Anda di halaman 1dari 5

Penyusunan RPS (Rencana

Pengembangan Sekolah)
Posted on 9 Juni 2015 by nurkhomisahhh
Standar

PENYUSUNAN RPS (RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH)


1. Latar Belakang Masalah
Perencanaan merupakan modal utama sekolah atau organisasi dalam menata pemanfaatan sumber daya yang di
milikinya secara efektif, efisien, berkualitas, dan releven sehingga dapat mencapai tujuan dengan memuaskan
bagi seluruh yang terlibat. Merencanakan adalah menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada kurun waktu
yang ditentukan. Kegiatan dimaksudkan untuk menata waktu, mengatur atau memperhitungkan berbagai sumber
daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan memuaskan.

Setiap kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua, bahkan masyarakat tentu berharap sekolahnya berkembang.
Untuk itu perlu disusum rencana pengembangannya. Rencana pengembangan sangat penting, karena akan
dijadikan landasan kerja seluruh staf, sehingga harus disusun dengan baik. mutlak di perlukan adanya sustu
pengembangan program sekolah. Berbagai program yang dikembangkan tersebut harus releven dengan visi dan
misi sekolah serta sebagai bentuk penjabaran yang lebih rinci, terukur, dan feasible untuk dilaksanakan di sekolah.
Pengembangan program sekolah hendaknya dilakukan melalui penahapan yang sistematis dengan langkah-
langkah yang dapat di pertanggungjawabkan, baik secara akademik, yuridis,maupun sosial. Pengembangan
program sekolah juga harus mempertimbangkan potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan sekolah
dan lingkungan mendukung keterlaksanaannya program, dan terdapat ancaman atau hambatan dalam
pelaksanaan nantinya. Adapun Sesuai dengan judul makalah ini “Penyusunan RPS (Rencana Pengembangan
Sekolah)”, Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari rencana pengembangan sekolah ?


2. Apa pentingnya rencana pengembangan sekolah ?
3. Apa saja prinsip-prinsip dalam rencana pengembangan sekolah ?
4. Bagaimana langkah-langkah menyusun rencana pengembangan sekolah (RPS) ?
Adapun tujuan dari makalah tersebut adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian dari rencana pengembangan sekolah


2. Untuk mengetahui pentingnya rencana pengembangan sekolah.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam rencana pengembangan sekolah.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah dalamm menyusun rencana pengembangan sekolah.
5. PEMBAHASAN
6. Pengertian RPS (Rencana Pengembangan Sekolah)
Udin (2007:17) mengemukakan perencanaan itu dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan
yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keputusan-
keputusan itu disusun secara sistematis, rasional dan dapat dibenarkan secara ilmiah karena menerapkan
berbagai pengetahuan yang diperlukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu proses pembuatan
serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan sesuai yang telah ditentukan.kebijakan-kebijakan itu
disusun dengan memperhitungkan kepentingan masyarakat dan kemampuan masyarakat.

Siswanto (2011:70) mendefinisiskan bahwa RPS adalah sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh “sekolah”
untuk mengadakan perubahan fisik dan nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
RPS menggambarkan peta perjalanan perubahan sekolah dari suatu kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih
baik dan lebih menjanjikan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Jadi, RPS menggambarkan sekolah sebagai
suatu sistem dan bagian dari suatu sistem yang lebih luas yang berinteraksi secara berkesinambungan,
memperoleh masukan dari masyarakat dan memberikan output kepada masyarakat. Sehingga mutu pelayanan
sekolah sangat tergantung dari input yang diterimanya dan proses yang dikerjakannya. Oleh karena itu jika
pelayanan sekolah ingin ditingkatkan maka input dan proses dalam sekolah itu harus disempurnakan.

(Rohiat (2012:41). Menjelaskan bahwa RPS berisi sassaran program dan kegiatan untuk mengatasi kesenjangan
yang ada. Pada kenyataannya sebuah sekolah yang termasuk dalam sekolah sekarang masih memiliki
kekurangan baik di tinjsu dari output, proses maupun input sekolah. Kekurangan yang terdapat dalam tiap indikator
pada tiap-tiap aspek tersebut juga sangat bervariasi. Indikator dalam aspek proses pendidikan seperti PBM,
manajemen, dan kepemimpinan yang belum memenuhi kriteria. Demikian juga pada aspek input sekolah seperti
indikator siswa, kurikulum, guru, kepala sekolah, tenaga pendukung, organisasi dan administrasi, sarana dan
prasarana (ruang kelas, laboratorium, ruang multimedia, perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru, ruang TU,
WC, dan prasarana fasilitas pendukung lain seperti pembiayaan, lingkungan sekolah, hubungan/kerjasama dan
budaya sekolah.

