Konsep diri (self concept) adalah inti dari kepribadian dalam diri seseorang. Inti
kepribadian individu punya peranan yang sangat penting dalam menentukan dan
mengarahkan perkembangan kepribadian serta perilaku seseorang di tengah-tengah
masyarakat.
Secara sederhana, pengertian konsep diri adalah pandangan, penilaian atau pandangan
seseorang pada dirinya sendiri. Salah satu dari para ahli seperti Atwater membagi konsep
diri menjadi tiga bentuk, antara lain;
6. Burns
Menurut Burns dalam Pudjijogyanti (1993:2) pengertian konsep diri adalah hubungan
antara sikap dan keyakinan tentang diri sendiri.
Baca juga:
Pengertian Hedonisme
Pengertian Seni
Komponen Konsep Diri
Konsep diri terdiri dari beberapa komponen, diantaranya:
1. Citra Tubuh
Citra tubuh atau gambaran diri adalah sikap individu terhadap dirinya (fisik) baik
disadari maupun tidak disadari. Komponen ini mencakup persepsi masa lalu dan/atau
sekarang mengenai ukuran dan bentuk tubuh serta potensinya.
2. Ideal Diri
Ideal diri merupakan persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya berperilaku
berdasarkan standar pribadi dan terkait dengan cita-cita. Pembentukan ideal diri mulai
terjadi sejak masa anak-anak dan dipengaruhi oleh orang-orang yang dekat dengan
dirinya.
3. Harga Diri
Harga diri merupakan persepsi individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisis
seberapa banyak kesesuaian tingkah laku dengan ideal dirinya. Komponen konsep diri
yang satu ini mulai terbentuk sejak kecil karena adanya penerimaan dan perhatian dari
sekitarnya.
4. Peran Diri
Peran diri adalah serangkaian pola sikap perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan
kelompok sosial terkait dengan fungsi seseorang di dalam masyarakat.
5. Identitas Diri
Identitas diri adalah kesadaran tentang diri sendiri yang dimiliki oleh seseorang dari hasil
observasi dan penilaian dirinya, menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.
Komponen konsep diri ini mulai terbentuk dan berkembang sejak masa kanak-kanak.
Pengalaman ini kebanyakan akan terbawa sampai kehidupan dewasa. Contoh konsep diri;
seorang anak yang kerap dipukul, dibentak, dihina dan tidak pernah dipuji umumnya
akan memiliki konsep diri negatif karena menerima perlakuan tersebut sebagai bentuk
hukuman atas kesalahannya. Sebaliknya, bila ia tumbuh di lingkungan yang baik, ia akan
merasa dihargai dan tumbuh lebih positif.
Namun demikian, bukan berarti konsep diri ini bersifat statis. Konsep ini bergantung pada
aspek-aspek lainnya sehingga suatu saat akan berubah.
1. Kegagalan
Disadari atau tidak, kegagalan yang terjadi secara terus menerus akan memberikan
pertanyaan besar pada kemampuan diri sendiri yang berujung pada anggapan lemah dan
tidak berguna.
2. Depresi
Ketika seseorang dilanda depresi, ia akan cenderung memikirkan hal yang negatif.
3. Overthinking
Bersikap overthinking sangatlah tidak baik karena bisa mengarah ke pikiran yang buruk,
terlebih pada penilaian diri sendiri. Seseorang cenderung menilai diri sendiri ke arah yang
negatif sehingga overthinking harus segera dihentikan.
Memahami pengertian konsep diri sangatlah penting. Apa lagi bila terjun di dalam dunia
bisnis. Sudah pasti akan banyak kendala yang menghadang dan kita dituntut untuk selalu
bersikap dan berpikir positif dalam mencari solusi.
Terkadang ketika seseorang sudah terbentuk memiliki konsep diri yang negatif, sangat
sulit untuk beranjak dari pikiran ini. Harus dengan keinginan keras dan dukungan dari
orang sekitarny
“Gnothi Seauton” atau kenali dirimu sendiri merupakan kutipan
dari filsuf Yunani Kuno yang terkenal, yaitu Sokrates.
Kalimat tersebut merupakan kalimat perintah yang bermakna
sangat dalam bagi siapapun yang (akan) sedang melakukan
perbaikan diri. Karena perbaikan diri baru akan berjalan
dengan baik jika seseorang mengenal dirinya sendiri. Oleh
karena itu, mari kita mulai mengenal tentang diri kita sendiri.
1. Orang tua
Orang tua adalah kontak sosial paling awal dan paling kuat yang
dialami oleh seseorang. Informasi yang diberikan orang tua
pada anak lebih tertanam daripada informasi yang diberikan
oleh orang lain dan berlangsung hingga dewasa. Anak-anak yang
tidak memiliki orang tua, disia-siakan oleh orang tua akan
memperoleh kesukaran dalam mendapatkan informasi tentang dirinya
sehingga menjadi penyebab utama anak berkonsep diri negatif.
2. Kawan sebaya
Kawan sebaya menempati posisi kedua setelah orang tua dalam
mempengaruhi konsep diri. Peran yang diukur oleh kelompok
sebaya sangat berpengaruh pada pandangan individu terhadap
dirinya sendiri.
3. Masyarakat
Masyarakat sangat mementingkan fakta-fakta yang melekat
pada seorang anak, seperti siapa orang tuanya, suku bangsa,
dan lain-lain. Hal ini pun dapat berpengaruh pada konsep
diri individu.
Faktor lain yang dapat berpengaruh pada konsep diri
• Pola asuh
Pola asuh orang tua menjadi faktor yang signifikan dalam
mempengaruhi konsep diri yang terbentuk. Sikap positif orang
tua akan menumbuhkan konsep dan pemikiran yang positif serta
sikap menghargai diri sendiri. Sikap negatif orang tua akan
mengundang pertanyaan pada anak dan menimbulkan asumsi bahwa
dirinya tidak cukup berharga untuk disayangi dan dihargai.
• Kegagalan
Kegagalan yang terus menerus dialami seringkali menimbulkan
pertanyaan pada diri sendiri dan berakhir pada kesimpulan
bahwa penyebabnya terletak pada kelemahan diri. Kegagalan
membuat orang merasa tidak berguna.
• Kritik diri
Kadang kritik memang dibutuhkan untuk menyadarkan seseorang
atas perbuatan yang dilakukan. Kritik terhadap diri sendiri
berfungsi sebagai rambu-rambu dalam bertindak dan berperilaku
agar keberadaan kita diterima dan dapat beradaptasi.
Walaupun begitu, kritik diri yang berlebihan dapat
mengakibatkan individu menjadi rendah diri.