Anda di halaman 1dari 13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Menyikat gigi

a. Pengertian menyikat gigi

Menyikat gigi adalah membersihkan gigi, harus memperhatikan

waktu pelaksanaan yang tepat, penggunaan alat yang tepat untuk

membersihkan gigi, dan cara yang tepat untuk membersihkan gigi.

Menyikat gigi bertujuan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan mulut

terutama gigi serta jaringan sekitarnya.

Menyikat gigi dapat mencegah tertimbunya sisa-sisa makanan pada

sela-sela gigi dan permukaan gigi karena penimbunan sisa-sisa makanan

merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme, sehingga

dapat menyebabkan terjadinya karies dan reaksi peradangan pada jaringan

periodontium.9

Pelaksanaa proses penyikatan gigi harus memperhatikan hal-hal

berikut: 1) teknik penyikatan gigi harus dapat membersihkan semua

permukaan gigi dan gusi secara efesien terutama daerah saku gusi dan

daerah interdental; 2) pergerakan sikat gigi tidak boleh menyebabkan

kerusakan jaringan gusi atau abrasi gigi; 3) teknik penyikatan harus

sederhana, tepat dan efesien waktu.

b. Kebiasaan menyikat gigi

Kebiasaan menyikat gigi merupakan tingkah laku membersihkan

gigi yang dilakukan seseorang secara terus menerus. Kebiasaan adalah

7
8

bentuk tingkah laku yang tetap dari usaha menyesuaikan diri terhadap

lingkungan yang mengandung unsur afektif perasaan, berupa tindakan

konsisten yang dilakukan secara terus menerus hingga membentuk suatu

pola dilevel pikiran bawah sadar.

Kebiasaan terdiri dari kebiasaan baik dan kebiasaan buruk.

Berdasarkan uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, kebiasaan

menyikat gigi adalah tingkah laku manusia dalam membersihkan gigi dan

sisa-sisa makanan yang dilakukan secara terus menerus meliputi kebiasaan

pelaksanaan waktu membersihkan gigi, kebiasaan alat yang digunakan

dalam membersihkan gigi, dan kebiasaan cara dalam membersihkan gigi.

Kebiasaan menyikat gigi dapat menghilangkan plak atau deposit bakteri

lunak yang melekat pada gigi yang menyebabkan karies gigi.11

c. Waktu menyikat gigi

Waktu menyikat gigi yaitu minimal dua kali sehari, setelah makan

pagi dan malam sebelum tidur. Menyikat gigi malam hari adalah tingkah

laku yang dilakukan terus menerus dalam membersihkan gigi sebelum tidur

malam yang memperhatikan pelaksanaan menggosok gigi sebelum tidur

malam, alat menggosok gigi, dan cara menggosok gigi. Menggosok gigi

yang efektif adalah sebelum tidur malam.11

Waktu untuk tidur malam biasanya memerlukan waktu hingga 8 jam,

pada rentang waktu selama 8 jam tersebut plak mengalami maturasi, yaitu

jumlah bakteri makin banyak. Kondisi ini menyebabkan gigi rentan

terhadap proses karies. Menyikat gigi sebelum tidur bertujuan untuk

menekan resiko timbulnya gangguan kesehatan oral. Alat yang digunakan


9

yaitu sikat gigi dengan pasta yang mengandung fluor yang dapat

menguatkan email.6

Waktu tidur produksi air liur (saliva) berkurang sehingga

menimbulkan suasana asam di mulut.12 Saliva merupakan campuran

berbagai cairan yang terdapat dalam rongga mulut. Cairan ini berasal dari

kelenjar saliva mayor dan minor. Saliva berfungsi sebagi cairan pembersih

dalam mulut, sehingga diperlukan dalam jumlah yang cukup. Kekurangan

saliva akan membuat tingginya jumlah plak dalam mulut. Tingkat keasaman

saliva berpengaruh terhadap timbulnya lubang gigi atau karies. Semakin

asam kondisi saliva, semakin mudah terjadinya karies.5

d. Frekuensi menyikat gigi

Frekuensi penyikatan gigi sebaiknya dua kali sehari, yaitu setiap kali

setelah makan pagi dan malam sebelum tidur. Lama penyikatan gigi yang

dianjurkan adalah minimal 5 menit, tetapi sesungguhnya ini terlalu lama.

