PENDAHULUAN
1. Latar belakang
2. Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini adah untuk mengetahui sistem
kardiovaskuler , seperti jantung, darah, dan peredaran darah. Dari
makalah ini kami mengharap kan kepada pembaca agar dapat
memahami mekanisme-mekanisme sistem kardiovaskuler.
BAB 2
PEMBAHASAN
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian
dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan
fisiologis cairan tubuh.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus
besar). Juga
pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung.
Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah beroksigen
dari jantung ke jaringan di semua organ, termasuk otot, otak dan hati. Tekanan
darah pada sistem arteri biasanya cukup tinggi, hingga 140 mm Hg pada individu
normal.
Vena
Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung. Vena dapat
dikategorikan menjadi empat jenis utama: vena paru, vena sistemik, vena
superfisialis, dan vena dalam.
Diameter vena dapat bervariasi dari 1 milimeter sampai 1,5 cm. Vena terkecil
disebut venula, yang menerima darah dari arteri melalui arteriola dan kapilari.
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar
daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama
tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena
berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau
menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.
JANTUNG
Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian
anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas
ruang atrium sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada
permukaan jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang
mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus
memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian
dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium
superior dan ventrikel inferior.
Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan
depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini
berlanjut
mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler
posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
1. Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus
koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang
berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin
dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari
serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding
antrium kanan 2 cm.
2. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan
jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang
terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebut trabeculae
carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem
konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut
dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk
kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan
ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui
katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary
truk yang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.
3. Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri
menerima darah dari paru-paru melalui empat vena pulmonal.Seperti pada atrium
kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah
dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana
mempunyai dua daun katup.
4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan
mengandung trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana
mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel
kiri melalui katup semilunar aorta
ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini
sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta
asending dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus
aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa
darah keseluruh tubuh.
Tekanan normal di ruang-ruang jantung:
• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )
dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi
dan corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas
sampai tepi daun katup bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan
muskuler papilaris berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda
tendinea hal ini mencegah daun
katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun
katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah
atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada
arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta
terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga
daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai
corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal
atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik
ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam
pembuluh-pembuluh.
PEMBULUH DARAH
3. SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga sirkulasi
koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sisrkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.
Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava
jantung → jantung.
Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa
oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-
kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada :
1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis
4. OTOT JANTUNG
- Secara anatomi mirip dengan otot rangka (otot lurik)
- Secara fisiologi bekerja seperti halnya otot polos
- Otot jantung kaya akan mitokondria → sejumlah 25-35 % sel jantung
(dibandingkan hanya 2 % untuk otot rangka)
- Konsekuensi → resisten terhadap kelelahan
- Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+
kemudian melewati serabut otot atrial menuju simpul AtrioVentrikular (AV) lalu
menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan
dan berakhir pada serabut Purkinje yang mengaktifkan serabut otot ventrikel.
SUPLAI SARAF JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Nervus vagus (saraf kranial
ke-10) memperlambat frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan
kontraksi melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial. Saraf simpatis
mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Persarafan ganda
terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata otak.
Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok
reseptor. Reseptor tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif
terhadap perubahan tekanan darah. Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan
pada lengkung aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi
penurunan rangsang simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga
frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu
contoh mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan
karbondioksida di dalam darah. Kemoreseptor ditemukan di leher dekat arteri
karotis dan dekat aorta. Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen.
Impuls dihantarkan ke
pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk meningkatkan suplai darah
(dan tentunya suplai oksigen) ke jaringan.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari
susunan saraf otonom. System simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan
system parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung
PENYAKIT JANTUNG
Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan
kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis. Perubahan tersebut
disebabkan oleh :
Dalam kehamilan :
Denyut jantung dan nadi: meningkat
Pukulan jantung: meningkat
Tekanan darah: menurun sedikit.
Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit
jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis).
Frekuensi penyakit jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%.
Penyakit yang paling banyak dijumpai adalah penyakit hipertensi, tirotoksikosis,
dan anemia.
Kelas I
- Tanpa pembatasan kegiatan fisik
- Tanpa gejala pada kegiatan biasa
Kelas II
- Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
- Waktu istirahat tidak ada keluhan
- Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi jantung
- Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas, dan nyeri dada (angina pektoris).
Kelas III
Kegiatan fisik sangat dibatasi
Waktu istirahat tidak ada keluhan
Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufisiensi jantung.
Kelas IV
Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufisiensi jantung, apalagi kerja fisik
yang tidak berat.
Diagnosis
1. Anamnesis :
- Pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk penyakitnya
- Pernah demam rematik.
2. Pemeriksaan: auskultasi/palpasi
Empat kriteria (Burwell & Metcalfe) :
- Adanya bising diastolik, presistolik, atau bising terus-menerus.
- Pembesaran jantung yang jelas.
- Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill.
- Aritmia yang berat.
Penanganan
1. Dalam Kehamilan
- Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan
antenatal yang teratur.
- Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog.
- Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Jika
terdapat anemia, harus diobati.
- Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini
harus diobati.
- Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran
pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.
- Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu
dan 1 kali seminggu setelahnya.
- Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah
cairan.
- Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :
2. Dalam Persalinan
Penderita kelas I dan kelas II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan
bersalin per vaginam, namun dengan pengawasan yang baik serta kerjasama
dengan ahli penyakit dalam.
