Metode
1)
Ceramah2)
Tanya jawab
5.
Media
1)
Leaflet2)
Flipchart
6.
Pengorganisasian
1)
Moderator : Sry
2)
Penyaji : Lia
3)
Observer : Novi
4)
Dokumentasi : Christin
7.
Memperkenalkan diri
Penyebab diare4.
Penanganan diare6.
Komplikasi diare7.
Memperhatikandengan seksama
8.
Evaluasi
Struktur :
Kesiapan materi :
Hasil :Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat menjawab dengan benar 80%dari pertanyaan
yang diajukanPenutup(Moderator)
Menyampaikan kesimpulan
Membagikan
leaflet
Materi penyuluhanDiare1.
Pengertian Diare
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal(lebih dari 3 kali
sehari) dan konsistensi feces cair (Smeltzer, 2001:1093).
2.
Klasifikasi Diare
Menurut Donna L. Wong (2008:995), diare dapat diklasifikasi menjadi duayaitu:
Diare AkutDiare akut adalah keadaan peningkatan dan perubahan tiba-tiba frekuensidefekasi
yang sering disebabkan oleh agen infeksius dalam tractus GI.Diare akut biasanya sembuh sendiri
dan lamanya sakit kurang dari 14hari.
Penyebab Diare
Faktor penyebab terjadinya diare, adalah sebagai berikut:1)
Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebabutama diare pada anak,
meliputi
infeksi bakteri (
Vibrio, E. coli, Salmonella, ShiDiarella,Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb),
b.
Infeksi parenteral; merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yangdapat menimbulkan diare
seperti: otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya.2)
Faktor makanan4)
Faktor psikologis
4)
BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengankonsistensi tinja cair atau encer
(Vade, 2003: 34).
Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dantinja menjadi lebih asam
akibat banyaknya asam laktat.
Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulitmenurun), ubun-ubun dan mata
cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta penurunan berat badan.
Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepattekan darah turun,denyut jantung cepat,
pasien sangat lemas hingga menyebabkankesadaran menurun.
Penanganan Diare
Mengganti cairan cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntahdengan oralit. Cairan oralit
diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok,dengan frekuensi sesering mungkin. Oralit sudah
dilengkapi denganelektrolit sehingga dapat mengganti elektrolit yang ikut hilang
bersamacairan.Minum oralit caranya :(1)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi diare (Nelson, 2000:1820 dan Cecily,2009:190)
Syok hipovolomik yang terdekompensasi (hipotensi, asidosis metabolok, perfusi sistemik buruk)
HipernatremiaSering terjadi pada bayi baru lahir sampai umur 1 tahun (khususnya
bayi berumur < 6 bulan). Biasanya terjadi pada diare yang disertai muntahdengan intake cairan
/makanan kurang, atau cairan yang diminummengandung terlalu banyak Na. Pada bayi juga
dapat terjadi jika setelahdiare sembuh diberi oralit dalam jumlah berlebihan.Pengobatan : dapat
diobati dengan pemberian oralit, atasi kejang sebaik
–
baiknya.
DemamDemam sering terjadi pada infeksi Shigella disentriae dan Rotavirus.Pada umunya
demam akan timbul jika penyebab diare mengadakaninvasi ke dalam sel epitel usus. Demam
juga dapat terjadi karenadehidrasi. Demam yang timbul akibat dehidrasi pada umumnya
tidaktinggi dan akan menurun setelah mendapat hidrasi yang cukup. Demamyang tinggi mungkin
diikuti kejang demam.Pengobatan : kompres dan/atau antipiretika. Antibiotika jika ada infeksi.
Edema/overhidrasiTerjadi bila penderita mendapat cairan terlalu banyak. Tanda dan gejala
:edema kelopak mata. Kejang
–
kejang jika terjadi edema otak. Edema paru
–
paru dapat terjadi pada penderita dehidrasi berat yang diberilarutan Garam Faali.Pengobatan :
pemberian cairan intravena dan/oral dihentikan.Kortikosteroid (jika ada kejang).
MuntahMuntah dapat disebabkan oleh dehidrasi, iritasi usus atau gastritis karenainfeksi, ileus
yang menyebabkan gangguan fungsi usus atau mual
yang berhubungan dengan infeksi sistemik. Muntah dapat juga disebabkankarena pemberian
cairan oral terlalu cepat.
GGAMungkin terjadi pada penderita diare dengan dehidrasi berat dan syok.Didiagnosis sebagai
GGA bila pengeluaran urine belum terjadi dalamwaktu 12 jam setelah hidrasi cukup.7)
Pencegahan Diare
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:(1)Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
yaitu setelah buang air besar, sebelum & sesudah menyiapkan makanan
atau minuman.(2)Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara laindengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.(3)Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya,
sebaiknyamenggunakan jamban dengan tangki septik.(4)Mencuci makanan/sayuran sebelum
dimasak dibawah air mengalir.(5)Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara
mencuci di bawah air mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit barudigunakan
lagi.(6)Menjaga kebersihan
diri.(7)Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaansampah yang baik yaitu
sampah dibuang pada tempatnya dan tempatsampah selalu ditutup agar makanan tidak tercemar
serangga (lalat,kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang tinja termasuk tinja bayi pada
jamban/WC.
Daftar Pustaka
Wong, Donna L. 2008.
Buku Ajar Keperawatan Pediatrik
. Jakarta:EGCOTC DIGEST. 2011.
Diare dan Obatnya edisi 61 halaman 27.
Jakarta: PTTriprakarsa Media UtamaSuraatmaja, Sudaryat. 2005.
Gastroenterologi Anak
. Jakarta: Agung Seto.Smeltzer, Suzanne. 2001.
Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &Suddart vol.2
. Jakarta: EGC
About
Blog
People
Papers
Job Board
Advertise
We're Hiring!
Help Center
Terms
Privacy
Copyright
Academia ©2018