafan di pleura terkena TB.
2) Gejala sistematis
a) Demam
Keluhan yang sering dijumpai dan biasanya timbul pada sore ataau malam hari mirip
demam atau influenza, hilang timbul, dan semakin lama semakin panjang
serangannya, sedangkan masa bebas serangan semakin pendek.
b) Keluhan sistemis lain
Keluhan yang biasa timbul ialah keringat malam, anoreksia, penurunan berat badan,
dan malaise.Timbulnya keluhan biasanya bersifat gradual muncul dalam beberapa
minggu sampai bulan.Akan tetapi penampilan akut dengan batuk, panas, dan sesak
nafas.
5
3) Far advanced tuberculosis
Terdapat infiltrat dan kavitas yang melebihi keadaan pada moderately advanced
tuberkulosis.
2.6. Komplikasi
Menurut Wahid&Imam (2013), dampak masalah yang sering terjadi pada TB paru
adalah:
1) Hemomtisis berat (perdarahan dari saluran nafas bawah) yang dapat mengakibatkan
kematian karena syok hipovolemik atau tersumbatnya jalan nafas.
2) Kolaps dari lobus akibat retraksi bronchial.
3) Bronki ektasis (peleburan bronkus setempat) dan fibrosism (pembentukan jaringan ikat
pada proses pemulihan atau reaktif) pada paru.
4) Pneumothorak (adanya udara dalam rongga pleura) spontan: kolaps spontan karena
kerusakan jaringan paru.
5) Penyebaran infeksi keorgan lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal, dan
sebagainya.
6) Insufisiensi kardiopulmonar (Chardio Pulmonary Insuffciency).
Gejala utama pasien TB paru adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih. Batuk
dapat diikuti dengan gejala tambahan yaitu dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas,
badan lemas, napsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat pada malam hari
tanpa kegiatan fisik, demam lebih dari satu bulan. Gejala-gejala tersebut dapat juga dijumpai
pada penyakit paru selain TB, seperti bronkiektasi, bronkitis kronis, asma, kanker paru, dan lain-
lain. Prevalensi TB paru di Indonesia saat ini masih tinggi, maka setiap orang yang datang ke
UPK (Unit Pelayanan Kesehatan) dengan gejala tersebut, dianggap sebagai tersangka (suspek)
pasien TB paru dan perlu dilakukan pemeriksaan dahak secara mikroskospis langsung (Depkes,
2008).
6
dilakukan dengan mengumpulkan 3 spesimen dahak yang dikumpulkan dalam dua hari
kunjungan yang berurutan berupa sewaktu- pagi-sewaktu (S-P-S) (Depkes, 2008).
Tuberkulosis adalah penyakit menular, artinya orang yang tinggal serumah dengan
penderita atau kontak erat dengan penderita yang mempunyai risiko tinggi untuk tertular.
Sumber penularannya adalah pasien TB paru dengan BTA positipterutama pada waktu batuk
atau bersin, dimana pasien menyebarkan kuman ke udaradalam bentuk percikan dahak (droplet
nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000 percikan dahak dan umumnya penularan
terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam waktu yang lama (Depkes, 2008).
7
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pengkajian
a. Data Pasien
Penyakit TB paru dapat menyerang manusia mulai dari usia anak sampai dewasa dengan
perbandingan yang hampir sama antara laki-laki dan perempuan. Penyakit ini biasanya banyak
ditemukan pada pasien yang tinggal didaerah dengan tingkat kepadatan tinggi sehingga
masuknya cahaya matahari kedalam rumah sangat minim. TB paru pada anak dapat terjadi pada
usia berapapun, namun usia paling umum adalah antara 1-4 tahun. Anak-anak lebih sering
mengalami TB diluar paru-paru (extrapulmonary) disbanding TB paru dengan perbandingan
3:1. TB diluar paru-paru adalah TB berat yang terutama ditemukan pada usia<3 tahun. Angka
kejadia (pravelensi) TB paru pada usia 5-12 tahun cukup rendah, kemudian meningkat setelah
usia remaja dimana TB paru menyerupai kasus pada pasien dewasa (sering disertai
lubang/kavitas pada paru-paru).
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang sering muncul antara lain:
1) Demam
subfebris, febris (40-41oC) hilang timbul
2) Batuk
terjadi karena adanya iritasi pada bronkus batuk ini terjadi untuk
membuang/mengeluarkan produksi radang yang dimulai dari batuk kering sampai
dengan atuk purulent (menghasilkan sputum).
3) Sesak nafas
bila sudah lanjut dimana infiltrasi radang sampai setengah paru-paru.
4) Keringat malam.
5) Nyeri dada
jarang ditemukan, nyeri akan timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga
menimbulkan pleuritis.
8
6) Malaise
ditemukan berupa anoreksia, nafsu makan menurun, berat badan menurun, sakit
kepala, nyeri otot, keringat malam.
7) Sianosis, sesak nafas, kolaps
Biasanya pada keluarga pasien ditemukan ada yang menderita TB paru.Biasanya ada
keluarga yang menderita penyakit keturunan seperti Hipertensi, Diabetes Melitus, jantung
dan lainnya.
1) Riwayat lingkungan.
2) Pola hidup: nutrisi, kebiasaan merokok, minum alkohol, pola istirahat dan tidur,
kebersihan diri.
