Anda di halaman 1dari 20

KONSEP PERKEMBANGAN

Penulis

Nama : Bila Anggraini

NPM : 1613031004

P.S : Pendidikan Ekonomi

Mata Kuliah : Pengenalan Peserta Didik

Dosen :Wardani, S.Pd., M.Pd.

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

10 Maret 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga

makalah yang berjudul “ KONSEP PERKEMBANGAN” ini dapat tersusun

hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas

bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik

materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat

menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya

dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih

baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih

banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi

kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, 10 Maret 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman

COVER…………………………………………………………………….…….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang……………………………………………………………1

2. Rumusan Masalah…………………………………………………………1

3. Tujuan …………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

1. Konsep Perkembangan…………………………………………………….3

2. Ciri-ciri Khas Remaja yang sedang Berkembang…………………………6

3. Prinsip-prinsip perkembangan……………………………………………..8

4. Faktor-faktor perkembangan…………………………………………….11

iii
BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan.................................................................................................13

2. Saran...........................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bab ini akan membahas konsep-konsep dasar tentang perkembangan

yang perlu dipahami oleh mahasiswa/mahasiswi agar lebih mudah memahami

uraian-uraian tentang perkembangan sebagai individu pada umumnya.

Konsep-konsep tentang perkembangan manusia berlaku juga pada individu

yang disebut Remaja. Perkembangan adalah suatu proses perubahan dalam

diri individu yang bersifat kualitatif atau fungsi psikologis yang berlangsung

secara terus menerus ke arah yang lebih baik/progresif yang disebut

kematangan.

1.2 RumusanMasalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan dan pertumbuhan?

2. Sebutkan ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang?

3. Sebutkan prinsip-prinsip perkembangan?

1
4. Apa yang dimaksud dengan prinsip kesatuan organisasi?

5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ciri khas pencarian identitas diri?

6. Sebutkan Faktor-faktor perkembangan?

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan pengertian perkembangan dan pertumbuhan yang dialami

remaja.

2. Menjelaskan ciri-ciri khas remaja yang sedang berkembang.

3. Menjelaskan prinsip-prinsip perkembangan yang berlangsung pada diri

remaja sebagai individu yang berkembang.

4. Untuk mengetahui konsep-konsep dasar perkembangan remaja.

5. Menjelaskan ciri khas pencarian identitas diri.

6. Untuk mengetahui factor-faktor perkembangan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perkembangan dan Pertumbuhan

1. Pengertian Perkembangan

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif dan dialami setiap

individu secara terus-menerus dan bertahap sepanjang hidup manusia.

Dari definisi di atas dapat dipahami bahwa perkembangan mengandung arti

sebagai berikut:

a. Perubahan fungsi psikologis atau perubahan bersifat kualitatif, artinya

perubahan dapat dilihat dari kemampuan bertingkah laku lebih matang

baik tingkah laku sosial, emosional, moral, maupun intelektual.

b. Perubahan itu merupakan proses yang berkesinambung dan terus menerus.

Perubahan pada perkembangan bukan berarti secara tiba-tiba dalam waktu

singkat tetapi perubahan yang terjadi terus menerus dan berkelanjutan serta

bertahap-tahap sepanjang hidup manusia.

3
b. Perubahan yang mengarah kepada pencapaian kematangan. Kematangan

adalah tercapainya kemampuan bertingkah laku secara fisik, social,

emosional, moral, dan intelektual secara sempurna sesuai dengan tugas

perkembangan pada periode perkembangan tertentu.

Perkembangan secara khusus diartikan sebagai perubahan-perubahan yang

bersifat Kualitatif dan Kuantitatif yang menyangkut aspek-aspek mental

psikologis manusia. Seperti misalnya perubahan-perubahan yang berkaitan

dengan aspek pengetahuan, kemampuan, sifat sosial, moral, keyakinan agama,

kecerdasan dan sebagainya. Sehingga dengan perkembangan tersebut si anak akan

semakin bertambah banyak pengetahuan dan kemampuan nya juga semakin baik

sifat sosial, moral, keyakinan agam dan sebagainya.

Definisi Perkembangan Menurut Para Ahli:

1. Menurut Kamus Lengkap Psikologi (J.P. Chaplin, 2004: 134)

perkembangan adalah kedewasaan atau kemunculan pola-pola asasi dari

tingkah laku yang tidak dipelajari.

