Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Suatu organisme atau mahluk hidup memiliki bermacam-macam


sistem jaringan atau organ dalam tubuhnya, dimana sistem tersebut
memiliki fungsi dan peranan serta manfaat tertentu bagi mahluk
hidup. Salah satu sistem yang ada pada suatu organisme yakni sistem
Kardiovaskuler.

Hanya dalam beberapa hari setelah konsepsi sampai kematian, jantung


terus-menerus berdetak. Jantung berkembang sedemikian dini, dan
sangat penting seumur hidup. Hal ini karena sistem sirkulasi adalah
sistem transportasi tubuh. Fungsi ini akan berfungsi sebagai sistem
vital untuk mengangkut bahan-bahan yang mutlak dibutuhkan oleh sel-
sel tubuh.

2. Tujuan
Tujuan kami membuat makalah ini adah untuk mengetahui sistem
kardiovaskuler , seperti jantung, darah, dan peredaran darah. Dari
makalah ini kami mengharap kan kepada pembaca agar dapat
memahami mekanisme-mekanisme sistem kardiovaskuler.

BAB 2

PEMBAHASAN

Sistem Peredaran Darah atau Kardiovaskuler


Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong
stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis).

Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem
peredaran darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian
dari kinerja jantung dan jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler)
dibentuk. Sistem ini menjamin kelangsungan hidup organisme, didukung oleh
metabolisme setiap sel dalam tubuh dan mempertahankan sifat kimia dan
fisiologis cairan tubuh.

1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon


dioksida dalam arah yang berlawanan (lihat respirasi).
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak,
gula dan protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing
untuk mengonsumsi, sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau
disimpan.

Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang
kemudian diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus
besar). Juga

mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-


bagian dari sistem pembekuan dalam tubuh. Peredaran darah terdiri dari
1.Peredaran darah terbuka

pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah
dari jantung. Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang
membawa darah menuju jantung.

Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi utamanya


adalah menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel, serta mengangkut zat
buangan seperti karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian kematian
utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem pembuluh nadi,
misalnya arterosklerosis.
Pembuluh kapiler

Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya


pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler
adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan
cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh nadi
dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh
itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan
berdinding tipis.
Arteri

Arteri adalah pembuluh darah berdinding tebal yang membawa darah beroksigen
dari jantung ke jaringan di semua organ, termasuk otot, otak dan hati. Tekanan
darah pada sistem arteri biasanya cukup tinggi, hingga 140 mm Hg pada individu
normal.

Vena

Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah menuju jantung. Vena dapat
dikategorikan menjadi empat jenis utama: vena paru, vena sistemik, vena
superfisialis, dan vena dalam.

Diameter vena dapat bervariasi dari 1 milimeter sampai 1,5 cm. Vena terkecil
disebut venula, yang menerima darah dari arteri melalui arteriola dan kapilari.

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar
daripada arteri, sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama
tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan.
Karena tekanan dalam sistem vena rendah maka memungkinkan vena
berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk menyimpan atau
menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

Venula bergabung ke pembuluh yang lebih besar sampai kemudian mencapai


pembuluh vena terbesar, vena cava. Darah kemudian diangkut dari vena cava
superior dan inferior ke atrium kanan jantung.

JANTUNG

Jantung merupakan bagian penting dari sistem kardiovaskuler yang


berfungsi sebagai pompa, mempunyai peranan penting dalam kehidupan dan
sebagai salah satu indikator kehidupan.
Jantung terletak di dalam mediastinum di rongga dada (thoraks) 12-14 cm
dari tulang rusuk ke dua. 2/3 nya terletak di bagian kiri, 1/3 nya terletak di bagian
kanan dari garis tengah tubuh. Ukurannya kurang lebih kepalan tangan orang
dewasa. Berat jantung orang dewasa berkisar 250-300 gr. Jantung adalah otot
yang berfungsi sebagai pompa yang mempertahankan tekanan darah dan aliran
darah melalui paru-paru dan seluruh bagian tubuh. jantung memompa sekitar
100.000 kali dan mengirimkan darah 7200 liter perharinya.
Struktur Jantung

