Anda di halaman 1dari 2

abcdeAbcde 2.

1 Memahami dan menjelaskan Etiologi Infark Miokard

Menurut Alpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang heterogen, antara lain :

1. Infark miokard tipe 1


Infark miokard secara spontan terjadi karena ruptur plak, fisura, atau diseksi plak
aterosklerosis. Selain itu, peningkatan kebutuhan dan ketersediaan oksigen dan nutrien yang
inadekuat memicu munculnya infark miokard. Hal-hal tersebut merupakan akibat dari
anemia, aritmia dan hiper atau hipotensi

2. Infark miokard tipe 2


Infark miokard jenis ini disebabkan oleh vaskonstriksi dan spasme arteri menurunkan
aliran darah miokard

3. Infark miokard tipe 3


Pada keadaan ini, peningkatan pertanda biokimiawi tidak ditemukan. Hal ini
disebabkan sampel darah penderita tidak didapatkan atau penderita meninggal sebelum kadar
pertanda biokimiawi sempat meningkat

4. a. Infark miokard tipe 4a


Peningkatan kadar pertanda biokimiawi infark miokard (contohnya troponin) 3 kali
lebih besar dari nilai normal akibat pemasangan percutaneous coronary intervention (PCI)
yang memicu terjadinya infark miokard
b. Infark miokard tipe 4b
Infark miokard yang muncul akibat pemasangan stent thrombosis

5. Infark miokard tipe 4b


Peningkatan kadar troponin 5 kali lebih besar dari nilai normal. Kejadian infark
miokard jenis ini berhubungan dengan operasi bypass koroner.

Faktor – faktor resiko penyakit jantung koroner dibagi dua yaitu faktor resiko yang
dapat dimodifikasi dan faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi.

1. Faktor resiko tidak dapat dimodifikasi :

a. Usia: Risiko aterosklerosis koroner meningkat dengan bertambahnya usia, hubungan


antara usia dan timbulnya penyakit mungkin hanya mencerminkan lebih panjangnya lama
paparan terhadap faktor- faktor aterogenik. Penyakit yang serius jarang terjadi sebelum
usia 40 tahun.
b. Gender: Wanita agaknya relatif kebal terhadap penyakit oleh adanya efek. perlindungan
estrogen,saat menopause kemudian menjadi sama rentannya seperti pria
c. Ras: Orang Amerika-Afrika lebih rentan terhadap aterosklerosis dari pada orang kulit
putih.
d. Riwayat keluarga: Riwayat keluarga yang positif terhadap penyakit jantung koroner
(saudara atau orang tua yang menderita penyakit ini sebelum usia 50 tahun)
meningkatkan kemungkinan timbulnya aterosklerosis prematur.

2. Faktor resiko dapat diubah


a. Hiperlipidemia (LDL-C)
a) batas atas : 130-159 mg/dl
b) tinggi ≥160 mg/dl
b. HDL-C rendah : <40 mg/dl
c. Hipertensi (≥140/90 mmHg atau pada obat antihipertensi)
d. Merokok
e. Diabetes Melitus
f. Obesitas,terutama abdominal
g. Ketidakaktifan fisik
h. Hiperhomosisteinemia (≥16µmol/L)
a) Normal 5-15µmol/L
b) Sedang 16-30µmol/L
c) Intermediet 31-100µmol/L
d) Berat>100µmol/L

3. Faktor Resiko Negatif


a. HDL-C tinggi

2.8. Memahami dan menjelaskan prognosis infark miokard


Semua penderita penyakit jantung koroner berisiko tinggi untuk mendapatkan serangan
jantung. Prognosis penyakit jantung koroner tergantung pada kendali semua faktor risiko utama
dan faktor risiko tinggi, seperti kadar kolesterol tinggi, hipertensi, rokok, diabetes melitus
termasuk juga kegemukan. Kendali faktor risiko yang dapat dikendalikan lainnya seperti
kebiasan tidak aktif dan stres. Bila kendali semua hal diatas buruk maka prognosis penyakit
jantung koroner akan buruk, keluhan nyeri dada akan menjadi lebih sering seiring dengan
semakin tebalnya plak stabil di dinding pembuluh darah coroner risiko timbulnya serangan
jantung menjadi meningkat. Pada penderita paska angioplasti atau operasi pintas koroner, tanpa
kendali faktor risiko maka sumbatan koroner dapat terbentuk kembali.

Daftar pustaka
1. Aaksmv mx. Mnsmccmm.dm.m asih asaks ksma, maka dari itu

Anda mungkin juga menyukai