Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114

Agustus 2016

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK DI SENTRA BAHAN ALAM


PADA TK BUNGA MEKAR KECAMATAN SEULIMEUM
KABUPATEN ACEH BESAR

Winda Sari

Prodi PG-PAUD, Universitas Syiah Kuala


Email: Windasari166@gmail.com

Abstrak: Penelitian ini berjudul “Meningkatkan Kemandirian Anak di Sentra Bahan Alam
pada TK Bunga Mekar Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar” mengangkat masalah
bagaimana meningkatkan kemandirian anak di sentra bahan alam pada TK Bunga Mekar
Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar? Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan kemandirian anak di sentra bahan alam pada TK Bunga Mekar
Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua
(2) siklus. Pada setiap siklus dilakukan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi,
dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia dini berusia 5-6 tahun yang belum
mandiri pada kelompok B TK Bunga Mekar berjumlah 10 orang anak yang terdiri dari 5
orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Data dikumpulkan melalui observasi dan unjuk kerja
serta rubrik. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif
kualitatif dan diolah menggunakan rumus persentase. Penelitian ini memfokuskan pada
kemandirian anak sehingga anak memiliki keberanian dan rasa percaya diri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemandirian anak pada siklus I yang berkembang sangat baik (BSB)
dan berkembang sesuai harapan (BSH) adalah sebanyak 6 orang anak (60%). Pada siklus II
terjadi peningkatan yaitu anak yang berkembang sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai
harapan (BSH) sebanyak 8 orang anak (80%). Respon anak pada siklus I yang berkembang
sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai harapan (BSH) sebanyak 5 orang anak (50%) dan
pada siklus II yaitu anak yang berkembang sangat baik (BSB) dan berkembang sesuai
harapan (BSH) sebanyak 8 orang anak (80%), dengan meningkatnya kemandirian pada siklus
I hingga siklus II dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran di sentra bahan alam dapat
meningkatkan kemandirian anak. Disarankan pada pendidik dapat menggunakan kegiatan
pembelajaran sentra bahan alam untuk dapat meningkatkan kemandirian anak karena dengan
kegiatan sentra bahan alam anak dapat bereksplorasi dengan alam sehingga anak menjadi
berani, percaya diri, bertanggung jawab dan mandiri.

Kata kunci: Kemandirian anak, sentra bahan alam

Kemandirian merupakan salah satu aspek yang terkait dengan aktivitas bantu diri
terpenting yang harus dimiliki setiap maupun aktivitas dalam kesehariannya tanpa
individu, karena selain dapat mempengaruhi tergantung pada orang
kinerjanya, juga berfungsi untuk membantu lain”.Kemandirianmerupakansuatu
mencapai tujuan hidupnya, prestasi, kemampuan yangdilakukan sendiri atau
kesuksesan serta memperoleh penghargaan. dengan sedikit adanya bimbingan kepada
Menurut Astiati (Wiyani,2013:28) anak sesuai dengan tahap perkembangannya
“kemandirian merupakan kemampuan atau dan diharapkan keterampilan mandiri akan
keterampilan yang dimiliki anak untuk lebih mudah dikuasai dan dapat tertanam
melakukan segala sesuatunyasendiri, baik kuat dalam diri anak.Kemandirian anak

