Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia
yang telah dilimpahkannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori
Pendukung Bimbingan Dan Konseling Karir (Teori Super Dan Teori Trait & Factor” yang
merupakan tugas Mata Kuliah BK Karir.
Saya sadar bahwa tugas ini memiliki banyak kekurangan oleh karena itu saya minta
maaf jika ada kesalahan dalam penulisan yang saya perbuat dan saya juga mengharapkan kritik
dan saran dalam tugas ini, agar lain waktu bisa membuat tugas ini dengan lebih baik lagi. Akhir
kata saya ucapkan terima kasih, semoga apa yang saya kerjakan dapat bermanfaat bagi
pembacanya. Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
Dan dengan itulah munculah teori-teori tentang karir yang diantaranya menjelaskan
tentang bagaimana menentukan karir dan tahap-tahap perkembangan karir. Dan dengan
teori-teori ini bisa membantu seorang konselor agar dalam melakukan bimbingan karir
tidak hanya mengacu pada aspek pengetahuannya saja.
Dan dengan ini kelompok kami mengangkat tentang salah satu teori karir yaitu teori
Donald E. Super.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah konsep dasar dari teori super?
2. Bagaimanakah karakteristik dari teori super?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep teori perkembangan karir menurut Super dan trait &
Factor.
2. Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan karir pada teori Super.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Super
1. Asumsi Perkembangan Menurut Super
Teori rentang hidup (life span) dari Donald E. Super menitik beratkan pada
proses perkembangan karir, yang berfokus pada pertumbuhan dan arah dari sejumlah
persoalan karir individu sepanjang rentang hidupnya. Ada berbagai macam pendekatan
teori, dan teori rentang hidup adalah teori yang mencakup periode waktu yang cukup
panjang. Zunker 2002 (Sciarra, 2004; 104) mengemukakan:
Dari teori mereka, Super membangun asumsi dasar meliputi aspek psikologis,
kondisi genetik, aspek geografis, bangsa dan budaya memberikan pengaruh langsung
bagi perkembangan karir. Secara garis besar aspek itu meliputi karakteristik
perkembangan psikologis dan struktur sosial ekonomi dari lingkungan. Karakteristik
psikologi mencakup kebutuhan-kebutuhan perkembangan, nilai-nilai, minat,
intelegensi, bakat dan kreativitas yang mengarah pada perkembangan kepribadian
individu yang kompleks. Faktor sosial-ekonomi menyangkut masyarakat, sekolah,
keluarga, teman sebaya, kondisi ekonomi dan pasaran tenaga kerja. Pengaruh struktur
kerja dan kondisi tenaga kerja yang ada merupakan kondisi luar di mana individu harus
berinteraksi. Faktor psikologi dan sosial-ekonomi memberikan pengaruh pada
perkembangan dirinya. Individu belajar mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya
sesuai tahapan perkembangannya, yang akan membentuk sebuah konsep pada dirinya
sendiri.
Meskipun konsep diri individu dan situasi sosial berubah, proses pemilihan
tetap berlangsung sejalan dengan pertumbuhan, mulai dari tahap eksplorasi,
pemantapan, pemeliharaan, dan penurunan. Pola-pola karir ( tingkat, urutan, dan durasi
pekerjaan berkaitan dengan tingkat sosio ekonomi orang tua, kecakapan, kepribadian,
dan kesempatan). Perkembangan vokasional (karir) sebagi implementasi konsep diri
merupakan hasil interaksi antara pembawaan, faktor fisik, kesempatan peran-peran
tertentu dan dukungan dari teman sebaya dan orang yang memiliki kelebihan.
1. Pada anak-anak
2. Pelajar
3. Aktivitas di waktu luang
4. Warga masyarakat
5. Pekerja, dan
6. Peran dalam keluarga
3. Tahap-Tahap Perkembangan Karir
Dalam bukunya Uman Suherman , teori Super ( Sipow, 1983:157; Manrihu, 1986
: 27-29 ) membagi tahap perkembangan karir menjadi 5 tahapan berikut dan gambar dari
teori Rainbow :
1. Tahap perkembangan (Growth) dari lahir sampai usia ± 15 tahun, yakni anak
mengembangkan berbagai potensi, sikap-sikap, minat-minat, dan kebutuhan-
kebutuhannya yang dipadukan dalam struktur konsep diri ( self concept structure ).
