Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Menyikat gigi
periodontium.9
permukaan gigi dan gusi secara efesien terutama daerah saku gusi dan
7
8
bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap
menyikat gigi adalah tingkah laku manusia dalam membersihkan gigi dan
Waktu menyikat gigi yaitu minimal dua kali sehari, setelah makan
pagi dan malam sebelum tidur. Menyikat gigi malam hari adalah tingkah
laku yang dilakukan terus menerus dalam membersihkan gigi sebelum tidur
malam, alat menggosok gigi, dan cara menggosok gigi. Menggosok gigi
pada rentang waktu selama 8 jam tersebut plak mengalami maturasi, yaitu
yaitu sikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor yang dapat
menguatkan email.6
berbagai cairan yang terdapat dalam rongga mulut. Cairan ini berasal dari
kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva berfungsi sebagi cairan pembersih
saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam mulut. Tingkat keasaman
Frekuensi penyikatan gigi sebaiknya dua kali sehari, yaitu setiap kali
setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Lama penyikatan gigi yang
penyikatan gigi harus sistematis supaya tidak ada lagi yang terlewat, yaitu
mulai dari posterior ke anterior dan berakhir pada bagian posterior sisi
lainnya.9
Batas pemakaian sebuah sikat gigi adalah tiga bulan, jika digunakan
lebih dari tempo yang ditentukan maka berpotensi untuk melukai gusi ketika
Menyikat gigi secara benar dan teratur dua kali sehari dapat mengurang
Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan
secara luas untuk membersihkan gigi dan mulut. Banyak jenis sikat gigi di
cepat kering sehingga tidak lembab; 4) awet dan tidak mahal; 5) bulu sikat
lembut tetapi cukup kuat dan tangkainya ringan; 6) ujung bulu sikat
membulat.
tangkai sikat harus enak di pegang dan stabil, pegangan sikat harus cukup
lebar dan cukup tebal; 2) kepala sikat, jangan terlalu besar, untuk orang
Jika gigi molar kedua sudah erupsi maksimal 20 mm x 7 mm; untuk anak
1) Teknik vertikal
2) Teknik horizontal
Gerakan ini diulang 8-12 kali setiap daerah dengan sistematis sehingga
tidak ada yang terlewat. Cara ini terutama sekali menghasilkan pemijatan
4) Vibratory technic
a) Technic charter
gigi mengarah ke oklusal. Sisi dari bulu sikat berkontak dengan tepi
gigi.
sikat bergerak secara sirkuler, tetapi ujung-ujung bulu sikat harus tetap
ditempat semula.
saja bulu sikat di tekan ke dalam ceruk dan fisura. Permukaan lingual
dari barisan gigi. Kepala sikat tidak dipegang secara horizontal, jadi
hanya bulu-bulu sikat pada bagian ujung dari kepala yang dapat
digunakan.
sudut 450 terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke apikal. Sikat gigi
Friksi atau trauma terhadap gusi. Bulu-bulu sikat dapat ditekuk ketiga
13
bawah ujung insisal dari mahkota, sedangkan pada metode yang asli,
c) Teknik bass
tepi gusi. Saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusi dapat di pijat.
meliputi dua atau tiga gigi. Menyikat permukaan bukal dan labial,
vertikal.
dan labial dengan gigi dalam keadaan oklusi. Sikat digerakan dalam
lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang atas dan rahang
khusus. Semua permukaan bukal dan labial disikat, mulut dibuka lalu
hanya dalam lingkaran-lingkaran yang lebih kecil. Cara ini agak sukar
mundur untuk daerah ini. Teknik ini dilakukan untuk meniru jalannya
6) Teknik fisiologik
permukaan lingual dari premolar dan molar rahang bawah sehingga dapat
berada dalam rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak dan
kotoran lain yang berada dalam mulut dan keadaan bersih bebas dari plak
dan kotoran lain yang berada diatas permukaan gigi seperti debris, karang
gigi dan sisa makanan. Kebersihan gigi dan mulut sangat besar
gusi, periodontitis juga mencegah bau mulut. Kebersihan gigi dan mulut
maksimal dapat tercapai dengan baik dengan cara membersihkan gigi dan
15
mulut dari sisa makanan yang tertinggal diantara gigi dan fisure.13
serta kesehatan mulut dan gigi dengan menggosok gigi dan flossing untuk
kebersihan gigi dan mulut pada masa geligi campuran.9 Indeks kebersihan
mulut PHPM indeks Martins dan Meskin (1972), merupakan indeks yang
Indeks PHPM untuk mengukur plak secara obyektif. Alat ukur untuk
mulut. Permukaan yang diperiksa adalah bagian bukal dan lingual, dengan
dikuadran kanan atas; 2) gigi kaninus atas kanan atau gigi yang terseleksi;
3) gigi premolar atau molar kuadra kiri atas; 4) gigi paling belakang
tumbuh pada kuadran kiri bawah; 5) gigi kaninus kiri bawah atau gigi yang
terlihat ada plak disalah satu area, maka diberi tanda (+), jika tidak ada plak
diberi tanda (-); 3) hasil penilaian plak yaitu dengan menjumlahkan setiap
skor plak pada setiap permukaan gigi, sehingga skor plak untuk setiap gigi
indeks bisa berkisar antara 0-10 sedangkan skor plak untuk semua gigi
indeks bisa berkisar antara 0-60 dengan menjumlahkan seluruh skor (grand
total).14
3. Plak
a. Pengertian plak
Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan
gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik
adalah lapisan lunak dan lengket yang melekat pada gigi. Plak terdiri dari
protein dan bakteri, 70 % dari bakteri itu berasal dari air liur.15 Plak dalam
bentuk lapisan tipis tidak terlihat dengan jelas dan hanya dapat diamati
dengan bantuan bahan “disclosing”. Bentuk lapisan yang tebal plak terlihat
Proses pembentukan plak ini terdiri atas dua tahap. Tahap pertama
17
ekstraseluler, yaitu levan dan dextran dan juga mengandung protein saliva.
pada 24 jam pertama terbentuklah lapisan tipis yang terdiri atas jenis
kokkus pada tahap awal proliferasi bakteri. Tahap awal ini, bakteri yang
jenis Streptokokkussangius.9
terjadi pergesaran bakteri di dalam plak. Keadaan ini dapat terjadi karena
Tahap kedua, jika kebersihan gigi dan mulut diabaikan, dua sampai
empat hari, kokus gram negatif dan basilus akan bertambah jumlahnya
1) Lingkungan fisik yang meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan
letaknya salah, permukaan gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk,
2) Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah pada permukaan gigi
B. Kerangka Konsep
C. Definisi Operasional