Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Kristen Lindimara
TANGGAL
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Penanganan kala II adalah kala II yang dimulai saat pembukaan serviks sudah
lengkap ( 10 cm ) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Tujuan Bidan melakukan pertolongan persalinan yang aman dengan sikap sopan
dan penghargaan terhadap klien serta memperhatikan tradisi setempat.
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Kristen Lindimara
TANGGAL
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
periksa dalam.
6) - ambil speut dengan tangan yang memakai sarung tangan, isi
oksitosin ke dalam tabung suntik, keluarkan udara masukan ke
dalam tutupnya yang berada dalam bak partus.
- Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan yang lain.
III. MEMASTIKAN PEMBUKAAN LENGKAP DAN KEADAAN JANIN
BAIK
7) - Ambil kapas DTT, celupkan dalam air DTT, bersihkan vulva
dari atas ke bawah
- Buang kapas dalam wadah sampah terkontaminasi
8) - Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan
Ø lengkap.
- Bila ketuban belum pecah dan Ø sudah lengkap, kepala sudah di
dasar panggul, dan tidak teraba tali pusat atau bagian-bagian
kecil janin, lakukan amniotomi
9) - celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5 %, kemudian lepaskan secara terbalik dan
rendam selama 10 menit.
- Cuci kedua tangan.
10) - periksa DJJ untuk memastikan bahwa DJJ dalam keadaan
normal ( 120 – 160 X / menit ).
- Catat hasil PD, DJJ dan semua hasil penilaian serta asuhan lain
pada partograf.
IV. MEMBANTU IBU DAN KELUARGA UNTUK MEMBANTU PROSES
BIMBINGAN MENERAN
11) - beri tahu ibu bahwa Ø sudah lengkap dan keadaan janin baik
- Bantu ibu untuk menemukan posisi yang nyaman dan sesuai
keinginannya.
12) - Bila ada rasa ingin meneran saat terjadi his / kontraksi yang
kuat, minta keluarga untuk bantu ibu ke posisi ½ duduk atau
posisi lain yang diinginkan serta pastikan ibu merasa nyaman.
13) - Bimbing ibu untuk meneran secara baik dan efektif saat ada his
dan ibu merasa ada dorongan kuat untuk meneran
- Anjurkan ibu untuk beristirahat di antara his
- Anjurkan keluarga untuk memberi dukungan dan semangat,
RS. Kristen Lindimara Asuhan Persalinan Kala II
Jl. Prof. Dr. W.Z.
Yohanes No. 6, NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Waingapu
0 1/7
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Kristen Lindimara
TANGGAL
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
LAHIRNYA BAHU
22) Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang kepala secara
biparietal anjurkan ibu untuk meneran saat his. Dengan lembut
RS. Kristen Lindimara Asuhan Persalinan Kala II
Jl. Prof. Dr. W.Z.
Yohanes No. 6, NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Waingapu
0 1/7
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Kristen Lindimara
TANGGAL
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan lahir di
bawah arkus pubis kemudian gerakan kea rah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.
23) Setelah kedua bahu lahir dengan cepat geser / pindah tangan ke
bawah untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah,
tangan atas menelusuri dan memegang lengan dan siku sebelah atas.
24) Setelah tubuh dan lengan lahir penelusuran tangan atas berlangsung
ke punggung, bokong, tungkai dan kaki, ( masukan telunjuk
diantara kaki dan pegang mata kaki dengan ibu jari dan jari-jari
lainnya ).
VII. PENANGANAN BAYI BARU LAHIR
25) Lakukan penilaian :
Apakah bayi menangis kuat / atau bernapas tanpa
kesulitan ?
Apakah bayi bergerak dengan aktif ?
Sambil menilai, letakan bayi di atas perut ibu dan selimuti bayi, jika
bayi tidak menangis, tidak bernapas atau megap-megap, lakukan
langkah resusitasi.
26) Keringkan bayi dari muka kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan, tanpa membersihkan verniks, ganti handuk basah
dengan kain kering beri topi pada kepala bayi, biarkan bayi di atas
perut ibu.
27) Periksa / palpasi uterus untuk memastikan tidak ada bayi lagi dalam
uterus / hamil tunggal.
28) Beri tahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi dengan baik.
29) Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir suntikan oksitosin 10 unit,
im di 1/3 paha atas di bagian distal lateral ( lakukan aspirasi
senelum menyuntikan oxitosin ).
30) Setelah 2 menit bayi lahir / tali pusat tidak berdenyut lagi jepit tali
pusat dengan klem I ± 3 cm dari pangkal pusat bayi. Mendorong
atau urut isi tali pusat kearah ibu, pasang klem ke – II ± 2 cm dari
klem I.
RS. Kristen Lindimara Asuhan Persalinan Kala II
Jl. Prof. Dr. W.Z.
Yohanes No. 6, NO. DOKUMEN NO. REVISI HALAMAN
Waingapu
0 1/7
Ditetapkan oleh,
Direktur RS. Kristen Lindimara
TANGGAL
TERBIT
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL