Anda di halaman 1dari 11

Pengertian Konsep Diri dan Contohnya,

Komponen, Jenis, dan Faktor

Ilustrasi Konsep Diri

Pengertian Konsep Diri Secara Umum


Daftar isi
Apa itu konsep diri? Pengertian Konsep Diri adalah cara pandang dan sikap seseorang
terhadap dirinya sendiri. Konsep diri sangat erat hubungannya dengan dimensi fisik,
karakter individu, dan motivasi diri. Pandangan diri atau konsep diri ini mencakup
berbagai kekuatan individual dan juga kelemahannya, bahkan termasuk kegagalannya.

Konsep diri (self concept) adalah inti dari kepribadian dalam diri seseorang. Inti
kepribadian individu punya peranan yang sangat penting dalam menentukan dan
mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di tengah-tengah
masyarakat.
Secara sederhana, pengertian konsep diri adalah pandangan, penilaian atau pandangan
seseorang pada dirinya sendiri. Salah satu dari para ahli seperti Atwater membagi konsep
diri menjadi tiga bentuk, antara lain;

 Body image, kesadaran seseorang melihat tubuh dan dirinya sendiri


 Ideal self, harapan dan cita-cita seseorang tentang dirinya sendiri
 Social self, bagaimana ia berpikir orang lain melihat dirinya
Konsep diri sangat berpengaruh pada berbagai aspek kehidupan, mulai dari sosial hingga
lingkungan pekerjaan sekalipun. Seseorang memiliki konsep diri negatif bila memandang
dirinya tidak berdaya, lemah, malang, gagal, tidak disukai, tidak kompeten dan
sebagainya.

Pengertian Konsep Diri Menurut Para Ahli


Beberapa ahli pernah menjelaskan tentang definisi konsep diri, diantaranya adalah:

1. Rochman Natawidjaya (1979)


Menurut Rochman Natawidjaya pengertian konsep diri adalah persepsi individu mengenai
dirinya sendiri, kemampuan dan ketidakmampuannya, tabiat-tabiatnya, harga dirinya dan
hubungannya dengan orang lain.

2. James F. Calhoun (1995)


Menurut James F Calhoun pengertian Konsep diri adalah gambaran mental individu yang
terdiri dari pengetahuan tentang dirinya sendiri, pengharapan diri, dan penilaian
terhadap diri sendiri.

3. Stuart & Sundeen (2005)


Menurut Stuart & Sundeen pengertian konsep diri adalah semua pikiran, keyakinan, dan
kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu tentang dirinya sendiri dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
4. Keliat (2005)
Menurut Keliat definisi konsep diri adalah cara individu memandang dirinya secara utuh,
fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual.

5. Potter dan Perry (2005)


Menurut Potter & Perry pengertian konsep diri adalah citra subjektif dari diri dan
pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap dan persepsi bawah sadar maupun
sadar. Konsep diri memberi individu kerangka acuan yang mempengaruhi manajemen
diri terhadap situasi dan hubungan seseorang dengan orang lain.

6. Burns
Menurut Burns dalam Pudjijogyanti (1993:2) pengertian konsep diri adalah hubungan
antara sikap dan keyakinan tentang diri sendiri.

7. Clara R. Pudjijogyanti (1995)


Menurut Clara R. Pudjijogyanti pengertian konsep diri merupakan salah satu faktor
penentu perilaku seseorang, apakah akan baik atau buruk. Perilaku negatif seseorang
adalah perwujudan dari adanya gangguan dalam usaha pencapaian harga diri.

Baca juga:

 Pengertian Hedonisme
 Pengertian Seni
Komponen Konsep Diri
Konsep diri terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:

1. Citra Tubuh
Citra tubuh atau gambaran diri adalah sikap individu terhadap dirinya (fisik) baik
disadari maupun tidak disadari. Komponen ini mencakup persepsi masa lalu dan/atau
sekarang mengenai ukuran dan bentuk tubuh serta potensinya.

