LANDASAN TEORITIS
berkat latihan dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia
dan di mana saja, baik di sekolah, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak dapat
ditentukan sebelumnya. Nama demikian, satu hal sudah pasti bahwa belajar yang
dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad dan maksud tertentu
Hamalik (2010:54).
manusia seutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah
pada individu-individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya berkaitan dengan
7
8
penyesuaian diri. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian
“lerning” yang berasal berasal dari kata belajar atau “to learn” Pembelajaran
belajar diwujudkan dalam suatu proses yang dinamis dan bukan sesuatu yang
diam atau pasif. Dari berbagai definisi yang dikemukakan para pakar, secara
“pembelajaran ialah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku secara menyeluruh, sebagian hasil dari interaksi individu
pengajaran terdiri dari siswa, guru dan tenanga lainnya, misalnya tenaga
laboratorium. Materi, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapus, fotografi, slide
dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlerngkapan, terdiri dari ruang
kelas, perlengkapan audio visual, juga computer, praktik, belajar, ujian dan
memungkinkan guru dapat mengajar dan siswa dapat menerima materi yang
diajarkan oleh guru secara sistematik dan saling mempengaruhi dalam kegiatan
belajar.
Hasil belajar dapat dipahami dari dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil
diri seseorang setelah berkaitannya melakukan proses belajar. Jadi hasil belajar
adalah suatu perubahan perilaku yang terjadi setelah meng mengikuti proses
Ada beberapa pengertian lain tentang belajar baik dilihat dari arti luas
maupun sempit. Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan
dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan di bantu atau dengan
Penguasaan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik
keterampilan motorik. Hampir sebagian besar dari kegiatan atau perilaku yang
diperlihatkan seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar ini dapat
menurut John Keller dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu kelompok
awal, dan evaluasi kognitif). Dan kelompok masukan yang berasal dari
dari suatu kegiata yang telah diajarkan, diciptakan, yang diperoleh dengan kerja
11
pembelajaran.
berkelompok yang saling berpasangan yang dipopuler kan oleh spencer kangan
pada tahun 1990. Model ini menerapakan pembelajaran kooperatif yang menuntut
juga melatih tanggung jawab sosial siswa, kerja sama, dan kemampuan memberi
2.4Autograph
yang terdiri dari tiga dimensi model: 1) ID (satu dimensi) digunakan untuk
dan bivariat data; 3) 3D (tiga dimensi) untuk grafik, koordinat dan tranformasi.
membutuhkan media pembelajaran yang dapat membantu siswa dan guru dalam
yang dinamis yang lebih efektif, lebih efesien, dan leebih lebih menyenangkan
bagi siswa dan guru. Dengan Autograph siswa dapat meningkatkan interaksi dan
Dengan a, b, c, dan d Є R
Persamaan linier tiga variabel bentuk grafiknya berupa bidang datar pada
ruang berdimensi tiga, yaitu XYZ. Penyelesaian dari persamaan αx + by + cz = d
Contoh:
Pembahasan:
Jadi, (0,0,5), (0,5,0), dan (5,0,0) merupakan penyelesaian khusus dari PLTV x + y
permasalahan tersebut yaitu pembelajaran kooperatif model pair chike pada mata
pembelajaran kelompok terdiri dari dua orang atau perpasangan, satu orang
berperan sebagai partner Huda (2013). Siswa dituntut untuk mandiri dan
siswaakan berlatih memahami suatu bacaan dengan cara Tanya jawab. Siswa
diharapkan akan memahami isi suatu teks atau bacaan seacara seksama. Paper ini
keterampilan bertanya.
sebelumnya yang dijadikan prasyarat materi yang akan dipelajari siswa dan
Setelah itu membagikan lembar kerja peserta didik (LKPD) dan meminta
siswa untuk mengerjakan soal bersama secara kelompok. Setelah siswa selesai
mengerjakan LKPD, peneliti meminta dua orang siswa pindah dari masing-
masing kelompok untuk bertamu kepada kelompok lain dan dua orang siswa yang
tinggal dalam kelompok membagikan informasi kepada tamunya yang datang dari
kelompok lain. Setelah selesai, peneliti meminta siswa untuk kembali kepada
kelompok lain dan membahas hasil kerja mereka. Peneliti mengadakan diskusi
hasil temuan mereka didepan kelas. Kemudian kegiatan akhir dari pembejaran ini