Lengkap Diare
Lengkap Diare
KASUS BESAR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN DIAGNOSA DIARE
DI RUANG SAKURA RSUD KAB. BULELENG
Nama Kelompok :
1. Putu Widia (16089014116)
2. Luh Putu Widiyanti (16089014118)
3. Ni Putu Lisa Lonika (16089014059)
4. Kadek Lisna Cahyani (16089014060)
5. Kadek Widya Ari Pramesti (16089014119)
6. Kadek Wilda Widhiyastuti (16089014120)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNya sehingga makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada pasien dengan
diagnosa medis Diare di ruang Sakura RSUD Kabupaten Buleleng” ini dapat
diselesaikan. Adapun makalah ini berisi mengenai penyakit diare . Penyakit Diare
sendiri merupakan salah satu kasus yang cukup sering ditemukan di Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Buleleng. Dengan adanya pembahasan kasus dan jurnal dalam
makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih jauh tentang penyakit diare .
Dalam penyusunan makalah ini, penulis telah banyak mendapat bantuan-bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu.
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberikan rahmat dan
karunianya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang telah membantu
sampai selesainya makalah ini. Semoga makalah ini berguna bagi kita semua.
Penulis
3
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i
DAFTAR Isi............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diare................................................................................................................. 3
2.2 Epidemiologi ...................................................................................................................... 4
2.3 Etiologi ............................................................................................................................... 4
2.4 Cara Penularan Diare ......................................................................................................... 5
2.5 Klasifikasi .......................................................................................................................... 5
2.6 Tanda dan Gejala ............................................................................................................... 6
2.7 WOC .................................................................................................................................. 6
2.8 Patofisiologi ....................................................................................................................... 7
2.9 Pemeriksaan Fisik .............................................................................................................. 8
2.10 Pemeriksaan Penunjang ................................................................................................... 9
2.11Penatalaksanaan ................................................................................................................ 9
2.12 Komplikasi...................................................................................................................... 10
2.13 Pengkajian Keperawatan .................................................................................................. 11
2.14 Diagnosa Keperawatan .................................................................................................... 12
2.15 Rencana Asuhan Keperawatan ........................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................ 18
3.2 Saran .................................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1
5
BAB II
PEMBAHASAN
3
7
Kuman penyebab diare biasanya menyebar melalui fecal oral antar lain melalui
makanan/minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung dengan tinja
penderita.
b. Faktor penjamu (manusia) yang meningkatkan kerentanan terhadap diare
c. Faktor lingkungan dan perilaku.
Penyakit diare dapat dikatakan penyakit dengan berbasis lingkungan dua factor
yang dominan, yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua fakto ini akan
berinteraksi bersama dengan prilaku manusia. Apabila factor lingkungan tidak
sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan prilaku manusia
yang tidak sehat yaitu seperti melalui makanan dan min uman, maka dapat
menimbulkan penyakit diare.( Yatsuyanagi, 2002)
2.3Etiologi Diare
Penyebab penyakit diare dapat dikelompokkan dalam golongan 6 besar, yaitu :
infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan, immunodefisiensi dan sebab-sebab lain
misalnya faktor makanan dan psikologis. (Setiati,2014)
1). Infeksi
a. Infeksi entral : ialah infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan
penyebab diare pada anak meliputi infeksi interal sebagai berkut :
- Infeksi bakteri: vibrio, E. coli, Salmonella, Sigela, Campylobakteri, Yersenia,
Aerromonas dan sebagainya..
- Infeksi virus : Entro virus, adenovirus, Rotavirus, Astovirus dll.
- Infeksi parasit : Cacing protozoa dan jamur.
b. Infeksi Parentral ialah ineksi diluar alat pencernaan makan seperti otitis media
akut (OMA) tonsillitis/ Tonsiloparingitis, bronkhopnemonia , encepalitis dsb.
Keadaan ini terutama tedapat pada anak kurang dari 2 tahun.
2). Faktor Malabsorsi
a. Malabsorisi karbohidrat
b. Malabsorsi lemak
c. Malabsorsi Protein
3). Faktor makanan: Makanan basi, beracun alergi terhadap makanan.