108
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114
Agustus 2016

sangat penting bagi perkembangan jiwanya keinginan anak dipenuhi, bahkan karena
karena dapatmenimbulkan tingkat sangat sayang anak dibiarkan saja “duduk
kepercayaan diri. manis” sementara orangtua atau
BerdasarkanPeraturan Menteri pengasuhnya sibuk melayaninya.
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Berdasarkan pengamatan awal pada
Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 tentang anak kelompok B Taman Kanak-kanak (TK)
Standar Nasional Pendidikan “ kemampuan Bunga Mekar Seulimeum menunjukkan
anak usia dinipada usia 5-6 tahunsudah bahwa dari 35 orang anak yang terdiri dari
sampai pada tahap mampu mengerjakan 20 perempuan dan 15 laki-laki
tugasyang menjadi tanggung jawabnya masihterdapat10 orang anakyang masih
sendiri seperti membersihkan, dan bergantung pada orang lainatau belum
membereskan tempat bermain, mentaati mandiri, seperti bersikap pendiam (pasif)
aturan kelas, mampu mengatur diri sendiri, tidak aktif seperti teman-teman lainnya, tidak
dan bertanggung jawab atas perilakunya mau berusaha memakai sepatu sendiri, suka
untuk kebaikan diri sendiri”.Namun pada berteriak jika meminta suatu barang, sering
kenyataan di lapangan terlihat bahwa masih tidak selesai melakukan tugasdan tidak mau
banyak anak-anak yang masih bergantung membereskan makanan setelah selesai
terhadap orang lain dan masih belum makan.
bertanggungjawab atas apa yang telah Mencermati kejadian tersebut maka
dikerjakannya, hal ini disebabkan tidak lain peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dan tidak bukan karena orangtua bahkan dengan judul “Meningkatkan Kemandirian
gurunya sendiri yang kurang melatih anak Anak di SentraBahan Alam pada TK Bunga
untuk dapat mandiri, segala kekhawatiran Mekar Kecamatan Seulimeum Kabupaten
lingkungan yang berlebihan dari orangtua Aceh Besar”.
kepada anaknya akan menimbulkan
ketidakmandirian pada anak, sebagai contoh METODE
orangtua melarang anaknya makan sendiri Penelitian ini menggunakan metode
karena takut makanannya tumpah, selain itu deskriptif kualitatif dengan pendekatan
orangtua yang sering membatasi dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang
melarang secara berlebihan anaknya berbuat dilakukan pada anak kelompok B TK Bunga
sesuatu seperti setiap anak beraktifitas Mekar, terletak di Jalan Banda Aceh-Medan
orangtua sering mengatakan “jangan” tanpa Km. 42Kecamatan Seulimeum, Kabupaten
diikuti penjelasan yang dapat dipahami oleh Aceh Besar. Penelitian ini dilaksanakan pada
anak,anak tidak dibiarkan mandi sendiri semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu
karena khawatir tidak bersih, pola asuh bulan Februari-Maret 2016. Penentuan waktu
seperti ini membuat anak ragu-ragu untuk penelitian mengacu pada kalender akademik
mengembangkan kemandiriannya sehingga yang terdapat di lembaga tersebut, Penelitian
anak menjadi ketergantungan terhadap Tindakan Kelas (PTK) memerlukan beberapa
orangtua dan tidak mandiri, terakhir adalah siklus yang membutuhkan proses
kasih sayang orangtua yang terlalu pembelajaran yang efektif di kelas.
berlebihan terhadap anaknya akan Subjek pada penelitian ini adalah 10
menimbulkan ketidakmandirian pada anak orang anak yang belum mandiri pada
misalnya karena sangat sayang apapun kelompok B TK Bunga Mekar Kecamatan

