Pengembangan Sekolah)
Posted on 9 Juni 2015 by nurkhomisahhh
Standar
Setiap kepala sekolah, guru, siswa dan orang tua, bahkan masyarakat tentu berharap sekolahnya berkembang.
Untuk itu perlu disusum rencana pengembangannya. Rencana pengembangan sangat penting, karena akan
dijadikan landasan kerja seluruh staf, sehingga harus disusun dengan baik. mutlak di perlukan adanya sustu
pengembangan program sekolah. Berbagai program yang dikembangkan tersebut harus releven dengan visi dan
misi sekolah serta sebagai bentuk penjabaran yang lebih rinci, terukur, dan feasible untuk dilaksanakan di sekolah.
Pengembangan program sekolah hendaknya dilakukan melalui penahapan yang sistematis dengan langkah-
langkah yang dapat di pertanggungjawabkan, baik secara akademik, yuridis,maupun sosial. Pengembangan
program sekolah juga harus mempertimbangkan potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan sekolah
dan lingkungan mendukung keterlaksanaannya program, dan terdapat ancaman atau hambatan dalam
pelaksanaan nantinya. Adapun Sesuai dengan judul makalah ini “Penyusunan RPS (Rencana Pengembangan
Sekolah)”, Berkaitan dengan judul tersebut, maka masalahnya dapat di identifikasi sebagai berikut :
Siswanto (2011:70) mendefinisiskan bahwa RPS adalah sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh “sekolah”
untuk mengadakan perubahan fisik dan nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
RPS menggambarkan peta perjalanan perubahan sekolah dari suatu kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih
baik dan lebih menjanjikan dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Jadi, RPS menggambarkan sekolah sebagai
suatu sistem dan bagian dari suatu sistem yang lebih luas yang berinteraksi secara berkesinambungan,
memperoleh masukan dari masyarakat dan memberikan output kepada masyarakat. Sehingga mutu pelayanan
sekolah sangat tergantung dari input yang diterimanya dan proses yang dikerjakannya. Oleh karena itu jika
pelayanan sekolah ingin ditingkatkan maka input dan proses dalam sekolah itu harus disempurnakan.
(Rohiat (2012:41). Menjelaskan bahwa RPS berisi sassaran program dan kegiatan untuk mengatasi kesenjangan
yang ada. Pada kenyataannya sebuah sekolah yang termasuk dalam sekolah sekarang masih memiliki
kekurangan baik di tinjsu dari output, proses maupun input sekolah. Kekurangan yang terdapat dalam tiap indikator
pada tiap-tiap aspek tersebut juga sangat bervariasi. Indikator dalam aspek proses pendidikan seperti PBM,
manajemen, dan kepemimpinan yang belum memenuhi kriteria. Demikian juga pada aspek input sekolah seperti
indikator siswa, kurikulum, guru, kepala sekolah, tenaga pendukung, organisasi dan administrasi, sarana dan
prasarana (ruang kelas, laboratorium, ruang multimedia, perpustakaan, ruang pimpinan, ruang guru, ruang TU,
WC, dan prasarana fasilitas pendukung lain seperti pembiayaan, lingkungan sekolah, hubungan/kerjasama dan
budaya sekolah.
Rencana pengembangan sekolah dapat menggambarkan arah pengembangan sekolah, sasaran, program, dan
kegiatan yang akan di jalankan, biaya yang di perlukan, keterlibatan stokeholder, hal-hal lain yang diperlukan, dan
target-target keberhasilan yang direncanakan akan tercapai. Rencana pengembanagan sekolah pada akhirnya
akan menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan suatu sekolah sehingga kesalahan dalam pembuatan RPS akan
mengindikasikan terjadinya kegagalan pelaksanaan dan hasil-hasil yang diharapkan. (Rohiat (2012:43). Hal yang
sangat penting dalam penyusunan RPS adalah mempertimbangkan segala aspek yang dapat mempengaruhii
kesempurnaan RPS itu sendiri, misalnya tentang (a) kemampuan memahami potensi sumber daya sekolah dan
lingkungan, (b) kemampuan memahami kelemahan dan ancaman terhadap pelaksanaan program, (c) kemampuan
membaca peluang yang ada untuk di jadikan dasar penentuan program, (d) keterlibatan stakeholder dalam
penyusunan RPS, dan (e) ketepatan pemilihan prioritas ataupun keruntutan program yang dikembangkan dalam
RPS, makin baik RPS disusun akan semakin memberikan kemudahan dan kapasitas langkah bagi sekolah pada
khususnya dan pihak lain pada umumnya dalam melakukan pengontrolan, pembinaan dan penilaian keberhasilan
sekolah dalam menyelenggarakan sekolah.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan perencanaan program bagi sekolah potensial, dalam
Rohiat (2012 : 87) adalah :
Secara ideal. RPS memiliki dua jenis, yaitu RPS untuk jangka panjang (diatas lima tahun) dan menengah
(lima tahun) disebut dengan rencana strategis dan RPS jangka pendek (satu tahun) disebut rencana
operasional.
