Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PROPOSAL PENENLITIAN

OLEH :

NAMA : KOMANG SINTA ARYANI

NIM :16089014085

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

S1 ILMU KEPERAWATAN

2019
1. LATAR BELAKANG

Kesehatan adalah keadaan sehat secara fisik, mental, spiritual, maupun


sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara bio-psiko-
sosial dan spiritual. Seseorang dikatakan sehat apabila tidak mengalami gangguan
ataupun masalah dalam kehidupannya baik secara bio-psiko-sosial dan
spiritualnya juga. Ketika salah satu dari bio-psiko-sosial dan spriritualnya
terganggu maka individu tersebuat dikatakan sakit.
Diabetes Militus merupakan keadaan meningkatnya kadar gula (glukosa)
dalam darah manusia yang disebabkan oleh ketidakmampuan pancreas untuk
memproduksi insulin. Diabetes diakibatkan oleh adanya penumpukan gula
(glukosa) dalam aliran darah karena tubuh tidak cukup memproduksi hormon
insulin atau tidak bisa mempergunakan insulin secara tepat (Kingham, 2009).
Diabetes dibagi menjadi dua kategori yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Secara umum, Diabetes tipe satu merupakan diabetes yang disebabkan karena
factor keturunan sedangakan diabetes tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan
karena pola hidup yang tidak sehat.
Tanda dan gelaja diabetes juga beragam, diantaranya yang paling umum
adalah poli urin, poli dipsi, poli pagi, kelelahan dan lemas. Diabetes tipe 1
ataupun tipe 2 dapat terjadi komplikasi makrovaskular yang merupakan
perkembangan dari aterosklerosis dan komplikasi mikrovaskular
yaitu retinopati, nefropati serta neuropati yang bermanifestasi pada kesehatan gigi
dan mulut.
Diabetes mellitus menurut WHO, adalah penyakit silent epidemic yang
mempengaruhi banyak orang di dunia dan berkaitan langsung dengan status
kesehatan mulutnya. Pada tahun 2013, penderita diabetes di dunia berjumlah
sekitar 382 juta jiwa dan diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta jiwa pada
tahun 2035. Diabetes Melitus merupakan salah satu penyakit sistemik yang
bermanifestasi dalam rongga mulut (Paramestri, Oedijani. 2018).
Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan penurunan aliran saliva (air liur),
sehingga mulut terasa kering. Saliva berfungsi sebagai pembilas sisa-sisa
makanan dan kotoran dari dalam mulut. Jadi bila aliran saliva menurun maka akan
menyebabkan timbulnya rasa tidak nyaman, lebih rentan untuk terjadinya ulserasi
(luka), lubang gigi, dan bisa menjadi ladang subur bagi bakteri untuk tumbuh dan
berkembang (Linda Suryani, 2016). Akan tetapi penderita diabetes mellitus
dengan gula darah terkontrol yang tidak disertai dengan gangguan vaskular
menunjukkan penurunan tingkat infeksi yang baik seperti halnya dengan pasien
non diabetes mellitus (Berliana, dkk. 2017)

Sehingga, seseorang yang menderita diabetes perlu menjaga kesehatan gigi


dan mulutnya, karena gigi dan mulut merupakan pintu gerbang dari masuknya
makanan dan minuman sebagai sumber nutrisi. Bahkan, gigi dan mulut juga
merupakan pintu gerbang masuknya kuman dan bakteri baik yang bersifat
menguntungkan maupun merugikan bagi kesehatan tubuh manusia.

2. KODE ETIK PENULISAN


Kode etik penulisan karya ilmiah adalah seperangkat norma yang perlu
diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Adapun norma-norma yang harus
diperhatikan mencakup tiga hal pokok, yakni :
1. Cara pengutipan dan perujukan
Penulis harus jujur dalam menyebutkan rujukan atau pikiran yang diambil
dari sumber lain. Jadi, penulis harus menghindarkan diri dari tindikan
plagiat.
2. Cara perizinan
Penulis wajib meminta izin secara tertulis kepada pemilik bahan yang
dikutip pendapatnya. Jika pemilik bahan tidak dapat dijangkau, maka
penulis harus jujur menyebutkan sumber yang dijadikan rujukan dan
menjelaskan apakah bahan tersebut diambil secara utuh, sebagian,
dimodifikasi atau dikembangkan.
3. Cara penyebutan data
Nama sumber data atau informan tidak boleh dicantumkan apabila
pencantuman nama tersebut dapat merugikan sumber data.