109
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114
Agustus 2016

Seulimeum Kabupatn Aceh Besar tahun kemandirian anak dalam melakukan


pelajaran 2015/2016 terdiri dari 5 orang anak kegiatan-kegiatan pembelajaran sesuai target
perempuan dan 5 orang anak laki-laki.Untuk masih kurang. Kemudian dapat dilihat bahwa
dapat mengumpulkan data, penulis anak yang mampu melakukan kegiatan pada
melakukan observasi langsung dan penilaian sentra dengan sedikit bantuan pendidik mulai
unjuk kerja.observasi langsung yaitu dengan berkembang (MB) berjumlah 4 anak (40%).
mengadakan pengamatan langsung terhadap Sedangkan kemampuan anak dalam kegiatan
obyektif yang diteliti, untuk kemudian sentra yang masih membutuhkan bantuan
mengadakan pencatatan yang sepenuhnya dari pendidik dan belum
relevan.Observasi ini dilakukan untuk berkembang (BB) berjumlah 3 anak (30%).
melakukan pengamatan terhadap kegiatan Anak-anak masih terlihat ragu saat
belajar melalui bermain yang dilakukan melakukan kegiatan yang telah disediakan
dalam sentra bahan alam.Unjuk kerja adalah pendidik seperti memasukkan air ke dalam
penilaian yang menuntut anak agar dapat botol, anak juga terlihat bingung bagaimana
melakukan tugas dengan bentuk perbuatan menggunakan pipa untuk mengambil air.
yang dapat diamati Sangat sedikit anak-anak yang mau
Adapun teknik analisis data yang melaksanakan sendiri kegiatan memasukkan
penulis gunakan dalam penelitian ini adalah air ke dalam botol memakai pipa hingga
menggunakan teknik deskriptif kualitatif penuh tanpa dibantu oleh pendidik, anak
dalam menggambarkan bentuk kegiatan yang terlihat begitu bergantung kepada teman juga
terjadi didalam kegiatan sentra bahan alam. pendidik.
Sudjana (Dimyati, 2013:105) mangatakan Kemampuan anak mengembangkan
bahwa “Batas ketuntasan secara klasikal dari kemandiriannya melalui kegiatan sentra
hasil belajar anak adalah 75-80%”. bahan alam pada tahap prasiklus ini terlihat
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti masih kurang, disebabkan karena
menggunakan acuan tersebut untuk melihat sebelumnya anak belum pernah bermain
keberhasilan dari penelitian ini. Indikator memasukkan air menggunakan pipa seperti
kinerja yang menjadi ukuran keberhasilan ini. Anak juga terlihat masih bingung untuk
dalam penelitian ini adalah “Hasil belajar mengisi air hingga batas mana, selain itu
80% anak mendapatkan bintang 3 dan 4 juga pada tahap prasiklus ini terlihat semua
yaitu anak mampu mengenal proses dan hasil anak memasukkan air fokus kepada 1 botol
dari kegiatan sentra bahan alam yaitu yang sudah terlihat penuh, bukan ke dalam
kegiatan memasukkan air ke dalam botol botol yang sudah dibagikan kepada masing-
menggunakan pipa” masing kelompok. Selain itu juga ketika
memasukkan air ke dalam botol yang tidak
HASIL DAN PEMBAHASAN kunjung penuh tadi, anak langsung meminta
Hasil bantuan dan mengadu kepada pendidik, dari
hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan
Hasil pengamatan prasiklus
bahwa nilai pada tahap prasiklus ini masih
menunjukkan bahwa anak yang mampu
belum berkembang dengan baik.Oleh karena
melakukan kegiatan tanpa bantuan pendidik
itu, peneliti ingin melakukan penelitian
berkembang sesuai harapan (BSH) hanya 3
meningkatkan kemandirian anak melalui
anak (30%). Hal ini dapat dikatakan bahwa
pendekatan sentra bahan alam di TK Bunga