Prosedur pembuatan RPS mengacu pada langkah-langkah yang digunakan dalam pembuatan RPS,
demikian juga dalam proses pembuatannya.
Secara substansi, isi perencanaan program yang dikembangkan dalam RPS disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan sekolah masing-masing, tetapi tetap mengacu pada aspek-aspek SNP, Rohiat (2012 : 87).
1. Pengembangan Manajemen
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan manajemen sekolah adalah
terwujudnya manajemen sekolah yang sesuai SNP sehingga program-program yang dapat dikembangkan antara
lain : Penyosialisasian dan pemantapan manajemen berbasis sekolah dan manajemen mutu pendidikan,
Pembuatan RPS, Peningkatan pemanfaatan ICT sekolah, Peningkatan kerjasama dengan stakeholders, Dan
sebagainya.
1. Pengembangan Sumber Dana Dan Pendanaan Pendidikan
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan sumber dana dan pendanaan atau
pembiyaan pendidikan adalah terpenuhinya suber dana dan pendanaan pendidikan yang sesuai SNP sehingga
program-program yang dapat dikembangkan antara lain : Sosialisasi pendanaan pendidikan, Penggalian sumber
dana dari lur sekolah, Penggalian dana pendidikan, Penyusunan angaran pendidikan, Pengembangan unit-unit
usaha sekolah, Dan sebagainya
Sasaran (tujuan jangka pendek atau tujuan situasional) dari pengembangan budaya sekolah adalah terwujudnya
budaya sekolah yang kondusif dan bermutu untuk mendukung proses pembelajaran disekolah sehingga program-
program yang dapat dikembangkan antara lain : (1) Penyosialisasian budaya mutu sekolah, (2) Peningkatan
perencanaan program pengembangan budaya mutu sekolah (3) Peningkatan implementasi budaya mutu sekolah,
(4) Peningkatan suoervisi, monitoring dan evaluasi dalam program budaya mutu sekolah, (5) Peningkatan
manajemen program budaya mutu sekolah, Dan sebagainya.
Mengacu pada tujuan, artinya rencana pengembangan harus disusun berdasarkan tujuan yang ingin
dicapai. Misalnya untuk meningkatkan rata-rata NEM dari 5,5 menjadi 6,0 tujuan yang ingin dicapai
sebaiknya dirumuskan secara spesifik, sehingga dapat dijadikan prdoman penyusunan program dan
mengukur ketercapaiannya.
Dapat dilaksanakan, artinya dapat dilaksanakan dengan kondisi tenaga, sarana dan dana yang ada atau
dapat digali. jadi, rencana pengembangan sekolah harus realistik, sesuai dengan kondisi dan potensi
setempat.
Komprehensif dan integrated. Komprehensif artinya menyeluruh sebagai komponen yang saling terkait.
Jika salah satu komponen diubah, komponen lain akan terpengaruh. Misalnya , jika untuk meningkatkan
NEM, jam pelajaran ditambah, maka komponen guru, ruang kelas,anggaran dan daya tahan siswa akan
terpengaruh. Integrated artinya terpadu. Seiap komponen atau bagian atau orang yang terkait harus
dirancang dapat saling mendukung. Dalam contoh diatas, komponen guru, anggaran, dan orang tua
harus dirancang untuk saling mendukung peningkatan NEM siswa.
