Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PUSKESMAS KAUMAN
Jl. Diponegoro 04, Kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo
Email : puskesmaskauman.ponorogo@yahoo.com
Telp (0352) 751459
B. Latar Belakang
Kader juru pemantau jentik ( Jumantik ) yang aktif di harapkan akan menurunkan
angka kasus DBD,oleh karena itu diperlukan upaya peningkatan keaktifan jumantik melalui
motivasi yang di lakukan oleh dinas kesehatan.Faktor yang mempengaruhi upaya pencegahan
DBD adalah tindakan masyarakat,tingkat pendidikan ,informasi dan partisipasi sosial
menunjukkan angka yang signifikan terhadap pengaruh masyarakat dalam pencegahan DBD.
Salah satu faktor yang mendorong peningkatan kasus DBD adalah keterbatasan
petugas –kesehatan untuk melakukan penyuluhan secara berkesinambungan dan kepedulian
rakyat terhadap hal tersebut,sehingga perlu adanya peningkatan penyuluhan dari petugas
kesehatan kepada masyarakat baik perorangan, keluarga dan masyarakat. Membasmi jentik
nyamuk tak cukup dilakukan pemerintah saja, melainkan butuh partisipasi seluruh masyarakat
juga, perlu kesediaan, kemauan dan tindakan nyata. Program pemberantasan sarang nyamuk
( PSN ) tak cukup dilakukan satu dua kali, melainkan rutin atau berkala terlebih setiap musim
jangkitan DBD.
Menurut data lima tahun terakhir menunjukan angka kejadian siklus yang fluktuatif dari
penderita DBD di Indonesia. Pada tahun 2010, DBD memiliki Incidence rate (IR) sebesar 65,67
dengan Case Fatality Rate (CFR) 0,87%, dan jumlah pasien 156086 jiwa. Tahun 2012 jumlah IR
sebesar 37,11 dengan CFR 0,90% dan jumlah pasien 90245 jiwa.
Sedang ditahun 2013 IR mencapai 45,85 dengan CFR sebesar 0,7% dan jumlah pasien
112511. Tahun 2014 memiliki IR sebesar 39,51 dengan CFR 0,91 % dan jumlah pasien 99499
jiwa. Dan data tahun 2015 masih terus bergerak, karena situasi epidemiologi belum stabil. Dari
data tersebut dapat dijabarkan puncak kasus pernah terjadi ditahun 2010 dan menurun walaupun
jumlah kasus berfariasi , tapi dari data tahunan, angka kematian selalu dibawah 1%, sesuai target
yang dicanangkan oleh balitbangkes.
Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan ini harus mengacu pada Visi Misi dan Tata Nilai Puskesmas
Kauman:
Visi:
Sebagai penggerak pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kauman untuk
mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.
Misi :
1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,
termasuk swasta untuk tercapainya kemandirian masyarakat di bidang kesehatan.
2 Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan
berkeadilan.
3 Mengupayakan ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.
4 Menciptakan tata kelola pelayanan kesehatan yang baik di seluruh jaringan Puskesmas
TATA NILAI
Regestrasi kader
Refresing kader
Metode yang digunakan dalam refresing kader adalah ceramah dan Tanya jawab
G. Sasaran
H. Waktu Pelaksanaan