Disusun Oleh :
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas biologi dasar dan untuk mempermudah dalam
proses belajar mengajar.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan pihak lain makalah ini tidak mungkin dapat
diselesaikan tepat waktu. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima
kasih kepada :Ibu Rika Anggraini, S.Pi., M.Si
1. Ibu Rika Anggraini, S.Pi., M.Si selaku dosen yang telah mengajarkan kami dalam
mata kuliah Biologi Dasar ;
1. Kedua orangtua tercinta, yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat bagi
penulis dapat menyelesaikan makalah ini; dan
2. Teman –teman seperjuangan, yang telah memberikan motivasi semangat.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penyusun menyadari makalah ini masih
terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan di masa datang.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Semua mahkluk hidup sangat memerlukan makanan agar dapat tumbuh dan
hidup. tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri. Akan tetapi, bukan sembarang tumbuhan yang dapat membuat makanannya
sendiri. Tumbuhan yang dapat membuat makanan sendiri adalah tumbuhan yang
mempunyai klorofil. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan makanan
dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan zat organik yang
terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan karbon dioksida dengan
bantuan energi cahaya matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau
karbohidrat dan oksigen. Hampir semua makhluk hidup sangat bergantung pada
hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa
anorganik dinamakan organisme autrotof. ADAPUN Organisme yang dapat melakukan
proses fotosintesis seperti tumbuhan, algae, DAN BAKTERI menghasilkan bahan organik
untuk biosfer. Bahan organik sebagai sumber energi untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan. SALAH SATUNYA ADA Fitoplankton merupakan plankton hewani yang
sangat penting di perairan karena sebagai penghubung dengan organisme laut yang lebih
tinggi tingkatannya pada rantai makanan. Keberadaan fitoplankton di perairan sangat
dibutuhkan bagi zooplankton. Adanya fitoplankton di perairan dapat mengindikasikan
ketersediaan makanan bagi organisme laut yang terdapat di perairan serta dapat memberikan
gambaran tentang daya dukung perairan untuk menunjang kehidupan organisme laut lainnya
(Doni, 2014).
1.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan fotosintesis?
2. jelaskan organisme yang terdapat di perairan yang melakukan fotosintesis?
3. Apa perbedaan proses fotosintesis pada C3, C4, dan CAM?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui APA ITU FOTOFINTESIS konsep dari biaya produksi.
2. Untuk meNGETAHUI ORGANISME YANG TERDAPAT DI PERAIRAN YANG
MELAKUKAN FOTOSINTESIS.
3. Untuk MENGETAHUI PERBEDAAN DARI C3, C4 DAN CAM.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN FOTOSINTESIS
Fotosintesis adalah proses penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2 dengan
bantuan energi cahaya matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa (karbohidrat) yang
dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dan oksigen. Hampir semua makhluk
hidup bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat penting bagi
kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa dalam menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik dari senyawa
anorganik dinamakan organisme autotrof. Jadi, fotosintesis merupakan transformasi energi dari
energi cahaya matahari dikonversi menjadi energi kimia yang terikat dalam molekul
karbohidrat. Proses ini berlangsung melalui reaksi berikut.
5. Oksigen
kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis karena oksigen
merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan
karbondioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda. Untuk
membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang.
Sebaliknya, jika daun berwarna hijau, maka daun tersebut memiliki kadar klorofil
yang relatif tinggi. Jika kekurangan klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis.
Dalam memenuhi kekurangan klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion
anorganik tertentu untuk membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium)
dan N (Nitrogen).
Fitoplankton adalah salah satu komponen biotik yang berperan penting dalam ekosistem air.
Fitoplankton merupakan organisme autotrof yang dapat menghasilkan makanannya sendiri
melalui proses fotosintesis. Fitoplankton dapat dijadikan indikator biologi sebagai penghasil
oksigen dan bahan organik yang dapat menentukan kesuburan perairan (fase trofik) dan
pencemaran di dalam perairan (Sihombing, 2015).
Menurut Hutabarat dan Stewart (2014), fitoplankton mempunyai peranan yang sama
pentingnya baik di sistem pelagic maupun seperti yang diperankan juga oleh tumbuh-
tumbuhan hijau yang lebih tinggi tingkatnya di ekosistem daratan; mereka adalah produsen
utama (primary produsen) zat-zat organic. Seperti tumbuh-tumbuhan hijau yang lain,
plankton membuat ikatan-ikatan organic yang kompleks dari bahan anorganik yang
sederhana. Plankton (phytoplankton) sebagian besar merupakan organisme autotropik dan
menjadi produsen primer dari bahan organik pada habitat aquatic. Komponen lain dari
plankton adalah hewan heterotropic (natutionally dependent) yang disebut zooplankton.
Dengan demikian phytoplankton bersifat sebagai dasar atau baseline dari jaring-jaring
makanan yang ada pada lingkungan perairan.
Pada perairan payau memiliki keanekaragaman yang rendah disebabkan kondisi
parameter fisika kimia perairan yang berubah-ubah disetiap saatnya. Komunitas plankton
dipengaruhi oleh suhu, salinitas dan nutrisi perairan (Handayani, 2014).
