Bambang Prakoso
E-mail : bambangprakoso33@yahoo.co.id
Problem mengenai minat baca ini harus ditanggapi secara serius dan harus di carikan
solusi dengan critical thingking, karena permasalahan ini kaitanya erat dengan masa
depan bangsa dan negara. Masa depan bangsa ada pada generasi muda yaitu siswa,
bila membaca suatu tiang sebuah peradaban maka membangun, menumbuhkembang
dan membudayakan minat baca pada siswa harus mempunyai strategi inovasi dan
menjadi suatu keharusan yang mutlak, sebab jika tidak ada upaya dan penerapan dari
hal tersebut, maka kehidupan berbangsa ini hanya tinggal menunggu runtunya suatu
peradaban.
menyimpan mengelola, dan menagtur koleksi atau bahan pustaka secara sistematis
untuk digunakan sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana yang
menyenangkan. Sedangkan menurut Darmono, Perpustakaan diartikan sebagai tempat
kumpilan buku- buku atau tenpat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media
belajar.
Jargon luhur yang sangat luar biasa yang sering kita dengarkan mengenai buku,
“sebaik – baik guru adalah buku dan buku adalah gudang ilmu” dan “sebaik – baiknya
teman duduk adalah buku”, seharusnya ini menjadi motifasi yang dapat membakar,
menumbuhkan semangat kecintaan kita untuk terus membaca. Berbudaya tinggi
dengan tradisi membaca. Ada sebuah pepatah klasik yang menyatakan betapa
pentingya sebuah buku bagi keberlangsungan khasanah keilmuan peradaban manusia.
M. Musththafa mengatakan, bahwa masyarakat indonesia yang bergerak cepat. Yaitu
suatu masyarakat yang bergerak dari suatu keadaan pra – literer kedalam keadaan
pasca – literer, dari satu lingkungan yang tidak pernah membaca kedalam suatu
lingkungan yang tak hendak membaca, dimana media televisi mengisi hampir 50% dari
waktu senggang malam hari orang indonesia yang berpendidikan menengah. Di akui
atu tidak, di masyarakat kita produk teknologi bersifat audio-visual mempunyain reting
paling tinggi. Nyaris bisa di pastikan disetiap rumah memeiliki vasilitas audio – visual
dengansegala perangkat keras yang berhubungan dengan itu, seperti CD-Player, TV.
1. Peran Guru
Peran guru dalam membudayakan baca pada siswa ini sangat besar antara lain
yaitu :
1. Guru dapat memberikan keteladanan, sebagai figur dan sebagai panutan dalam
membaca, sebab bila tidak , “fatwa” guru mengenai petingya membaca tidak
akan pernah didengan maupun direspon oleh siswa. Karna membangun minat
baca, tidak hanya denagan retorika atau wacana saja tetapi harus denagan
eksekusi nyata.
Pustakawan harus mampu merubah pola piker siswa dalam memandang buku, buku
tidak diposisikan sebagai benda yang “menakutkan/membosankan” agar mereka tidak
lagi enggan untuk terus bersama dengan buku. Metode ini untuk siswa baru yang
berarti harus di adakan pelayanan bimbingan membaca.
Kapan manusia mengenal kegiatan membaca, tidak bisa diketahui secara pasti.
Kegiatan membaca tidak bisa dipisahkan secara kaku dari kegiatan tulis-menulis dan
hal ini berkait erat dengan sejarah lahirnya tulisan. Aktivitas membaca diperkirakan
muncul bersamaan manusia mulai mengenal huruf dan tulisan.
1. Tujuan Membaca
Tujuan umum orang membaca adalah untuk mendapatkan informasi barn. Dalam
kenyataannya terdapat tujuan yang lebih khusus dari kegiatan membaca, yaitu:
1. membaca untuk tujuan kesenangan. Termasuk dalam kategori ini adalah membaca
novel, surat kabar, majalah, dan komik. Menurut David Eskey tujuan membaca
semacam ini adalah reading for pleasure. Bacaan yang dijadikan obyek kesenangan
menurut David adalah sebagai “bacaan ringan”.