a. Struktur Perikardium dan Lapisan Jantung


Perikardium adalah memberan yang mengelilingi dan melapisi jantung,
dan memberan ini membatasi jantung pada posisi didalam mediastinum.
Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium dan serous
pericardium. Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras, tidak elastik
dan merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous
pericardium mencegah peregangan berlebihan dari jantung, melindungi dan
menempatkan jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan
dalam yang tipis, memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan. Lapisan
parietal adalah lapisan paling luar dari serous pericardium yang menyatu dengan
perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan viseral yang di sebut juga
epicardium, yang menempel pada permukaan jantung, antara lapisan parietal dan
viseral terdapat cairan yang di sebut cairan perikadial. Cairan perikardial adalah
cairan yang dihasilkan oleh sel pericardial untuk mencegah pergesekan antara
memberan saat jantung berkontraksi.
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu :
1. Epikardium ( lapisan terluar )
2. Myocardium ( lapisan tengah )
3. Endocardium ( lapisan terdalam )
Lapisan perikardium dapat disebut juga lapisan viseral, dari serous
perikardium. Lapisan luar yang transparan dari dinding jantung terdiri dari
mesothelium yang bertekstur licin pada permukaan jantung. Myocardium adalah
jaringan otot jantung yang paling tebal dari jantung dan berfungsi sebagai pompa
jantung dan bersifat involunter. Endocardium adalah lapisan tipis dari endotelium
yang melapisi lapisan tipis jaringan penghubung yang memberikan suatu batas
yang licin bagi ruang-ruang jantung dan menutupi katup-katup

jantung. Endocardium bersambung dengan endothelial yang melapisi pembuluh


besar jantung.

b. Struktur Bagian Dalam dan Luar Ruang-ruang

Jantung terdiri dari empat ruang, dua atrium dan dua ventrikel pada bagian
anterior. Setiap atrium terdapat auricle, setiap aurikel meningkatkan kapasitas
ruang atrium sehingga atrium menerima volume darah yang lebih besar. Pada
permukaan jantung terdapat lekuk yang saling berhubungan disebut sulkus yang
mengandung pembuluh darah koroner dan sejumlah lemak. Masing-masing sulkus
memberi tanda batas eksternal antar dua ruang jantung. Sulkus koroner bagian
dalam mengelilingi sebagian jantung dan memberi tanda batas antara atrium
superior dan ventrikel inferior.
Sulkus interventrikuler anterior adalah lekukan dangkal pada permukaan
depan jantung yang memberi tanda batas antara ventrikel kanan dan kiri,sulkus ini
berlanjut
mengelilingi permukaan posterior jantung yang disebut sulkus interventrikuler
posterior dimana memberi tanda batas antar ventrikel di bagian belakang jantung.
1. Atrium kanan
Atrium kanan menerima darah dari cava superior,cava inferior dan sinus
koronarius.Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang
berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin
dan rata tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari
serabut-serabut otot yang berjalan pararel yang disebut pactinatus. Tebal dinding
antrium kanan 2 cm.
2. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan
jantung.Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri dari tonjolan-tonjolan yang
terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebut trabeculae
carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem
konduksi dari jantung.
Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang disebut
dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk
kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan
ventrikel kiri oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui
katup semilunar pulmonal ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary
truk yang dibagi menjadi arteri pulmonal kanan dan kiri.
3. Atrium kiri
Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung.Atrium kiri
menerima darah dari paru-paru melalui empat vena pulmonal.Seperti pada atrium
kanan bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak. Darah
dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid dimana
mempunyai dua daun katup.

4. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan
mengandung trabecula carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana
mengikat daun katup bikuspid ke papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel
kiri melalui katup semilunar aorta
ke arteri yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending.Dari sini
sebagian darah mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta
asending dan membawa darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus
aorta dan aorta desending.Cabang dari arkus aorta dan aorta desending membawa
darah keseluruh tubuh.
Tekanan normal di ruang-ruang jantung:
• Atrium kanan -0-5 mmHg. - Atrium Kiri 3-12 mmHg
• Ventrikel kanan (S 15-25) ( D <5 ) -Ventrikel Kiri ( S 120 ) ( D 10 )
• Arteri Pulmonal ( S 15-25 ) ( D 3-12 ) -Aorta ( S 120 ) ( D 70 )

c. Struktur Katup-katup Jantung


Membuka dan menutupnya katup jantung terjadi karena perubahan
tekanan pada saat jantung kontraksi dan relaksasi.Setiap katup jantung membantu
aliran darah satu arah dengan cara membuka dan menutup katup untuk mencegah
aliran balik.
1. Katup Atrioventrikuler
Disebut katup atrioventrikuler karena letaknya di antara atrium dan ventrikel.
Katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup
yaitu katup trikuspidalis, sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan
ventrikel kiri mempunyai dua buah katup disebut katup bikuspidalis atau katup
mitral. Ketika katup atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke ventrikel.
Darah bergerak dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang
terbuka ketika tekanan ventrikel lebih rendah

dibanding tekanan atrium.Pada saat ini papillary muscle dalam ke adaan relaksasi
dan corda tendinea kendor.
Pada saat ventrikel kontraksi,tekanan darah membuat daun katup keatas
sampai tepi daun katup bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan
muskuler papilaris berkontraksi dimana menarik dan mengencangkan chorda
tendinea hal ini mencegah daun
katup terdorong ke arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun
katup dan chorda tendinea mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah
atau aliran balik ke atrium ketika terjadi kontraksi ventrikel.
2. Katup Semilunar
Terdiri dari katup pulmonal dan katup aorta. Katup pulmonal terletak pada
arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari ventrikel kanan. Katup aorta
terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar terdiri dari tiga
daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan menyerupai
corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar
memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal
atau aorta selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik
ventrikel. Pembukaan katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel
berkontraksi,dimana tekanan ventrikel lebih tinggi dari pada tekanan di dalam
pembuluh-pembuluh.

PEMBULUH DARAH

Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler) terdiri dari arteri,


arteriola, kapiler, venula dan vena.
1. Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi
keseluruh jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (luntur), kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri
banyak mengandung jaringan elastis yang dapat teregang saat sistol dan
mengadakan rekoil pada diastol.
2. Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup
pengontrol untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai
dinding yang kuat sehingga
mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat
mengatur aliran darah ke kapiler. Otot arteriola dipersarafi oleh serabut saraf
kolinergik yang berfungsi vasodilatasi. Arteriola merupakan penentu utama
resistensi/ tahanan aliran darah, perubahan diameternya menyebabkan perubahan
besar pada resistensi.
3. Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang
berfungsi sebagai jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan
vena (membawa darah kembali ke jantung.
Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke
dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke
dalam darah.
4. Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-
venul lain ke dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.

3. SIRKULASI JANTUNG
Lingkaran sirkulasi jantung dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik. Namun demikian terdapat juga sirkulasi
koroner yang juga berperan sangat penting bagi sirkulasi jantung.
Sisrkulasi Pulmonal
1. Hanya mengalirkan darah ke paru.
2. Hanya berfungsi untuk paru.
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah.
4. Hanya sedikit mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatiknya pendek.
Sirkulasi pulmonal disebut juga peredaran darah kecil.
Jantung → arteri pulmonalis → paru-paru → vena pulmonalis jantung.
Sirkulasi Sistemik
1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh.
2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda.
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar.
4. Banyak mengalami tahanan.
5. Kolom hidrostatik panjang.
Sirkulasi sistemik disebut juga peredaran darah besar.
Jantung → aorta → seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah → venacava
jantung → jantung.