4). Psikologis : rasa takut dan cemas
2.5Klasifikasi
Menurut Simadibrata (2006), diare dapat diklasifikasikan berdasarkan :
1. Lama waktu diare :
a. Diare akut
Diare akut adalah diare yang terjadi selama 14 hari atau kurang. Gejala dan
tanda – tanda diare akut adalah konsistensi encer dan berair yang meyerang
secara mendadak, nyeri perut, mual, perut kembung ,dan demam.
b. Diare kronik
Diare kronik adalah diare yang terjadi lebih dari 14 hari.Diare kronik
mempunyai tanda – tanda dan gejala yang hebat atau ringan, penurunan berat
badan dapat dilihat da tubuh terasa lemas.Dehidrasi bisa diketahui dari
penurunan jumlah urine, membrane mukosa yang kering, cepat haus dan
takikardi.
Menurut Kliegman Marcdante dan Jonson ( 2006), dinyatakan bahwa berdasarkan
banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit dari tubuh, diare dapat dibagi menjadi :
a. Diare tanpa dehidrasi
Pada tingkat diare ini, penderita tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi
diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda-tanda dehidrasi.
b. Diare dengan dehidrasi ringan (3% - 5%)
Pada tingkat diare ini, penderita mengalami diare 3 kali atau lebih, kadang-
kadang muntah, erasa haus, kencing sudah mulai berkurang, nafsu makan
menurun dan pemerikaan fisik masih dalam batasan normal.
c. Diare dengan dehidrasi sedang (5% - 10%)
Pada keadaan ini, penderita akan mengalami takikardi, kencng yang kurang,
irritabilitas atau lesu, mata dan ubun –ubun besar menjadi cekung, turgor kulit
berkurang, selaput bibir dan mulut serta kulit tampak kering, CRT (>2 detik)
dengan warna pucat.
d. Diare dengan dehidrasi berat (10% - 15%)
Pada keadaan ini, penderita sudah banyak kehilangan cairan dari tubuh dan
biasanya penderita akan mengalami takikardi dengan pulsasi yang melemah,
hipotensi, tidak ada penghasilan urine, mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat
cekung, tidak mampu minum dan keadaan mulai apatis, kesadaran menurun dan
CRT sangat memanjang (>3 detik) dengan kulit yan dingin dan pucat.
9
- Sistem pencernaan : mukosa mulut kering, distensi abdomen, nafsu makan menurun,
mual muntah, minum normal.
- Sistem Integumen : warna kulit sedkit pucat, turgor menurun >2 dt, suhu meningkat
39,8 C, CRT ( > 2 dt)
4). Pada anak diare akan mengalami gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat
badan menurun.
2.9Pemeriksaan Penunjang
2.10Penatalaksanaan
Menurut Betz, C.L (2002), penatalaksanan medis untuk diare adalah sebagai berikut:
1. Bila anak hanya mengalami dehidrasi ringan, rehidrasi dapat dilakukan peroral
seperti pasien dengan rawat jalan dengan larutan rehidrasi oral yaitu pemberian
minuman sedikit tapi serng (5-15 ml).
2. Dalam kondisi dehidrasi berat, anak dihospitalsasi untuk mendapat terapi
intravena (IV) demi mengatasi dehidrasi. Jumlah dehidrasi dihitung dancairan
diganti dalam 24 jam.
3. Jika terdapat syok, segera dilakukan resusitasi cairan (20 ml/kg larutan salin
normal atau larutan ringer laktat. Bila perfusi sistemik sudah membaik, berarti
koreksi dehidrasi telah dmulai.
11
4. Setelah rehidrasi selesai, diet dapat dilakukan dengan makan makanan yang
mudah dicerna seperti pisang, nasi atau buburdan lain-lain.
Menurut Kemenkes RI (2011), Prinsip tata laksana diare pada balita dan anak
adalah dengan LINTAS DIARE (Lima Langkah Tuntaskan Diare), dengan
rekomendasi WHO dalam upaya mempercepat penyembuhandiare dan mencegah anak
kekurangan gizi akibat diare. Adapun program LINTAS DIARE diantaranya :
1. Berikan Oralit
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga
dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia bisa diberikan
air tajin.Oralit merupakan cairan yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti
cairan yang hilang yang disebabkan oleh diare.
