Anda di halaman 1dari 11

Nama : Iramayanti Djamalu

Nim : PO7120419008

NERS Angkatan III

MASALAH/HAMBATAN DALAM PASIEN SAFETY

Tindakan Untuk Meminimalisir


Identifikasi Resiko Bisa / Tidak dilakukan
Resiko
Pengkajian 1. Pelecehan verbal saat  Memberikan pelatihan dan  Bisa, dengan cara rumah
berkomunikasi dengan pasien pendidikan kepada perawat tentang sakit memberikan fasilitas
dan keluarga cara menghindari tindakan kekerasan kepada tenaga kesehatan
verbal. agar mendapatkan pelatihan
 Manajemen harus terbuka serta tidak dan pendidikan tentang cara
berusaha menutupi terhadap laporan menghindari tindakan
– laporan kekerasan verbal terhadap kekerasan verbal.
perawat.  Bisa, dengan cara rumah
sakit memberikan
kebebasan bagi tenaga
kesehatan untuk
melaporkan tindakan
kekerasan verbal yang
dialami tenaga kesehatan.
2. Kekerasan fisik pada perawat  Perawat harus melaporkan setiap  Bisa, dengan melaporkan
ketika melakukan pengkajian adanya tindakan kekerasan dalam kepada pihak rumah sakit
bentuk fisisk kepada pihak rumah tentang kejadian kekerasan
sakit. fisik yang dialami oleh
 Memberikan pelatihan pendidikan tenaga kesehatan.
kepada perawat tentang cara  Bisa, dengan mengikuti
menghindari tindakan kekerasan pelatihan pendididkan
fisik. tentang cara menghindari
tindakan kekerasan fisik
yang diselenggarakan oleh
rumah sakit.
3. Pasien dan keluarga acuh tak  Bina hubungan saling percaya  Bisa, dengan menjalin
acuh dengan pertanyaan yang dengan pasien dan keluarga pasien komunikasi terapeutuk dan
di ajukan perawat  Saat mengkaji perawat tidak boleh menjelaskan maksud dan
menyampaikan kata-kata yang tujuan melakukan
menyinggung pasien dan keluarga. pengkajian.
 Bisa, perawa harus
menghindari kata-kata yang
dapat menyinggung pasien
dan keluarga pasien agar
mereka dapat menerima
ketika kita melakukan
pengkajian.
4. Resiko tertular penyakit  Menggunakan APD dengan benar  Bisa, dengan cara
dengan kontak fisik maupun  SOP memasang APD , jangan ada menggunakan APD yang
udara saat pemeriksaan fisik sedikitpun bagian tubuh yang tidak telah disediakan oleh
tertutup APD. Rumah sakit.
 Membatasi sentuhan langsung  Bisa, dengan mengikuti
dengan pasien SOP memasang APD Yang
 Cuci tangan 6 langkah ada di rumah sakit serta
menggunakan APD yang
ada di rumah sakit.
 Bisa, dengan cara menjaga
diri dari infeksi dengan
membatasi kontak langsung
dengan pasien.
 Bisa, dengan Mencuci
tangan menggunakan air
dan sabun atau dengan
alcohol yang telah di
sediakan di rumah sakit.
5. Perawat menjadi terlalu  Dalam melakukan kontak kepada  Bisa ,dengan cara perawat
empati dengan keadaan pasien pasien, perawat seharusnya menjadi dapat mengontrol emosi
dan keluarga pendengar yang baik. Salah satu dalam mendengarkan cerita
teknik pengumpulan data pada pasien dan keluarga agar
pengkajian adalah wawancara. Saat tidak terlarut dalam suasan
melakukan wawancara, perawat cerita dan dapat mengontrol
harus mampu menempatkan diri emosi agar tidak menjadi
sebagai tempat curhat pasien sebaik terlalu empati.
mungkin dan tidak terlalu larut dalam
cerita pasien agar perawat mampu
mengontrol emosi dan tidak menjadi
terlalu empati dengan keadaan pasien
dan keluarga.
Diagnosa 1. Kesalahan dalam menentukan  Perawat harus mampu mengenali  Bisa, dengan melakuka
diagnosa keperawatan kondisi tubuh pasien dan kebiasaan pengkajian pada pasien dan
pasien secara tepat dan teliti untuk keluarga pasien.
menentukan diagnosa yang tepat.  Bisa, dengan mengkaji data
 Perawat mampu menganalisis data subjektif dan objektif yaitu