9
g. Pemeriksaan Fisik
1.Keadaan umum: biasanya sedang atau buruk
2.TD : Normal ( kadang rendah karena kurang istirahat)
3.Nadi : Pada umumnya nadi pasien meningkat
4.Pernafasan : biasanya nafas pasien meningkat (normal : 16-20x/i)
5.Suhu : Biasanya kenaikan suhu ringan pada malam hari.
3) Respirasi
Obyektif: mulai batuk kering sampai batuk dengan sputum hijau/purulent, mukoid
kuning atau bercak darah, pembengkakan kelenjar limfe, terdengar bunyi
ronkhi basah, kasar didaerah apeks paru, takipneu (penyakit luas atau
fibrosis parenkim paru dan pleural), sesak nafas, pengembangan
pernafasan tidak simetris (effusi pleura), perkusi pekak dan penurunan
fremitus (cairan pleural), deviasi trakeal (penyebaran bronkogenik).
4) Rasa nyaman/nyeri
10
Obyektif: berhati-hati pada area yang sakit, prilaku distraksi, gelisah, nyeri bisa
timbul bila infiltrasi radang sampai ke pleura sehingga timbul pleuritis.
3.2.Diagnosa keperawatan
a. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mokus dalam jumlah
berlebihan, eksudat dalam jalan alveoli, sekresi bertahan/sisasekresi
b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi, keletihan, keletihan otot
pernapasan
c. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran alveolar-kapiler.
3.3.Rencana keperawatan
Rencana keperawatan yang dapat diterapkan pada pasien dengan TB paru adalah sebagai
berikut:
11
f) Penggunaan otot bantu lender
pernafasan tidak ada f) Instruksikan bagaimana agar
status pernafasan : bias melakukan batuk
ventilasi dengan kriteria efektif
hasil: g) Auskultasi suara nafas
a) Frekuensi pernafasan tidak h) Posisikan untuk meringankan
ada deviasi dari kisaran sesak nafas
normal Monitor pernafasan
b) Irama pernafasan tidak ada a) Monitor kecepatan, irama,
deviasi dari kisaran normal kedalaman dan kesulitan
c) Suara perkusi nafas tidak bernafas
ada deviasi dari kisaran b) Catat pergerakan dada, catat
normal ketidaksimetrisan, penggunaan
otot bantu pernafasan dan
retraksi otot
c) Monitor suara nafas tambahan
Ketidakefektifan pola nafas b/d ventilasi dengan kriteria Manajemen jalan nafas
hiperventilasi hasil : a) Bersihkan jalan nafas dengan
a) Frekuensi pernafasan tidak teknik chin lift atau jaw thrust
ada deviasi dari kisaran sebagai mana mestinya
normal b) Posisikan pasien untuk
b) Irama pernafasan tidak ada memaksimalkan ventilasi
deviasi dari kisaran normal c) Identifikasi kebutuhan
c) Suara perkusi nafas tidak aktual/potensial pasien untuk
ada deviasi dari kisaran memasukkan alat membuka
normal jalan nafas
d) Kapasitas vital tidak ada d) Lakukan fisioterapi
deviasi dari dari kisaran dada sebagai manamestinya
normal e) Buang secret dengan
memotivasi pasien untuk
12
melakukan batuk atau menyedot
lender.
Terapi oksigen
Gangguan pertukaran gas b/d pertukaran gas dengan
a) Pertahankan kepatenan jalan
perubahan membran alveolar- kriteria hasil :
nafas
kapiler a) Tekanan parsal oksigen di
b) Siapkan peralatan oksigen
darah arteri (PaO2) tidak ada
dan berikan melalui system
deviasi dari kisaran normal
humidifier
b) Tekanan parsial
c) Berikan oksigentambahan
karbondioksisa di darah arteri
seperti yangdiperintahkan
(PaCO2) tidak ada deviasi
d) Monitor aliran oksigen
dari kisaran normal
e) Monitor efektifitas terapi
c) Saturasi oksigen tidak ada
oksigen
deviasi dari kisaran normal
f) Amati tanda-tanda
d) Keseimbangan ventilasi
hipoventialsi induksi oksigen
dan perfusi tidak ada deviasi
g) Konsultasi dengan tenaga
dari kisaran normal
kesehatan lain mengenai
penggunaan oksigen tambahan
selama kegiatan dan atau tidur
h) Monitor tanda-tanda vital
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
tuberkulosa. penyakit menular yang disebabkan oleh basil mikrobacterium tuberkolusis yang
merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah. Penyebab tuberculosis adalah
Mycobacteriumtuberculosis. Basil ini tidak berspora sehingga mudah dibasmi dengan
pemanasan, sinar matahari, dan sinar ultraviolet.Basil tuberkel yang mencapai alveolus dan
diinhalasi biasanyaterdiri atas satu sampai tiga gumpalan.Basil yang lebih besar
cenderungbertahan di saluran hidung dan cabang besar bronkus, sehingga tidakmenyebabkan
penyakit.
4.2 Saran
Diharapkan bagi profesi keperawatan lebih memprioritaskan pencegahan penularan
dirumah sakit maupun di rumah karena penyakit tuberkulosis paru mudah menular pada siapa
saja dan kapan saja.
14
DAFTAR PUSTAKA
15