PENGERTIAN PLAGIASI
Plagiarisme atau plagiat adalah suatu perbuatan menjiplak ide, gagasan
atau karya orang lain yang selanjutnya diakui sebagai karya sendiri atau
menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga
menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide,
gagasan atau karya.

Istilah plagiat berasal dari bahasa Inggris plagiarism atau plagiary serta dalam
bahasa Latin plagiarius yang artinya penculik atau penjiplak.

JENIS-JENIS PLAGIASI
 Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas). Tipe plagiat ini relatif sulit dibuktikan
karena ide atau gagasan bersifat abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan
dengan ide orang lain. Atau, ada kemungkinan terjadi adanya dua ide yang
sama pada dua orang pencipta yang berbeda.
 Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism). Tipe ini serupa
dengan slavish copy, yaitu mengutip karya orang lain secara kata demi kata
tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiasi dianggap terjadi karena skala
pengutipannya sangat substansial sehingga seluruh ide atau gagasan
penulisannya benar-benar terambil. Plagiasi seperti ini banyak dilakukan pada
karya tulis.
 Plagiat Sumber (Plagiarism of Source). Plagiat tipe ini memiliki kesalahan
yang fatal karena tidak menyebutkan secara lengkap selengkap-lengkapnya
referensi yang dirujuk dalam kutipan. Jika sumber kutipan itu merujuk
seseorang sebagai penulis yang terkait dengan kutipan, maka nama penulis
tersebut harus turut serta disebut. Ini tentu sikap yang fair dan tidak merugikan
kepentingan penulis tersebut serta kontributor-kontributor lainnya.
 Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship). Tulis karya tulis yang
disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif
kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya mengganti kover buku atau
sampul karya tulis orang lain dengan kover atas namanya tanpa izin.

CARA MENGHINDARI PLAGIASI


1. Tentukan buku yang hendak anda baca
2. Sediakan beberapa kertas kecil (seukuran saku) dan satukan dengan
penjepit.

3. Tulis judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, tempat terbit, jumlah
halaman pada kertas kecil paling depan

4. Sembari membaca buku, salin ide utama yang anda dapatkan pada kertas-
kertas kecil tersebut.

5. Setelah selesai membaca buku, anda fokus pada catatan anda

6. Ketika menulis artikel, maka jika ingin menyitir dari buku yang telah anda
baca, fokuslah pada kertas catatan.

7. Kembangkan kalimat anda sendiri dari catatan yang anda buat

Daftar Pustaka
Kingham, Karen, 2009, Makan Oke Hidup Oke Dengan Diabetes, Hal 6-9, Gelora
Aksara Pratama, Jakarta
Berliana, Dkk. 2017. Hubungan Pengetahuan Dengan Status Kebersihan Gigi Dan
Mulut Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Rawang Jambi
Linda Suryani, 2016. Hubungan Perilaku Penderita Diabetes Mellitus Tentang
Kebersihan Gigi Dan Mulut Dengan Status Kebersihan Gigi Dan Mulut
Pada Pasien Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Kota Banda Aceh Tahun 2016
Paramestri, Oedijani. 2018. Perbedaan Kondisi Rongga Mulut Penderita Dm Tipe
2 Tidak Terkontrol Dan Terkontrol
Istiqomah Da Dkk. 2017. Kebersihan Mulut Pada Penderita Diabetes Mellitus
Tipe 1
Dharmawati Igaa. 2015.Hubungan Antara Faktor Resiko (Umur Dan Jenis
Kelamin) Dengan Kelainan Jaringan Periodontal Pada Penderita Diabetes
Melitus Yang Berkunjung Ke Poliklinik Penyakit Dalam Rsud Sanjiwani
Gianyar Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai