Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Amalia Azzahra 170210170
2. Chika Nur Sintia 170210034
3. Harfis Dihya 170210148
4. Putri Sintya Rahayu 170210091
5. Sarah Fadhilah 170210147
6. Sheila Rahmani 170210115
7. Tamika Ichi Kayanti 170210085
8. Julia Rosa Anggraini 170210185
PROGRAM STUDI
S1 KEPERAWATAN
1
BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompol (TAK): sosialisasi TAK adalah upaya
memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah
hubungan sosial. Salah satu gangguan hubungan sosial pada pasien gangguan
jiwa adalah gangguan persepsi sensori: Halusinasi merupakan salah satu
masalah keperawatan yang dapat ditemukan pada pasien gangguan jiwa.
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami
perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara,
penglihatan, pengecapan perabaan atau penghiduan. Pasien merasakan
stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita
klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan
asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk
mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.
2
III. Tujuan
1. Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi
dalam kelompok secara bertahap.
2. Tujuan khusus
a. Klien dapat mengenal halusinasi.
b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.
c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal.
e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.
V. Klien
1. Kriteria klien
a. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.
b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.
c. Klien yang kooperatif
2. Proses seleksi
a. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.
b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.
c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.
3
d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi:
menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan
aturan main dalam kelompok
4
VII. Antisipasi Masalah
1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
a. Memanggil klien
b. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau
klien lain
2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
a. Panggil nama klien
b. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
3. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
b. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut
c. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
VIII. Pengorganisasian
SESI I
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin, 23 September 2019
b. Waktu : Pkl. 15.00 – 15.40 WIB s.d selesai (sesi I)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (40 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang Anggrek belakang
e. Jumlah klien : 5 orang
2. Tim Terapi
a. Leader Sesi I : Harfis Dihya
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
5
b. Co-leader Sesi I : Chika Nur Sintia
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi I : Julia Rosa Anggraini
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok denga evaluasi kelompok
6
IX. Proses Pelaksanaan
Sesi I: Mengenal halusinasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik kepada klien
2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri
papan nama)
3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri
papan nama)
b. Evaluasi/validasi
Menanyakan perasaan klien saat ini
c. Kontrak
1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
2) Leader menjelaskan aturan main
3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin
kepada leader
4) Lama kegiatan 45 menit
5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu :
a. Handphone akan dinyalakan, saat musik terdengar pasien mulai
berjoget, saat musik dihentikan, leader menunjuk pasien.
b. Leader meminta klien menceritakan isi halusinasi, waktu
terjadinya, situasi yang membuat terjadi dan perasaan klien saat
terjadi halusinasi. Hasilnya ditulis di whiteboard
c. Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik
d. Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan
klien dari suara yang biasa didengar
7
e. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Leader meminta untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan perasaan
jika halusinasi muncul
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang: cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
8
Petunjuk:
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan mengenal halusinasi; isi,
waktu, situasi dan perasaan saat halusinasi muncul. Beri tanda √ jika
klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Anjurkan klien mengidentifikasi
halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.
Keterangan :
: Leader :
Fasilitator
: Co Leader : Klien
: Observer
9
Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
XII. Pengorganisasian
1. Pelaksanaan
a. Hari/Tanggal : Senin, 23 September 2019
b. Waktu : Pkl. 15.00 s/slsai(sesi II)
c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)
Terapi kelompok (40 menit)
Penutup (5 menit)
d. Tempat : Ruang anggrek bagian belakang
e. Jumlah klien : 5 orang
2. Tim Terapi
a. Leader Sesi II : Harfis Dihya
Uraian tugas :
1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Memimpin jalannya terapi kelompok
3) Memimpin diskusi
b. Co-leader Sesi II : Chika Nur Sintia
Uraian tugas :
1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
3) Membantu memimpin jalannya kegiatan
4) Menggantikan leader jika terhalang tugas
c. Observer Sesi II : Julia Rosa Anggraini
Uraian tugas :
1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota
kelompok dengan evaluasi kelompok
10
d. Fasilitator Sesi II : Putri Sintya Rahayu dan Sarah Fadhilah
Uraian tugas :
1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok
2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi
5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
11
B. Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi I
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam terapeutik
2) Klien dan terapis pakai papan nama
b. Orientasi
1) Leader menanyakan perasaan klien saat ini
2) Leader menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi: isi,
waktu, situasi dan perasaan
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan: latihan cara mengontrol
halusinasi dengan cara menghardik
2) Menjelaskan aturan main
a. Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada leader
b. Lama kegiatan 45 menit
c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
3. Tahap kerja
a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai
semua pasien mendapat giliran
b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
c. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi pada saat halusinasi muncul
d. Co-Leader memperagakan cara menghardik halusinasi yaitu:
Tutup mata,tutup telinga”Pergi, pergi jangan ganggu saya, kamu
suara palsu...”
12
e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara
menghardik halusinasi
f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap klien memperagakan menghardik halusinasi
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak Lanjut
1) Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari jika halusinasi muncul
2) Memasukkan kegiatan menghardik ke dalam jadwal kegiatan
harian klien
c. Kontrak yang akan datang
1) Leader membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK
berikutnya yaitu cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan bercakap-cakap dengan orang lain
2) Leader membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK
berikutnya
C. Evaluasi dan Dokumentasi
1. Evaluasi
Sesi II: Stimulasi Persepsi Sensori (Halusinasi)
Kemampuan Menghardik Halusinasi
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan cara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
2 halusinasi
Menyebutkan efektivitas
3 cara yang digunakan
Menyebutkan cara
4 mengatasi halusinasi
13
dengan menghardik
Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Petunjuk :
a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama
b. Untuk setiap klien beri penilaian kemampuan menyebutkan; cara
yang biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, efektifitas cara
yang digunakan, cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
dan memperagakan cara menghardik halusinasi. Beri tanda √ jika
klien mampu dan berikan tanda X jika klien tidak mampu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan
proses keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi sensori. Klien mampu memperagakan cara
menghardik halusinasi, anjurkan klien mengguanakannnya jika
halusinasi muncul.
14
A. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi sensori
(halusinasi) sesi 3, kemampuan yang diharapkan adalah klien
melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulmya haluasinasi.
15
kegiatan, menyusun jadwal kegiatan harian dan menyebutkan 2
cara mencegah halusinasi, beri tanda √ jika klien mampu dan tanda
X jika klien tidsak mampu.
b. Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki saat klien TAK. Pada
catatan proses keperawatan tiap klien.contoh klien mengikuti TAK
stimulasi persepsi: halusinasi sesi III. Klien mampu memperagakan
kegitan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.
16
Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK
Untuk TAK stimulasi sensoris mendengar musik, kemampuan klien yang di
harapkan adalah mengikuti kegiatan, responsi terhadap musik, memberi pendapat
tentang musik, yang di dengar, dan berbagai perasaan saat mendengar musik.
Formulir evaluasi sebaagai berikut
Sesi 1.2 TAK
Stimulasi sensoris mendengar musik
Kemampuan memberi respon pada musik
Nama pasien
No. Aspek yang di nilai
Petunjuk :
1. Tulisa nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengikuti,
merespons, memberi pendapat, menyampaikan perasaan tentang musik
yang di dengar.
Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (-) jika klien tidak mampu
17
DOKUMENTASI
Kemampuan yang dimilik klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap
klien. Contoh : klien mengikuti sesi 1, TAK stimulasi sensori mendengar musik.
Klien mengikuti kegiatan sampai akhir dan menggerakan jari sesuai dengan irama
musik, tetapi belum mampu memberi pendapat dan perasaan tentang musik. Latih
klien untuk mendengar musik di ruang rawat.
18
Naskah Role Play Terapi Aktivitas Kelompok Halusinasi
Prolog
Suatu hari di Ruang Nuri, terdapat 3 orang pasien yaitu Nn. A, Tn.B Dan Nn.C, mereka
masuk rumah sakit jiwa karena mengalami gangguan jiwa halusinasi. RSJ X ini akan
melakukan Terapi Aktivitas Kelompok pada klien dengan persepsi sensori: halusinasi
pendengaran.
Perawat Chika : Koq kurang semangat sih,coba ulang yaa ? selamat pagi semuanya …
All : Pagiiii
Perawat Harfis : Perkenalkan nama saya Noor Inayah, bisa dipanggil dengan suster
Inayah. Nah disini saya akan menjadi pembimbing dalam terapi aktivitas
kelompok pada harini. Kegiatan ini kurang lebih 45 menit. Tujuan adalah
agar teman-teman di sini saling mengenal dan memahami hal-hal aneh
apa yang dirasakan oleh teman-teman. Kemudian sebelumnya kita berdoa
dulu ya teman-teman agar kegiatan pada hari ini berjalan dengan lancar.