Sirkulasi Koroner
Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa
oksigen untuk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-
kecil.
Aliran darah koroner meningkat pada :
1. Peningkatan aktifitas
2. Jantung berdenyut
3. Rangsang sistem saraf simpatis

4. OTOT JANTUNG
- Secara anatomi mirip dengan otot rangka (otot lurik)
- Secara fisiologi bekerja seperti halnya otot polos
- Otot jantung kaya akan mitokondria → sejumlah 25-35 % sel jantung
(dibandingkan hanya 2 % untuk otot rangka)
- Konsekuensi → resisten terhadap kelelahan
- Dalam fungsinya keterlibatan ion Ca2+

5. JANTUNG SEBAGAI POMPA


Jantung terdiri dari empat ruang yang berfungsi sebagai pompa system
sirkulasi darah. Yang paling berperan adalah bilik (ventrikel), sedangkan serambi
(atrium) sebenarnya berfungsi sebagai ruang penyimpanan selama ventrikel
memompa.
Ventrikel berkontraksi, ventrikel kanan memasok darah ke paru-paru, dan
ventrikel kiri mendorong darah ke aorta berulang-ulang melalui sistem sirkulasi,
fasa ini disebut systole. Sedangkan fasa pengisian atau istirahat (tidak memompa)
setelah ventrikel mengosongkan darah menuju arteri disebut diastole. Kontraksi
jantung inilah yang mendasari terjadinya serangkaian peristiwa elektrik dengan
koordinasi yang baik. Aktivitas elektrik dalam keadaan normal berawal
dari impuls yang dibentuk oleh pacemaker di simpul SinoAtrial (SA).

kemudian melewati serabut otot atrial menuju simpul AtrioVentrikular (AV) lalu
menuju ke berkas His dan terpisah menjadi dua melewati berkas kiri dan kanan
dan berakhir pada serabut Purkinje yang mengaktifkan serabut otot ventrikel.
SUPLAI SARAF JANTUNG
Jantung dipersarafi oleh sistem saraf otonom. Nervus vagus (saraf kranial
ke-10) memperlambat frekuensi jantung dan menyebabkan penurunan kekuatan
kontraksi melalui hantaran impuls ke nodus sinuatrial. Saraf simpatis
mempercepat frekuensi jantung dan memperkuat kontraksi. Persarafan ganda
terhadap jantung ini dikoordinasi oleh pusat jantung di medula oblongata otak.
Frekuensi denyut jantung juga dikendalikan secara refleks oleh dua kelompok
reseptor. Reseptor tekanan (atau baroreseptor) adalah reseptor yang sensitif
terhadap perubahan tekanan darah. Reseptor ini ditemukan pada arteri karotis dan
pada lengkung aorta. Apabila tekanan darah meningkat, maka akan terjadi
penurunan rangsang simpatis dan peningkatan rangsang para simpatis, sehingga
frekuensi jantung melambat dan tekanan darah menurun. Ini adalah salah satu
contoh mekanisme homeostatik yang bekerja melalui umpan balik negatif.
Kemoreseptor adalah reseptor yang sensitif terhadap jumlah oksigen dan
karbondioksida di dalam darah. Kemoreseptor ditemukan di leher dekat arteri
karotis dan dekat aorta. Kemoreseptor ini sensitif terhadap kekurangan oksigen.
Impuls dihantarkan ke
pusat jantung dan frekuensi jantung dipercepat untuk meningkatkan suplai darah
(dan tentunya suplai oksigen) ke jaringan.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari
susunan saraf otonom. System simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan
system parasimpatis bersifat menghambat kerja jantung

Setiap kerja jantung diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan melalui