Minat dan kegemaran membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang,
termasuk anak-anak dalam usia sekolah. Minat baca dapat tumbuh dan berkembang
dengan cara dibentuk. Dalam kaitan ini dapat kita kaitan ini dapat kita simak teori
rangsangan dan dorongan. Dorongan adalah daya motivasional yang mendorong
lahirnya perilaku yang mengarah pada pencapaian suatu tujuan. Dorongan yang
dimaksud adalah motivasi tidak hanya untuk perilaku tertentu saja, melainkan perilaku
apa saja yang berkaitan dengan kebutuhan dasar yang diinginkan seseorang.
Dorongan-dorongan tersebut dapat munsul dari dalam diri orang tersebut atau dapat
dirangsang dari luar.
Memperhatikan asal dari dorongan untuk berperilaku, dapat diprediksikan bahwa
minat dan kegemaran membaca itu timbul dalam diri anak SD, SLTP maupun dari
orang-orang lain di lingkungan sekitar. Oleh sebab itu upaya untuk mengangkut
program peningkatan minat dan kegemaran membaca perlu melibatkan unsur-unsur
berikut ini :
a. Anak didik pada semua jenjang SD, dan SLTP, SLTA (pada kegiatan ini
mengkhususkan pada siswa jenjang SLTP)
b. Guru Sekolah
Pustakawan
Guru Bahasa
Guru Bidang Studi
Kepala Sekolah
Guru/ Pembimbing
Pustakawan
Dalam hal ini peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan dalam menciptakan
tumbuhnya kondisi minat baca dilingkungan sekolah adalah sebagai berikut :
5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai merasa betah dan kerasan
berkunjung ke perpustakaan. Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai
dari SDM sampai pada anggaran, dan koleksi yang disajikan, sampai pada tata ruang
perpustakaan
8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan kegemaran membaca untuk
anak sekolah. Lomba ini bisa dilakukan oleh perpustakaan sekolah bekerjasama dengan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, atau Kebudayaan, atau dengan perpustakaan
Umum. Lomba minat baca sudah merupakan kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh
perpustakaan Nasional maupun Perpustakaan Nasional Propinsi. Kegiatan ini
dilaksanakan secara rutin setiap tahun sekitar bulan Mei bertepatan dengan Bulan Buku
Nasional.
9. Mengaitkan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku nasional. Dalam kesempatan
ini perpustakaan bisa melakukan pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang
bulan buku nasional.
10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak meminjam buku di
perpustakaan dalam kurun waktu tertentu misalnya setiap catur waktu atau sekali
dalam 1 tahun
Kesimpulan
Menumbuhkan minat baca siswa harus dimulai dari peran pustakawan dan guru dengan
member motvasi terdap siswa pustakawan juga harus mempunyai strategi inovasi
menciptakan metode jitu dalam membangun menumbuhkembangkan minat baca siswa,
dan Guru dapa memberikan keteladanan membaca terhadap siswa. Peran perpustakaan
sekolah yaitu dengan memanfaatkan perpustakaan seklah sebagai bagian dari proses
belajar mengajar, memberikan layanan bibingan membaca untuk siswa baru, dan
mengadakan kegiatan lomba. Memberikan bimbingan minat baca juga memberikan
motovasi terhadap peserta dididk baik secara internal dan secara eksternal, mempunyai
strategi/inovasi dalam menumbuhkembangkan minatn baca siswa. Membuka peluang
lebih besar dalam menumbuh kembangkan minat baca siswa, karena denagn
perpustakaan sekolah siswa dapat dengan mudah menelusur / mengali informasi yang
sesuai kebutuhan siswa, dan dengan sumber daya manusia yang baik juga pelayan
yang baik, maka siswa akan merasa nyaman dan betah di perpustakaan untuk
membaca dan membaca.