DISUSUN
OLEH :
PAULINA SERLIN DAPPA TADI
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segalah Rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Tentang Teori Keperawatan
Menurut Florence Nightingale dan Virginia Henderson. Kami menyadari bahwa
masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena
itu kami mohon pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan kami kedepannya. Dan semoga
makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Penulis
Kata pengantar ...................................................................................................... i
Daftar isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
a. Rumusan masalah...................................................................................... 1
b. Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
2.1 Teori keperawatan menurut Florence Nightingel ........................................... 2
a. Teori Konsep Florence Nightingale ................................................................. 3
b. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale......................... 3
c. Kelebihan Dan Kelemahan Teori Keperawatan Florence Nightingale ........... 4
2.2 Teori Keperawatan Menurut Virginia Henderson ......................................... 5
a. Definisi Keperawatan Menurut Virginia Henderson........................................ 5
b. Model Keperawatan Virginia Henderson ......................................................... 6
c. Hubungan Antara Model Keperawatan Dengan Paradigma Keperawatan ...... 8
d. Konsep Utama Teori Virginia Henderson ........................................................ 9
e. Tujuan Keperawatan Menurut Virginia Henderson ........................................ 10
f. Hubungan Perawat-Pasien-Dokter ................................................................... 10
g. Aplikasi Teori Henderson Dalam Proses Keperawatan ................................... 12
h. Kekuatan Dan Kelemahan Dari Teori Henderson ............................................ 13
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
a. Kesimpulan .................................................................................................... 19
Daftar pustaka ................................................................................................ 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang nyata
atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa atau kejadian
yang didasari fakta-fakta yang telah di observasi tetapi kurang absolut atau bukti
secara langsung.Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori
keperawatan digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam
keperawatan,dan model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model
praktek keperawatan. Berikut ini adalah ringkasan beberapa teori keperawatan
yang perlu diketahui oleh para perawat profesional sehingga mampu
mengaplikasikan praktek keperawatan yang didasarkan pada keyakinan dan nilai
dasar keperawatan.
Dalam makalah ini akan dibahas secara teoritis pendapat ahli tentang
konsep keperawatan yaitu Menurut Florence Nightingale dan Virginia
Henderson.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaiman Teori Konsep Florence Nightingale tetang keperawatan ?
b) Bagaiman Teori Konsep Virginia Henderson tetang keperawatan ?
1.3 Tujuan
Dapat meningkatkan pengetahuan tentang teori keperawatan menurut Florence
Nightingel dan Virginia Henderson. Serta menambah bahwa pentingnya
mempelajari teori ini untuk melaksanakan praktik keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Menurut Florence Nightingel
A. Teori Konsep Florence Nightingale
Teori model konsep Florence Nightingale memposisikan lingkungan
sebagai focus asuhan keperawatan, dan perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit, model dan konsep ini dalam upaya memisahkan antara profesi
keperawatan dangan kedokteran. Orientasi pemberian asuhan keperawatan /
tindakan keperawatan lebih diorientasikan pada pemberian udara, lampu,
kenyamanan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adequate, dengan dimulai
dari pengumpulan data dibandingkan dengan tindakan pengobatan semata, upaya
teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan praktik keperawatan
mandiri tanpa bergantung pada profesi lain.
Model dan konsep ini memberikan inspisi dalam perkembangan praktik
keperawatan, sehingga akhirnya dikembangkan secara luas, paradigma perawat
dalam tindakan keperawatan hanya memberikan kebersihan lingkungan kurang
benar, akan tetapi lingkungan dapat mempengaruhi proses perawatan pada pasien,
sehingga perlu diperhatikan.
Teori Nightingale memandang Pasien dalam kontek lingkungan
keseluruhan :
a. Lingkungan fisik
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi
dan udara.Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang
bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada
didalam ruangan harus bebas dari debu, asap,bau-bauan. Tempat tidur
pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas
dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga
memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri.
Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan
keleluasaan pasien untuk beraktivitas. Tempat tidur harus
mendapatkan 4 penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau
limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya
mendapat ventilasi.
b. Lingkungan Psikologis
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan
yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk
terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga
rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari makanan yang cukup
dan aktivitas manual dapat merangsang semua faktor untuk dapat
mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam
suatu kontek slingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan
dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang
pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan di
lingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan
pasienatau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan
harapan yang terlalu muluk menasehati yang berlebihan tentang kondisi
penyakitnya. Selain itu, membicarakan kondisi-kondisi lingkungan
dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para
pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman
c. Sosial
Observasi (pengamatan) dari lingkungan sosial terutama
hubungan spesifik (khusus), kumpulan data-data
yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting
untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus
menggunakan kemampuan observasi (pengamatan) dalam hubungan
dengan kasus- kasus secara spesifik lebih sekadar data- data yang
ditunjukan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komoniti
dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan
individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya
meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga
keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara
khusus.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk
dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada
pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan
nutrisi yang adekuat ( Nightingale, 1860; Torres, 1986 ). Pemberian nutrisi yang
adekuat pada pasien sangatlah penting. Pasien memerlukan nutsrisi untuk
mempertahankan fungsi tubuh dan untuk tumbuh. Pasien harus mendapatkan
kalori yang cukup, dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan protein untuk menyuplai
energi. Tubuh pasien juga memerlukan asam amino yang ditemukan dalam
protein untuk membangun dan mempertahankan struktur sel dan jaringan yang
lebih besar. Dan akhirnya pasien pun memerlukan vitamin dan mineral untuk
metabilisme dan untuk mengatur banyak proses tubuh pasien. Individu yang sakit
memerlukan banyak makanan daripada orang sehat dalam upaya penyembuhan
dan pemulihan. Sebagai contoh pasien yang menjalani pembedahan membutuhkan
diet yang mengandung banyak vitamin C dan protein karena ini dapat membantu
penyemabuhan. Protein juga secara khusus penting untuk melawan infeksi karena
antibodi yang digunakan tubuh untuk melawan infeksi adalah protein. Diet
adekuat juga penting. Namun, banayak penyakit membuat seseorang sulit makan,
atau memebuata pasien sulit untuk mencerna makanan.