pengendalian persarafan pada keadaan istirahat, pengaruh nervus vagus lebih
besar daripada nerfus simpatikus. Waktu kerja, otot atau strestonus simpatis
meningkat dan tonus vagus menurun. Pengaturan oleh persarafan terjadi secara
reflex. Untuk terjadinya reflex diperlukan stimulus dan lengkung reflex sehingga
memungkinkan terjadinya jawaban dalam bentuk menggiatkan atau menghambat
kerja jantung.
Pada reflex sinus karotikus rangsangannya mengubah tekanan darah. Bila
tekanan darah meningkat maka kerja jantung akan dihanbat oleh peningkatan
tonus prasimpatikus dan penurunan tonus simpatikus. Sebaliknya, bila tekanan
darah rendah maka akan terjadi penggiatan kerja jantung melalui peningkatan
tonus simpatikus dan penurunan tonus fagus. Pengaruh oksigen dan karbon
dioksida terhadap jantung sukar dinilai dari hasil percobaan. Karena zat ini secara
langsung atau mealui reflex juga mempengaruhi pembuluh darah dan kerja
jantung.
Faktor penyakit kardiovaskular yang harus diketahui
1. Usia
Pria berusia 45 tahun dan wanita 55 tahun paling berisiko terserang penyakit
kardiovaskular. Sebab melalui sebuah penelitian, terbukti bahwa 83 persen orang
yang meninggal akibat serangan jantung koroner berusia 65 tahun ke atas.
Khususnya bagi wanita, mereka lebih berisiko meninggal akibat serangan jantung
setelah beberapa minggu dibanding dengan pria tua.
2.Masalah pria
Jika dibandingkan dengan wanita, pria lebih berisiko terkena serangan jantung
dini daripada wanita. Kenapa demikian?
Penelitian pun mengungkap bahwa hormon seks yang bernama estrogen
mempengaruhi peningkatan kolesterol jahat dan menurunkan kolesterol baik pada
pria. Maka dari itu, mereka lebih berisiko besar

terserang penyakit kardiovaskular.


3. Perokok
Tahukah Anda, rokok ternyata meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
sebanyak empat kali lipat! Sebab kandungan kimia dalam rokok merusak
fungsi jantung dan pembuluh darah tubuh.
Padahal, faktor penyakit kardiovaskular ini tergolong bisa dicegah daripada
dua penyebab yang sebelumnya telah disebutkan. Jadi, jangan ragu untuk
menghentikan kebiasaan merokok mulai sekarang.
4. Kolesterol
Jika kolesterol dalam darah meningkat, maka risiko penyakit kardiovaskular
pun ikut meningkat. Sebab kolesterol memicu penggumpalan pembuluh
darah dan menghambat suplainya ke jantung.
Maka dari itu, perhatikan jenis makanan yang Anda konsumsi. Sebab
makanan adalah salah
satu faktor pemicu meningkatnya kolesterol jahat dalam tubuh.
5. Tekanan darah tinggi
Darah tinggi membuat jantung bekerja lebih keras, sehingga mengakibatkan
penebalan dan kekakuan. Pada akhirnya, penderita hipertensi pun berisiko
terserang stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, dan gagal jantung.
Stres adalah salah satu penyebab tekanan darah tinggi. Selain itu, makanan
dan gaya hidup yang tidak sehat juga ikut mempengaruhi tekanan darah
seseorang.
6. Gen
Seperti masalah usia dan risiko tinggi yang dialami pria, faktor penyakit
kardiovaskular yang tidak bisa dihindari adalah gen. Jadi jika Anda
memiliki orang tua atau saudara dekat yang mengidap penyakit jantung, Anda pun
berisiko terserang penyakit serupa.
7. Obesitas
Penderita obesitas, terutama jika lemak menumpuk di bagian pinggang, juga
berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Meskipun mereka tidak memiliki
faktor pemicu lain yang disebutkan.
8. Diabetes
Diabetes adalah faktor pemicu penyakit kardiovaskular yang sangat serius. Sebab
kebanyakan pasien penyakit jantung rupanya juga mengidap diabetes tipe 2.
Setidaknya, tiga perempat penderita diabetes meninggal karena komplikasi
penyakit kardiovaskular.
9. Gaya hidup
Sibuknya aktivitas sehari-hari sering dijadikan alasan orang-orang untuk
menghindari olahraga. Padahal malas olahraga adalah faktor penyakit
kardiovaskular.
Jadi, sebisa mungkin sempatkan diri Anda untuk aktif berolahraga 30 menit setiap
hari. Entah itu
berlari, naik turun tangga, atau berkebun, setidaknya Anda berusaha menurunkan
risiko penyakit kardiovaskular.

