Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah
setiap individu merupakan bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua
dapat diekspresikan.

Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama
lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan
sebaliknya mempengaruhi jalannya suatu penyakit dan status kesehatan
anggota keluarga. Keluarga cenderung dalam pembuatan keputusan dan
proses terapeutik pada setiap tahap sehat dan sakit pada para anggota
keluarga. Keluarga merupakan para anggota sebuah keluarga baiasanya hidup
bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara
terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah
tangga mereka. Pada keluarga dewasa merupakan tahap dimana semua anak
akan pergi atau keluar meninggalkan rumah atau orang tuanya. Didalam
kehidupan keluarga dewasa dimana orang tuanya akan merasa banyak
kehilangan karena perginya anak-anak dari rumah. Pada keluarga ini juga
terdapat berbagai masalah yang dialami oleh keluarga itu sendiri. Dan
perawat sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan yang berkaitan
dengan kesehatan kepada keluarga.

B. Tujuan
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan keluarga dewasa
pertengahan.

1
C. Rumusan Masalah
1. Apa itu askep keluarga dewasa?
2. Apa saja karakteristik keluarga dewasa?
3. Sebutkan tugas perkembangan pada keluarga dewasa?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Keluarga Dewasa


Menurut Hurlock (1991: 247-252), ciri-ciri umum perkembangan fase usia
dewasa awal sebagai berikut:

1. Masa pengaturan, usia dewasa awal merupakan saat ketika seseorang


mulai menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa.
2. Usia reproduktif, usia dewasa awal merupakan masa yang paling
produktif untuk memiliki keturunan, dengan memiliki anak, mereka akan
memiliki peran baru sebagai orang tua.
3. Masa bermasalah, pada usia dewasa awal akan muncul masalah-masalah
baru yang berbeda dengan masalah sebelumnya, diantaranya masalah
pernikahan.
4. Masa ketegangan emosional, usia dewasa awal merupakan masa yang
memiliki peluang terjadinya ketegangan emosional, karena pada masa itu
seseorang berada pada wilayah baru dengan harapan-harapan baru, dan
kondisi lingkungan serta permasalahan baru.
5. Masa keterasingan sosial, ketika pendidikan berakhir seseorang akan
memasuki dunia kerja dan kehidupan keluarga. Seiring dengan itu,
hubungan dengan kelompok teman sebaya semakin renggang.
6. Masa komitmen, pada usia dewasa awal seseorang akan menentukan pola
hidup baru, dengan memikul tanggungjawab baru dan memuat
komitmen-komitmen baru dalam kehidupan.
7. Masa ketergantungan, meskipun telah mencapai status dewasa dan
kemandirian, ternyata masih banyak orang dewasa awal yang tergantung
pada pihak lain.
8. Masa perubahan nilai, jika orang dewasa awal ingin diterima oleh
anggota kelompok orang dewasa.
9. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru.

3
10. Masa kreatif, masa dewasa awal merupakan puncak kreativitas.

B. Tugas Perkembangan
Sudah umum diakui bahwa suatu perkembangan tidak berhenti pada waktu
orang mencapai kedewasaan fisik pada masa remaja atau kedewasaan sosial
pada masa dewasa awal. Selama manusia berkembang maka akan terjadi
perubahan-perubahan yakni perkembangan-perkembagan yang dialami oleh
individu tersebut. Perubahan tersebut terjadi pada fungsi biologis dan
motoris, pengamatan dan berpikir, motif-motif dan kehidupan afeksi,
hubungan sosial serta integrasi masyarakat. Berbagai perubahan ini terjadi
selama hidup seseorang meskipun tidak harus terkait pada usia tertentu secara
eksak. Tempo dan bentuk akhir proses penuaan berbeda-beda pada orang
yang satu dengan orang yang lain. Berikut tugas perkembangan pada keluarga
dewasa :

1. Mencari dan menemukan calon pasangan hidup


Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin
memiliki kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap
melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukakn hubungan
seksual denga lawan jenisnya, asalkan memnuhi persyaratan yang sah
(perkawinan yang resmi). Untuk sementara waktu, dorongan biolohid
tersebut mungkin akan ditahan terlebih dahulu.
Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok
untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk
kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria
usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai
persyaratan pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang
berbeda-beda.
2. Membina kehidupan rumah tangga
Sikap yang mandiri merupakan langkah positif bagi mereka karena
sekaligus dijadikan sebagai persiapan untuk memaasuki kehidupan

4
rumah tangga yang baru. Namun, lebih dari itu, mereka juga harus dapat
membentuk, membina, danmengembangkan kehidupan rumah tangga
dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup.
3. Meniti karir dalam rangkan memantapkan kehidupan ekonomi rumah
tangga
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi
atau universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna
menerapkan ilmu dan keahliannya, mereka berupaya menekuni karier
sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, sertamemberi jaminan
masa depan keuangan yang baik.

