Anda di halaman 1dari 21

POPULASI DAN SAMPEL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok


Mata Kuliah :Statistik
DosenPengampu :HenkySetiadi,S.Pd,M.Pd

Di susun oleh:
Semester V-A
Fitriani
Citra Dewi
Irwansyah
Desi Nurpita Sari
Amelina Ulandari

PROGRAM STUDI SASTRA INGGRIS


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala


limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi
keguruan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya
dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena


pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini.

Jambi, September 2019

Kelompok 3
DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………..……………………………………i

Kata Pengantar ………………………………………………………ii

Daftar Isi ……………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah ………..…………………..……….1

2. Rumusan Masalah ……………………..…………………….1

3. Tujuan Penulisan …………………….………………………1

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Populasi ………………………………………...2


2. Jenis-jenis Populasi ………………………………………...4
 Berdasarkan jumlah populasi ………………………4
 Berdasarkan sifat populasi …………………………4
 Berdasarkan pembedaan lainnya …………………...4
3. Pengertian Sampel ………………………………………….5
 Sampel Judgemental.…….………………………...…5
 Sampel Statistika …………………………………….5
4. Teknik Pengambilan Sampel ………………….……………6
A. Probability Sampling………………..……………....7
 Simpel Random………………………………...7
 Proportionate Stratified Random ……………...7
 Disproportionate Stratified Random …………..8
 Cluster Random ……………………………….8
B. Non Probability Sampling ………………………….9
 Sampling Sistematis ……...……………………9
 Sampling Quota ………………………………..9
 Sampling Aksidental ………………………..…9
 Sampling Purposive Sampling……………..…10
 Sampling Jenuh …………………………...….10
 Snowball Sampling …………………………..10
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan ……………………………………………....11
2. Daftar Pustaka ……………………………………………12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu gejala
melalui cara tersendiri sehingga diperolehsuatu informasi. Pada
dasarnya,informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu,penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang
pikiran atau kesadaran seseorang.
Penelitian bertujuan menentukan jawaban atas pertanyaan melalui
aplikasi prosedur ilmiah. Prosedur ini dikembangkan untuk meningkatkan
taraf kemungkinan yang paling relavan dengan pertanyaan serta mengindari
adanya bias. Sebab, penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan usaha
memperkecil interval dugaan peneliti melalui pengumpulan data atau
informasi yang diperolehnya.
Dalam penelitian,salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian
adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat
menganalisa data keselutuhan objek yang diteliti sebagai kumpulan uang
menjadi onjek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian
dari kumpulan tersebut.Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau
langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan
penganalisaan data terhadap objek.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan populasi ?
2. Apa sajakah jenis-jenis populasi ?
3. Apa yang dimaksu dengan sampel ?
4. Bagaimana teknik pengambilan sampel ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan populasi
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis populasi
3. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan sampel
4. Untuk mengetahui bagaimana teknik mengambil sampel
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang


memiliki ciri-ciri yang akan diduga.Populasi dalam setiap penelitian
harus disebut kan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan
besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup.
Tujuan diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukan
besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan
membatasi berlakunya daerah generalisasi.1

Pengertian populasi menurut para ahli

Menurut Cooper dan Emory populasi adalah selutuh kumpulan elemen


yang dapat kita gunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.

Menurut Kuncoro populasi adalah kelompok elemen yang lengkap


yang biasannya berupa orang,objek, transaksi dan kejadian dimana
kita tertarik untuk mempelajari atau menjadi objek penelitian.

Menurut Somantri populasi adalah merupakan keseluruhan elemen ,


atau unit elemen atau unit penelitian atau unit analisis yang memiliki
karakteristik tertentu yang dijadikan sebagai objek penelitian.

1
Usman,Husaini,PengantarStatistika,( Jakarta: PT Bumi Aksara,2008),Hlm 181
Contoh :
No Kelas Jumlah Siswa
1 XA 33
2 XB 35
3 XB 31
4 XD 32
5 XE 30
Total 161

Dari table diatas diketahui bahwa siswa kelas X adalah 161 siswa.

Populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan
diamati. Populasi biasa berupa orang,benda,peristiwa,atau apapun
yang menjadi objek dari survey kita. Populasi tidak selalu sama
dengan penduduk : orang yang tinggal diwilayah geografis tertentu.
Langkah awal yang harus dilakukan pertama kali oleh peneliti ketika
membuat survey adalah menentukan siapa populasi dari survei.2

Populasi ditentukan oleh topic dan tujuan survei. Kalau kita ingin
membuat survey mengenai rasa aman masyarakat Jakarta maka
populasi surveia dalah masyarakat Jakarta. Jika topic survey adalah
soal perkelahian( tawuran ) dikalangan pelajar Jakarta maka populasi
kita bukan lagi warga Jakarta ,melainkan pelajar Jakarta. Jadi, sebelum
kita menetukan populasi kita harus merumuskan dengan benar dan
tepat tujuan survey kita. Pertanyaan yang harus dijawab oleh peneliti
adalah :apa yang ingin diteliti ? pertanyaan ini penting karena tujuan
survei yang berbeda akan menghasilkan populasi yang beda pula.
Misalnya, survey mengenai perkelahian perkelahian pelajar. Kalau

2
Iwan Perdana, Metode Penyusunan Skripsi Pendidikan Bahasa Inggris (Malang : Intimedia,2014),Hlm
38
tujuan survey kita adalah memetakan persoalan,mencari akar masalah
perkelahian pelajar maka populasi survey adalah semua pelajar yang
ada dijakarta.Akan tetapi, kalua tujuan survey adalah ingin melihat
dampak perkelahian pelajar bagi masyarakat maka yang menjadi
populasi adalah semua anggota masyarakat.

Populasi juga harus relavan dengan tujuan atau topic survei. Ilustrasi
sederhan anya demikian. Kita ingin mengetahui berapa harga 1 Kg
yang ada dipasar X. Yang menjadi populasi adalah harga jeruk dari
tiap- tiap pedagang yang ada di pasar. Survei kita akan keliru jika
yang kita lakukan adalah mencicipi rasa jeruk.

Populasi Sasaran

Populasi adalah konsep abstrak , tidak bisa ditujuk secara


langsung.Agar lebih operasional (bisa dihitung,bisa diukur ) populasi
harusnya didefinisikan secara jelas dan spesifik. Populasi yang sudah
didefinisikan inidisebut dengan populasi sasaran., peneliti harus
menjelaskan secara spesifik batasan dan definisi dari populasi yang
dipakai. Ilustrasi sederhananya demikian, misalnya kita ingin meneliti
bagaimana rasa buah jeruk dalam satu pasar. Populasi dalam survei ini
adalah semua jeruk dalam satu pasar. Kita harus mendefinisikan secara
jelas, jeruk mana yang kita hitung sebagai populasi ? apakah semua
jeruk asal indonesia ataukah juga jeruk imfort. Hasil dari definisi
tersebut bisa kita sebut sebagai populasi sasaran.

B. Jenis- jenis populasi


a. Berdasarkan jumlah populasi
 Populasi Terbatas, yaitu sumber data yang relative
dapat dihitung jumlahnya karena batasannya jelas.
Contoh; pada tahun 1985 terdapat tiga juta wanita yang
mengikuti program KB.
 Populasi Tak Terbatas, yaitu sumber data yang tidak
dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah karena tidak
terdapat jumlah batasan. Contoh; narapidana di
Indonesia jumlahnya sangat banyak.
b. Berdasarkan sifat populasi
 Populasi Homogen, yaitu populasi dimana unsurnya
mempunyai sifat yang sama sehingga jumlahnya secara
kuantitatif tidak perlu dipermasalahkan. Contoh;
mengetahui manis tidaknya secangkir kopi, cukup
dengan mencoba sesendok kopi.
 Populasi Heterogen, yaitu populasi dimana unsurnya
terdapat sifat yang bevariasi sehingga harus ditetapkan
batasan-batasan secara kualitatif dan kuantitatif.
Contoh; mengetahui rata-rata IQ mahasiswa satu
angkatan mengambil sampel dari beberapa mahasiswa
dari fakultas yang berbeda.
c. Berdasarkan pembedaan lainnya
 Populasi target adalah populasi yang telah ditentukan
sesuai dengan masalah penelitian sebelum penelitian
dilakukan. Populasi target ini tidak selamanya dapat
dipenuhi dilapangan. Bisa saja salah satu ciri-ciri
populasi yang kita tentukan tidak kita temukan dalam
kenyataanya dilapangan.
 Populasi survei adalah populasi yang terliput dalam
penelitian yang dilakukan.
C. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek/subjek
penelitian. Tegasnya sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bial populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari atau meneliti semua yang ada pada
populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan, tenaga, waktu,
pikiran, dan biaya, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.3

