Anda di halaman 1dari 23

MADRASAH ALIYAH SERBA BAKTI

PONDOK PESANTREN SURYALAYA


TASIKMALAYA
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang Penyakit / Gangguan Pada
Sistem Gerak Manusia.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Penyakit / Gangguan Pada
Sistem Gerak Manusia. ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Tasikmalaya, Novem
ber 2016

Penulis

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sering kali kita melakukan gerak , tetapi kurang menyadari adanya sistem
yang mempergerakan tubuh kita. Banyak sistem yang menggerakan tubuh kita
seperti di bantu otot ,rangka,tulang,daging,dan lain sebagainya.
Tanpa semua itu kita tidak dapat bergerak dan melakukan aktifitas layaknya
manusia lain. Otot,daging,rangka,dan tulang sangat berperan penting dengan
tubuh kita dan saling berpengaruh.Otot,daging,tulang dan rangka adalah alat
(SISTEM GERAK MANUSIA) seperti judul makalah sayapada tugas biologi
ini.
Karena mengingat waktu yang singkat, banyak pembahasan sistem gerak
manusia yang belum tertuang dalam makalah kami ini , jadi dalam keterbatasan
mari kita bahas panduan tentang sistem gerak pada manusia di makalah ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa pengertian gerak ?
2. Apa macam-macam alat gerak ?
3. Apa itu rangka dan fungsinya ?
4. Apa alat gerak aktif dan pasif ?
5. Apa macam-macam kelainan pada sistem gerak ?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui pengertian gerak
2. Mengetahui macam-macam alat gerak
3. Mengetahui rangka dan fungsinya
4. Mengetahui alat gerak aktif dan pasif
5. Mengetahui macam-macam kelainan pada sistem gerak

2
1.4 MANFAAT
SISTEM GERAK MANUSIA adalah pembahasan yang penting di mana
memberi kita wawasan tentang system gerak pada manusia . dan mengetahui
apa saja system gerak pada manusia .
Sangat penting mengetahhui hal ini karna sistem gerak pada manusia ada
pada diri kita masing-masing yang setiap harinya kita gunakan untuk
melakukan aktifitas berat mau pun ringan. Setidaknya kita mengetahui sedikit
tentang sistem gerak pada diri kita sendiri dalam makalah ini.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gerak


Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian
dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila ada impuls atau
rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada
hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat
dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan
menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat
mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian
tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada
tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan
tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ
tumbuhan tersebut. Pembahasan gerak pada tumbuhan akan lebih rinci pada
bab selanjutnya di semester yang akan datang.

3
2.2 Alat gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu
alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak
ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu
sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan
pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada
tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat
membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat
gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak
manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein
aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot
menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan
bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang
lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut
ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat
relaksasi/kembali pada posisi semula)
Rangka/Skeleton
Tulang-tulang yang bergabung menjadi satu kasatuan disebut rangka atau
skeleton. Berdasarkan letaknya skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :

1. Eksoskeleton
Yaitu rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat
hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa, Invertebrata
tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda, species Loligo sp/cumi-
cumi.
2. Endoskeleton

4
Yaitu rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini
terdapat pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan
Mammalia(PARAM) kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu
terdapat juga di pada hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class
Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
2.3 Fungsi rangka :
1. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup.
2. Melindungi organ-organ tubuh yang vital.
3. Menahan dan menegakkan tubuh.
4. Tempat pembentukan sel darah.
5. Tempat perlekatan otot.
6. Tempat penimbunan/penyimpanan zat kapur.
7. Sebagai alat gerak pasif.
2.4 Alat gerak pasif/tulang
Tulang dapat dibedakan berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisik
yaitu :
1) Tulang rawan/tulang muda/cartilago
 Cartilago berfungsi untuk melindungi bagian ujung epifise tulang. Terutama
dalam proses osifikasi/penulangan. Cartilago banyak banyak dijumpai pada masa bayi
terutama pada saat proses perkembangan embrio menjadi fetus. Pembentukan rangka
fetus di dominasi oleh cartilago. Seiring dengan perkembangan fetus menjadi bayi dan
memasuki usia pertumbuhan serta dewasa, maka cartilage ini akan mengalami
peristiwa osifikasi. Tetapi tidak semua cartilago dalam tubuh, masih ada beberapa yang
tetap menjadi cartilago. Seperti dijumpai pada trachea/tenggorokan, daun telinga,
hidung bagian ujung, ruas-ruas persendian tulang.
Cartilago tersusun atas matriks condrin yaitu berupa cairan kental yang banyak
mengandung zat perekat kolagen yang tersusun atas protein dan sedikit zat
kapur/Carbonat. Dengan adanya condrin ini dapat memberikan sifat lentur pada
cartilago. Pada anak-anak cartilage lebih banyak mengandung sel pembentuk tulang
rawan dari pada matriks, sedangkan pada orang dewasa berkebalikan.
Cartilago dibentuk oleh zat pembentuk tulang rawan yang disebut dengan
Condrosit. Tulang rawan berawal dari selaput tulang rawan yang disebut
pericondrium. Pericondrium berfungsi untuk memberikan kebutuhan nutrisi