- Bila ada tanda-tanda payah jantung (dekompensasi kordis) diobati dengan
digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8 mg dan ditambah sampai dosis 1,2-
1,6 mg intravena secara perlahan-lahan. Jika perlu, dapat diulang 1-2 kali dalam
dua jam. Di kamar bersalin harus tersedia tabung berisi oksigen, morfin, dan
suntikan diuretikum.
- Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita. Bila tidak timbul tanda-tanda payah
jantung, persalinan dapat ditunggu, diawasi dan ditolong secara spontan. Dalam
20-30 menit, bila janin belum lahir, kala II segera diperpendek dengan ekstraksi
vakum atau forseps. Kalau sosio sesarea dengan lokal anestesi/lumbal/kaudal di
bawah pengawasan beberapa ahli multidisiplin.
- Untuk menghilangkan rasa sakit boleh diberikan obat analgesik seperti petidin
dan lain-lain. Jangan diberikan barbiturat (luminal) atau morfin bila ditaksir bayi
akan lahir dalam beberapa jam.
- Kala II biasanya berjalan seperti biasa. Pemberian ergometrin dengan hati-hati,
biasanya sintometrin intramuskuler adalah aman.
5. Masa laktasi
- Laktasi diperbolehkan pada wanita dengan penyakit jantung kelas I dan II yang
sanggup melakukan kerja fisik.
- Laktasi dilarang pada wanita dengan penyakit jantung kelas III dan IV.
Prognosis
1. Bagi ibu
- Bergantung pada beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit lain.
Pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita
serta kepatuhan dalam mentaati larangan, ikut menentukan prognosis.
Angka kematian maternal secara keseluruhan : 1-5%
Angka kematian maternal bagi penderita berat : 15%
2. Bagi bayi
a. Bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian
perinatal.
b. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat
janin.
HIPERTENSI
Berarti hipertensi sebelum hamil, disebut juga sebagai pre-eklamsi tidak
murni. Superimposed pre-eklamsi bila disertai dengan proteinuria dan edema.
Penyebab utama :
1. Hipertensi esensial
2. Penyakit ginjal
Hipertensi Esensial
Mungkin disebabkan oleh faktor heriditer serta dipengaruhi oleh faktor
emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi tidak menunjukkan gejala-
gejala lain kecuali hipertensi. Yang paling banyak tekanan darah sekitar 140/90
sampai 160/100. Jarang berubah menjadi ganas secara mendadak hingga 200
mmHg atau lebih.
Penanganan
1. Dalam Kehamilan
- Antenatal teratur dikonsultasikan kepada ahli.
- Cukup istirahat, menjauhi emosi, jangan bekerja terlalu berat.
- Penambahan berat badan yang agresif harus dicegah.
- Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, di samping pemeriksaan biasa,
elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), penentuan kadar estriol,
amnioskopi, pH darah janin, dan sebagainya.
Pemberian obat-obatan :
a. Anti-hiperetensif: serpasil, katapres, minipres, dan sebagainya.
b. Obat penenang: fenobarbital, valium, frisium ativan, dan sebagainya.
Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan
harus dipikirkan bila ada tanda-tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120
atau pre-eklamsi berat), apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan.
2. Dalam Persalinan
- Kala I akan berlangsung tanpa gangguan.
- Kala II memerlukan pengawasan yang cermat dan teliti. Kala II diperpendek
dengan melakukan ekstraksi vakum atau forseps.
- Primitua dengan anak hidup dilakukan segera seksio sesarea primer.
Prognosis
1. Prognosis untuk ibu kurang baik. Angka kematian ibu kira-kira 1-2%.
2. Prognosis bagi janin juga kurang baik, karena adanya insufisiensi plasenta, solusio
plasenta. Angka kematian bayi: 20%.
Nasihat
1. Kontrasepsi, bila jumlah anak belum cukup.
2. Bila jumlah anak sudah cukup umur, tubektomi.
Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan urin lengkap dan faal ginjal
2. Pemeriksaan retina (fundoskopi)
3. Pemeriksaan umum: tekanan darah, nadi
4. Pemeriksaan kuantitatif albumin air kencing (urin)
5. Pemeriksaan darah lengkap: ureum darah dan lain-lain.
Penanganan :
1. Pemeriksaan antenatal bekerjasama dengan ahli nefrologi.
2. Keadaan ibu dan pertumbuhan janin harus diawasi.
3. Berat tidaknya penyakit dan perlu tidaknya pengakhiran kehamilan adalah atas
indikasi dan pembicaraan beberapa disiplin ilmu yaitu kebidanan, penyakit dalam
dan ilmu kesehatan anak.
Inilah sedikit catatan kecil yang saya dapat dari pembelajaran yang diberikan oleh
dosen obstetri aku yang galak dan hebat yaitu dr. Alfian, Sp.OG
Semoga ilmu ini bermanfaat untuk para pembaca yang membutuhkan terutama pada
bagian kesehatan dan ilmu tambahan bagi orang awam.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.
Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas
(atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah.
Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.selain itu Fungsi sistem
kardiovaskuler ( jantung ) memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme.
Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah
dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi
dengan adekuat. Sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai sistem regulasi
melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh.
Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi
organ tersebut.
DAFTAR PUSTAKA