110
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114
Agustus 2016

Mekar Kecamatan Seulimeum Kabupaten anak melalui data yang diperoleh selama
Aceh Besar pengamatan. Hasil penelitian setelah
Hasil pengamatan selama kegiatan pelaksanaan pengembangan kemandirian
inti berlangsung pada siklus I dapat dilihat anak melalui pendekatan sentra bahan alam
kemajuan kemandirian anak dalam kegiatan yakni kegiatan memasukkan air ke dalam
sentra bahan alam yaitu kegiatan botol secara estafet menggunakan pipa
memasukkan air ke dalam botol berkembang sangat baik (BSB) berjumlah 4
menggunakan pipa melalui data yang orang anak (40%) dan berkembang sesuai
diperoleh selama pengamatan. Hasil harapan juga terdapat 4 orang anak (40%)
penelitian setelah pelaksanaan kegiatan jadi keseluruhan anak yang mendapatkan
pengembangan kemandirian anak melalui bintang 3 dan bintang 4 adalah 8 orang anak
pendekatan sentra bahan alam yaitu kegiatan (80%). Hal ini disebabkan karena
memasukkan air ke dalam botol meningktnya rasa percaya diri anak sehingga
menggunakan pipa meningkat dari hasil anak dapat melakukan kegiatan memasukkan
prasiklus. Jumlah anak yang kemandiriannya air ke dalam botol secara estafet
mulai berkembang sangat baik (BSB) saat menggunakan pipa secara mandiri dan
memasukkan air ke dalam botol teratur. Kemandirian anak sudah sangat
menggunakan pipa dari tidak ada menjadi 3 berkembang terlihat dari kepercayaan diri
anak (30%) untuk kemampuan berkembang anak dan keberaniannya untuk mencoba
sesuai harapan (BSH) 3 anak (30%).Tetapi bermain pada sentra bahan alam ini. Anak
peneliti harus melanjutkan siklus II karena tidak lagi ragu-ragu dalam melaksanakan
pada siklus I ini belum mencapai 80%. pada kegiatan ini secara mandiri, juga tidak lagi
kegiatan ini baru tercapai 60%. meminta bantuan kepada pendidik atas
Berdasarkan hasil pengamatan kegiatan yang sangat sederhana ini, dengan
selama kegiatan inti berlangsung pada siklus gembira penuh percaya diri anak memainkan
I dapat dilihat respon anak dalam kegiatan permainan memasukkan air ke dalam botol
sentra bahan alam yaitu kegiatan secara estafet menggunakan pipa hingga
memasukkan air ke dalam botol airnya penuh di dalam botol.
menggunakan pipa melalui data yang Berdasarkan pengamatan selama
diperoleh selama pengamatan. Jumlah anak kegiatan inti pada siklus II respon anak
yang responnya mulai berkembang sangat terlihat kemajuan melalui data yang
baik (BSB) saat kegiatan sedang berlangsung diperoleh selama pengamatan.Hasil
terdapat 3 anak (30%) untuk kemampuan penelitian setelah pelaksanaan
berkembang sesuai harapan (BSH) 2 anak pengembangan kemandirian anak melalui
(20%).Tetapi peneliti harus melanjutkan pendekatan sentra bahan alam yakni kegiatan
siklus II karena pada siklus I ini belum memasukkan air ke dalam botol secara
mencapai 80% respon ini baru tercapai 50%, estafet menggunakan pipa respon anak
anak belum sepenuhnya dapat berkembang sangat baik (BSB) berjumlah 5
mendengarkan, memahami dan mengikuti orang anak (50%) dan berkembang sesuai
aturan yang disampaikan guru yang harapan juga terdapat 3 orang anak (30%)
sebelumnya sudah disepakati bersama. jadi keseluruhan anak yang mendapatkan
Berdasarkan pengamatan selama bintang 3 dan bintang 4 adalah 8 orang anak
kegiatan inti pada siklus II terlihat kemajuan (80%). Hal ini disebabkan karena

