Kaskus Co Id PDF
Kaskus Co Id PDF
Tak kurang dari 17 akun penyedia jasa menambah followers yang otomatis
menyebar notifikasi dan komentar spam ke pengguna, kepergok memanfaatkan
iklan di Instagram untuk mempromosikan jasa mereka.
Baca juga: Instagram Akan Hapus "Like", Komentar, dan "Follower" Palsu
Namun, pembersihan itu cuma berlaku satu hari saja. Keesekon hari pasca
TechCrunch melapor ke Instagram, masih ditemukan lima akun penjual follower
yang membayar iklan promosi ke Instagram.
Terlepas dari pertanyaan yang cuma diketahui kebenarannya oleh Instagram, ada
baiknya menilik cerita di balik investigasi ini. Jurnalis TechCrunch, Josh Contine,
menceritakan secara runut proses penyelidikannya.
“Saya memulai investigasi ini sekitar bulan lalu, setelah melihat iklan Instagram
Stories dari akun bernama ‘GramGorillaʼ,” kata dia.
"Paket" follower yang ditawarkan beragam, mulai dari 46 dollar AS hingga 126
dollar AS (Rp 651.000 hingga Rp 1,7 jutaan) per bulan. Pengguna dijanjikan bisa
menambah 1.000 hingga 2.500 pengikut.
Baca juga: Mirip Snapchat, Pengguna Instagram Kini Bisa "Follow" dengan
"Nametag"
Taktik yang dilakukan layanan semacam GramGorilla ini bisa dibilang sebagai
bentuk pelanggaran data pribadi pengguna. Sebab, sang pembeli jasa harus
memberikan username dan password akun mereka.
Selain GramGorilla, ada 16 layanan penjual followers lainnya yang dihimpun Josh
Contine.
Baca juga: Instagram Bisa Posting Foto dan Video ke Banyak Akun
Sekaligus, Begini Caranya
“Kami tentu saja melanggar aturan Instagram. Kami masuk dan menumpang
layanan gratis mereka untuk menghasilkan duit dan tidak memberikan
pendapatan besar bagi mereka,” Josh Contine menuturkan.
“Instagram tak suka cara kami. Kami menggunakan proxy pribadi tergantung
pada lokasi geografis klien. Ini semacam trik untuk mengurangi segala bentuk
tanggung jawab,” ia menambahkan.
Melihat kesadaran dan optimisme penjual follower via spam tersebut, agaknya
Instagram perlu berstrategi lebih jitu untuk membasmi layanan-layanan penyedia
jasa macam ini.