Rencana pengembangan sekolah dapat menggambarkan arah pengembangan sekolah, sasaran, program, dan
kegiatan yang akan di jalankan, biaya yang di perlukan, keterlibatan stokeholder, hal-hal lain yang diperlukan, dan
target-target keberhasilan yang direncanakan akan tercapai. Rencana pengembanagan sekolah pada akhirnya
akan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu sekolah sehingga kesalahan dalam pembuatan RPS akan
mengindikasikan terjadinya kegagalan pelaksanaan dan hasil-hasil yang diharapkan. (Rohiat (2012:43). Hal yang
sangat penting dalam penyusunan RPS adalah mempertimbangkan segala aspek yang dapat mempengaruhii
kesempurnaan RPS itu sendiri, misalnya tentang (a) kemampuan memahami potensi sumber daya sekolah dan
lingkungan, (b) kemampuan memahami kelemahan dan ancaman terhadap pelaksanaan program, (c) kemampuan
membaca peluang yang ada untuk di jadikan dasar penentuan program, (d) keterlibatan stakeholder dalam
penyusunan RPS, dan (e) ketepatan pemilihan prioritas ataupun keruntutan program yang dikembangkan dalam
RPS, makin baik RPS disusun akan semakin memberikan kemudahan dan kapasitas langkah bagi sekolah pada
khususnya dan pihak lain pada umumnya dalam melakukan pengontrolan, pembinaan dan penilaian keberhasilan
sekolah dalam menyelenggarakan sekolah.

2. Pentingnya Rencana Pengembangan Sekolah (RPS)


Setiap sekolah pada umumnya telah memiliki visi, misi dan tujuan yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan
pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, mutlak di perlukan adanya sustu pengembangan program sekolah. Rohiat
(2012 : 86).

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan perencanaan program bagi sekolah potensial, dalam
Rohiat (2012 : 87) adalah :

 Secara ideal. RPS memiliki dua jenis, yaitu RPS untuk jangka panjang (diatas lima tahun) dan menengah
(lima tahun) disebut dengan rencana strategis dan RPS jangka pendek (satu tahun) disebut rencana
operasional.
 Prosedur pembuatan RPS mengacu pada langkah-langkah yang digunakan dalam pembuatan RPS,
demikian juga dalam proses pembuatannya.
Secara substansi, isi perencanaan program yang dikembangkan dalam RPS disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah masing-masing, tetapi tetap mengacu pada aspek-aspek SNP, Rohiat (2012 : 87).

1. Pengembangan program sekolah


Pengembangan aspek-aspek pendidikan yang disusun dalam RPS, akan menjawab pertanyaan tentang
bagaimana mengatasi kesenjangan antara fakta yang ada di sekolah dan apa hasil yang diharapkan dapat dicapai.
Adapun aspek-aspek yang harus dikembangkan dan disusun dalam RPS minimal harus berisi sebagai berikut :
Pengembangan Sumber Daya Manusia Sekolah. Seperti telah disebutkan sebelumnya, aspek-aspek SDM sekolah
yang harus dikembangkan terdiri atas aspek pengembangan intake sekolah (calon peserta didik), tenaga pendidik,
tenaga kependidikan, dan tim pengembang sekolah. Sasaran/program pengembangan pengelolaan calon peserta
didik baru. Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dan program yang dapat dikembangkan antara
lain : pertama, penerimaan calon peserta didik baru, sasarannya adalah terwujudnya rekrutmen atau penerimaan
calon peserta didik baru. Selanjutnya, sekolah mengembangkan berbagai program yang akan dilaksanakan
diantaranya : (a). Menentukan kriteria calon peserta didik baru; (b). Menentukan persyaratan masuk sebagai calon
peserta didik baru; (c). Menentukan prosedur atau mekanisme penerimaan calon peserta didik baru; (d).
Melaksanakan penerimaan calon peserta didik baru; (e). Menentukan dan menetapkan calon peseta didik baru; (f)
melaksanakan evaluasi penyelenggaraan penerimaan calon peserta didik baru; (g) membuat laporan kepada
berbagai pihak terkait. Untuk kelancaran pelaksanaan sasaran tersebut, terlebih dahulu sekolah harus membentuk
panitia khusus yang menangani penerimaan calon peserta didik baru ini

1. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) ini adalah terwujudnya KTSP din sekolah sesuai kondisi dan kemampuan sekolah sehingga program-
program yang dapat dikembangkan antara lain : (1) Sosialisasi dan pemantapan permendiknas nomor 22,23, dan
24 tahun 2006, pengumpulan dokumen dan referensi untuk bahan penyusunsn KTSP, (2) Pembentukan tim
khusus pengembang KTSP, (3) Pelaksanaan penyusunan KTSP, Dan sebagainya.

1. Pengembangan Proses Belajar Mengajar (PBM)


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan PBM adalah terwujudnya PBM di
sekolah yang sesuai SNP sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain : (1) Sosialisasi dan
pemantapan berbagai strategi pembelajaran, (2) Peningkatan perencanaan proses pembelajaran, (3) Peningkatan
pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan berbagai strategi pembelajaran (CTL, pembelajaran tuntas, moving
class,dll), (4) Peningkatan pembuatan modul pembelajaran, (5) Peningkatan pengembangan penilaian hasil
pembelajaran, (6) Peningkatan pengembangan pengawasan pembelajaran, Dan sebagainya.
1. Pengembangan Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan sarana dan prasarana adalah
terwujudnya sarana dan prasarana pendidikan di sekolah yang sesuai SNP sehingga program-program panduan
sekolahpotensial menjadi SSN dikembangkan adalah memanfaatkann dana yang ada dan atau mencari terobosan
lain dalam penambahan dana, yaitu : (1) Perbaikan/pengadaan/pembangunan gedung, laboratorium, dan ruang-
ruang sesuai kebutuhan sekolah, (2) Pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan praktik laboratorium IPA, (3)
Pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan praktik laboratorium komputer, (4)
Pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan praktik laboratorium bahasa, (5)
Pengadaan/perbaikan/penambahan peralatan OR, kesenian, ketrampilan,dll

1. Pengembangan Manajemen
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan manajemen sekolah adalah
terwujudnya manajemen sekolah yang sesuai SNP sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara
lain : Penyosialisasian dan pemantapan manajemen berbasis sekolah dan manajemen mutu pendidikan,
Pembuatan RPS, Peningkatan pemanfaatan ICT sekolah, Peningkatan kerjasama dengan stakeholders, Dan
sebagainya.
1. Pengembangan Sumber Dana Dan Pendanaan Pendidikan
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan sumber dana dan pendanaan atau
pembiyaan pendidikan adalah terpenuhinya suber dana dan pendanaan pendidikan yang sesuai SNP sehingga
program-program yang dapat dikembangkan antara lain : Sosialisasi pendanaan pendidikan, Penggalian sumber
dana dari lur sekolah, Penggalian dana pendidikan, Penyusunan angaran pendidikan, Pengembangan unit-unit
usaha sekolah, Dan sebagainya

1. Pengembangan Sistem Penilaian


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan sistem penilaian adalah terwujudnya
sistem penilaian yang sesuai SNP sehingga yang dapat dikembangkan antara lain : (1) Penyosialisasian sistem
penilaian pendidikan, (2) Peningkatan perencanaan penilaian berbasis kelas, (3) Peningkatan pelaksanaan
penilaian oleh guru, (4) Penigkatan supervisi, monitoring, dan evaluasi dalam pelaksanaan penilaian (5)
Peningkatan manajemen penialaian dengan pemanfaatan ICT, Dan sebagainya

1. Pengembangan Lingkungan Sekolah


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan lingkungan sekolah adalah
terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif, sehat, dan nyaman guna mendukung proses pembelajaran di
sekolah sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain : (1) Penyosialisasian lingkungan
sekolah, (2) Peningkatan perencanaan program pemberdayaan lingkungan sekolah, (3) Peningkatan penataan
lingkungan sekolah, (4) Peningkatan supervisi, monitoring, dan evaluasi dalam penataan lingkungan sekolah, (5)
Peningkatan manajemen penataan lingkungan sekolah, Dan sebagainya.

1. Pengembangan Budaya Sekolah


REPORT THIS AD

Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan budaya sekolah adalah terwujudnya
budaya sekolah yang kondusif dan bermutu untuk mendukung proses pembelajaran disekolah sehingga program-
program yang dapat dikembangkan antara lain : (1) Penyosialisasian budaya mutu sekolah, (2) Peningkatan
perencanaan program pengembangan budaya mutu sekolah (3) Peningkatan implementasi budaya mutu sekolah,
(4) Peningkatan suoervisi, monitoring dan evaluasi dalam program budaya mutu sekolah, (5) Peningkatan
manajemen program budaya mutu sekolah, Dan sebagainya.

1. Pengembangan Kegiatan Kesiswaan


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan kegiatan kesiswaan adalah
tewujudnya berbagai kegiatan kesiswaan dalam berbagai bidang seingga program-program yang dapat
dikembangkan antara lain : (1) Penyosialisasian kegiatan kesiswaan, (2) Peningkatan perencanaan program
kegiatan kesiswaan (kegiatan IMTAQ, kreativitas, OR, kesenian, ketrampilan, lomba kerya ilmiah remaja (LKIR),
lomba penelitian ilmiah remaja (LPIR), persiapan siswa mengikuti olimpiade matematika, biologi, atau fisika, lomba
mengarang dalam bahasa indonesia, dan lomba berpidato dalam bahasa inggris, pencegahan penyalahgunaan
narkoba, dan pembangunan karakter bangsa, (3) Peningkatan implementasi kegiatan kesiswaan, (4) Peningkatan
supervisi, monitoring dan evaluasi dalam program kegiatan kesiswaan, (5) Peningkatam manajemen program
kegiatan kesiswaan,dan sebagainya.

1. Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan PTD adalah terwujudnya proses
pembelajran PTD di sekolah sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain : penyosalisasian
PTD disekolah, penyusunan perencanaan program PTD, pengimplementasian PTD, peningkatan manajemen
program PTD, dan sebagainya

1. Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup/PKH (Life skills education)


Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan PKH adalah terwujudnys PKH di
sekolah sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara lain : penyosialisasian PKH disekolah,
penyusunan dan perencanaan program PKH, pengimplementasian PKH, peningkatan supervise, monitoring dan
evaluasi dalam program PKH, peningkatan manajemen program PKH, dan sebagainya.

3. Prinsip-prinsip dalam rencana pengembangan sekolah


Ada lima prinsip yang harus di perhatikan dalam rencana pengembangan sekolah, dalam Boediono (1998 :48)
yaitu :

 Mengacu pada tujuan, artinya rencana pengembangan harus disusun berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai. Misalnya untuk meningkatkan rata-rata NEM dari 5,5 menjadi 6,0 tujuan yang ingin dicapai
sebaiknya dirumuskan secara spesifik, sehingga dapat dijadikan prdoman penyusunan program dan
mengukur ketercapaiannya.
 Dapat dilaksanakan, artinya dapat dilaksanakan dengan kondisi tenaga, sarana dan dana yang ada atau
dapat digali. jadi, rencana pengembangan sekolah harus realistik, sesuai dengan kondisi dan potensi
setempat.
 Komprehensif dan integrated. Komprehensif artinya menyeluruh sebagai komponen yang saling terkait.
Jika salah satu komponen diubah, komponen lain akan terpengaruh. Misalnya , jika untuk meningkatkan
NEM, jam pelajaran ditambah, maka komponen guru, ruang kelas,anggaran dan daya tahan siswa akan
terpengaruh. Integrated artinya terpadu. Seiap komponen atau bagian atau orang yang terkait harus
dirancang dapat saling mendukung. Dalam contoh diatas, komponen guru, anggaran, dan orang tua
harus dirancang untuk saling mendukung peningkatan NEM siswa.
 Efektif dan efisien. Efektif artinya mencapai tujuan, efisien artinya menggunakan tenaga, sarana dan dana
minimal. Agar efektif, rencana pengembangan harus benar-benar diarahkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
4. Langkah-langkah dalam menyusun rencana pengembangan sekolah (RPS)
Ada 7 tahap dalam penyusunan rencana pengembangan sekolah, Boediono. (1998 : 50) yaitu

