Anda di halaman 1dari 5

KONSULTAN PERENCANA

Konsultan Perencana merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien
yang nantinya untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam hal ini bangunan.
Konsultan perencana bisa berupa perorangan atau berupa badan usaha baik swasta maupun
pemerintah.

Terlaksananya pekerjaan proyek pembangunan (konstruksi) dapat berjalan dengan


baik diperlukan konsultan perencana yang baik pula dalam menghasilkan setiap detail
perencanaan bangunan, misalnya gambar kontrak yang jelas tanpa adanya pertentangan
perbedaan antar gambar rencana dengan kondisi dilapangan. Selain itu dalam hal spesifikasi
bangunan juga dijelaskan dengan detail agar tidak terjadi hambatan dalam pemilihan material
saat pekerjaan konstruksi berlangsung. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
pengertian Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa perorangan atau badan usaha
baik swasta maupun pemerintah. Konsultan perencana bertugas merencanakan struktur,
mekanikan elektrikal, arsitektur, lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-
dokumen pelengkap lainnya. Konsultan perencana mendapatkan proyek melalui proses lelang
yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi. Berikut ini untuk lebih jelasnya mengenai
tugas dan wewenang konsultan perencana dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

1. Tugas Konsultan Perencana :


 Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek
(bisa swasta maupun pemerintah).
 Membuat gambar kerja pelaksanaan
 Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS)
sebagai pedoman pelaksanaan.
 Membuat rencana anggaran biaya (RAB).
 Memproyekkan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik proyek ke dalam
desain bangunan.
 Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpanan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan yang tidak memungkinkan untuk di laksanakan.
 Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi kemudian proses pelaksananya diserahkan kepada
konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini adalah orang/instansi yang
menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.

2. Wewenang Konsultan Perencana


 Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
 Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Supaya tugas dari konsultan perencana bisa berjalan dengan lancar sebaiknya
konsultan perencana membuat jadwal pertemuan rutin dengan kontraktor untuk membahas
hal-hal yang mungkin perlu mendapat pemecahan dari perencana misalnya pembuatan
gambar shop drawing atau saat aproval material sebagai pedoman pelaksanaan proyek.
Karena ada beberapa hal yang umumnya menjadi permasalahan ketika di lapangan, misalkan
dari produk perencana yaitu material yang telah ditentukan pada RKS sulit ditemukan pada
saat pelaksanaan pekerjaan proyek berlangsung atau harganya terlalu mahal melebihi RAB
sehingga kontraktor mengusulkan persetujuan perubahan material untuk digunakan sebagai
pengganti. Masalah lainya perbedaan gambar rencana dengan kondisi exsiting lapangan
sehingga kontraktor membuat gambar perubahan yang memerlukan persetujuan konsultan
perencana dalam pelaksanaan proyek. Intinya agar pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan
dengan baik, maka diperlukan kerjasama dan hubungan yang baik dan terus menerus hingga
proyek selesai antara kontraktor dan konsultan perencana.

3. Jenis-Jenis Konsultan Perencana

Konsultan Perencana terdapat berbagai macam jenis, diantaranya :

 Konsultan Perencana arsitektur


 Konsultan Perencana struktur
 Konsultan Mekanikal Elektrikal/MEP
 Konsultan estimasi biaya/estimator

Konsultan arsitektur bertugas menjadi kepala koordinator (Korlap) konsultan-


konsultan yang lainnya. Konsultan arsitek memiliki tugas seperti mendesain bangunan yang
berkaitan dengan arsitektur. Sementara konsultan struktur memiliki tugas untuk
merencanakan konstruksi bangunan yang di rancang oleh konsultan arsitek tersebut.
4. Struktur Organisasi Konsultan Perencana

Di tahap awal proyek konstruksi, seorang owner (pemilik) akan menunjuk


konsultan perencana guna melakukan perancangan agar proyek konstruksi tersebut bisa
sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebut dengan proses pengadaan jasa konsultasi.

Setelah selesai memilih konsultan perencana, maka konsultan perencana tersebut


memiliki tugas untuk memberikan produk perancangan kepada owner (pemilik). Produk
perancangan tersebut berupa: Gambar Rencana, Spesifikasi Teknis, Bill of Quantity
(BoQ) dan Engineer’s Estimate (EE)

Konsultan tersebut tentunya memiliki struktur organisasinya sendiri sama seperti


halnya kontraktor. Biasanya organisasi konsultan memiliki 3 tingkatan yang memiliki
beberapa kelompok keahlian, yaitu:

 Team Leader, Sebagai penanggung jawab, pengelola sumber daya dan


juga koordinator antar berbagai kelompok keahlian.
 Principal Discipline Practitioners: yaitu adalah kelompok keahlian utama
dalam perancangan, seperti struktur, pekerjaan sipil, arsitek, dan elektrikal.
 Support Discipline Practitioners: yaitu ialah tim pendukung dalam
melakukan survey, pengukuran, serta pengujian yang dibutuhkan dalam
masing-masing kelompok keahlian, seperti uji material, survey, survey
geoteknik, analisa hidrologi, perencanaan kota, analisa lalu lintas,
landscape, penjadwalan dan estimasi biaya proyek.
Kebutuhan dan tanggung jawab dari masing-masing anggota tim perancang akan
sangat tergantung pada jenis proyek, tujuan proyek, serta hubungan kontraknya. Biasanya
bentuk organisasi perancang bisa dibedakan tergantung jenis proyeknya, seperti :

 Engineering Design Projects, misalnya untuk infrastruktur, pabrik dan yang


lainnya.
 Architectural Design Projects, misalnya untuk fasilitas komersial,
perumahan dan yang lainnya.
Tugas Manajemen Konstruksi

Dosen : Ir. Anung Sudibyo, M.Ling

NAMA :
Dina Sandrina
17643019

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA


JURUSAN TEKNIK SIPIL
D4 REKAYASA JALAN DAN JEMBATAN

Anda mungkin juga menyukai