KARDIOVASKULER PADA WANITA HAMIL

Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler.


Wanita dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh
timbal balik yang dapat merugikan kesempatan hidup wanita tersebut.

PENYAKIT JANTUNG
Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan
kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis. Perubahan tersebut
disebabkan oleh :

1. Hipervolemia: dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada


28-32 minggu lalu menetap
2. Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh karena pembesaran rahim.

Dalam kehamilan :
 Denyut jantung dan nadi: meningkat
 Pukulan jantung: meningkat
 Tekanan darah: menurun sedikit.
Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit
jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis).
Frekuensi penyakit jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%.
Penyakit yang paling banyak dijumpai adalah penyakit hipertensi, tirotoksikosis,
dan anemia.

1. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung


Saat-saat yang berbahaya bagi penderita adalah :
- Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai puncaknya
(hipervolumia).
- Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan
memerlukan kerja jantung yang berat.
- Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah
lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.
- Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi.

2. Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :


- Dapat terjadi abortus.
- Prematuritas: lahir tidak cukup bulan.
- Dismaturitas, lahir cukup bulan namun dengan berat badan lahir rendah.
- Lahir dengan Apgar rendah atau lahir mati.
- Kematian janin dalam rahim (KJDR).
Klasifikasi penyakit jantung dalam kehamilan :

Kelas I
- Tanpa pembatasan kegiatan fisik
- Tanpa gejala pada kegiatan biasa

Kelas II
- Sedikit dibatasi kegiatan fisiknya
- Waktu istirahat tidak ada keluhan
- Kegiatan fisik biasa menimbulkan gejala insufisiensi jantung
- Gejalanya adalah lelah, palpitasi, sesak nafas, dan nyeri dada (angina pektoris).

Kelas III
 Kegiatan fisik sangat dibatasi
 Waktu istirahat tidak ada keluhan
 Sedikit kegiatan fisik menimbulkan keluhan insufisiensi jantung.
Kelas IV
 Waktu istirahat dapat timbul keluhan insufisiensi jantung, apalagi kerja fisik
yang tidak berat.

Kira-kira 80% penderita adalah kelas I dan II serta kehamilan dapat


meningkatkan kelas tersebut menjadi II, III atau IV. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi adalah umur, anemia, adanya aritmia jantung dan hipertrofi
ventrikuler, dan pernah sakit jantung.

Diagnosis
1. Anamnesis :
- Pernah sakit jantung dan berobat pada dokter untuk penyakitnya
- Pernah demam rematik.

2. Pemeriksaan: auskultasi/palpasi
Empat kriteria (Burwell & Metcalfe) :
- Adanya bising diastolik, presistolik, atau bising terus-menerus.
- Pembesaran jantung yang jelas.
- Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill.
- Aritmia yang berat.

3. Pemeriksaan elektrokandiogram (EKG)


Keluhan dan gejala: mudah lelah, dispnea, palipitasi kordis, nadi tidak
teratur, edema/pulmonal, dan sianosis. Hal ini dapat dikenal dengan mudah.

Penanganan
1. Dalam Kehamilan
- Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan
antenatal yang teratur.
- Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog.
- Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Jika
terdapat anemia, harus diobati.
- Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini
harus diobati.
- Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran
pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.
- Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu
dan 1 kali seminggu setelahnya.
- Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah
cairan.
- Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :

 Kelas I : Tidak memerlukan pengobatan tambahan.


 Kelas II : Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik
terutama antara kehamilan 28-36 minggu.
 Kelas III : Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di
rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu.
 Kelas IV : Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan,
bekerjasama dengan kardiolog.