5
bagi cartilage karena banyak mengandung pembuluh darah. Dalam
pericondrium banyak mengandung condroblast yaitu sel pembentuk condrosit.
 Cartilago berdasarkan kandungan matriksnya dibedakan menjadi :
a. Cartilago Hialin
Cartilago ini memiliki kandungan matriks homogen yang kaya akan serabut
kolagen, transparan dan halus. Cartilago Hialin bersifat lentur/elastic dan kuat.
Pada tubuh dapat dijumpai pada organ permukaan persendian, tulang iga dan
pada saluran respirasi terutama dinding trachea yang berbentuk cincin.
b. Cartilago Fibrosa/serabut
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa berkas-berkas serabut
kolagen. Cartilago Fibrosa bersifat kurang lentur. Dapat dijumpai pada ruas-
ruas tulang belakang, pada tulang tempurung lutut (tendon dan ligamentum)
dan tulang gelang panggul.
c. Cartilago Elastin/elastic
Cartilago ini memiliki kandungan matriks berupa serabut elastic berwarna
kuning yang bercabang-cabang. Bersifat lentur/elastic dan tidakakan berubah
menjadi tulang sejati bila manusia beranjak dewasa. Dapat dijumpai pada
ujung hidung/cuping, saluran eustachius (pada telinga bagian tengah) dan
daun telinga.
2) Tulang keras/tulang sejati/osteon
 Osteon berfungsi :
1. Sebagai penyusun sistem rangka tubuh.
2. Sebagai pelindung organ-organ yang vital.
 Terbentuk melalui proses :
1. Osifikasi
Yaitu proses perubahan tulang rawan/tulang muda menjadi tulang sejati atau tulang
keras.
Pada peristiwa ini tulang rawan akan terisi dengan matriks Calcium, protein,
sedikit zat perekat kolagen sehingga akan membuat tulang sejati bersifat
kaku/tidak lentur dan membuat tulang mudah retak atau patah. Secara perlahan

6
matriks tulang rawan akan terisi oleh Calcium dan fosfor (phosphate), hal
inilah yang membuat osteon menjadi keras.
1. Kalsifikasi
Yaitu proses pengisian Calcium Carbonat pada peristiwa osifikasi.
 Pembentuk sel tulang sejati disebut osteocyte/osteosit. Osteosit ini akan
dibentuk oleh osteoblast yaitu sel tulang muda yang nantinya akan membentuk
osteosit/perombak sel-sel tulang. Selaput pelindung tulang sejati disebut
periosteum. Kandungan yang terdapat dalam matriks osteon adalah Calcium Carbonat
atau CaCO3 dan Calcium Phosphat atau Ca3(PO4)2.
Apabila tulang dipotong secara melintang dan dilihat dengan mikroskop akan
tampak gambaran suatu sistem yang disebut sistem Havers/Haversii. Sistem
Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan matriks tulang mengelilingi
suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem.
Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang
merupakan kesatuanpembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella
konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna.
Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar
lakuna dihubungkan dengan saluran kecil beruapa kanal yang disebut dengan
kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan nutrisi sel tulang
dalam pertumbuhannya. Saluran ini tersusun dari pembuluh darah dan sel saraf.
2.5 Gangguan Pada Sistem Gerak Manusia
A. Gangguan Fisik
1. Fraktura (Patah/Retak Tulang)

