MANAJEMEN NYERI
1. Reseptor sensorik
2. Nosiseptor reseptor yg merespon stimulus
mekanis, termal, kekurangan oksigen & bahan
kimia.
1) Stimulus nosiseptor A-delta, menimbulkan
sensasi tajam
2) Stimulus nosiseptor A-beta, menimbulkan
sensasi tekanan ringan atau geli
3) Stimulus nosiseptor C menimbulkan sensasi
tumpul, difus dan terbakar.
PROSES TERJADINYA NYERI
Stimulus noxious
Kerusakan jaringan
Aktivasi nosiseptor
Respons Nyeri
Berdasarkan patofisiologinya nyeri terbagi
dalam (Neliola et at, 2000 ):
1. Nyeri nosiseptif atau nyeri inflamasi, yaitu
nyeri yang timbul akibat adanya stimulus
mekanis terhadap nosiseptor. Rasa nyeri
muncul apabila ujung saraf di perifer
teraktivasi oleh rangsangan krn kerusakan
jaringan & biasanya merupakan respons
langsung dari kerusakan jaringan.
2. Nyeri neuropatik, yaitu nyeri yang timbul
akibat disfungsi primer pada system saraf.
Nyeri neuropatik berlangsung dalam waktu
lebih lama dan dideskripsikan sbg rasa
terbakar atau tertusuk.
3. Idiopatik, nyeri di mana kelainan patologik
tidak dapat ditemukan.
4. Nyeri psikologik
3 Tipe pengukuran nyeri
1 Behavioral (Perilaku)
2 Physiologic (Fisiologis)
3) Numeric Scale
1 2 3 3 4 5 6 7 8 9 10
Numeric Rating
Scale
PENGKAJIAN NYERI
TANGISAN KAKI
Indikator 0 ) 1 2