Efektif dan efisien. Efektif artinya mencapai tujuan, efisien artinya menggunakan tenaga, sarana dan dana
minimal. Agar efektif, rencana pengembangan harus benar-benar diarahkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
4. Langkah-langkah dalam menyusun rencana pengembangan sekolah (RPS)
Ada 7 tahap dalam penyusunan rencana pengembangan sekolah, Boediono. (1998 : 50) yaitu
Mengkaji kebijakan yang relevan. Pengembangan sekolah tidak boleh bertentangan dengan kebijakan
umum yang berlaku, baik dari pemerintah pusat maupun daerah. Oleh karena itu sebelum mulai
menyusun rencana perlu di kaji kebijakan-kebijakan yang terkait. Sebagai contoh dalam meningkatkan
kualitas pendidikan tidak mungkin kita menggunakan kurikulum selain kurikulum yang berlaku, karena
kebijakan depbikbut menyatakan kurikulum berlaku secara nasional.
Menganalisis kondisi sekolah. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui keadaan, kekuatan, kelemahan
atau kekurangan sekolah. Lebih baik jika dilakukan dengan teknik SWOT (strenght-weakness-
opportunity-threat), sehingga dapat diketahui betul apa kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan dan
ancaman yang dihadapi sekolah. Langkah ini memerlukan data dan keterlibatan khusus. Oleh karena itu,
jika perlu sekolah dapat meminta bantuan ahli.
Merumuskan tujuan. Berdasarkan kebijakan yang berlaku dan hasil analisis kondisi sekolah, berikutna
dirumuskan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah. Rumusan tujuan yang baik harus menggambarkan
kondisi atau perilaku, setelah program selesai dilaksanakan. Jika tujuan jangka menengah sudah ada,
maka tujuan jangka pendek dijabarkan dari tujuan jangka menengah tersebut.
Mengumpulkan data dan informasi . data yang dikumpulkan adalah yang berkaitan dengan tujuan yang
ingin dicapai, yaitu komponen-komponen atau faktor-faktor yang diduga berkaitan dengan tujuan
tersebut. Misalnya untuk menaikkan NEM diperlukan data tentang guru, siswa, kurikulum, perpustakaan,
jadwal pelajaran, pola EBTANAS, dan sebagainya. Data harus mencakup aspek kuantitatif dan kualitatif,
misalnya jumlah siswa per kelas (kuantitatif), kualitas siswa (kualitatif, yang dapat dilihat dari NEM SMP
dan motivasi belajar sehari-hari.
Manganalisis data dan informasi. Data yang sudah terkumpul perlu dianalisis secara cermat dan
komprehensif. Dalam analisis dicoba ditafsirkan, baik masing-masing komponen secara terpisah maupun
hubungan antar komponen. Misalnya komponen siswa, guru, perpustakaan dianalisis secara terpisah,
dan selanjutnya dicari hubungan satu dengan yang lainnya.
Merumuskan dan memilih alternatif program. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kemudian
dikembangkan beberapa alternatif program kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebaiknya dikembangkan lebih dari satu program.alternatif program tersebut kemudian dievaluasi untuk
dipilih salah satu, paling besar untuk mencapai tujuan, tetapi paling hemat dalam menggunakan tenaga,
waktu, dan dana.
Menetapkan langkah-langkah kegiatan pelaksanaan. Sebelum dilaksanakan secata rinci, sampai dengan
tahap-tahap pelaksanaannya. Dalam setiap tahap harus jelas : (1) sasaran yang ingin dicapai, (2)
kegiatan untuk mencapai sasaran tersebut, (3) siapa pelaksana dan penanggung jawabnya, (4) kapan
waktu pelaksanaannya, (5) sarana/prasarana dan (6) dana yang diperlukan.
Dari ketujuh tahap inilah yang secara nyata menjadi wujud rencana pengembangan sekolah. Sebaiknya
diwujudkan dalam bentuk matriks.
1. Simpulan
RPS adalah sebuah dokumen perencanaan yang dibuat oleh “sekolah” untuk mengadakan perubahan fisik dan
nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah RPS menggambarkan peta perjalanan
perubahan sekolah dari suatu kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih baik dan lebih menjanjikan dalam kurun
waktu 5 tahun ke depan. RPS menggambarkan sekolah sebagai suatu sistem dan bagian dari suatu sistem yang
lebih luas yang berinteraksi secara berkesinambungan, memperoleh masukan dari masyarakat dan memberikan
output kepada masyarakat. Sehingga mutu pelayanan sekolah sangat tergantung dari input yang diterimanya dan
proses yang dikerjakannya. Oleh karena itu jika pelayanan sekolah ingin ditingkatkan maka input dan proses dalam
sekolah itu harus disempurnakan.
1. Saran
Demikianlah makalah yang sederhana yang masih banyak kekurangan di sana sini. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Daftar Pustaka