7
Gangguan yang paling umum adalah kerusakan fisik tulang seperti patah atau
retak tulang. Apabila terjadi fraktula (patah tulang)akan terbentuk zona fraktula
yang runcing dan tajam.berdasarkan jenis fraktura yang terbentuk, fraktura
dapat dibedakan enjadi 4 kelompok sebagai berikut:

· Fraktura sederhana
Fraktura sederhana merupakan fraktura yang tidak melukai oto ataupun
sekitarnya

· Fraktura kompleks
Fraktura kompleks merupakan fraktura yang melukai oto ataupun sekitarnya,
bahkan terkadang dapat muncul ke permukaan kulit

· Greenstick
Greenstick merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang
menjadi dua bagian

· Comminuted
Comminuted merupakan fraktura yang mengakibatkan terbagi menjai beberapa
bagian, tetapi masih berada dalam otot

Ciri-ciri fraktura

· Situasi sekitar menimbulkan dugaan bahwa telah terjadi cedera (tulang


mencuat keluar kulit)
· Terasa nyeri menusuk pada daerah cendra
· Terjadi pembengkakan, ini disebabkan oleh darah dan cairan tubuh lain yang
mengumpul di sekitar area cedra
· Kelainan bentuk,kadang-kadang kepatahan tulang menyebabkan bentuk yang
tidak biasa atau pembengkokan dari bagian tubuh

8
· Hilangnya kemampuan gerak, penderita mungkin bisa sedikit menggerakkan
secara penuh

Pengobatan Fraktura

· Pembiadaian
Benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang
· Pemasangan gips
Merupakan bahan kuat yang dibungkus disekitar tulang yang patah
· Penarikan (traksi)
Mengguanakan beban untuk menahan sebuah anggoata gerak pada tempatnya.
Sekarang juga jarang digunakan, tetapi dulu menjadi pengobatan utama untuk
penyakit fraktura
· Fiksasi internal
Dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan atau batang logam pada
pecahan-pecahan tulang. Merupakan pengobatan terbaik untuk patah tulang

B. Gangguan Fisiologis
Gangguan fisiologis pada tulang dapat disebabkan oleh kelainan fungsi hormon
dan vitamin. Gangguan fisiologis pada tulang dapatdijelaskan sebagai berikut:

1. Osteoporosis

9
Osteoporosis adalah kondisi di mana tulang rapuh. keropos dan mudah patah.
Umumnya osteoporisis disebabkan oleh hormon jantan / betina yang kurang
sempurna atau akibat kekurangan asupan kalsium untuk tulang.

Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Osteoporosis :


· Genetis. Diperkirakan hampir sekitar 80% kepadatan tulang itu diwariskan
secara genetik sehingga dengan kata lain osteoporosis itu dapat diturunkan
· Wanita diatas 40 tahun lebih banyak terkena osteoporosis dibandingkan
dengan pria. Wanita yang memasuki masa menopause mengalami pengurangan
hormon esterogen
· Orang yang berbadan ramping serta bertulang kecil
· Kurang olahraga dapat menyebabkan kepadatan tulang berkurang.
Olahraga atau aktivitas dapat meningkatkan kepadatan tulang
· Faktor lain seperti merokok, banyak mengkonsumsi minuman yang
mengandung alkohol, kafein tinggi seperti teh, kopi serta cola
· Kekurangan gizi
· Akibat penggunaan obat-obatan yang mengandung steroid atau penyakit
kronis lainnya seperti penyakit hati, gagal ginjal kronis
· Usia lanjut

ciri-ciri penyakit osteoporosis :


· Terjadinya patah tulang secara tiba-tiba karena trauma yang ringan atau tanpa
trauma
· Timbulnya rasa nyeri yang hebat sehingga penderita tidak dapat melakukan
pergerakan
· Berkurangnya tinggi badan dan bongkok

Cara-cara pencegahan osteoporosis :


· Melakukan aktivitas fisik yang teratur seperti olah raga

10
· Diet dengan menambah Calsium dan vitamin D
· Memperbaiki gaya hidup dan menghilangkan kebiasaan seperti merokok,
minum alkohol
· Penggunaan HRT (Hormon Replacement Therapy) atau terapi esterogen
khususnya bagi wanita baru memasuki masa menopause
Cara mengobati penyakit osteoporosis :

Pengobatan osteoporosi bisa dilakukan dengan pemberian obat-obatan


sepertiKalsitonin dan bisphosphonates yang tentu saja harus sesuai dan
tergantung dari anjuran dokter.