subjektif dan objektif untuk membuat bertanya kepada pasien dan
diagnosa keperawatan perawat menilai kondisi
 Analisis data yang telah di dapat oleh pasien.
perawat merupakan kunci  Bisa, stelah melakukan
keberhasilan dari proses keperawatan pengkajian perawat
melakukan analisa data.
2. Kesalahan dalam  Perawat mampu menguasai langkah-  Bisa, dengan mengacu pada
memprioritaskan diagnosa langkah dalam memprioritaskan tingkat kedaruratan dari
keperawatan diagnosa utama keperawatan. yang paling mengancam
 Mampu mengenali diagnosa nyawa.
keperawatan yang actual dan resiko  Bisa, perawat menilai
 Perawat mengenali keadaan umum diagnosa keperawatan
pasien sebelum memprioritaskan actual yaitu yang telah
diagnose keperawata. terjadi dan yang masih
bersifat resiko.
 Bisa, dengan melakukan
pengkajian dan
pemeriksaan fisik.
Intervensi 1. Perencanaan tindakan asuhan  Perawat dalam memberikan  Bisa, perawat dalam
keperawatan tidak sesuai intervensi keperawatan harus mampu memberikan intervensi
dengan apa yang harus berpikir secara kritis dan tepat keperawatan harus kritis
diberikan kepada pasien sehingga tidak terjadi kesalahan atau dan tepat.
resiko yang mengancam nyawa  Bisa, dengan melakukan
pasien. pertimbangan sesuai
 Perawat harus mampu mengenali diagnosa untuk
masalah (Diagnosa) untuk memberikan intervensi
memberikan intervensi yang tepat keperawatan.
bagi pasien.
2. Perawat tidak mengetahui  Perawat harus mengetahui Diagnosa  Bisa, dengan mengacu pada
rencana tindakan apa yang pasien untuk mengetahui rencana diagnosa untuk selanjutnya
harus di berikan kepada tindakan apa yang harus diberikan mengetahui rencana
pasien kepada pasien. tindakan apa yang harus di
 Menerapkan pemeriksaan penunjang implementasikan.
dan dapat merespon hasil  Bisa, dengan melakukan
pemeriksaan untuk mengetahui pemeriksaan penunjang
rencana tindakan yang akan bagi pasien.
diberikan.  Bisa, dengan pemeriksaan
 Melakukan pemeriksaan fisik dan headtotoe pada pasien.
tidak bertindak atas hasil observasi
saja.
Implementasi 1. Perawat tertular penyakit  Rumah Sakit Menyediakan APD  Bisa, untuk meminimalisir
yang lengkap seperti masker, terjadinya atau tertularnya
handscoon, Scout, dll. penyakit/ infeksi yang
 Menyediakan sarana untuk mencuci dapat terjadi terutama saat
tangan atau 6ystem6 gliserin untuk bekerja adalah dengan
perawat selalu menggunakan APD
Yang disediakan di rumah
sakit sebagai pelindung
diri.
 Bisa, cuci tangan
merupakan cara
penanganan awal jika kita
sudah terlanjur terpapar
cairan pasien .
2. Terinfeksi hepatitis B akibat  Memberikan imunisasi hepatitis pada  Bisa, dengan
Tertusuk jarum suntik semua tenaga kesehatan yang bekerja memanfaatkan fasilitas
dan belum mendapat imunisasi yang diberikan di rumah
hepatitis sebelumnya, terlebih pada sakit.
tenaga kesehatan yang mempunyai  Bisa, dengan mengikuti
resiko tinggi tertular. Mereka harus pendidikan kesehatan
diberikan perlindungan khusus tentang pencegahan dan
misalnya dengan memberikan dalam penularan penyakit di
tiga dosis vaksinasi. rumah sakit.
 Memberikan pendidikan,  Bisa, dengan
pengetahuan kepada seluruh tenaga memanfaatkan fasilitas
kesehatan tentang cara menutup yang telah disediakan di
jarum suntik yang benar, tidak rumah sakit (safety box).
membahayakan dan sesuai dengan  Bisa, dengan menggunakan
prosedur. APD yang telah tersedia di
 Menyediakan tempat sampah khusus rumah sakit.
jarum dan benda-benda tajam yang
sesuai dan praktis.
 Menyediakan semua alat pelindung
diri bagi tenaga kesehatan yang
sesuai dengan standar.

3. Terpajan darah dan cairan  Ruangan perawatan pasien harus  Bisa, dengan menggunakan
tubuh pasien memberikan fasilitas alat pelindung fasilitas APD Yang safety
diri yang safety untuk tenaga di Rumah sakit.
kesehatan  Bisa, dengan menggunakan
 Menyediakan ruangan isolasi ruangan isolasi yang telah
khususu untuk pasien yang tersedia di rumah sakit.
menderita penyakit menular.  Bisa, dengan
 Tersedia asupan gizi seimbang untuk mengkonsumsi makan
tenaga kesehatan bergizi yang disediakan di
 Menjaga keselamatan diri dan tenaga rumah sakit.
kesehatan lain dari infeksi virus  Bisa, dengan tetap
dengan mempertahankan teknik menggunakan alat
8ystem8, menggunakan alat pelindung diri dalam
kesehatan dalam keadaan steril. melaksanakan tindakan.
 Hindari berkontak langsung dengan  Bisa, dengan cara sebisa
segala macam cairan klien apabila mungkin untuk
dirasa 8ystem imunitas tubuh sedang menghindari terkena cairan
menurun/ tidak menggunakan APD/ tubuh pasien dengan
Tubuh sedang terjadi luka (Lecet) menggunakan APD yang
tersedia di rumah sakit.
4. Nyeri otot yang terjadi pada  Membuat sebuah peraturan /protap  Bisa, dengan mengacu pada
perawat . yang ditujukan kepada tenaga tindakan yang sesuai
kesehatan tentang tindakan-tindakan dengan peraturan/protap
yang menggunakan kekuatan tubuh yang ada di rumah sakit.
secara berlebihan  Bisa, dengan
 Memberikan waktu istrahat yang mengistrhatkan tenaga
cukup bagi karyawannya kesehatan agar tidak
 Membuat sebuah alat yang dapat berakibat pada kondisi
meminimalisir penggunaan kekuatan kesehatan tenaga kesehatan
tubuh perawat secara berlebihan tersebut.
 Menggunakan posisi yang tepat  Bisa, dengan tenaga
ketika mengangkat pasien maupun kesehatan bersama sama
benda berat lainnya membuat inofasi dalam
membuat sebuah alat yang
dapat mempermudah
tenaga kesehatan dalam
meminimalisir penggunaan
kekuatan tubuh perawat
secara berlebih.
 Bisa, dengan mempelajari
posisi perawat yang benar
ketika mengangkat pasien.
Evaluasi 1. Perawat tidak mampu  Perawat perlu mengkaji data-data  Bisa,dengan melakuka
mengumpulkan data-data pasien untuk dapat mengevaluasi pengkajian sampai dengan
pasien, dan pasien beresiko tindakan keperawatan. implementasi untu
terlalu lama di rumah sakit  Sebisa mungkin perawat dapat mengetahui data-data
mengumpulkan data pasien untuk pasien.
menghindari pasien terlalu lama di  Bisa, dengan melakukan
rumah sakit . penilaian apakah pasien
bisa pulang atau masih
harus lanjut perawatan di
rumah sakit.
2. Resiko pasien terlalu lama di  Perawat dapat mengevaluasi kondisi  Bisa, dengan menilai
rumah sakit pasien tertular pasien secara umum dan apbila kondisi pasien secara
berbagai macam penyakit kondisi umum pasien baik pasien umum untuk pengambilan
yang ada dalam ruangan bisa pulang untuk mencegah pasien keputusan.
maupun ruangan luar yang sudah sehat tertular kembali  Bisa, dengan melakuka n
berbagai penyakit di ruangan. penilaian keadaan umum
 Perawat sebisa mungkin dapat pasien . kemudian
memberikan evaluasi yang tepat menentukan pasien bisa
untuk mencegah penularan penyakit pulang atau tidak untuk
kembali pada pasien mencegah penularan
penyakit kembali.
3. Tidak ada peningkatan pada  Dalam memberikan hasil evaluasi  Bisa,dengan melakukan
hasil evaluasi asuhan harus terdapat peningkatan dari hari penilaian kondisi pasien
keperawatan kehari untuk dapat menentukan dari hari-kehari dan melihat
pasien bisa pulang atau tidak. apakah ada peningkatan
 Perawat dapat memberikan evaluasi atau tidak.
hari-kehari untuk mendapatkan
kemajuan dalam pengambilan
keputusan.

Anda mungkin juga menyukai