4. Menjadi warga negara yang bertanggung jawab


Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang
ingin hidup tenang, damai, dan bahagia ditengah-tengah masyarakat.
Syarat-syarat untuk menjadi warga negara yang baik harus dipenuhi oleh
seseorang, sesuai dengan norma sosial budaya yang berlaku di
masyarakat

C. Peran Perawat Pada keluarga Dewasa


Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu. Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses. Perawat perlu memahami setiap tahapan perkembangan
keluarga serta tugas tugas perkembangannya. Hal ini penting mengingat tugas
perawat dalam mendeteksi adanya masalah keperawatan yang dilakukan
terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual.
Tugas bantuan pelayanan kesehatan antara lain:

 Nasehat meningkatkan hubungan antara anggota keluarga


 Nasehat untuk hidup mandiri

5
 Nasehat kepada anak dewasa yang akan memulai sebuah keluarga

D. Pertimbangan Kesehatan
Dewasa awal umumnya aktif dan mempunyai masalah kesehatan utama
minimum. Akan tetapi gaya hidup mereka dapat menempatkan mereka pada
resiko penyakit atau kecacatan selama masa dewasa tengah atau akhir.
Dewasa awal mungkin juga rentan secara genetik terhadap penyakit kronis
tertentu seperti diabetes mellitus dan hiperkolesterolemia keturunan ( Price
dan Wilson, 1992). Penyakit crohn, radang kronis pada usus halus lebih
umum terjadi pada usia 15-35 tahun. Insiden infertalitas juga meningkat pada
masa sekarang yang mempengaruhi 15-20% dewasa sehat lain, banyak klien
infertile merupakan dewasa awal (Bobak dan Jensen, 1993)

1. Masalah Fisiologis
a. Faktor Resiko
Faktor risiko bagi kesehatan dewasa awal berasal dari komunitas, gaya
hidup dan riwayat keluarga. Faktor risiko ini mempunyai kategori
sebagai berikut ;
 Kematian dan Cedera karena kekerasan
Kekerasan adalah penyebab terbesar mortalitas dan morbilitas pada
populasi dewasa awal. Kematian dan cedera dapat terjadi karena
serangan fisik, kecelakaan kendaraan bermotor atau kecelakaan
lain dan usaha bunuh diri. Pengkajian faktor yang mempredisposisi
kekerasan yang mengakibatkan cedera atau kematian, yaitu :
 Kemiskinan
 Keretakan keluarga
 Penganiayaan
 Pengabaian anak
 Penyalahgunaan Zat
Penyalahgunaan zat secara langsung maupun tidak langsung
berperan terhadap mortalitas dan morbilitas pada dewasa awal.
Intoksikasi pada dewasa awal dapat menyebabkan cedera berat

6
dalam kecelakaan kedaraan bermotor yang dapat mengakibatkan
kematian atau kecacatan permanen. Penyalahgunaan zat tidak
selalu dapat didiagosa, khususnya pada tahap awal. Informasi yang
penting mungkin diperoleh dengan membuat pertanyaan yang
spesifik tentang masalah medis di masa lalu, perubahan masukan
makanan, pola tidur atau masalah labilitas emosi. (Winger,
Hofmam dan Woods, 1992).
 Kehamilan yang tidak diinginkan
Kehamilan yang tidak direncanakan meskipun lebih umum terjadi
pada masa remaja, sebanyak 55% kemamilan terjadi pada wanita
dewasa awal dan tengah (Alan Guttmacher Institute). Kehamilan
yang tidak direncanakan dapat mempunyai efek fisik dan
emosional jangka panjang pada masa awal dewasa. Kehamilan
yang tidak direncanakan adalah sumber stress yang berkelanjutan.
 Penyakit Menular Seksual (PMS)
Penyakit menular seksual yaitu sifilis, klamidia, gonore, herpes
genital dan AIDS. Penyakit sekual menular mempunyai efek yang
cepat seperti keluarnya rabas, ketidaknyamanan dan infeksi. PMS
juga memicu gangguan kronis yang diakibatkan penyakit herpes
genital, infertilitas yang diakibatkan gonore atau bahkan kematian
yang disebabkan AIDS. Penyakit ini dapat terjadi pada orang yang
aktif secara seksual dan diperkirakan hampir dua pertiga kasus
PMS terjadi pada individu berusia antara 15-24 tahun
(Killion,1994).
 Faktor Lingkungan dan Pekerjaan
Faktor lingkungan dan pekerjaan yang umum yaitu : paparan
terhadap partikel udara yang dapat menyebabkan penyakit paru dan
kanker. Penyakit paru yang termasuk silikosis berasal dari inhalasi
bedak atau debu silikon dan emfisema karena kanker disebabkan
paparan tentang pekarjaan dapat menyerang paru, hati, otak, darah