2.11 Komplikasi
Menurut SPM kesehatan Anak IDAI (2004), komplikasi yang mungkin dapat rejadi
akibat diare sebagai berikut:
1. Dehidrasi ( Ringan, berat hipotenik, isotonik hipertonik)
2. Syok
3. Intoleransi sekunder akibat kerusakan filimukosa usus dan defisiensi enzim laktase
4. Hipokalemia
5. Kejang terjadi akibat dehidrasi hipertonik
6. Malnutrisi energi protein
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gastroenteritis adalah buang air besar yang tidak normal atau bentuk tinja yang
encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya, untuk neonotus bila lebih dari 4 kali
dan untuk anak lebih dari Dan terjadi secara mendadak berlangsung 7 hari dari anak yang
sebelumnya. Bila hal ini terjadi maka tubuh anak akan kehilangan cairan tubuh sehingga
menyebabkan dehidrasi.Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan
dapat membahayakan jiwa, khususnya pada anak dan orang tua. Diare ini oci
menyebapkan beberapa komplikasi,yaitu dehidrasi, renjatan hivopolemik, kejang,
bakterimia, mal nutrisi,hipoglikemia,intoleransi skunder akibat kerusakan mukosa usus.
3.2 Saran
Dalam upaya meningkatkan kualitas perawatan pada klien gastroenteritis perlu
ditingkatkan tentang keperawatan pada klien tersebut sehingga asuhan keperawatan dapat
lebih efektif secara komprehensip meliputi Bio-Psiko-Sosial-Spiritual pada klien melalui
pendekatan proses keperawatan mencakup didalamnya pelayanan promotif, preventif,
kuratif, rehabilitative yang dilandasi oleh ilmu dan kiat keperawatan profeisonal yang
sesuai nilai mopral etika profesi keperawatan sehingga dimasa yang akan ocial dapat
mengantisipasi dan menjawab tantangan-tangan dan perubahan ocial yang menitik
beratkanpada pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, keluarga, masyarakat,
serta lingkungannya.
10
14
Daftar Pustaka
Muschari, 2005. Betz, C.L 2002. Kemenkes RI, 2011. Black, 2003. SPM Kesehatan pada Anak
IDAI, 2004. Pemeriksaan Penunjang. Penatalaksanaan, dan Komplikasi pada pennyakit
Diare
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma ,Hardhi.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan NANDA NIC –
NOC. Edisi Revisi Jilid II Jakarta. Mediaction
Wilkinson, Sudith M.Ahern Nancy.2012. Diagnosis Keperawatan NANDA NIC – NOC. Edisi.9
Dearso Education.Inc: New Jersey
Setiati, Siti.dkk.2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II Edisi VI. Jakarta. Interna
Publishing
Suratmaja, 2007. Mansjoer, 2011. WHO. Simatupang, 2004. Pengertian Diare
Yatsuyanagi, 2002. Setiati, 2014. Epidemiology dan Etiologi penyakit Diare
Simadibrata, 2006. Kliegman Marcdante dan Jonson, 2006. Klasifikasi Diare
Suriadi, 2011. Hidayat. AA, 2006. Tanda dan gejala diare, dan Patofisiologi diare
Mansjoer ,Arif.2011. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi IV Vol.1 Jakarta : Medika Aesculapius
Tanto, Chris dkk.2014. Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta: Media Aesculapius
15
1. Identitas
a. Identitas Klien
1) Nama : an. AK
2) No.RM : 601905
3) Jenis kelamin : Laki-laki
4) Tempat/tanggal lahir : Singaraja, 21 november 2012
5) Alamat : Pemaron, Bumi asih
6) Suku bangsa : Indonesia
7) Agama : Hindu
8) Pendidikan : Tk
9) Anak :1
10) Diagnosa : Diare
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Jelaskan : Keluarga pasien mengeluh anaknya gatal-gatal dan kembug pada perut
b. Alasan masuk RS
Jelaskan : Pada saat pulang sekolah mengeluh sakit perut
Jelaskan : Klien tinggal bersama kakek, nenek dan juga ayahnya. Ayah
dan ibunya sudah bercerai sejak klien dilahirkan
4. Riwayat Sosial
a. Pengasuh : Ibu Pasien
b. Hubungan dengan anggota keluarga : Hubungan dengan keluarga baik