111
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114
Agustus 2016

meningkatnya rasa percaya diri anak kemandirian anak melalui pendekatan sentra
sehingga anak dapat melakukan kegiatan bahan alam pada TK Bunga Mekar
memasukkan air ke dalam botol secara Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh
estafet menggunakan pipa secara mandiri, Besar. Peningkatan tersebut sangat jelas
dan teratur. terlihat dari prasiklus, siklus I, hingga pada
siklus II, melalui sentra bahan alam yakni
Pembahasan dengan kegiatan memasukkan air ke dalam
Kemandirian merupakan salah satu botol menggunakan pipa dari prasiklus
aspek terpenting yang harus dimiliki setiap sampai dengan siklus II. Dapat dilihat bahwa
individu. Karena kemandirian berfungsi kemandirian anak meningkat dari
untuk membantu mencapai tujuan hidupnya, berkurangnya frekuensi anak yang
prestasi, kesuksesan serta memperoleh kemandirian belum berkembang (BB)
penghargaan. Kemandirian harus berkurang 2 orang anak dari 3 orang anak
dikembangkan sejak usia dini melalui (30%) menjadi 1 orang anak (10%).
stimulasi pada ke 5 panca indranya. Melatih Kemudian dapat dilihat pula meningkatnya
anak agar dapat percaya diri adalah langkah kemandirian anak berkembang sangat baik
pertama dalam bimbingan agar anak dapat dari tidak ada pada prasiklus menjadi 3 orang
meyakini bahwa mereka mampu untuk anak (30%) pada siklus I, lalu meningkat lagi
melakukan hal-hal sederhana sendiri dengan sebanyak 1 orang anak menjadi 4 orang anak
mandiri. Anak-anak yang memiliki rasa (40%). Pada siklus II sudah tidak terlihat
percaya diri yang bagus umumnya cenderung lagi kemampuan anak yang belum
lebih mandiri, mereka mempercayai bahwa berkembang.
dirinya mampu maka dari itu tumbuhlah Respon yang diberikan anak yang
kemandirian dalam diri anak. pada siklus I respon berkembang sangat baik
Setelah melakukan penelitian ini, kita (BSB) hanya terdapat 3 orang anak (30%)
dapat memperoleh saran praktis mengenai pada siklus II terjadi peningkatan yaitu
bagaimana cara melatih kemandirian anak menjadi 5 orang anak (50%). Kemudian
melalui beberapa aktivitas. Peningkatan dapat dilihat respon anak berkembang sesuai
kemandirian anak melalui pendekatan sentra harapan (BSH) yang pada siklus I terdapat 2
bahan alam yakni kegiatan memasukkan air orang anak (20%) dan pada siklus II
ke dalam botol secara estafet menggunakan meningkat menjadi 3 orang anak (30%).
pipa menjadikan kemandirian anak lebih Hal ini menunjukkan bahwa hasil
meningkat. Anak-anak berhasil melakukan akhir peningkatan kemandirian dan respon
kegiatan yang ingin dilakukan sampai anak, melalui pendekatan sentra bahan alam
selesai. Dengan kegiatan memasukkan air ke telah berhasil karena berdasarkan indikator
dalam botol ini anak berhasil mengubah keberhasilan yang menyatakan bahwa
kebiasaan mereka yang bergantung kepada kriteria hasil akhir dianggap berhasil jika
orang lain, anak sudah terlihat berani dan anak 80% mendapat bintang 3 dan bintang 4.
percaya diri, anak juga menemukan hal baru
dalam kegiatan ini yang sebelumnya belum KESIMPULAN DAN SARAN
pernah mereka rasakan. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat Berdasarkan hasil analisis data
diketahui bagaimana peningkatan penelitian tentang peningkatan kemandirian

