Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KOHORT INTRANATAL CARE (INC)

DI PUSKESMAS BANTEN GIRANG

Disusun oleh:

Nama: Syara Lintang Almaidah

NIM : 183112540120577

JURUSAN D-4 KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL JAKARTA
2019
ANALISIS PENELUSURAN DATA KOHORT DAN RENCANA TINDAK LANJUT
DI PUSKESMAS SERANG KOTA

A. Analisis
Analisis adalah suatu pemeriksaan dan evaluasi dari suatu informasi yang sesuai dan
relevan dalam menyeleksi suatu tindakan yang terbaik dari berbabgai macam alternatif
variasi. Analisis yang dapat dilakukan mulai dari yang sederhana hingga analisis
lanjutsesuai dengan tingkatan penggunaannya. Data yang di analisis adalah data register
kohort ibu, bayi dan anak balita serta cakupan.

B. Analisis Sederhana
Analisis ini membandingkan cakupan hasil kegiatan antar wilayah terhadap target dan
kecenderungan dari waktu ke waktu. Analisis sederhana ini bermanfaat untuk mengetahui
desa/kelurahan mana yang paling memerlukan perhatian dan tindak lanjut yang harus
dilakukan.
Selain di Puskesmas, analisis ini dapat juga dilakukan oleh Bidan di Desa dapat menilai
cakupan indikator PWS KIA di desanya untuk menilai kemajuan desanya. Di Poskesdes
seorang Bidan di Desa dapat membuat grafik cakupan indikator PWS KIA sehingga dia bisa
mengikuti perkembangan dan menindaklanjutinya.

C. Analisis data dari Kohort


Analisis dari grafik cakupan ibu bersalin pada pemantauan bulan Juni 2019 dapat
digambarkan dalam matriks seperti dibawah ini.

Cakupan Terhadap Terhadap Cakupan Bulan


Desa/ Status
Target Lalu
Kelurahan Desa/Kelurahan
Diatas Dibawah Naik Turun Tetap
A + + Baik
B + + Baik
C + + Kurang
D + + Cukup
E + + Jelek
Dari matriks diatas dapat disimpulkan adanya 4 macam status cakupan desa/kelurahan,
yaitu:
1. Status Baik adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target yang ditetapkan untuk
bulan Juni 2019, dan mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau
tetap jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan-desa/kelurahan ini
adalah desa/kelurahan A dan desa/kelurahan B. Jika keadaan tersebut berlanjut, maka
desa/kelurahan-desa/kelurahan tersebut akan mencapai atau melebihi target tahunan
yang ditentukan.
2. Status Kurang adalah desa/kelurahan dengan cakupan diatas target bulan Juni 2019,
namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan C,
yang perlu mendapatkan perhatian karena cakupan bulan lalu ini hanya 5% (lebih kecil
dari cakupan bulan minimal 7,5%). Jika cakupan terus menurun, maka desa/kelurahan
tersebut tidak akan mencapai target tahunan yang ditentukan.
3. Status Cukup adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni 2019,
namun mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat jika dibandingkan
dengan cakupan bulan lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan D,
yang perlu didorong agar cakupan bulanan selanjutnya tidak lebih daripada cakupan
bulanan minimal 7,5%. Jika keadaan tersebut dapat terlaksana , maka desa/kelurahan ini
kemungkinan besar akan mencapai target tahunan yang ditentukan.
4. Status Jelek adalah desa/kelurahan dengan cakupan dibawah target bulan Juni2019, dan
mempunyai kecenderungan cakupan bulanan yang menurun dibandingkan dengan bulan
lalu. Desa/kelurahan dalam kategori ini adalah desa/kelurahan E, yang perlu
diprioritaskan untuk pembinaan agar cakupan bulanan selanjutnya dapat ditingkatkan
diatas cakupan bulanan minimal agar dapat mengejar kekurangan target sampai bulan
Juni, sehingga dapat pula mencapai target tahunan yang ditentukan.

D. Penelusuran Data Kohort


Penelusuran adalah proses pengamatan seseorang atau obyek yang bergerak dalam kurun
waktu dari lokasi tertentu. Penelusuran dilakukan dalam rangka:
1. Mengidentifikasi kasus/masalah secara individu selama masa hamil, bersalin, masa
nifas, neonatus, bayi dan balita. Masalah yang ditelusuri :
 Perkembangan kesehatan setiap ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi dan anak
balita
 Kesiapan perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi setiap ibu hamil
 Faktor risiko dan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus, bayi baru lahir
dan anak balita
 Menilai kualitas pelayanan yang diberikan
 Kematian ibu dan bayi
2. Membangun perencanaan berdasarkan masalah yang spesifik
Analisis dari Data Kohort
Contoh Kasus Masalah Rencana Tindak Lanjut
Ibu S, umur 16 thn, G1,  G1A1., usia terlalu muda  Rujuk ke Puskesmas
HPHT 5/12/2018, HPL  ANC tidak lengkap  Penanganan Retensio
12/9/2019, mempunyai P4K,  Persalinan dirumah, Plasenta
Anemia, LILA 20,5 cm, ditolong dukun  Konseling ibu dan keluarga
ANC 1x di Bidan, bersalin  Manajemen aktif kala III untuk bersalin ke fasilitas
di rumah, ditolong dukun, tidak efektif kesehatan
BB bayi 2700 gram, plasenta  Status gizi kurang  Kunjungan kerumah
belum lahir.  Anemia  Konseling perawatan ibu dan
bayi
 Konseling nutrisi ibu
Ibu A, 42 thn, G6A0P5, P4K Terlalu tua, terlalu  Rujuk ke Rumah Sakit
lengkap, HPHT 1/12/2018, banyak  Pertolongan perdarahan post
HPL 8/9/2019, bersalin di Tempat persalinan partum
rumah ditolong dukun, dirumah, ditolong dukun  Berikan tablet Fe
terjadi perdarahan, ANC 2 ANC kurang  Konseling perawatan ibu dan
pada usia kehamilan 14 Status gizi kurang bayi
minggu dan 20 minggu, Terjadi HPP  Konseling KB kontap
LILA 22cm, Anemia

Anda mungkin juga menyukai