2. Menurut Kartini Kartono seperti yang dikutip oleh Alex Sobur (2003:128)

perkembangan adalah perubahan-perubahan psikofisis sebagai hasil dari

proses pematangan dari fungsi-fungsi psikis dan fisis pada diri anak yang

ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam passage waktu

tertentu, menuju kedewasaan.

4
3. Bijou dan Baer (Sunarto dan B. Agung Hartono, 2002:39) mengemukakan

perkembangan adalah perubahan progresif yang menemukan cara

organisme bertingkah laku dan berinterkasi dengan lingkungan.

4. Menurut Syamsu Yusuf Perkembangan adalah perubahan-perubahan yang

dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau

kematangannya yang berlangsung secara sistematis, progresif dan

berkesinambungan menyangkut fisik maupun psikis.

2. Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat fisik dan dapat diukur secara

kuantitatif (jumlah) pada diri individu. Misalnya: perubahan tinggi badan yang

dapat diukur dengan meter, perubahan berat badan yang dapat diukur dengan

kilogram.

Namun ada pakar yang mempergunakan istilah perkembangan dan pertumbuhan

tidak terpilih-pilih seperti ini, tetapi memakai kedua istilah itu secara tumpang

tindih, misalnya untuk perubahan fisik mereka menyatakan sebagai perkembangan

dan perubahan psikologis menyebut pertumbuhan. Namun sebagai orang yang

sedang mempelajari perkembangan sebaiknya, mempergunakan istilah itu

sebagaimana mestinya seperti yang telah dijelaskan di atas.

5
Defiinisi Pertumbuhan menurut para Ahli:

1. Menurut Kartono, Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai

hasil dari proses pematangan fungsi fisik, yang berlangsung secara normal

pada diri anak yang sehat, dalam peredaran waktu tertentu.

2. Menurut crow, pertumbuhan pada umumnya dibatasi pada perubahan

perubahan struktural dan fungsional dalam pembentukan seseorang secara

jasmaniah dari saat masih terbentuk konsepsional (janin) melalui

periode prenatal dalam kandungan, postnatal (lahir) sampai pada

kedewasaanya.

B. Ciri-ciri Khas Remaja yang sedang Berkembang

Ciri-ciri remaja yang sedang berkembang cenderung digambarkan sebagai

pemunculan tingkah laku yang negatif, seperti suka melawan, gelisah, periode

badai dan tekanan, tidak setabil dan berbagai lebel buruk lainnya.

Pendapat seperti ini cenderung dikemukakan oleh orang-orang yang memahami

perubahan tingkah laku remaja dari kaca mata atau pandangan negatif karena

orang-orang ini kurang memahami apa yang sebenarnya terjadi pada remaja yang

sedang berkembang.

Menurut McCandles, 1970; Dusek, 1977; Bezonsky, 1981,

Bahwa remaja memperlihatkan tingkah laku negatif karena lingkungan yang tidak

memperlakukan mereka sesuai dengan tuntutan atau kebutuhan perkembangan

mereka.

6
Misalnya orang dewasa belum bisa menerima remaja sebagai individu yang lebih

mandiri dalam menentukan atau mengarahkan diri mereka sendiri.

Pada periode remaja situasi psikologis, fisiologis, dan budaya makin penting

pengaruhnya terhadap perkembangan individu dibandingkan dengan

perkembangan individu sebelumnya (anak-anak) atau pada periode perkembnagn

sebelum (dewasa). Terjadinya kegelisahan atau stress pada masa remaja adalah

karena sambutan likungan yang kurang menyokong, menghargai dan mengakui

keberadaan mereka yang sedang berkembang. Budaya yang kacau menimbulkan

kekacauan perkembangan emosi, sosial dan kognitif mereka sehingga akan

menimbulkan tingkah laku amoral. Menurut Blair & Jones, 1964; Ramsey, 1967;

Mead, 1970; Dusek, 1977; Besonky, 1981.

Menegmukakan sejumlah ciri khas remaja perkembangan remaja sebagai berikut:

1. Remaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat.

2. Mempunyai energi yang berlipat secara fisik dan psikis.

3. Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya (social competence).

4. Remaja memiliki keterkaitan yang kuat dengan lawan jenis (relationship)

hubungan.

5. Periode idealis.

6. Menunjukkan kemandirian.

7. Berada pada transisi moralitas (morality).

7
8. Pencarian identitas diri otonomi (autonomy).

9. Insight (berwawasan).

Jadi, dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa tingkah laku negatif remaja

bukan merupakan ciri perkembangan remaja yang normal, tetapi remaja yang

berkembang memperlihatkan kemampuan bertingkah laku yang positif.