2. Dalam Persalinan
Penderita kelas I dan kelas II biasanya dapat meneruskan kehamilan dan
bersalin per vaginam, namun dengan pengawasan yang baik serta kerjasama
dengan ahli penyakit dalam.
- Bila ada tanda-tanda payah jantung (dekompensasi kordis) diobati dengan
digitalis. Memberikan sedilanid dosis awal 0,8 mg dan ditambah sampai dosis 1,2-
1,6 mg intravena secara perlahan-lahan. Jika perlu, dapat diulang 1-2 kali dalam
dua jam. Di kamar bersalin harus tersedia tabung berisi oksigen, morfin, dan
suntikan diuretikum.
- Kala II yaitu kala yang kritis bagi penderita. Bila tidak timbul tanda-tanda payah
jantung, persalinan dapat ditunggu, diawasi dan ditolong secara spontan. Dalam
20-30 menit, bila janin belum lahir, kala II segera diperpendek dengan ekstraksi
vakum atau forseps. Kalau sosio sesarea dengan lokal anestesi/lumbal/kaudal di
bawah pengawasan beberapa ahli multidisiplin.
- Untuk menghilangkan rasa sakit boleh diberikan obat analgesik seperti petidin
dan lain-lain. Jangan diberikan barbiturat (luminal) atau morfin bila ditaksir bayi
akan lahir dalam beberapa jam.
- Kala II biasanya berjalan seperti biasa. Pemberian ergometrin dengan hati-hati,
biasanya sintometrin intramuskuler adalah aman.

3. Dalam pasca persalinan dan nifas


- Setelah bayi lahir, pederita dapat tiba-tiba jatuh kolaps, yang disebabkan darah
tiba-tiba membajiri tubuh ibu sehingga kerja jantung menjadi sangat bertambah.
Perdarahan merupakan komplikasi yang cukup berbahaya.
- Karena itu penderita harus tetap diawasi dan dirawat sekurang-kurangnya 2
minggu setelah bersalin.

4. Penanganan secara umum


- Penderita kala III dan IV tidak boleh hamil karena kehamilan sangat
membahayakan jiwanya.
- Bila hamil, sedini mungkin abortus buatan medikalis.
- Pada kasus tertentu tubektomi.
- Bila tidak mau sterilisasi, dianjurkan memakai kontrasepsi yang baik adalah IUD
(AKDR).

5. Masa laktasi
- Laktasi diperbolehkan pada wanita dengan penyakit jantung kelas I dan II yang
sanggup melakukan kerja fisik.
- Laktasi dilarang pada wanita dengan penyakit jantung kelas III dan IV.

Prognosis
1. Bagi ibu
- Bergantung pada beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit lain.
Pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita
serta kepatuhan dalam mentaati larangan, ikut menentukan prognosis.
Angka kematian maternal secara keseluruhan : 1-5%
Angka kematian maternal bagi penderita berat : 15%

2. Bagi bayi
a. Bila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian
perinatal.
b. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat
janin.

HIPERTENSI
Berarti hipertensi sebelum hamil, disebut juga sebagai pre-eklamsi tidak
murni. Superimposed pre-eklamsi bila disertai dengan proteinuria dan edema.

Penyebab utama :
1. Hipertensi esensial
2. Penyakit ginjal

Hipertensi Esensial
Mungkin disebabkan oleh faktor heriditer serta dipengaruhi oleh faktor
emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi tidak menunjukkan gejala-
gejala lain kecuali hipertensi. Yang paling banyak tekanan darah sekitar 140/90
sampai 160/100. Jarang berubah menjadi ganas secara mendadak hingga 200
mmHg atau lebih.

a. Kehamilan dengan hipertensi esensial akan berlangsung normal sampai aterme.


b. Pada kehamilan setelah 30 minggu, 30% dari wanita hamil akan menunjukkan
kenaikan tenanan darahnya namun tanpa gejala.
c. Kira-kira 20% dari wanita hamil akan menunjukkan kenaikan tekanan darah yang
mencolok, bisa disertai proteinuria dan edema (pre-eklamsi tidak murni) dengan
keluhan: sakit kepala, nyeri epigastrium, oyong, mual, muntah dan gangguan
penglihatan (visus).
Hipertensi esensial dijumpai pada 1-3% dari seluruh kehamilan. Lebih
sering dijumpai pada multipara berusia lanjut dan kira-kira 20% dari kasus
toksemia gravidarum.