Kalau populasi merupakan penggeneralisasian berupa subjek/objek


yang diteliti untuk dipelajari dan kemudian diambil dari
kesimpulannya, maka sampel adalah sebagian dari populasi yang
diteliti. Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak
sebagai perwakilan dari populasi sehinnga hasil penelitian yang
berhasil diperoleh dari sampel dapat digeneralisasikan pada populasi.
Tegasnya sampel merupakan sebagian dari populasi yang
karakteristiknya hendak diteliti. Sampel yang baik, yang
kesimpulannya dapat dikenakan pada populasi, adalah sampel yang
bersifat refresentatif atau yang dapat menggambarkan karakteristik
populasi.

Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian
tersebut disebut penelitian sampel. Sampel dibedakan menjadi dua
jenis:

1. Sampel judgemental yaitu sampel yang dipilih berdasarkan


pendapat analisis dan hasil penelitian digunakan untuk menarik
kesimpulan tentang item-item didalam sampel yaitu observasi
sesungguhnya.

3
Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd, Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial,(Bandung
:Alfabeta,2014),Hlm 57
2. Sampel statistika yaitu sampel yang dipilih secara acak/radom
dari seluruh populasi dan hasil penelitiannyadapat digunakan untuk
menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.

D. Teknik pengambilan sampel


Teknik pengambilan sampel adalah teknik pengambilan sampel dari
populasi. Sampel yang merupakan sebagian dari populasi tersebut.
Kemudian diteliti dengan hasil penelitian (kesimpulan) kemudian
dikenakan pada populasi (generalisasi).

Teknik sampling

SAMPEL
POPULASI

KESIMPULAN
Generalisasi

Mamfaat sampling menurut Nursalam, (2003:97) adalah :


1. Menghemat beaya penelitian
2. Menghemat waktu untuk penelitian
3. Dapat menghasilkan data yang lebih akurat
4. Memperluas ruang lingkup penelitian

Syarat-syarat teknik sampling :


Syarat-syarat teknik sampling boleh dilakukan bila populasi bersifat
homogeny atau memiliki karakteristik yang sama atau setidak-tidaknya
hamper sama. Bila keadaan populasi bersifat heterogen, sampel yang
dihasilkannya dapat bersifat tidak refresentatif atau tidak dapat
menggambarkan karakteristik populasi.

Pengambilan sampel merupakan suatu proses pemilihan dan penentuan


jenis sampel serta perhitungan besarnya sampel yang akan menjadi
subjek atau objek penelitian. Untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai jenis sampling yang
digunakan. Menurut Sugiyono teknik sampling pada dasarnya
dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. probability sampling Probability sampel meliputi simple
random, proportionate stratified random, disproportionate stratified
random, dan cluster random.
2. dan non probability sampling. Non probability sampling
meliputi sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.4
Berikut ini keterangan mengenai sampel tersebut diatas:
a. Probability sampling
Pengambilan sampel dengan cara ini dilakukan secara random atau
acak, adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. atau kata lain yaitu pengambilan contoh secara acak
(random), yang dilakukan dengan cara undian, ordinal atau table
bilangan random atau dengan computer.
Teknik ini meliputi :
1. Simple Random Sampling (sampling random sederhana)