C. Prinsip-prinsip Perkembangan

Prinsip-prinsip perkembangan remaja adalah suatu kondisi yang berlangsung

selama proses perkembangan berlangsung.

Prinsip-prinsip perkembangan adalah sebagai berikut:

1. Prinsip kematangan Taraf kematangan kognitif, sosial, dan emosional, serta

moral akan mempengaruhi prestasinya dalam sekolah. Remaja yang matang

secara kognitif mampu memahami konsep-konsep abstrak, seperti nilai kebenaran

yang murni.

Prinsip kematangan yaitu: emosional, intelektual, sosial dan tanggun jawab.

Kematangam remaja itu tidak sama. Tidak semua remaja mencapai kematangan

kognitif yang sama walaupun umur mereka sama. Dikarenakan perbedaan

pengalaman belajar dan perbedaan potensi yang dibawa semenjak lahir.

Jadi, sekolah harus memeberikan pelayanan yang sesuai dengan tingkat

kematangan kognitif, sosial, dan emosional siswa pada remaja.

8
2. Prinsip Kesatuan Organisasi

Anak merupakan satuan kesatuan antara fisik dan psikis dan kesatuan komponen

dari kedua unsue tersebut. Perkembangan aspek fisik atau psikis berkaitan satu

sama lain dan saling mempengaruhi. Setiap aspek tidak berkembang secara

sendiri-sendiri tetapi perkembangan satu aspek berpengaruh terhadap aspek yang

lain.

Jadi, dalam proses belajar sangatlah penting untuk melibatkan sebanyak mungkin

aspek fisik maupun psikis anak secara serempak agar hasil belajar yang maksimal

dapat tercapai. Makin banyak alat indra anak terlibat dalam proses belajar makin

mudah dan pahamlah siswa dengan apa yang dipelajarinya.

3. Prinsip Tempo dan Irama Perkembangan

Remaja berkembangan dengan tempo dan irama perkembangan sendiri-sendiri.

Remaja memiliki tempo dan irama perkembangan yang berbeda dengan remaja

yang lain. Ada remaja yang cepat dan ada pula yang lambat perkembangannya,

misalnya, didalam satu kelas, ada remaja yang umumnya sama.

Tempo dan irama perkembangan remaja ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor

pembawaan (potensi dasar) dan lingkungan. Makin tinggi potensi dasar makin

cepat irama dan tempo perkembangannya apabila lingkungannya memberikan

rangsangan yang sesuai. Sebaliknya, makin rendah potensi yang dimiliki anak

ditambah lagi dengan lingkungan yang kurang memacu perkembangan tersebut,

maka tempo dan irama perkembangan akan menjadi lambat.

9
Banyak ahli yang berpendapat bahwa tempo dan irama perkembangan anak dapat

di percepat oleh lingkungan dalam batas-batas tertentu. Atau sebaliknya tempo

dan irama perkembangan yang telah terpola itu dapat menjadi lambat dan bahkan

terlambat sama sekali jika lingkungan kurang sekali memberikan gizi kesehatan

dan rangsangan pendidikan yang cukup.

4. Prinsip Kesamaan Pola

Prinsip kesamaan pola mempunyai beberapa implikasi dalam pelaksanaan

pendidikan, yaitu sebagai berikut:

Pada umunya pendidikan dapat dilaksanakan secara klasikal terhadap remaja yang

berumur kronologis sama.

Dapat dilaksanakan keseragaman pendidikan untuk anak tingkat umur kronologis

tertentu.

c. Dapat disediakan alat-alat permainan tertentu yang dapat digunakan dari

generasi ke generasi berikutnya untuk anak yang sebaya.

5. Prinsip Kontinuitas

Menurut prinsip kontinuitas, perkembangan berlangsung secara terus menerus dan

berkesinambungan. Perkembangan pada periode awal mempengaruhi pencapaian

perkembangan periode berikutnya.

10
Jika tugas perkembangan pada periode awal dapat dicapai dengan sempurna,

maka tugas perkembangan pada periode berikutnya dapat diselesaikan dengan

baik.

Menurut Jersiled, 1963; mengemukakan bahwa para pendidik hendaknya berusaha

untuk menghindarkan hal-hal yang mengganggu tercapainya tugas-tugas

perkembangan sebelum remaja dan berusaha mencapai kondisi yang dapat

memungkinkan tugas-tugas perkembangan pada masa remaja terselesaikan

dengan sempurna agar tugas-tugas perkembangan pada masa dewasa dapat diraih

tanpa gangguan yang berarti.