112
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114
Agustus 2016

anak melalui pendekatan sentra bahan alam DAFTAR RUJUKAN


dapat disimpulkan bahwa dengan pendekatan Ahmad, Anizar. 2012. Bermain dan
sentra bahan alamdari 10 orang anak yang Permainan Anak Usia Dini. Modul.
berhasil mendapatkan bintang 3 dan bintang FKIP-Unsyiah
Arikunto, Suharsimi dkk. 2012. Penelitian
4 adalah 8 orang anak, siklus I terdapat enam
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
(6) orang anak dan pada siklus II terdapat Aksara
delapan (8) orang anak oleh sebab itu dengan Carissa, Vanya Maulitha. Tt. Peran Guru
kegiatan ini sudah dapat meningkatkan dalam Melatih Kemandirian Anak
kemandirian anak. Usia Dini. Jurnal Artikel, (Online),
Respon anak meningkat menjadi (https://kuliahpaudub.files.wordpress.
delapan (8) orang anak dari sepuluh (10) com)
Cahyati, Tita. 2010. Penyebab Anak Tidak
orang anak, sebelumnya anak masih kurang
Mandiri. (online)
konsentrasi pada saat guru memberikan aba- (http://m.ibudanbalita.com).Diakses
aba dan aturan main, pada siklus II anak tanggal 11 Januari 2016
sudah berkonsentrasi saat bermain, anak juga Dimyati, Johni. 2013. Metodologi Penelitian
sudah mulai mendengar aturan main dan mau dan Aplikasinya pada Pendidikan
membereskan mainan setelah selesai. Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenatal Media Group.
Hasibuan, Maluyu. 2001. Manajemen
Saran Sumber Daya Manusia:Pengertian
Berdasarkan hasil penelitian yang Dasar, Pengertian, dan Masalah.
telah dilaksanakan, maka peneliti memberi Jakarta: PT. Toko Gunung Agung
saran yakni sebaiknya guru merancang Hurlock, Elizabeth B. 1991. Psikologi
kegiatan pembelajaran yang lebih baik Perkembangan: Suatu Pendekatan
sehingga dapat menarik perhatian anak serta Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih
Bahasa Istiwidayanti. Jakarta;
menarik minat anak seperti pembelajaran
Erlangga
menggunakan power point, dengan adanya Masrun. 1986. Faktor-faktor yang
gambar-gambar atau video-video kartun Mempengaruhi Kemandirian pada
yang mengandung unsur-unsur pendidikan Remaja.[online].(http://tugasavan.blo
maka akan terasa lebih menyenangkan bagi gspot.com/2010/10/kemandirian.html
anak. )Diakses tanggal 05 Oktober 2015.
Disarankan kepada guru agar Novitawati. 2013. Kesiapan Sekolah Anak
Taman Kanak-kanak Berbasis Model
menciptakan ide-ide kreatif agar dapat
Pembelajaran Sentra. Jurna
memberikan suasana yang menyenangkan Pendidikan Anak Usia Dini, (Online),
bagi anak, guru juga harus lebih inovatif volume5,No.1,
dalam mengelola lingkungan belajar, (http://eprints.unlam.ac.id) Diakses
sehingga dapat menarik minat anak untuk 30 Desember 2015
ikut bermain mandiri juga berkreativitas dan Orikids. 2008. Cara Melatih Anak agar
disarankan kepada guru agar dapat membuat Mandiri. Artikel. (online),
(https://www.facebook.com/orikids/ti
perencanaan pembelajaran yang lebih baik meline) Diakses 11 Januari 2016
dan menyenangkan. Paizaluddin dan Ermalinda. 2013. Penelitian
Tindakan Kelas. Bandung: Kencana.
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia

113
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):108-114
Agustus 2016

Nomor 137 Tahun 2014 tentang


Standar Nasional Pendidikan Anak
Usia Dini
Purwanto, Edi Sulis. 2009. Upaya Guru
dalam Melatih Kemandirian Anak
Usia Dini di TK Islam Ar-Rahmah
Papringan Yogyakarta. Skripsi,
(online)(http://digilib.uin-suka.ac.id)
Diakses 12 Oktober 2015
Rantina, Mahyumi.2003. Pembelajaran
Agama Di Sentra Iman Dan Taqwa
Taman Kanak- kanak Huffazh
Payakumbuh.Jurnal(online).(http://w
ww.academia.edu) Diakses 01
Januari 2016)
Sukardi. 2013. Metode Penelitian
Pendidikan Tindakan Kelas. Jakarta:
Bumi Aksara
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan
Anak
Wiyani, Novan Ardy. 2013. Bina Karakter
Anak Usia Dini. Jogjakarta; Ar-Ruzz
Media

114

Anda mungkin juga menyukai