Anda di halaman 1dari 12

(Oleh: Umi Syarifah, S.

Pd)
BAB I
TEKS PROSEDUR

A. Pengertian Teks Prosedur

Apa itu Teks Prosedur?


Teks prosedur adalah sebuah tulisan yang
menjabarkan langkah-langkah atau tahapan untuk
membuat, melakukan, mengoperasikan dan lain
sebagainya dengan maksud untuk memudahkan
seseorang serta menghasilkan sesuatu yang tepat
sesuai aturan yang berlaku.

Setelah kita paham apa yang dimaksud dengan teks prosedur, sebaiknya kita harus tahu juga
tujuan, ciri-ciri, struktur, dan hal lainnya yang berkenaan dengan teks prosedur.

B. Tujuan/ Fungsi Teks Prosedur

Tujuan atau fungsi teks prosedur ialah untuk


mempermudah seseorang melakukan sesuatu hal yang
sulit dengan langkah-langkah tertentu atau menjelaskan
bagaimana cara mengerjakan sesuatu dengan step-step
yang urut/sistematis. Atau membantu pendengar atau
pembaca untuk melakukan/ menyelesaikan suatu
pekerjaan.
C. Ciri-Ciri Umum Teks Prosedur

Adapun ciri-ciri teks prosedur adalah sebagai berikut:

• Bersifat objektif
• Bersifat universal
• Bersifat logis
• Bersifat akurat dan aktual
• Berisi langkah-langkah/step-step
• Disusun secara informatif
• Dijelaskan secara mendetail
• Langkah berkelanjutan dengan penjelasan
• Menggunakan syarat-syarat/pilihan
• Menggunakan pola kalimat perintah (imperatif)
• Menggunakan kata kerja aktif
• Menggunakan kata penghubung (konjungsi) untuk mengurutkan kegiatan
• Menggunakan kata keterangan untuk menyatakan rinci waktu, tempat, dan cara yang
akurat.

Adapun langkah-langkah menyusun teks prosedur, yaitu sebagai berikut:

1. Menentukan prosedur yang akan disusun (misalnya prosedur membuat nasi uduk).
2. Mengumpulkan informasi mengenai cara yang diperlukan berdasarkan prosedur yang akan
disusun.
3. Mengembangkan informasi menjadi langkah-langkah yang harus dilakukan berkaitan
dengan prosedur yang akan disusun.
4. Menyusun teks prosedur secara utuh.
Hal yang perlu diingat langkah-langkah dalam teks prosedur harus disusun secara runtut atau tidak
boleh dibolak-balik sesuai struktur yang ada.

D. Struktur Teks Prosedur

Teks prosedur harus disusun secara runtut atau sesuai dengan struktur yang utuh. Adapun struktur
teks prosedur yang benar adalah sebagai berikut.

1. Bagian tujuan: tahap awal yang seringkali diisi dengan uraian mengenai tujuan
pembuatan/pelaksanaan.
2. Bagian material: biasanya berisi informasi mengenai alat dan bahan yang diperlukan.
Selain itu, dijelaskan juga perihal kejadian dan capaian akhir yang akan dikerjakan (tidak
semua teks prosedur yang membutuhkan bagian ini).
3. Bagian langkah-langkah: bagian ini merupakan bagian utama dari teks prosedur kompleks.
Menjelaskan tentang bagaimana tahap-tahapan yang harus dikerjakan agar tujuan tercapai.

E. Jenis-Jenis Teks Prosedur

Ada 3 (tiga) macam-macam teks prosedur, yaitu sebagai berikut:

1. Teks Prosedur Kompleks

Teks prosedur ini, terdiri dari banyak langkah-langkah bahkan ada sub langkah pada setiap
langkahnya.

2. Teks Prosedur Sederhana

Berbeda dengan teks prosedur kompleks, teks ini sesuai dengan namanya, yaitu memuat tahapan-
tahapan yang tergolong sederhana. Langkah-langkah dibuat tidak banyak, bahkan ada yang hanya
terdiri dari 2 atau 3 langkah saja.
3. Teks Prosedur Protokol

Teks prosedur ini langkah-langkahnya sangat sederhana dan mudah dipahami.

F. Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur Kompleks

Selanjutnya kita membahas kaidah kebahasaan teks prosedur. Penjelasannya sebagai berikut.

• Terdapat kalimat deklaratif: yaitu kalimat yang berisi pernyataan.


• Terdapat kalimat imperatif: yaitu kalimat yang berisi perintah.
• Terdapat kalimat introgatif: yaitu kalimat yang berisi pertanyaan.
• Menggunakan kata baku.
• Menggunakan konjungsi syarat.
• Menggunakan konjungsi temporal: yang mengacu pada urutan waktu sekaligus menjadi
sarana kohesi teks.
• Verba material: kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik.
• Verba tingkah laku: kata kerja yang mengacu pada sikap yang dinyatakan dengan verbal
(bukan sikap mental yang tampak/terlihat).
• Terdapat bagian-bagian yang urut: nomor yang menunjukkan urutan.
• Partisipan manusia secara umum: semua manusia ikut serta dalam teks tersebut.