 Mengkaji kebijakan yang relevan. Pengembangan sekolah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan
umum yang berlaku, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu sebelum mulai
menyusun rencana perlu di kaji kebijakan-kebijakan yang terkait. Sebagai contoh dalam meningkatkan
kualitas pendidikan tidak mungkin kita menggunakan kurikulum selain kurikulum yang berlaku, karena
kebijakan depbikbut menyatakan kurikulum berlaku secara nasional.
 Menganalisis kondisi sekolah. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui keadaan, kekuatan, kelemahan
atau kekurangan sekolah. Lebih baik jika dilakukan dengan teknik SWOT (strenght-weakness-
opportunity-threat), sehingga dapat diketahui betul apa kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan dan
ancaman yang dihadapi sekolah. Langkah ini memerlukan data dan keterlibatan khusus. Oleh karena itu,
jika perlu sekolah dapat meminta bantuan ahli.
 Merumuskan tujuan. Berdasarkan kebijakan yang berlaku dan hasil analisis kondisi sekolah, berikutna
dirumuskan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Rumusan tujuan yang baik harus menggambarkan
kondisi atau perilaku, setelah program selesai dilaksanakan. Jika tujuan jangka menengah sudah ada,
maka tujuan jangka pendek dijabarkan dari tujuan jangka menengah tersebut.
 Mengumpulkan data dan informasi . data yang dikumpulkan adalah yang berkaitan dengan tujuan yang
ingin dicapai, yaitu komponen-komponen atau faktor-faktor yang diduga berkaitan dengan tujuan
tersebut. Misalnya untuk menaikkan NEM diperlukan data tentang guru, siswa, kurikulum, perpustakaan,
jadwal pelajaran, pola EBTANAS, dan sebagainya. Data harus mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif,
misalnya jumlah siswa per kelas (kuantitatif), kualitas siswa (kualitatif, yang dapat dilihat dari NEM SMP
dan motivasi belajar sehari-hari.
 Manganalisis data dan informasi. Data yang sudah terkumpul perlu dianalisis secara cermat dan
komprehensif. Dalam analisis dicoba ditafsirkan, baik masing-masing komponen secara terpisah maupun
hubungan antar komponen. Misalnya komponen siswa, guru, perpustakaan dianalisis secara terpisah,
dan selanjutnya dicari hubungan satu dengan yang lainnya.
 Merumuskan dan memilih alternatif program. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kemudian
dikembangkan beberapa alternatif program kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebaiknya dikembangkan lebih dari satu program.alternatif program tersebut kemudian dievaluasi untuk
dipilih salah satu, paling besar untuk mencapai tujuan, tetapi paling hemat dalam menggunakan tenaga,
waktu, dan dana.
 Menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan. Sebelum dilaksanakan secata rinci, sampai dengan
tahap-tahap pelaksanaannya. Dalam setiap tahap harus jelas : (1) sasaran yang ingin dicapai, (2)
kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut, (3) siapa pelaksana dan penanggung jawabnya, (4) kapan
waktu pelaksanaannya, (5) sarana/prasarana dan (6) dana yang diperlukan.
Dari ketujuh tahap inilah yang secara nyata menjadi wujud rencana pengembangan sekolah. Sebaiknya
diwujudkan dalam bentuk matriks.

1. Simpulan
RPS adalah sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh “sekolah” untuk mengadakan perubahan fisik dan
nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah RPS menggambarkan peta perjalanan
perubahan sekolah dari suatu kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih baik dan lebih menjanjikan dalam kurun
waktu 5 tahun ke depan. RPS menggambarkan sekolah sebagai suatu sistem dan bagian dari suatu sistem yang
lebih luas yang berinteraksi secara berkesinambungan, memperoleh masukan dari masyarakat dan memberikan
output kepada masyarakat. Sehingga mutu pelayanan sekolah sangat tergantung dari input yang diterimanya dan
proses yang dikerjakannya. Oleh karena itu jika pelayanan sekolah ingin ditingkatkan maka input dan proses dalam
sekolah itu harus disempurnakan.

1. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangan di sana sini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.

Daftar Pustaka

Boediono. (1998). .Panduan Manajemen Sekolah; Jakarta : Direktur Pendidikan


Menengah Utama.

Rohiat. (2012). Manajemen Sekolah (Praktik dan Dasar) ; Bandung : PT.Refika


Aditama.

Siswanto. (2011). Pengantar Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara.


Sa’ud Udin Syaefudin, Makmun Abin Syamsuddin. (2007). Perencanaan
Pendidikan (suatu pendekatan komprehensif); Bandung : PT Remaja Rosdakarta/

Anda mungkin juga menyukai