4
Amirullah, SE., M.M, Metode Penelitian Manajemen,(Malang : BayuMedia Publishing),Hlm 70
adalah suatu metode pemilihan ukuran sampel dari suatu populasi
dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan
semua kemungkinan penggabunggan nya yang diseleksi sebagai
sampel mempunyai peluang yang sama (weirsma,1975). Syarat
pengambilan sampel secara random/acak meliputi tahap menetapkan
populasi,daftar semua anggota populasi dan memilih sampel melalui
prosedur yang sesuai dimana setiap anngota mempunyai peluang yang
sama sampel penyelidikan. Cara nya ialah dengan menggunakan
undian, ordinal, table bilangan random, atau computer. Keuntungannya
ialah anggota sampel mudah dan cepat diperoleh. 5
Contoh : kita memiliki 500 elemen populasi, sedangkan yang akan
dipilih adalah sebanyak 50, maka setiap elemen mempunyai peluang
0,1 untuk dipilih.
2. Stratified Random sampling (sampling random bertingkat)
teknik sampling ini disebut juga dengan istilah teknik sampling
berlapis, dan berjenjang. hampir sama dengan sampel random
sampling namun penentuan sampelnya memperhatikan tingkatan
didalam populasi. dimana peneliti harus mengetahui bahwa dalam
populasi dibagi dalam sub populasi ada strata, kelas, lapisan, atau ras.
Minsalnya kelas pegawai negeri, mahasiswa, dan petani. Teknik ini
akan semakin baik jika dilengkapi dengan pengunaan proporsional.
Keuntungan dengan menggunakan cara ini adalah anggota sampel
yang diambil lebih representative.
Contohnya : suatu organisasi mempunyai personil yang terdiri dari
latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu: SLTP, SLTA, SI, dan
S2 dengan jumlah setiap kelas pendidikan jugta berbeda. Jumlah
anggota populasi untuk setiap strata pendidikan tidak sama atau

5
Prof. Dr. Husaini Usman. M.Pd., M.T. dan R. Purnomo Setiady Akbar, M. Pd. Pengantar
Statistika,(Jakarta : PT. Bumi Aksara,2008),Hlm 183
bervariasi. Jumlah sampel yang harus diambil harus meliputi strata
pendidikan yang ada yang diambil secara proporsional.6
3. Disproportionate Random Sampling
adalah teknik yang hampir mirip dengan proportionate stratified
random sampling dalam hal heterogenitas populasi . teknik ini
digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional. Contoh : sebuah perusahaan mempunyai
personil sebagai berikut: 3 orang S3, 5 orang S2, 100 orang S1, 800
orang SLTA, dan 700 orang SLTP. Dalam penarikan sampel maka
personil yang berijazah S2 dan S3 semuanay diambil sebagai sampel,
karena kedua kelompok tersebut jumlahnya terlalu kecil jika
dibandingkan dengan kelompok lainnya.
4. Cluster Random Sampling (teknik sampling daerah)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, minsalnya
penduduk suatu Negara, propinsi atau kabupaten. Untuk menentukan
penduduk mana yang akan dijadikan sumber data, maka pengambilan
sampelnya beradasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan.
Contoh :Indonesia terdiri dari 30 propinsi, sampel yang akan diambil
sebanyak 5 propinsi dari 30 propinsi dilakukan secara random. Suatu
hal yang perlu diingat adalah bahwa karena propinsi yang ada
diindonesia juga berstrata, maka pengambilan sampel untuk 5 propinsi
juga dilakukan dengan menggunakan teknik stratified random
sampling. Teknik cluster sampling dilakukan dua tahap yaitu:
menentukan sampel daerah, dan menentukan orang-orang yanga ada
pada daerah.
b. Non probability Sampling

6
Eriyanto, Teknik Sampling, (Yogyakarta : LKIS Yogyakarta,2007), Hlm 73
Merupakan teknik penarikan sampel yang memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk terpilih menjadi sampel.
1. Sampling Sistematis
Sampling sistematis merupakan teknik penarikan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Contohnya : anggota populasi yang terdiri dari 100 orang dari semua
anggota itu diberi nomor urut 1 sampai dengan 100. Pengambilan
sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau
kelipatan dari bilangan tertentu. minsalnya : kelipatan dari bilangan
lima. Untuk maka yang diambil sebagai sampel adalah 1,5,10,15,20
dan seterusnya sampai 100.
2. Sampling Quota
Sampling Quota adalah teknik penarikan sampling dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai pada jumlah (quota)yang
diinginkan. Sebagai contoh akan melakukan penelitian tentang
pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan ijin
mendirikan gedung sekolah baru.
Minsalnya : jumlah sampel yang ditentukan sebanyak 300 orang.
Kalau pengumpulan data dianggap belum selesai karena belum
memenuhi quota yang ditetapkan. Bila pengumpulan data dilakukan
secara kelompok terdiri dari atas 3 orang pengumpulan data maka
setiap anggota kelompok harus dapat mencari 100 orang anggota
sampel atau 3 orang tersebut harus dapat mencari data dari 300 orang
anggota sampel.
3. Sampling incidental (teknik sampling kebetulan)
Sampling Aksidental merupakan teknik penentuan sampel secara
kebetulan atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang
dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan
dijadikan sampel. Minsalnya : kita ingin meneliti pendapat masyarakat
tentang kenaikan harga atau keluarga berencana, maka pertanyaan
diajukan kepada mereka yang kebetulan dijumpai di pasar atau
ditempat-tempat lainnya.
4. Sampling Purposive (teknik sampling bertujuan)
Merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus
sehingga layak dijadikan sampel. Peneliti akan berusaha agar dalam
sampel itu terdapat wakil-wakil dari segala lapisan populasi. Sampel
purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang benar
terpilih oleh peneliti menurut cirri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sapel
tersebut.
Minsalnya : orang yang mempunyai tingkat pendidikan tertentu,
jabatan tertentu, mempunyai usia tertentu, yang pernah aktif dalam
kegiatan masyarakat tertentu.
5. Sampling Jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penarikan sampel apabila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Atau penelitian
yang ingin membuat generalisasi dengan tingkat kesalahan yang sangat
kecil. istilah lain dari sampling jenuh ini adalah sensus, dimana semua
anggota populasi dijadikan sampel.
6. Snowball sampling
Adalah teknik penarikan sampel yang mula-mula dilakukan dalam
jumlah kecil kemudian besar, ibarat bola salju yang mengelinding lama
menjadi besar. Dalam penetuan sampel pertama-tama dipilih satu atau
dua orang, karena dengan dua orang ini peneliti belum merasa lengkap
tentang data yang dikumpulkan maka peneliti mencari orang lain yang
dipandang lebih tahu dan dapat melengkapai data yang diberikan dari
dua orang sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis yang


memiliki ciri-ciri yang akan diduga.Populasi dalam setiap penelitian
harus disebut kan secara tersurat yaitu yang berkenaan dengan
besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang dicakup.
Tujuan diadakannya populasi ialah agar kita dapat menentukan
besarnya anggota sampel yang diambil dari anggota populasi dan
membatasi berlakunya daerah generalisasi.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan objek/subjek


penelitian. Tegasnya sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bial populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari atau meneliti semua yang ada pada
populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan, tenaga, waktu,
pikiran, dan biaya, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.

Sampel dibedakan menjadi dua jenis:

1. Sampel judgemental yaitu sampel yang dipilih berdasarkan


pendapat analisis dan hasil penelitian digunakan untuk menarik
kesimpulan tentang item-item didalam sampel yaitu observasi
sesungguhnya.
2. Sampel statistika yaitu sampel yang dipilih secara acak/radom dari
seluruh populasi dan hasil penelitiannyadapat digunakan untuk
menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
terdapat berbagai jenis sampling yang digunakan. Menurut Sugiyono
teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1. probability sampling Probability sampel meliputi simple random,
proportionate stratified random, disproportionate stratified
random, dan cluster random.
2. dan non probability sampling. Non probability sampling meliputi
sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.
DAFTAR PUSTAKA

1. Usman,Husaini,PengantarStatistika,( Jakarta: PT Bumi


Aksara,2008),Hlm 181
2. Iwan Perdana, Metode Penyusunan Skripsi Pendidikan Bahasa
Inggris (Malang : Intimedia,2014),Hlm 38
3. Prof. Dr. Hamid Darmadi, M.Pd, Metode Penelitian Pendidikan
dan Sosial,(Bandung :Alfabeta,2014),Hlm 57
4. Amirullah, SE., M.M, Metode Penelitian Manajemen,(Malang :
BayuMedia Publishing),Hlm 70
5. Prof. Dr. Husaini Usman. M.Pd., M.T. dan R. Purnomo Setiady
Akbar, M. Pd. Pengantar Statistika,(Jakarta : PT. Bumi
Aksara,2008),Hlm 183
6. Eriyanto, Teknik Sampling, (Yogyakarta : LKIS Yogyakarta,2007),
Hlm 73

Anda mungkin juga menyukai