G. Contoh Teks Prosedur Singkat

Cara Membuat Blog di Blogspot

Blog merupakan sebuah catatan pribadi yang dimuat dalam sebuah postingan dan disimpan
dalam sebuah web online dan biasanya bersifat terbuka bagi siapa saja yang mengunjungi dan
membaca isi dari blog tersebut. Untuk membuat blog di blogspot ikuti langkah-langkah berikut
ini.
1. Pertama Anda harus mengetikkan di google www.blogger.com
2. Pastikan Anda telah login akun gmail
3. Setelah login, Anda akan diarahkan ke dashboard blogger, lalu klik tombol "Blog baru"
4. Isi kolom judul, alamat blog dan pilih template
5. Terakhir klik tombol "Buat blog".

Cara Membuat Telur Mata Sapi

Bahan-bahan:

1. Siapkan telur satu buah


2. Siapkan garam secukupnya
3. Siapkan juga mentega atau minyak goreng

Alat:

1. Siapkan kompor
2. Siapkan penggorengan seperti wajan atau tefon
3. Siapkan juga spatula
4. Siapkan piring

Cara Membuat:

1. Untuk langkah pertama, nyalakan api dengan ukuran yang sedang saja.
2. Kemudian langkah yang selanjutnya ialah dengan meletakkan wajan dan Tefon di atas
kompor tersebut. Masukan mentega dan tunggu hingga meleleh dan panas.
3. Lalu pecah telur dan tuangkan isi telur ke dalam wajan, jangan lupa untuk menambah
garam secukupnya.
4. Agar telur dapat matang secara sempurna, Anda bisa membalik telur dengan menggunakan
spatula.
5. Jika telur sudah matang, angkat lalu tiriskan sebentar agar nantinya minyak dapat hilang.
Kemudian letakkan di atas piring, dan telur mata sapi pun sudah siap untuk di sajikan.
Cara Masak Mie Instan

1. Langkah pertama adalah dengan merebus sampai mendidih.


2. Langkah yang kedua ialah masukkan mie ke dalam air yang sudah
mendidik tersebut.
3. Untuk langkah yang ketiga, dengan memasukkan bumbu yang
takarannya sesuai dengan apa yang Anda inginkan. bumbu juga bisa
Anda masukkan pada saat mie masih di masak lalu kemudian tunggu
hingga mie matang.
4. Jika mie sudah matang, maka angkat mie dan taruh di mangkuk
ataupun mangkuk. Dan mie instan pun sudah siap di sajikan.
BAB II
CERITA PENDEK (CERPEN)

A. Pengertian Cerpen
Cerpen adalah sebuah karangan yang berbentuk prosa.

B. Ciri-Ciri Cerpen

• Terdiri kurang dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.


• Selesai dibaca dengan sekali duduk.
• Bersifat fiktif.
• Hanya mempunyai 1 alur saja (alur tunggal).
• Isi dari cerita berasal dari kehidupan sehari-hari.
• Penggunaan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
• Bentuk tulisan yang singkat (lebih pendek dari Novel).
• Penokohan dalam cerita pendek sangat sederhana.
• Mengangkat beberapa peristiwa saja dalam hidup.
• Kesan dan pesan yang ditinggalkan sangatlah mendalam
sehingga si pembaca ikut merasakan isi dari cerita pendek
tersebut.

C. Struktur Cerpen

1. Abstrak : gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan, bersifat opsional..
2. Orientasi : berhubungan dengan waktu, suasana, tempat di dalam cerita pendek
tersebut.
3. Komplikasi : urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan
watak tokoh biasanya terlihat di struktur ini.
4. Evaluasi : konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks serta mulai mendapatkan
penyelesaian dari konflik tersebut.
5. Resolusi : pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh
dalam cerpen.
6. Koda : nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca.

D. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen

1. Unsur Intrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur intrinsik tersebut
yaitu:

1. Tema : gagasan utama yang menjadi dasar cerita jalannya cerita pendek.
2. Alur/Plot : tahapan urutan jalannya cerita pendek. Mulai dari perkenalan, konflik,
klimaks, penyelesaian.
3. Setting/ Latar : meliputi latar tempat, waktu, dan suasana yang terlihat cerita pendek.
4. Tokoh : pelaku yang ada dalam cerita pendek. Setiap tokoh mempunyai watak
tersendiri.
5. Penokohan : sifat dari tokoh yang tercermin dari perilaku, sikap, ucapan, pikiran ,dan
pandangannya terhadap suatu hal dalam cerita. Ada 2 mode penokohan:
o Metode Analitik: menggambarkan sifat tokoh yang ada dalam cerita secara
langsung. Contoh nya: pemalu, penakut, pembohong.
o Metode Dramatik: menggambarkan sifat tokoh digambarkan secara tidak langsung
dengan menggambarkan fisik, percakapan, dan reaksi tokoh lain.
6. Sudut Pandang: cara pandang yang digambarkan oleh pengarang dalam suatu kejadian
yang terjadi dalamnya. Sudut pandangnya:
o Sudut pandang orang pertama: Ada pelaku utama dan sampingan.
▪ Pelaku utama: “aku” akan menjadi pusat perhatian.
▪ Pelaku sampingan: “aku” muncul hanya muncul dalam pengantar dan
penutup cerita.
o Sudut pandang orang ketiga: ada serbatahu dan pengamat.
▪ Serbatahu: sudut pandang “dia”, pengarang atau narator mengetahui segala
hal yang berhubungan dengan tokoh “dia”.
▪ Pengamat: pengarang hanya menggambarkan apa yang dirasakan, dialami,
dilihat, dan dipikir oleh seorang tokoh.
7. Amanat : pesan moral yang disisipkan pengarang dalam cerpen supaya pembaca
dapat menyerap pesan di dalamnya.
8. Gaya Bahasa: gaya penggunaan bahasa yang digunakan penulis untuk memperindah
karyanya/ cerita.

2. Unsur Ekstrinsik Cerpen

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membentuk cerpen dari luar. Unsur ekstrinsik tersebut yaitu:

1. Latar Belakang Masyarakat: dapat mempengaruhi terbentuknya jalan cerita dalam cerpen,
misalnya: kondisi politik, ideologi, sosial, dan ekonomi masyarakat.
2. Latar Belakang Pengarang: Latar belakang pengarang memuat tentang pemahaman,
faktor-faktor, atau motivasi pengarang untuk membuat sebuah cerita pendek. Meliputi:
o Biografi: Riwayat hidup pengarang. bisa mempengaruhi pembuatan cerita pendek
melalui pengalaman pribadi.
o Kondisi Psikologis: meliputi mood dan motivasi, kondisi ini sangat mempengaruhi
dengan apa yang akan ditulis dalam cerita.
o Aliran Sastra: berpengaruh dalam gaya penulisan bahasa yang digunakan
pengarang.
E. Fungsi Sastra dalam Cerpen

Adapun di dalam cerita pendek terdapat fungsi sastra yang tergolong dalam 5 jenis, yaitu:

1. Fungsi rekreatif: memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para pembaca nya.
2. Fungsi didaktif: mengarahkan dan mendidik para pembaca nya karena nilai-nilai
kebenaran dan kebaikan yang ada didalamnya.
3. Fungsi estetis: memberikan keindahan bagi para pembaca nya.
4. Fungsi moralitas: mengandung nilai moral sehingga para pembaca nya dapat
mengetahui moral yang baik dan tidak baik bagi diri nya.
5. Fungsi relegiusitas: mengandung ajaran agama yang dapat dijadikan teladan bagi para
pembaca nya.

F. Contoh Cerpen

Baik Luar Dalam

Di suatu siang yang cerah, dua orang gadis bernama Rara dan Tina tengah mengerjakan
tugas sekolah di rumah Rara. Mereka mengerjakan dengan serius dan suasana nampak hening.
Kemudian, seorang perempuan yang tidak lain adalah teman mereka berdua bernama Sinta.
Namun, Rara seolah tidak mempedulikan kehadiran Sinta tersebut.

“Ra, itu di depan ada Sinta sedang nyariin kamu. Buruan kamu temui dia. Sudah sejak tadi dia
nungguin kami di sana.” Ujar Tina yang tengah mengerjakan tugas di rumah Rara.

“Bi, bilang saja ke Sinta yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi kemana atau gak ada
gitu ya.” Pinta Rara kepada Bibi yang bekerja sebagai pembantu di rumahnya.

“Iya Non. Bibi sampaikan.”

“Ra, kenapa kamu seperti itu sama Sinta. Dia pastinya sudah datang jauh-jauh. Kenapa kamu usir.
Gak enak kan. Kasihan dia. Dia juga anak yang baik Ra.” Ujar Tina menasihati Rara.

“Dari luarnya dia memang orang yang baik, ramah dan juga manis. Tapi masa kamu mengukur
sifat seseorang hanya dengan itu saja. Dia itu manis di luar namun di dalamnya pahit tahu.” Jawab
Rara setengah sinis.

“Pahit gimana Ra?” Ujar Tina kembali bertanya.


“Dia itu sering membicarakan keburukan orang lain. Bahkan di belakang ia sering membicarakan
temannya sendiri. Pokoknya banyak yang tidak dapat aku jelaskan Tin. Lihat saja diri kamu. Kamu
memang judes, ceplas ceplos denganku. Namun setidaknya kamu memiliki hati yang tulus Tin.
Bukan sahabat yang dari luarnya baik namun dalamnya busuk. Dalam berteman, aku tidak
membutuhkan tampilan luar seseorang Tin.” Jelas Rara kepada Tina.

Anda mungkin juga menyukai