Pada waktu siang hari saat matahari bersinar cerah merupakan saat yang baik untuk
fitoplankton melakukan proses fotosintesis, sehingga fitoplankton melakukan migrasi vertikal
ke permukaan air untuk melakukan fotosintesis. Menurut pendapat Sofarini (2014) bahwa
pada perairan yang tenang Chlorophyta merupakan filum yang paling banyak ditemukan
dibanding pada perairan lainnya. Namun demikian dari jumlah selnya, maka filum
Chyanophyta (blue green algae) merupakan yang paling besar. Filum Chyanophyta jarang
dijumpai tetapi sekali muncul populasinya sangat besar. Filum Chrysophyta merupakan jenis
plankton yang lebih mampu beradaptasi terhadap perubahan intensitas cahaya matahari
dibandingkan jenis plankton lainnya.
Kekeruhan adalah suatu ukuran biasan cahaya di dalam air yang disebabkan oleh
adanya partikel koloid dan suspensi yang terkandung dalam air. Kekeruhan air disebabkan
oleh lumpur, partikel tanah, potongan tanaman atau fitoplankton. Kecerahan merupakan
tingkat dimana cahaya mampu menembus lapisan perairan. Pertumbuhan fitoplankton
dipengaruhi oleh cahaya dari segi kualitas dan kuantitas cahaya, dan cahaya matahari
merupakan syarat utama untuk berlangsungnya proses fotosintesis.
organisme lain. Ada sejumlah bakteri yang melakukan fotosintesis contohnya Rhodobacter
sphaeroides. Bakteri berfotosintesis menggunakan klorosom. Klorosom adalah struktur yang
berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya
untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
Bakterioplankton
Bakterioplankton adalah kumpulan bakteri yang telah bekerja sepanjang hidupnya untuk
menguraikan sisa-sisa habitat lain. Seperti fitoplankton, bakterioplankton mampu melakukan
fotosintesis sendiri. Spesies ini dapat ditemukan di hampir semua bagian laut, tidak hanya di daerah
permukaan seperti spesies plankton lainnya. Bakterioplankton menguraikan sisa-sisa habitat lain
sehingga dapat digunakan kembali dan menjadi sumber makanan bagi zooplankton. Jenis
bakterioplankton antara lain mykoplankton jamur dan jamur lainnya yang penting dalam siklus hara.
Bakteri berfotosintesis menggunakan klorosom. Klorosom adalah struktur yang berada tepat
dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses
fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis Rhodobacter
sphaeroides
A. Tanaman C3.
4. Disebut tumbuhan C3 karena produk awal reduksi CO2 / fiksasi CO2 dalam siklus calvin adalah
asam 3 fosfogliserat (PGA), yaitu senyawa berkarbon 3.
7. Fotorespirasinya tinggi.
B. Tanaman C4.
2. CO2 diikat oleh PEP yang tidak dapat mengikat O2, sehingga tidak terjadi kompetisi antara CO2
dan O2.
4. Sel seludang pembuluh berkembang dengan baik dan banyak mengandung kloroplas
6. Pengikatan CO2 di udara melalui siklus Daur Asam Dikarboksilat dalam sel mesofil menghasilkan
asam oksaloasetat, malat, dan aspartat ( asam yg berkarbon 4) , kemudian CO2 yg dihasilkan
direduksi melalui siklus calvin di dalam sel seludang pembuluh.
7. Fotorespirasinya rendah.
C. Tanaman CAM.
1. adaptif di daerah panas dan kering, karena memiliki daun yg cukup tebal dan sempit shg
transpirasinya rendah.
2. Sikuls calvin tidak mengikat CO2 langsung dari udara.
3. Umumnya tumbuhan yang beradaptasi pada keadaan kering seperti kaktus, anggrek dan nenas
4. Reduksi karbon pada sel mesofil melalui Daur asam dikarboksilat pada malam hari, dan siklus
calvin pada siang hari.
5. Pada malam hari asam malat tinggi, pada siang hari asam malat rendah.
BAB III
PENUTUP
2.1 KESIMPULAN
1. Cahaya matahari merupakan sumber energi utama ekosistem laut
3. Cahaya matahari menjadi sumber utama proses produksi di laut melalui proses
4. Fitoplankton sebagai produsen pertama merupakan mata rantai utama dalam rotasi
rantai makanan di dalam air. Maka, kesuburan perairan dapat diperoleh dengan
peningkatan jumlah fitoplankton atau kelimpahan fitoplankton di perairan yang
merupakan salah satu indikator kesuburan perairan
5. Fitoplankton memiliki nilai efisiensi tertentu dalam memanfaatkan cahaya matahari.
Dala proses fotosintesa, bahan yang diperlukan adalah CO2 dan H2O.
Proses fotosintesa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, cahaya, enzim, substrat, suhu
3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya,, Trian Septa. 2015. Struktur Komunitas Fitoplankton sebagai Bio Indikator Kualitas
Perairan Danau Rawapening Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Jurnal Struktu
Komunitas Fitoplankton. 3(2): 55-61.
Sihombing, Ika Novalia. 2015. Kajian Kesuburan Perairan Berdasarkan Unsur Hara (N,P)
dan Fitoplankton di Sungai Tulung Demak. Diponegoro Journal of Maquares. 4 (4):
119-127.