2. Ideal Diri
Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya berperilaku
berdasarkan standar pribadi dan terkait dengan cita-cita. Pembentukan ideal diri mulai
terjadi sejak masa anak-anak dan dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat dengan
dirinya.

3. Harga Diri
Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis
seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Komponen konsep diri
yang satu ini mulai terbentuk sejak kecil karena adanya penerimaan dan perhatian dari
sekitarnya.

4. Peran Diri
Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
kelompok sosial terkait dengan fungsi seseorang di dalam masyarakat.

5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang dari hasil
observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.
Komponen konsep diri ini mulai terbentuk dan berkembang sejak masa kanak-kanak.

Macam-Macam Konsep Diri


Secara umum jenis konsep diri ada dua macam, diantaranya adalah:

1. Konsep Diri Positif


Orang yang memiliki konsep diri positif akan lebih mudah beradaptasi dengan banyak
situasi. Ia memandang hal-hal buruk memiliki hikmah dan bukan sebagai akhir dari
segalanya. Orang seperti ini biasanya lebih percaya diri, optimis dan selalu berpikir ada
yang bisa dipecahkan.

Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri positif adalah:

 Menganggap orang lain sama dengan dirinya


 Punya keyakinan mampu mengatasi bermacam masalah
 Bisa menerima pujian tanpa merasa malu
 Punya kesadaran bahwa orang lain punya perasaan, keinginan, dan perilaku
yang belum tentu diterima semua anggota masyarakat
 Keinginan dan kemampuan dalam memperbaiki diri sendiri

2. Konsep Diri Negatif


Orang-orang yang memiliki konsep diri negatif cenderung lebih pesimistik dan sulit
melihat kesempatan dalam kesulitan. Bahkan, mereka merasa kalah sebelum mencoba.
Jika pun gagal, orang-orang seperti ini akan menyalahkan keadaan, orang lain atau diri
sendiri.

Ciri-ciri individu yang memiliki konsep diri negatif adalah:


 Merasa pesimis setiap kali menghadapi persaingan
 Sangat sensitif terhadap kritikan
 Responsi terhadap pujian
 Cenderung bersikap hiperkritis
 Punya perasaan tidak disenangi oleh orang lain

Contoh Konsep Diri


Seperti yang dijelaskan dalam pengertian konsep diri, pembentukan pola pikir ini
dipengaruhioleh banyak hal. Termasuk pada pola asuh orang tua dan lingkungan sekitar,
karena hal ini akan menjadi bahan informasi seorang anak akan label yang diberikan oleh
orang lain padanya.

Pengalaman ini kebanyakan akan terbawa sampai kehidupan dewasa. Contoh konsep diri;
seorang anak yang kerap dipukul, dibentak, dihina dan tidak pernah dipuji umumnya
akan memiliki konsep diri negatif karena menerima perlakuan tersebut sebagai bentuk
hukuman atas kesalahannya. Sebaliknya, bila ia tumbuh di lingkungan yang baik, ia akan
merasa dihargai dan tumbuh lebih positif.

Namun demikian, bukan berarti konsep diri ini bersifat statis. Konsep ini bergantung pada
aspek-aspek lainnya sehingga suatu saat akan berubah.

Baca juga: Pengertian Norma

Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri


Masalah yang terjadi pada manusia sebagian besar berakar pada cara pandangnya
terhadap diri sendiri. Pemahaman ini kerap berakar dari pikiran negatif baik pada diri
sendiri, seperti merasa inferior, tidak berguna, tidak cantik dan berbagai kritik pada diri
sendiri yang justru membangun problematika.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi konsep diri seseorang selain pola asuh orang
tua, diantaranya:

1. Kegagalan
Disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan
pertanyaan besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan lemah dan
tidak berguna.

2. Depresi
Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang negatif.

3. Overthinking
Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang buruk,
terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri sendiri ke arah yang
negatif sehingga overthinking harus segera dihentikan.