2. Kalsitonin
Penemuan hormon yang dapat menurunkan konsentrasi kalsium darah dimulai
pada tahun 1960 oleh seorang profesor asal Kanada yang bernama Harold
Copp. Ia menyebut zat itu sebagai 'calcitonin' karena dapat mengontrol
konsentrasi kalsium (calcium tonus) didalam plasma. Zat ini banyak didapatkan
terutama dari ikan salmon. Pada tahun 1969, Dr. Stephan Guttmann seorang
peneliti dari Sandoz menyempurnakan penemuan calcitonin dengan
keberhasilan memproduksi salmon calcitonin secara sintetis. Zat kalsitonin
dapat mengurangi aktivitas dari sel osteoclast (sel yang bertugas menyerap
tulang), memperlambat proses resorpsi dan meningkatkan peresapan kalsium
oleh tulang. Dengan pemakaian kalsitonin, kepadatan dan kekuatan tulang
dapat ditingkatkan sehingga tulang menjadi tidak lagi rapuh dan mengurangi
rasa sakit.
3. Rakhitis

11
Rakhitis adalah pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak, biasanya
karena kekuranga vitamin D yang ekstrimdan berkepanjangan. Vitamin D
sangat penting dalam penyerapan kalsium dan fosfordari saluran pencernaan,
yang dibutuhkan anak-anak untuk membangun tulang yang kuat.

Ciri-ciri penyakit rakhitis :

· Anak-anak akan lebih rentan terkena patah tulang


· Pertumbuhan tertunda
· Nyeri pada tulang belakang, panggul dan kaki
· Penurunan otot dapat membuat gerakan tidak nyaman

Cara mengobati rakhitis :

Diet dan sinar matahari pengobatan meliputi peningkatan asupan makanan


kalsium, fosfat dan vitamin D. Paparan terhadap cahaya ultraviolet B (sinar
matahari ketika matahari tertinggi di langit), minyakikan cod,minyak ikan
pecak-hati dan viosterol adalah sumber vitamin D. Sebuah jumlah yang cukup
cahaya ultraviolet Bsinar matahari setiap hari dan persendian yang memadai
kalsium dan fosfor dalam makan dapat mencegah rakhitis

12
C. Gangguan persendian
Gangguan persendian dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal.
Jenis gangguan sendidikelompokkan menjadi 4 yaitu sebagai berikut :

1. Dislokasi

Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.


Dislokasi ini dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau
terlepasnya seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari
mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan mulutnya kembali
sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari
tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.
Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu
dan sendi pinggul (paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun
menjadi macet. Selain macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah
mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya biasanya menjadi kendor.
Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.

13
Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan,secara anatomis (tulang lepas dari sendi) (Brunner &
Suddarth)Keluarnya (bercerainya) kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi
merupakan suatu kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera.(Arif
Mansyur, dkk. 2000)Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat
menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang disebut fraktur dis
lokasi.( Buku Ajar Ilmu Bedah, hal 1138) Berpindahnya ujung tulang patah,
karena tonus otot, kontraksi cedera dan tarikan Dislokasi adalah terlepasnya
kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi.

Ciri-ciri Dislokasi :

· Nyeri pada daerah cedera


· Pada bagian cedera tidak dapat digerakkan secara aktif
· Terjadi pembengkakan

Cara mengobati Dislokasi :

Cara terapinya adalah dengan mengembalikan si tulang yang lepas (reposisi)


itu ke persendiannya kembali lalu biasanya pasien setelah di reposisi akan
dilakukan imobilisasi atau fiksasi dalam rentan waktu tertentu agar si tulang ini
tidak lepas kembali.