7
atau kulit. Pertanyaan tentang paparan pekerjaan terhadap bahan-
bahan berbahaya harus menjadi bagian rutin pengkajian perawat.
2. Gaya Hidup
Kebiasaan gaya hidup seperti merokok, stres, kurang large dan
higiene personal yang buruk meningkatkan risiko penyakit di masa
depan. Riwayat penyakit dalam keluarga seperti kardiovaskular, ginjal,
endokrin atau neoplastik meningkatkan risiko penyakit juga. Peran
perawat dalam meningkatkan kesehatan yaitu mengidentifikasi faktor
yang meningkatkan risiko masalah kesehatan pada dewasa awal.
Merokok adalah faktor risiko penyakit paru, jantung dan vaskular yang
diketahui dengan baik pada perokok dan orang yang menghisap asap
rokok. Inhalasi polutan rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru,
emfisema dan bronkhitis kronis.
Pola latihan dapat mempengaruhi status kesehatan. Latihan yang
dilakukan terus-menerus meningkatkan frekuensi nadi selama 15 sampai
20 menit 3 kali seminggu meningkatkan fungsi kardiopulmonal dengan
menurunkan rata-rata tekanan darah dan denyut jantung. Selain itu
latihan menurunkan kecenderungan mudah lelah insomnia, ketegangan
dan iritabilitas. Perawat harus melakukan pengkajian muskuloskletal
secara menyeluruh, termasuk mobilitas sendi dan tonus otot, dan
pengkajian psikososial untuk meningkatkan toleransi terhadap stres
dalam menentukan efek-efek latihan. Pada semua kelompok usia,
kebiasaan hygiene personal pada dewasa awal dapat menjadi faktor
risiko..

Riwayat penyakit dalam keluarga menempatkan dewasa awal pada


risiko berkembangnya penyakit pada masa dewasa tengah atau dewasa
akhir. Contohnya, seorang pria muda yang ayah dan kakek dari ayahnya
yang mempunyai infark miokard (serangan jantung), pada usia 50-an
mempunyai risiko infark miokard di masa depan. Adanya penyakit
kronik tertentu dalam keluarga meningkatkan risiko bagi anggota
keluarga terhadap perkembangan penyakit itu. Risiko penyakit keluarga

8
jelas merupakan penyakit herediter. Kurangnya kepatuhan untuk
pemeriksaan skrining rutin dapat menempatkan klien pada risiko
penyakit berat karena kegagalan deteksi dini.

3. Infertilitas
Infertilitas adalah ketidakmampuan konsepsi involunter pada pria,
wanita atau pasangan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kritik
Keluarga akan mengalami perubahan dan pertumbuhan sepanjang waktu.
Setiap tahap perkembangan memiliki tantangan, kebutuhan, dan sumber
masing-masing termasuk tugas yang perlu diselesaikan sebelum keluarga
dapat meningkat ke tahap berikutnya dengan sukses.

B. Saran
Dengan asuhan keperawatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
diharapkan dapat membantu keluarga dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan dengan lancar sesuai dengan tahap perkembangan keluarga
dewasa awal (melepas anak sebagai dewasa) sehingga dapat menciptakan dan
mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan
sosial anggota keluarga.

10
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, Marilyn M. (2010). Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan.
Praktek. Jakarta : EGC

Setiawati, santun. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : Trans info


med

Sudiharto, (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan


Keperawatan Transkultural. Jakarta: EGC

Suprayitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dan Praktik. Jakarta :


EGC

11

Anda mungkin juga menyukai