Memahami pengertian konsep diri sangatlah penting. Apa lagi bila terjun di dalam dunia
bisnis. Sudah pasti akan banyak kendala yang menghadang dan kita dituntut untuk selalu
bersikap dan berpikir positif dalam mencari solusi.

Terkadang ketika seseorang sudah terbentuk memiliki konsep diri yang negatif, sangat
sulit untuk beranjak dari pikiran ini. Harus dengan keinginan keras dan dukungan dari
orang sekitarny
“Gnothi Seauton” atau kenali dirimu sendiri merupakan kutipan
dari filsuf Yunani Kuno yang terkenal, yaitu Sokrates.
Kalimat tersebut merupakan kalimat perintah yang bermakna
sangat dalam bagi siapapun yang (akan) sedang melakukan
perbaikan diri. Karena perbaikan diri baru akan berjalan
dengan baik jika seseorang mengenal dirinya sendiri. Oleh
karena itu, mari kita mulai mengenal tentang diri kita sendiri.

Jadi, apa itu konsep diri?

Sef-Concept (Konsep Diri)

Pandangan individu tentang dirinya, meliputi gambaran


tentang diri dan kepribadian yang diinginkan, yang diperoleh
melalui pengalaman dan interaksi yang mencakup aspek fisik
atau psikologis.

Dimensi dari Konsep diri

Calhoun dan Acocella (1990) menjelaskan bahwa konsep diri


terdiri atas tiga dimensi yang meliputi:

1. Pengetahuan terhadap diri sendiri (real-self).


Usia, jenis kelamin, kebangsaan, suku pekerjaan dan
lain-lain, yang kemudian menjadi daftar julukan yang
menempatkan seseorang ke dalam kelompok sosial, kelompok
umur, kelompok suku bangsa maupun kelompok-kelompok tertentu
lainnya.
2. Pengharapan mengenai diri sendiri (ideal-self).
Pandangan tentang kemungkinan yang diinginkan terjadi pada
diri seseorang di masa depan. Pengharapan ini merupakan
diri ideal.
3. Penilaian tentang diri sendiri (social-self).
Penilaian dan evaluasi antara pengharapan mengenai diri
seseorang dengan standar dirinya yang akan menghasilkan
harga diri yang berarti seberapa besar orang menyukai
dirinya sendiri.
Pembentukan konsep diri

Konsep diri merupakan proses yang berkelanjutan sepanjang hidup


manusia. Konsep diri masih dapat diubah asalkan ada keinginan
dari orang yang bersangkutan.

Symonds (dalam Agustiani, 2006) menyatakan bahwa persepsi


tentang diri tidak langsung muncul ketika individu dilahirkan
akan tetapi berkembang bertahap seiring munculnya kemampuan
untuk memahami sesuatu. Selama periode awal kehidupan,
konsep diri sepenuhnya didasari oleh persepsi diri sendiri.
Akan tetapi, seiring dengan bertambahnya usia, pandangan
mengenai diri sendiri ini mulai dipengaruhi oleh nilai-nilai
yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain
(Taylor dalam Agustiani, 2006). Dengan kata lain, konsep diri
juga merupakan hasil belajar melalui hubungan individu dengan
orang lain.

Orang lain yang dapat mempengaruhi konsep diri kita


(Calhoun & Acocella, 1990):

1. Orang tua
Orang tua adalah kontak sosial paling awal dan paling kuat yang
dialami oleh seseorang. Informasi yang diberikan orang tua
pada anak lebih tertanam daripada informasi yang diberikan
oleh orang lain dan berlangsung hingga dewasa. Anak-anak yang
tidak memiliki orang tua, disia-siakan oleh orang tua akan
memperoleh kesukaran dalam mendapatkan informasi tentang dirinya
sehingga menjadi penyebab utama anak berkonsep diri negatif.

2. Kawan sebaya
Kawan sebaya menempati posisi kedua setelah orang tua dalam
mempengaruhi konsep diri. Peran yang diukur oleh kelompok
sebaya sangat berpengaruh pada pandangan individu terhadap
dirinya sendiri.