2. Terkilir (keseleo)

14
Terkilir merupakan tertariknya ligamensendi karena gerakan tiba-tiba atau
gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit
disertai peradangan pada daerah sendi

Ciri-ciri terkilir :
· Nyeri
· Spasme otot
· Kehilangan kekuatan
· Keterbatasan lingkup gerak sendi
· Bengkak atau memar
· Tidak stabil dan hilangnya kemampuan untuk menggerakkan sendi

Cara mengobati terkilir :


a. REST ( Istirahat)
Tindakan Rest artinya pasien harus mengistirahatkan dan melindungi wilayah
otot yang cedera. Jika terasa sakit saat menahan beban, gunakanlah penopang,
dan jika terasa sakit untuk menggerakan bagian yang cedera, lindungi dengan
splint atau kayu belat.

15
Kurangi aktifitas sehari-hari sebisa mungkin. Jangan menaruh beban pada
tempat yang cedera selama 48 jam. Dapat digunakan alat bantu
seperti crutch (penopang/penyangga tubuh yang terbuat dari kayu atau besi)
untuk mengurangi beban pada tempat yang cedera. Aktivitas yang berlebih
pada bagian tubuh yg terkena akan memicu terjadinya komplikasi lebih lanjut,
misal ligamen yang robek akan semakin parah, bahkan seringkali terkilir
disertai pula dengan fraktur/patah/retak pada tulang.
b. ICES ( Es )
Kompres dingin atau es akan menghasilkan vasokontriksi untuk mengurangi
pembengkakan dengan meletakkan di bagian yang terluka selama 2-3 menit
tiga kali sehari dalam 24 jam pertama. kita harus menempatkan kain di atas
daerah yang cidera dengan kantong es untuk menghindari luka akibat suhu
rendah. Terapi dengan kompres dingin ini harus dimulai dengan segera dan
diteruskan sampai 24-36 jam setelah luka terjadi.
c. COMPRESS ( Kompres atau penekanan pada daerah yang cedera)
Tindakan Compress artinya menekan bagian yang mengalami cedera dengan
menggunakan perban khusus (ace bandage). Perban ini di harapkan juga dapat
mengikatkan kantong es di tempatnya dan tetap di lanjutkan setelah terapi
dingin ingin menghindari serta mengurangi pembengkakan. Meskipun balutan
ini harus rapi, pastikan bahwa perban ini tidak terlalu ketat karena dapat
menimbulkan mati rasa, geli atau bahkan menambah rasa sakit.
d. ELEVATION ( Posisi )
Pada tindakan Elevation, pasien sebisa mungkin harus mengangkat bagian
cedera lebih tinggi di atas jantung atau dada selama 24-36 jam pertama untuk
memudahkan kembalinya darah dan untuk mengurangi pembengkakan.
Misalnya jika yang cedera lutut, upayakan pasien dalam posisi tidur kemudian
lutut diangkat atau ditopang dengan alat supaya posisinya lebih tinggi dari
jantung. Teknik ini mengacu pada prinsip bejana berhubungan dan berguna
untuk mengurangi pembengkakan pada bagian cedera.

16
3. Artritis

Artritis adalah peradangan pada satu atau lebih persendian, yang disertai
dengan rasasakit, kebengkakan, kekakuan, dan keterbatasan bergerak. Artrhitis
dapat terjadi akibatinfeksi maupun tanpa infeksi. Pelepasan
mediator inflamasi dari leukosit, kondrosit,sinoviosit menyebabkan
kehilangan proteoglikan dan matriks ektraselular kartilago, sehingga terjadi
kerusakan tulang. Kerusakan dan hilangnya kolagen dan kondrosit dapat
menyebabkan perubahan yang tidak dapat kembali.
Arthritis mengacu pada lebih dari 100 penyakit berbeda yang menyebabkan
rasa sakit dan bengkak pada sendi, dan membatasi gerakan persendian dan
jaringan ikat. Jenis umum radang sendi atau arthritis ini antara lain:
 Osteoarthritis
Disebabkan oleh hilangnya jaringan tulang dari sendi dan dikenal juga sebagai arthritis
degeneratif. Hal ini kebanyakan terjadi sejak usia sebelumnya.
 Rheumatoid Arthritis
Radang sendi jenis ini banyak mempengaruhi orang-orang di atas usia 40 tahun. Ini
lebih berbahaya daripada osteoarthritis karena mempengaruhi ligamen dan tendon yang
bergabung dengan tulang dan otot.
 Gout
Disebabkan oleh kelebihan penumpukan asam urat dalam ruang antar sendi yang
menyebabkan rasa sakit dan radang sendi.
Ciri-ciri artritis :

17
· Adanya rasa sakit, panas dan pembengkakan pada persendian lutut(gejala
panca radang)
· Terasa adanya fluktuasi, sakit, panas, kemerahan
· Penderita menjadi demam jika sakit sudah menjadi sepsis
· Frekuensi dan nafas frekuen
· Pincang yang hebat bahkan kadang sampai penderita tidak dapat berdiri

Cara mengobati artritis :


Selain pengobatan secara medis, terapi fisik, perubahan gaya hidup (mencakup
latihan fisik dan mengontrol berat badan), diet juga memainkan peranan
penting dalam pengobatan arthritis dan sakit sendi. Suplemen merupakan salah
satu terapi yang sangat membantu. Mengkonsumsi suplemen glucosamine
dibarengi dengan chondroitin dan methylsulfonylmethane (MSM), seperti pada
suplemen Glucosamine & Chondroitin & MSM dari Ultimate Nutrition, dapat
memberikan hasil yang lebih optimal. Kombinasi ketiganya akan membantu
mengatasi nyeri sendi, menambah elastisitas sendi, mengurangi peradangan
pada sendi, membentuk tulang rawan dan menjaga kesehatan sendi.
Untuk itu, rawatlah sendi Anda sejak dini dengan melakukan aktivitas fisik
teratur, menjaga berat badan Anda tetap optimal serta memastikan asupan
nutrisi yang memadai dalam tubuh melalui pengaturan pola diet sehari-hari
dengan baik.

Gangguan tulang belakang

18
Gangguan pada tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang
belakang, sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang
belakang. Gangguan yang disebabkan oleh kelainan tulang belakang
dikelompokkan menjadi empat kelompok, yaitu :

1. Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arah samping,
mengakibatkan tubuh melengkung ke arah kanan dan kiri

2. Kifosis
Kifosis adalah perubahan kelengkungan pada tulang belakang secara
keseluruhan sehingga orang menjadi bengkok

3. Lordosis
Lordosis adalah melengkungnya tulang belakang di daerah tumbal atau
pinggang ke arah depan sehingga kepala tertarik ke arah belakang

4. Subluksasi

19
Subluksasi adalah gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi
kepala
tertarik kearah kiri atau kanan

Cara mengobati skoliosis, kifosis, lordosis dan subluksasi


Jenis terapi yang dibutuhkan tergantung pada banyak faktor. Sebelum
menentukan jenis terapi yang digunakan, dilakukan observasi terlebih dahulu.
Terapi disesuaikan dengan etiologi,umur skeletal, besarnya lengkungan, dan
ada tidaknya progresivitas dari deformitas. Keberhasilan terapi sebagian
tergantung pada deteksi dini dari skoliosis.

A. Obat
Tujuan pemberian obat adalah untuk mengurangi atau menghilangkan rasa
nyeri dan kemungkinan infeksi baik dari alat ataupun pembedahan, bukan
untuk mengobati skoliosis.
Obat yang digunakan antara lain :
1. Analgesik
· Asam Asetil Salisilat 3 x 500 mg
· Paracetamol 3 x 500 mg
· Indometacin 3 x 25 mg
2. NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug)

B. Fisioterapi
1. Terapi panas, dengan cara mengompres
2. Alat penyangga, digunakan untuk skoliosis dengan kurva 25°-40° dengan
skeletal yang tidak matang (immature). Alat penyangga tersebut antara lain :
“Penyangga Milwaukee”
Alat ini tidak hanya mempertahankan tulang belakang dalam posisi lurus, tetapi
alat ini juga mendorong pasien agar menggunakan otot-ototnya sendiri untuk
menyokong dan mempertahankan proses perbaikan tersebut. Penyangga harus

20
dipakai 23 jam sehari. Alat penyangga ini harus terus digunakan terus sampai
ada bukti objektif yang nyata akan adanya kematangan rangka dan berhentinya
pertumbuhan tulang belakang selanjutnya.
“Penyangga Boston”
Suatu penyangga ketiak sempit yang memberikan sokongan lumbal atau
torakolumbal yang rendah. Penyangga ini digunakan selama 16-23 jam
sehari sampai skeletalnya matur. Terapi ini bertujuan untuk mencegah dan
memperbaiki deformitas yang tidak dikehendaki oleh pasien

C. Tindakan Pembedahan
Umumnya, jika kelengkungan lebih dari 40 derajat dan pasien skeletalnya
imatur, operasi direkomendasikan. Lengkung dengan sudut besar tersebut,
progresivitasnya meningkat secara bertahap, bahkan pada masa dewasa. Tujuan
terapi bedah dari skoliosis adalah memperbaiki deformitas dan
mempertahankan perbaikan tersebut sampai terjadi fusi vertebra. Beberapa
tindakan pembedahan untuk terapi skoliosis antara lain :
1. Penanaman Harrington rods (batangan Harrington)
Batangan Harrington adalah bentuk peralatan spinal yang dipasang melalui
pembedahan yang terdiri dari satu atau sepasang batangan logam untuk
meluruskan atau menstabilkan tulang belakang dengan fiksasi internal.
Peralatan yang kaku ini terdiri dari pengait yang terpasang pada daerah
mendatar pada kedua sisi tulang vertebrata yang letaknya di atas dan di bawah
lengkungan tulang belakang.
Keuntungan utama dari penggunaan batangan Harrington adalah dapat
mengurangi kelengkungan tulang belakang ke arah samping (lateral),
pemasangannya relatif sederhana dan komplikasinya rendah. Kerugian
utamanya adalah setelah pembedahan memerlukan pemasangan gips yang
lama. Seperti pemasangan pada spinal lainnya , batangan Harrington tidak
dapat dipasang pada penderita osteoporosis yang signifikan.

21
2. Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset
Peralatan Cotrell-Dubousset meliputi pemasangan beberapa batangan dan
pengait untuk menarik, menekan, menderotasi tulang belakang. Alat yang
dipasang melintang antara kedua batangan untuk menjaga tulang belakang
lebih stabil.
Pemasangan peralatan Cotrell-Dubousset spinal dikerjakan oleh dokter ahli
bedah yang berpengalaman dan asistennya

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian


atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak
bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau seluruh bagian
tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara
umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia
dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat
oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan
demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak
pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan
tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ
tumbuhan tersebut.
Diposting oleh Unknown di 02.00
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

22
Tidak ada komentar:

Posting Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Arsip Blog
 ▼ 2017 (23)
o ▼ September (23)
 MAKALAH TULANG
 MAKALAH THEATHER
 MAKALAH SERVICE BERKALA KENDARAAN MOBIL
 MAKALAH SEPAK BOLA TERLENGKAP
 MAKALAH BIOLOGI PENYAKIT/GANGGUAN PADA SISTEM GER...
 MAKALAH MUHAMMAD ABDUH LENGKAP
 MAKALAH KESADARAN BERNEGARA TERLENGKAP
 MAKALAH BOLA VOLY TERLENGKAP
 MAKALAH AKIDAH AKHLAK TENTANG AKHLAK BERHIAS
 MAKALAH TQN PONDOK PESANTREN SURYALAYA TASIKMALAY...
 MAKALAH TAWASUL DAN ZIARAH
 MAKALAH SENAM LANTAI
 MAKALAH “PEMBANGKIT LISTRIK ENERGI SURYA”
 MAKALAH MORBILI CAMPAK
 CONTOH LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
 Makalah Komposisi Penduduk
 Makalah tentang Khutbah dan Tablig Akbar
 ARTIKEL KOTA PURWAKARTA
 MAKALAH TUGAS TATA GRAHA
 MAKALAH TENTANG KOTA PADANG
 MAKALAH TENTANG KOTA MANADO
 Makalah Penyakit Anemia
 Makalah Candi Borobudur Terlengkap


Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.

23

Anda mungkin juga menyukai