c. Teman sebaya : Hubungan dengan teman sebaya baik
d. Pembawaan secara umum :
e. Lingkungan rumah : Lingkungan rumah cukup bersih
5. Nutrisi
Jenis makanan Sebelum di RS Saat di RS
Makanan 24 jam terakhir Pasien terakhir makan Pasien terakhir makan
Makanan yang disukai bubur pisang bubur
Makanan yang tidak Bubur Sun Pisang Tumbuk
disukai Makanan pedas Bubur Beras
Alat makan yang dipakai Piring dan Sendok Piring dan Sendok
Jam makan Pagi, Siang, Malam Tidak ada alergi
Alergi makanan Tidak ada alergi makanan
makanan
6. Cairan
Sebelum di RS Saat di RS
Intake Minum 4x dalam sehari (+-) 2-3x dalam sehari
Output BAK 3x dalam sehari BAK (+-) 2-3x dalam sehari
IWL - -
Kebutuhan - -
cairan
7. Pola Eliminasi
Sebelum di RS Saat di RS
Pola BAB BAB (+-) 5x dalam sehari BAB 3x dalam sehari
Pola BAK BAK (+-) 5x dalam sehari BAK (+-) 3x dalam sehari
17
c. Pengalaman pendidikan
Jelaskan :Pasien masih duduk di bangku Sekolah Dasar
d. Pola berbicara
Jelaskan : pasien berbicara sudah jelas
b. Kebiasaan
Jelaskan : Pasien tidak memiliki kebiasaan yang khusus
c. Interest
Jelaskan : pasien menyukai warna yang sedikit terang
e. Humor
Jelaskan : klien suka menonton kartun di gadget
b. Sibling
Jelaskan : klien tidak memiliki saudara, klien anak tunggal
e. Kemandirian
Jelaskan : Pasien mandiri dalam hal, mandi, gosok gigi, cuci rambut.
f. Sekolah
Jelaskan : Saat bersekolah pasien di antar oleh kelurganya
b. Teman dekat
Jelaskan : Keluarga pasien mengatakan, pasien memiliki teman dekat
disekitar rumah pasien.
c. Menarche (perempuan)
Jelaskan : pasien tidak mengalami menarche karna dia lelaki
d. Sirkumsisi (laki-laki)
Jelaskan : pasien tidak mengalami sirkumsisi karena pasien beragama
hindu
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Jelaskan : Pasien tampak sedikit lemas
2. Kesadaran
Jelaskan : Compos Mentis
3. Tanda-tanda vital
Nadi : 90x/mnt RR : 30 x/mnt T : 37,3oC TD: - mmHg
4. Antropometri
Tinggi badan : 110 cm
Berat badan : 18 kg
5. Status gizi :
Jelaskan :. Pasien tidak tampak kekurangan gizi / malnutrisi
6. Head to toe
a. Kepala
Bentuk : Simetris, kulit kepala bersih, tidak ada benjolan, dan nyeri
tekan.
Mata : Mata simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, reflek pupil baik,
konjungtiva dan sclera normal.
Telinga : Telinga simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi pada telinga,
tidak ada cairan yang keluar,, tidak ada nyeri tekan
Hidung : Betuk hidung simetris, tidak ada cairan, tidak ada nyeri tekan.
Leher : Tidak ada pembengkakan pada leher, tidak ada nyeri tekan, dan
tidak ada lesi.
b. Dada :
Bentuk : Bentuk dada simetris
Paru- paru
Inspeksi : Simetris, tidak ada pembengkakan.
Jantung
Inspeksi : Tidak terihat adanya pembengkakan
lesi.
d. Genetalia
Jelaskan : Fungsi genetalia normal, tidak ada kelainan, tidak ada lesi.
e. Ekstremitas
Jelaskan : Ekstremitas atas dan Ekstremitas bawah
Normal
f. Integumen
Inspeksi : keadaan kulit pasien kering, seperti kurang terawat, tidak ada
lesi yang terlihat
g. Refleks
Jelaskan : Fungsi reflek pasien Normal
B. THERAPY
No Nama Obat Dosis Rute Indikasi Efek Samping
1. DS ¼ 1 fls IV Untuk Bengkak,
keperluan reaksi alergi,
hidrasi selama dan lemas
perawatan
NS 18 tpm 1 fls IV
Mengembalikan Demam,
2. keseimbangan hipervolemia
Zinc Syrop 1 x 10mg Oral cairan tubuh
Mual dan
Mencegah atau muntah
mengobai
3. dehidrasi dan
L. Bio 1 x 1 mg Oral mencegah
kekurangan
nutrisi Keepala
pusing, mual.
Melindungi
system
pencernaan,
4. membantu
menormalkan
fungsi GI
21
Jenis:
Tanggal :
No
Hasil Normal Satuan
22
..................................................
NIM.