Konsep diri tersebut berkembang melalui proses identifikasi terhadap sosok kunci ( key
figures) di lingkungan keluarga dan sekolah.:
2. Tahap eksplorasi (Eksploration) dari usia 15-24 tahun, yakni ketika individu
memikirkan berbagai alternatif karir, tetapi belum mengambil keputusan yang
mengikat .
3. Tahap Pemantapan / Pendirian ( Establishment ) dari usia 25-44 tahun, yang dicirikan
usaha-usaha memantapkan diri melalui pengalaman-pengalaman selama mmenjalani
karir tertentu. Pada tahap ini individu sudah memiliki bidang yang cocok serta berusaha
memantapkan kedudukannya secara permanen dalam suatu bidang. Pada awalnya
mungkin sedikit mencoba-coba (trial) dengan konsekuensi adanya pergantian bidang
garapan, namun tahap ini (establishment) biasanya dimulai tanpa adanya istilah coba-
coba terutama pada suatu profesi.
4. Lanjutan (advancement) (31-44 tahun) yang ditandai dengan semakin jelasnya pola
karir serta usaha-usaha yang mengarah pada pemantapan dan pengamanan posisi dalam
bidang tersebut.
5. Tahap Pemeliharaan (Maintenance) dari usia 45-64 tahun. Individu berusaha untuk
meneruskan atau memelihara situasi pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan dan konsep
diri (self-concept) mempunyai hubungan yang erat. Keduanya terjalin oleh proses
perubahan dan penyesuaian yang kontinu. Pada intinya individu berkepentingan untuk
melanjutkan aspek-aspek pekerjaan yang memberikan kepuasan, dan merubah atau
memperbaiki aspek-aspek pekerjaan yang tidak menyenangkan, tetapi tidak sampai
individu itu meninggalkan pekerjaan tersebut untuk berganti dengan pekerjaan lain.
6. Tahap Kemunduran (Decline) dari usia 65 tahun keatas yakni ketika individu memasuki
masa pensiun dan harus menemukan pola hidup baru sesudah melepaskan jabatannya.
Peranan baru segera dikembangkan terutama memilih penerus.
4. Indikator Kematangan Karir
Teori Super (1990) memiliki sejumlah aplikasi. Sebagai contoh, telah digunakan sebagai
kerangka kerja untuk program perkembangan karier untuk anak-anak dan remaja. Pertumbuhan
adalah tahap perkembangan untuk sekolah menengah dan dipecah menjadi rasa ingin tahu,
fantasi, minat, dan kapasitas (berfokus pada kemampuan). Tahap eksplorasi dimulai pada
sekitar usia 14 dan berlanjut sampai usia 18, pada saat pilihan yang mengkristal. Tahap ini jelas
perkiraan, tetapi mereka dapat berguna saat merancang program pengembangan karier.
1. Kesimpulan
Menurut teori ini, kepribadian merupakan suatu system atau factor yang
saling berkaitan satu dengan lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan
temperament. Hal yang mendasar bagi konseling sifat dan faktor (triait and faktor)
adalah asumsi bahwa individu berusaha untuk menggunakan pemahaman diri dan
pengetahuan kecakapan dirinya sebagai dasar bagi pengembangan potensinya.
Pencapaian penemuan diri menghasilkan kepuasan intrinsik dan memperkuat usaha
untuk mewujudkan diri. (Surya, Mohamad. 2003 : 3)
2. Saran
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga
Akademik.
http://spupe07.wordpress.com/2009/12/24/teori-konseling-trait-and-factor-rational-emotive-
therapy/. Diakses tanggal 9 september 2019 jam 08.31.