3. Masyarakat
Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang melekat
pada seorang anak, seperti siapa orang tuanya, suku bangsa,
dan lain-lain. Hal ini pun dapat berpengaruh pada konsep
diri individu.
Faktor lain yang dapat berpengaruh pada konsep diri
• Pola asuh
Pola asuh orang tua menjadi faktor yang signifikan dalam
mempengaruhi konsep diri yang terbentuk. Sikap positif orang
tua akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta
sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan
mengundang pertanyaan pada anak dan menimbulkan asumsi bahwa
dirinya tidak cukup berharga untuk disayangi dan dihargai.

• Kegagalan
Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan
pertanyaan pada diri sendiri dan berakhir pada kesimpulan
bahwa penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan
membuat orang merasa tidak berguna.

• Kritik diri
Kadang kritik memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang
atas perbuatan yang dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri
berfungsi sebagai rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku
agar keberadaan kita diterima dan dapat beradaptasi.
Walaupun begitu, kritik diri yang berlebihan dapat
mengakibatkan individu menjadi rendah diri.

Jenis-jenis konsep diri


Konsep Diri Positif
Konsep diri positif menunjukkan adanya penerimaan diri dimana
individu dengan konsep diri positif mengenal dirinya dengan
baik sekali. Konsep diri yang positif bersifat stabil dan
bervariasi. Individu yang memiliki konsep diri positif dapat
memahami dan menerima sejumlah fakta yang sangat bermacam-macam
tentang dirinya sendiri sehingga evaluasi terhadap dirinya
sendiri menjadi positif dan dapat menerima dirinya apa adanya
(Calhoun dan Acocella, 1990).

Orang dengan konsep diri positif ditandai dengan lima hal,


yaitu (Sukatma, 2004):
• Yakin dengan kemampuannya dalam mengatasi masalah
• Merasa setara dengan orang lain
• Menerima pujian tanpa rasa malu
• Menyadari bahwa setiap orang memiliki berbagai perasaan,
keinginan dan perilaku yang tidak seluruhnya disetujui
oleh masyarakat,
• Mampu memperbaiki dirinya sendiri karena ia sanggup
mengungkapkan aspek kepribadian yang tidak ia senangi
dan berusaha mengubahnya.

Konsep diri negatif

Calhoun dan Acocella (1990) membagi konsep diri negatif


menjadi dua tipe, yaitu:

• Pandangan individu tentang dirinya sendiri benar-benar


tidak teratur, tidak memiliki perasaan, kestabilan dan
keutuhan diri. Individu tersebut benar-benar tidak tahu
siapa dirinya, kekuatan dan kelemahannya atau yang dihargai
dalam kehidupannya.
• Pandangan tentang dirinya sendiri terlalu stabil dan teratur.
Hal ini bisa terjadi karena individu dididik dengan cara yang
sangat keras, sehingga menciptakan citra diri yang tidak
mengizinkan adanya penyimpangan dari seperangkat hukum
yang dalam pikirannya merupakan cara hidup yang tepat.

Orang dengan konsep diri negatif ditandai dengan lima hal,


yaitu (Brooks dan Emmert dalam Sukatma, 2004):
• Peka terhadap kritik, dalam arti orang tersebut tidak tahan
terhadap kritik yang diterimanya dan mudah marah.
• Responsif terhadap pujian. Semua embel-embel yang menunjang
harga diri menjadi pusat perhatiannya.
• Bersikap hiperkritis, artinya selalu mengeluh, mencela,
dan meremehkan apapun dan siapapun. Tidak mampu memberi
penghargaan pada kelebihan orang lain.
• Merasa tidak disenangi dan tidak diperhatikan. Orang lain
adalah musuh.
• Bersikap pesimis terhadap kompetisi. Enggan bersaing
dan merasa tidak berdaya jika berkompetisi dengan
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai