S epakbola merupakan olahraga yang memerlukan kesiapan fisik yang lebih dibandingkan
dengan cabang olahraga lainnya. Kesiapan fisik atlet dipengaruhi oleh makanan yang
dikonsumsi. Seorang atlet sepakbola harus memiliki kesiapan fisik yang prima dalam
bertanding di lapangan hijau selama 2 X 45 menit. Bila kesiapan fisik seorang atlet tercapai,
maka diharapkan prestasi dilapangan hijau dapat terwujud.
Seorang atlet sepakbola yang mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang secara
terencana akan berada pada status gizi baik dan mampu mempertahankan kondisi fisik secara
prima. Pemberian makanan kepada atlet harus diatur sedemikian rupa, sehingga saat
pertandingan dimulai proses pencernaan makanan sudah selesai. Hal ini penting karena pada
saat pertandingan, aliran darah terkonsentrasi menuju otot untuk menyalurkan zat gizi dan
oksigen yang dibutuhkan pada saat otot berkontraksi.
Atlet sepakbola profesional dan semi-profesional tingkat tinggi umumnya berlatih di
pagi hari 4-5 kali per minggu, dan beberapa kali ke pusat kebugaran untuk latihan beban
ringan. Atlet sepakbola harus dikondisikan pada pola makan yang baik. Waktu makan utama
dan makan selingan dibuat jadwal yang sesuai dengan jadwal latihan agar tidak mengganggu
latihan. Pola makan 5-6 kali sehari dengan 3 kali waktu makan utama disertai selingan bisa
digunakan oleh atlet.
Berikut ini adalah contoh menu makan atlet sepakbola:
Makan utama (Sarapan)
mangkuk besar bubur yang dibuat dengan oat jumbo + 200ml air + susu skim dengan
sdt gula dan kismis (sesuai selera) atau 75g muesli tanpa pemanis + 250 ml susu skim.
250 ml jus buah segar.
Teh / kopi.
Ketika Latihan
Air atau minuman isotonik selama latihan.