D. Faktor-Faktor Perkembangan

1. Teori Nativisme dengan tokohnya Arthur Schopenhauer (1788-1860).

Teori ini berpendapat bahwa perkembangan individu sepenuhnya

ditentukan oleh faktor pembawaan atau faktor-faktor yang dibawa sejak

lahir. Para ahli Nativis biasanya mempertahankan kebenaran konsep ini

dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang tua

dengan anak-anaknya.

2. Teori Empirisme disebut juga teori tabularasa dan environmentalisme.

Teori ini dipelopori oleh John Locke (1632-1704). Teori ini berpendapat

bahwa perkembangan individu ditentukan oleh lingkungannya dan teori ini

menganggap bahwa faktor pembawaan tidak berperan sama sekali dalam

proses perkembangan manusia.

11
John Locke menyatakan bahwa pada saat dilahirkan, jiwa individu dalam

keadaan kosong (ibarat tabularasa yang belum tertulis), dan lingkunganlah

yang akan mengisi kekosongan tersebut.

3. Teori Konvergensi disebut juga teori interaksionisme. Teori ini

dikemukakan olehWilliam Stern (1871-1939). Menurut Stern,

perkembangan individu merupakan hasil perpaduan atau interaksi antara

faktor pembawaan dengan faktor lingkungan. Pembawaan sudah ada pada

masing-masing individu sejak kelahirannya dan pembawaan ini tidak

dapat berkembangan menjadi kecakapan nyata bila tidak mendapat

pengaruh dari lingkungan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan adalah perubahan yang bersifat kualitatif dan dialami setiap

individu secara terus-menerus dan bertahap sepanjang hidup manusia.

Pertumbuhan adalah perubahan yang bersifat fisik dan dapat diukur secara

kuantitatif (jumlah) pada diri individu.

Prinsip-prinsip perkembnagan yaitu:

1. Prinsip Kematangan seperti; emosional, sosial, intelektual, dan tanggun

jawab.

2. Kesatuan Organisasi.

3. Tempo dan Irama Perkembangan.

4. Kesamaan Pola.

5. Kontinuitas.

Ciri khas remaja yang sedang berkembang adalah sebagai berikut:

1)emaja mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat.

13
2)Mempunyai energi yangberlipat secara fisik dan psikis.

3)Perhatian mereka lebih terarah kepada teman sebaya (social competence).

4)Remaja memiliki keterkeitan yang kuat dengan lawan jenis (relationship).

5)Periode idealis.

6)Menunjukkan kemandirian.

7)Berada pada transisi moralitas (morality).

8)Insight (berwawasan).

Prinsip kesatuan organisasi adalah suatu kesatuan antara fisik dan psikis dan

kesatuan komponen dari kedua unsur perkembangan aspek fisik dan psikis

tersebut.Pencarian identitas diri adalah suatu kekhasan perkembangan remaja

untuk mengatasi periode transisi. Jadi, remaja memerlukan keyakinan hidup

yang benar untuk mengarahkan mereka dalam bertingkah laku.

Faktor-Faktor Perkembangan

1. Teori Nativisme dengan tokohnya Arthur Schopenhauer (1788-1860).

Teori ini berpendapat bahwa perkembangan individu sepenuhnya

ditentukan oleh faktor pembawaan atau faktor-faktor yang dibawa sejak

lahir.

14
B. Saran

Dari penyusunan makalah ini penulis menyadari dalam pembuatan makalah

ini banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya

sebagai penyusun berharap agar dari semua pihak dapat memberikan kritik

dan saran untuk melengkapi kekurangan yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Hurlock E, B. (1991). Perkembangan Anak. Surabaya: Erlangga.

Mapiare, A. (1982). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Mudjiran, dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Padang: HEDS-JICA.

Sumantri, mulyani dan syaodiah, nana. (2008). Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Angga Hardianto, “Psikologi Pertumbuhan”. 13 Maret 2015.

Anggahardianto1994.blogspot.com/2014/01/makalah-psikologi-pertumbuhan-

dan.html

Drs. Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.

Imami Kholifatul Jannah, “Cara Belajar Anak SD dan MI”. 13 Maret 2015.

https://www.scribd.com/doc/91359906/MAKALAH-KONSEP-

PERKEMBANGAN-INDIVIDU/ 10 MARET2017 (Posted on Juni 3,

2015by sumberningrahaeyu BK14)

http://pembelajaranguru.wordpress.com/2008/05/20/ciri-kecenderungan-belajar-

dan-cara-belajar-anak-sd-dan-mi/

16

Anda mungkin juga menyukai