Melalui observasi dan pengumpulan data, Nightingale menghubungkan
antara status kesehatan klien dengan faktor lingkungan dan, sebagai hasil, yang
menimbulkan perbaikan kondisi higiene dan sanitasi selama perang Crimean.
Kondisi higene penting untuk membantu pasien tetap bersih dan untuk merawat
kulit, mulut, rambut, mata, telinga, kuku. Di jaman sekarang ketika seseorang
sakit, akan sulit memikirkan tentang mandi atau menyikat gigi atau membersihkan
kuku; bernapas atau mengatasi nyeri tampak lebih penting. Oleh karenanya,
perawat perlu melihat apakah pasien dapat mebersihkan diri mereka sendiri dan
membantu mereka bila mungkin. Penting untuk menanyakan pasien apa yang
biasanya mereka lakukan dan bagaimana mereka menginginkan bantuan. Praktik
budaya dan agama dapat membedakan praktik higiene. Higiene adalah sangat
pribadi dan masing – masing individu mempunyai ide yang berbeda tentang apa
yang mereka ingin lakukan. Jika memungkinkan, perawat harus membantu pasien
memeniuhi kebutuhan pribadinya daripada melakukan standar rutin.
Perawat adalah orang yang membantu proses penyembuhan penyakit tetapi
tidak untuk menyembuhkan penyakit. Ini karena tugas seorang perawat adalah
merawat orang yang sakit dan dokter adalah orang yang berperan penting dan
sangat membantu dalam proses penyembuhan penyakit. Itulah beda perwat dan
dokter.perawta juga bukan hanya memberikan obat untuk menyembuhkan
penyakit kepada si pasien tetapi mereka juga harus bisa membuat lingkungan
fisik, psikologis, sosial pasien sembuh. Setelah mereka merasa sehat atau sembuh
dari penyakit baik lahir maupun batin mereka tenang dan nyaman. Pada saat
pasien berada di rumah sakit pun perawat di tuntut untuk memberikan
kenyamanan bagi pasien, artinya kita bisa meringankan penderitaan sakit si pasien
itu dan dalam perawatan pasien tidak dibedakan yang kaya dan miskin.
B. Komponen Lingkungan Menurut Teori Florence Nightingale
Lima (5) komponen pokok lingkungan sehat menurut Florence
Nightingale:
1. Peredaran hawa baik. Maksudnya adalah suatu keadaan dimana suhu
berada dalam keadaan normal
2. Cahaya yang memadai Cahaya yang cukup dalam pemenuhan kesehatan
pasien.
3. Kehangatan yang cukup Kehangatan yang diperlukan untuk proses
pemulihan.
4. Pengendalian kebisingan suatu cara agar pasien merasa nyaman dan tidak
terganggu oleh kebisingan (keributan).
5. Pengendalian effluvia (bau yang berbahaya). Menjauhkan pasien dari bau
yang menyebabkan gangguan dalam kesehatan.
C. Kelebihan Teori Keperawatan Florence Nightingale
1) Salah satu kisah fakta yang mencetuskan teori modern dalam dunia
keperawatan
2) Pada zaman keperawatan Florence Nightingale memandang pasien dalam
kontek keseluruhan lingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologis, sosial.
3) Florence Nightingale memandang perawat tidak hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan saja, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan, dan nutrisi
adekuat.
4) Pengkajian atau observasi yang dilakukan Florence Nightingale bukan demi
berbagai informasi atau fakta yang mencurigakan, tetapi demi penyalamatan
hidup dan meningkatkan kesehatan dan keamanan.
5) Semua tindakan yang dilakukan penuh kasih sayang dan bekerja untuk Tuhan
Y.M.E.
6) Asuhan keperawatan yang diberikan penuh dengan semangat semata-mata
untuk kesembuhan pasien.
D. Kelemahan Teori Keperawatan Florence Nightingale
1) Teori Keperawatan Florence Nightingale sempat diragukan kemampuannya
2) Perawat pada saat itu dianggap pekerjaan remeh dan disepelekan oleh
banyak orang.
3) Kurangnya dukungan dari perawat lain dalam proses pelayanan dan
perkembangannya saat itu.
4) Kurangnya sarana dan pra-sarana yang menunjang.