Berdoa dimulai. Berdoa selesai. Nah di sini saya gak sendiri, tapi
ditemani teman saya …
All : Hallo…
19
Perawat Chika : Perkenalkan nama saya Chika Nursintia , bisa dipanggil dengan suster
Chika disini saya sebagai Co Leader.
Perawat Julia : Perkenalkan nama saya Bahrul Hanafi, bisa dipanggil Bahrul. Saya
disini sebagai observer
Perawat Harfis : Nah disni ada juga nih Fasilitator yang cantik - cantik silahkan
perkenalan dulu yaa..
Perawat Sarah : Hallooo semuanya, perknalkan nama saya Sarah Fadhilah bisa dipanggil
suster Sarah, saya sebagai fasilitaor yang mendampingi kalian semua
untuk menjalani terapi aktivitas kelompok pada hari ini.
Perawat Julia : Selamat pagi semuanyaa. Nama saya Putri Sintya Rahayu N.I.P , bisa
dipanggil Sintya, saya sebagai fasilitator yang akan mendampingi kalian
juga.
Perawat Harfis : Sebelum kita memulai kegiatan ini nanti suster Chika akan membacakan
tata tertib, ya suster Chika silahkan
Perawat Chika : Nah tata tertib yang pertama yaitu datang 5 menit sebelum dimulai, tadi
ibu dan bapak sudah datang tepat waktu yaa. Yang kedua, tetap di tempat
selama kegiatan berlangsung. Kemudian yang ketiga, tidak boleh makan
dan minum dan yang keempat ketika ingin ke wc atau ke kamar mandi
silahkan nanti ibu dan bapak mengacungkan tangan.
Perawat Harfis : Ok, bisa dimengerti semuanya …
Perawat Harfis : Nah, kita kan udah pada kenalan nih, sekarang gentian yaa, teman-
teman yang memperkenalkan diri dari nama, nama panggilan, usia dan
asal daerahnya dari mana. Dimulai dari sebelah kiri saya.
Sheila : Perkenalkan nama saya Kim Sheila, bisa dipanggil dengan Kim usia
saya 19 tahun. Saya dari Bandung.
Tamika : Perkenalkan nama saya Kimberly Tamika, bisa dipanggil dengan Mika
usia saya 219 tahun. Saya dari bandung juga.
Amalia : Perkenalkan nama saya Zahra. Dipanggil Zahra. Saya umur 20 tahun.
Saya dari Jakarta.
Perawat Ihda : Naah sekarang bagaimana kabar teman-teman pada hari ini ?
20
All Pasien : Baik suster..
Perawat Harfis : Nah jadi sekarang kita saling bercerita apa yang pernah dialami oleh
teman-teman yaa..
Perawat Chika : Nah dimulai dari apa kejadian aneh yang pernah dialami, waktunya
kapan, situasi datangnya pada saat apa, dan frekuensinya bagaimana. Dan
apa yang dilakukan pada saat kejadian itu muncul.
Pasien : Menggeleng-geleng
Perawat Harfis : Baiklah kalau tidak ada yang ditanyakan , kita mulai yaa.. hayoo dari
siapa duluan yaa yang mau ..
Pasien Sheila : Ada suara anak kecil disini aku (menunjuk telinga). Suara anak kecilnya
banyak, mnereka memanggil-manggil namaku. Terus kadang juga ada
suara orang jalan gitu mau deketin aku.
Pasien Sheila : Kalo suaranya datang aku teriak dan menyuruh mereka pergi.
Perawat Harfis : Oooh begitu, terimakasih Sheila. tepuk tangan dulu dong untuk Sheila
yang berani menceritakan. Nah sekarang siapa yang lagi yang mau
menceritakan ?
Pasien Tamika : Saya Suster. Saya juga sering dengar suara kaki yang berjalan
mendekati saya. Biasanya sih aku dengar kalau lagi bengong. Pokoknya
serem banget suster..
21
Passien Tamika : Malam hari ketika aku lagi bengong-bengong gitu suara kaki itu datang.
Perawat Sintya : Ooh jadi begitu. Lalu apa yang kamu lakukan ketika suara itu datang?
Pasien Tamika : Aku juga teriak ketika suara itu datang, karena aku takut banget.
Perawat Chika : Baiklah Zahra sudah menceritakan juga , beri tepuk tangan dulu dong
buat Sheila. Nah sekarang Giliran Zahra nyaa yang menceritakannya ?
Zahra : Iyaaa suster.. Kalau saya sering dengar suara pisau terasah kalau saya
lagi sendiri.
Perawat Sintya : Biasanya kapan suara itu muncul ? dan ketrika itu muncul apa byang
kamu lakuin ?
Zahra : Pas malam hari ketika saya mau tidur. Biasanya kalau suara itu saya
ngumpet dibawah selimut sambil ketakutan dan mencoba untuk tidur,
kalau belum tidur suaranya muncul terus.
Perawat Harfis : Baiklah, terimakasih Zahra. Beri tepuk tangan dulu dong buat Zahra dan
untuk kita semua. Nah tadi kan semuanya udah pada menceritakan apa
yang sudah dialami. Nah teman-teman semua udah pada tahu belum,
semua hal-hal aneh apa sebenarnya yang teman-teman alami itu ?
Perawat Harfis : Nah jadi, kejadian yang dialami teman-teman itu adalah Halusinasi.
Kalian kenal gak sama halusinasi ?
Perawat Harfis : Nah jadi halusinasi yang dialami teman-teman adalah halusinasi
pendengaran. Jadi teman-teman mendengar sesuatu yang sebenarnya
tidak ada. Coba liat suster mau Tanya (menunjuk Zahra). Nah Ainun kan
tadi mendengar suara pisau teasah kan ?
Perawat Harfis : Kamu pernah liat orangnya langsung gak mengasah pisau itu ?
Perawat Inayah : Nah itu dia yang dianamakan halusinasi teman-teman. Jadi teman-teman
itu mendengar suara yang sebenarnya gak ada. Yang cuman teman-teman
sendiri yang dengar. Nah tadi kan sudah pada cerita semuanya , kalian tau
gak sih apa kesamaan diri kalian masing-masing ? dan kenapa kalian ada
disini
22
Perawat Chika : Jadi kalian disini sama-sama mengalami halusinasi ?
All : Mengangguk-angguk.
All : Halusinasi.
Sheila : Lega suster .. Lalu bagaimana Suster jika suara itu datang lagi ?
Perawat Hrafis : Nah sekarang suster akan mengajarkan apa yang harus kalian lakukan
ketika suara itu datang yang pertama yaitu dengan cara menghardik.
Perawat Chika : Disini Fasilitator akan mencontohkan bagaiman cara menghardik. Nanti
dari kalian masing-masing bergantian mempraktikkan cara menghardik.
Apakah kalian mengerti ? dan Apakah ada yang ingin ditanyakan
sebelumnya ?
Perawat Hrafis : Baiklah kita mulai yaa.. ketika kita mendengar suara-suara itu datang,
tutup kedua telinga kita sambil katakan “Pergi pergi suara itu palsu”
ulangi sebanyak 3 kali. Katakan dengan suara yang emosi dan hanya kita
saja mendengar Dan dipraktekkan saat suara itu muncul.
Perawat Chika : Nah tadi kan kalian sudah mnelihat bagaimana caranya.. kita akan
memulai dengan sebuah permainan. , permainan ini menggunakan bola
dan handphone, jadi bolanya akan berputar ke masing-masing teman-
teman yang ada disini, nanti ketika bolanya sudah berputar music akan
mengiringi lewat handphone ini. Ketika music sudah dimatikan, seeetttt
bolanya kan akan berhenti, siapapun yang memegang bola itu nanti
langsung mempraktikkan cara menghardik. Mengerti teman-teman ?
(Perawat memainkan music dan saat music berhenti, bola ada di tangan suster Sarah
kemudian suster Sarah mempraktikkan cara menghardik)
Perawat Harfis : nah seperti itu cara mainnya, paham yaa ?
23
Semua Pasien : iya paham suster
Perawat Harfis : langsung saja ya kita coba seperti yang suster tadi lakukan, yukk mulai.
(Lagupun dimainkan dan bola berputar, pada saat lagu berhenti dan bola ada di
tangan bapak Baihaqi dan pasien memperkenalkan diri. Permainan dilanjutkan sampai
semua pasien dapat mempraktikkan cara menghardik)
Perawat Chika : Nah tadi kan kita sudah berkenalan semua, sebelum kita
mengakhiri kegiatan ini suster mau nanya dulu, bagaimana
perasaan bapak ibu setelah kita melakukan permainan tadi ? ada
yang berani mengungkapkan ?
Perawat Harfis : Ayoo ada yang berani mengungkapkan ?
24