Penanganan
1. Dalam Kehamilan
- Antenatal teratur dikonsultasikan kepada ahli.
- Cukup istirahat, menjauhi emosi, jangan bekerja terlalu berat.
- Penambahan berat badan yang agresif harus dicegah.
- Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, di samping pemeriksaan biasa,
elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), penentuan kadar estriol,
amnioskopi, pH darah janin, dan sebagainya.

Pemberian obat-obatan :
a. Anti-hiperetensif: serpasil, katapres, minipres, dan sebagainya.
b. Obat penenang: fenobarbital, valium, frisium ativan, dan sebagainya.
Pengakhiran kehamilan baik yang muda maupun yang sudah cukup bulan
harus dipikirkan bila ada tanda-tanda hipertensi ganas (tekanan darah 200/120
atau pre-eklamsi berat), apalagi bila janin telah meninggal dalam kandungan.

2. Dalam Persalinan
- Kala I akan berlangsung tanpa gangguan.
- Kala II memerlukan pengawasan yang cermat dan teliti. Kala II diperpendek
dengan melakukan ekstraksi vakum atau forseps.
- Primitua dengan anak hidup dilakukan segera seksio sesarea primer.

Prognosis
1. Prognosis untuk ibu kurang baik. Angka kematian ibu kira-kira 1-2%.
2. Prognosis bagi janin juga kurang baik, karena adanya insufisiensi plasenta, solusio
plasenta. Angka kematian bayi: 20%.

Nasihat
1. Kontrasepsi, bila jumlah anak belum cukup.
2. Bila jumlah anak sudah cukup umur, tubektomi.

Penyakit Ginjal Hipertensif


 Glomerulonefritis akut dan kronik.
 Pielonefritis akut dan kronik.
Frekuensi :
 1 %
 Patologi-anatomis kira-kira 15%.

Pemeriksaan :
1. Pemeriksaan urin lengkap dan faal ginjal
2. Pemeriksaan retina (fundoskopi)
3. Pemeriksaan umum: tekanan darah, nadi
4. Pemeriksaan kuantitatif albumin air kencing (urin)
5. Pemeriksaan darah lengkap: ureum darah dan lain-lain.

Penanganan :
1. Pemeriksaan antenatal bekerjasama dengan ahli nefrologi.
2. Keadaan ibu dan pertumbuhan janin harus diawasi.
3. Berat tidaknya penyakit dan perlu tidaknya pengakhiran kehamilan adalah atas
indikasi dan pembicaraan beberapa disiplin ilmu yaitu kebidanan, penyakit dalam
dan ilmu kesehatan anak.
Inilah sedikit catatan kecil yang saya dapat dari pembelajaran yang diberikan oleh
dosen obstetri aku yang galak dan hebat yaitu dr. Alfian, Sp.OG
Semoga ilmu ini bermanfaat untuk para pembaca yang membutuhkan terutama pada
bagian kesehatan dan ilmu tambahan bagi orang awam.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang terletak di pusat dada.
Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki ruang sebelah atas
(atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah bawah (ventrikel) yang
mengeluarkan darah.

Agar darah hanya mengalir dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup
pada jalan masuk dan satu katup pada jalan keluar.selain itu Fungsi sistem
kardiovaskuler ( jantung ) memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi
ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalam proses metabolisme.

Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah
dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi
dengan adekuat. Sistem kardiovaskuler yang berfungsi sebagai sistem regulasi
melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh.
Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas
jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan tertentu, darah akan lebih banyak dialirkan
pada organ-organ vital seperti jantung dan otak untuk memelihara sistem sirkulasi
organ tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Abhique, 2010. Sistem Kardiovaskuler. http://abhique.blogspot.com.Diakses


pada tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA.

Angga, 2010. Fisiologi Kardiovaskular. www.blogsot.com. Diakses pada


tanggal 16 Februari 2010 pukul 20.43 WITA.

Syaifuddin, 2002. Fungsi Sistem Tubuh Manusia. Widya Medika, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai