Anda di halaman 1dari 3

Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) (di bab 2)

Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) merupakan operasionalisasi

dari suatu pendekatan pendidikan matematika yang dikembangkan di Belanda

dengan nama Realistic Mathematics Education (RME) yang artinya pendidikan

matematika realistik.

Pembelajaran matematika realistik pada dasarnya adalah

pemanfaatan realita dan lingkungan yang dialami oleh siswa untuk melancarkan

proses pembelajaran matematika, sehingga mencapai tujuan pendidikan

matematika yang lebih baik

Dalam pendekatan matematika realistik digunakan istilah matematisasi

yaitu proses mematematikakan dunia nyata, hal ini dilakukan karena pendekaan

ini lebih mengutamakan proses daripada hasil.

Menurut Traffers matematisasi dibedakan menjadi dua, yaitu matematisasi horizontal dan
matematisasi vertikal.

PENDEKATAN

Pendekatan Realistic (realistik), memberikan perhatian yang seimbang antara pematematikaan


horisontal dan pematematikaan vertikal dengan penyampaian secara terpadu.

Teori-teori yang sejalan dengan pendekatan PMR, antara lain: (bab 2)

1. Teori Bruner
2. Teori Piaget

Prinsip Utama PMR (di link)

Gravemeijer (dalam Fauzan, 2001: 4) mengemukakan tiga prinsip kunci PMR sebagai berikut.

 Guided Reinvention/Progressive Mathematizing (menemukan kembali dengan


bimbingan/matematisasi progressif)
 Didactical Phenomenologi (fenomena didaktik)
 Self-developed Models (model yang dibangun sendiri oleh siswa)
Karakteristik PMR
Lima karakteristik PMR menurut Soedjadi (dalam Fauzi, 2002: 19) adalah sebagai berikut.
1. Menggunakan masalah kontekstual (the use of context)
2. Menggunakan model (use models, bridging by vertical instruments)
3. Menggunakan kontribusi siswa (students contribution)
4. Interaktivitas (interactivity)
5. Terintegrasi dengan topik lainnya (intertwining)

Kelebihan PMR (di link)

Menurut Suwarsono (2001), terdapat beberapa kelebihan dari PMR antara lain,
1. PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa tentang keterkaitan
antara matematika dengan kehidupan sehari-hari dan kegunaan matematika pada umumnya bagi
manusia.
2. PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa matematika
adalah suatu bidang kajian yang dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa.
3. PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa cara
penyelesaian suatu soal atau masalah tidak harus tunggal dan tidak harus sama antara orang
yang satu dengan orang yang lain. Setiap orang dapat menemukan atau menggunakan cara
sendiri, asalkan orang itu bersungguh-sumgguh dalam mengerjakan soal atau masalah tersebut.
Dengan membandingkan cara penyelesaian yang satu dengan yang lain akan dapat diperoleh
cara penyelesaian yang paling tepat.
4. PMR memberikan pengertian yang jelas dan operasional kepada siswa bahwa dalam
mempelajari matematika, proses pembelajaran merupakan sesuatu yang utama, dan untuk
mempelajari matematika orang harus menjalani proses itu dan berusaha untuk menemukan
sendiri konsep-konsep matematika, dengan bantuan pihak lain yang sudah lebih tahu (guru).
Tanpa kemauan untuk menjalami sendiri proses tersebut, pembelajaran yang bermakna tidak
akan terjadi.
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan PMR (di link)

Anda mungkin juga menyukai