Umumnya orang melakukan penyikatan gigi maksimum 2 menit. Cara

penyikatan gigi harus sistematis supaya tidak ada lagi yang terlewat, yaitu

mulai dari posterior ke anterior dan berakhir pada bagian posterior sisi

lainnya.9

Batas pemakaian sebuah sikat gigi adalah tiga bulan, jika digunakan

lebih dari tempo yang ditentukan maka berpotensi untuk melukai gusi ketika

proses penyikatan berlangsung. Meminjam sikat gigi orang lain dapat

mengakibatkan terjadinya infeksi akibat kuman dan bakteri yang terbawa.

Menyikat gigi secara benar dan teratur dua kali sehari dapat mengurang

resiko terjadinya kerusakan gigi.12


10

e. Bentuk sikat gigi

Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang digunakan

secara luas untuk membersihkan gigi dan mulut. Banyak jenis sikat gigi di

pasaran, harus diperhatikan keefektifan sikat gigi untuk membersihkan gigi

dan mulut, seperti: 1) kenyamanan bagi setiap individu meliputi ukuran,

tekstur dari bulu sikat; 2) mudah digunakan; 3) mudah dibersihkan dan

cepat kering sehingga tidak lembab; 4) awet dan tidak mahal; 5) bulu sikat

lembut tetapi cukup kuat dan tangkainya ringan; 6) ujung bulu sikat

membulat.

Syarat sikat gigi yang ideal secara umum mencangkup : 1) tangkai,

tangkai sikat harus enak di pegang dan stabil, pegangan sikat harus cukup

lebar dan cukup tebal; 2) kepala sikat, jangan terlalu besar, untuk orang

dewasa maksimal 25-29 mm x 10 mm; untuk anak-anak 15-24 mm x 8 mm.

Jika gigi molar kedua sudah erupsi maksimal 20 mm x 7 mm; untuk anak

balita 18 mm x 7 mm; 3) tekstur harus memungkinkan sikat digunakan

dengan efektif tanpa merusak jaringan lunak maupun jaringan keras.

Kekakuan bergantung pada diameter dan panjang filamen, serta

elastisitasnya. Sikat yang lunak tidak dapat membersihkan plak dengan

efektif, kekakuan medium adalah yang biasa dianjurkan. Sikat gigi

kekakuan medium adalah yang biasa dianjurkan. Sikat gigi biasanya

mempunyai 1600 bulu,panjangnya 11 mm, dan diameternya 0,008 mm yang

tersusun menjadi 40 rangkaian bulu dalam tiga atau empat deretan.9


11

f. Teknik menyikat gigi

1) Teknik vertikal

Teknik vertikal dilakukan denga kedua rahang tertutup, kemudian

permukaan bukal gigi disikat dengan gerakan ke atas dan ke bawah.

Untuk permukaan lingual dan palatinal dilakukan gerakan yang sama

dengan mulut terbuka.

2) Teknik horizontal

Permukaan bukal dan lingual disikat dengan gerakan kedepan dan

kebelakang. Permukaan oklusal gerakan horizontal yang sering disebut

“scrub brush technic” dapat dilakukan dan terbukti merupakan cara

yang sesuai dengan bentuk dan anatomis permukaa oklusal.

3) Teknik roll atau modifikasi stillman

Teknik ini merupakan cara yang paling sering diajurkan

karena sederhana tetapi efisien dan dapat digunakan diseluruh bagian

mulut. Bulu-bulu sikat ditempatkan pada gusi sejauh mungkin dari

permukaan oklusal dengan ujung-ujung bulu sikat mengarah ke apeks

dan sisi bulu sikat digerakkan perlahan-lahan melalui permukaan gigi

sehingga bagian belakang dari kepala sikat bergerak dengan lengkungan.

Gerakan ini diulang 8-12 kali setiap daerah dengan sistematis sehingga

tidak ada yang terlewat. Cara ini terutama sekali menghasilkan pemijatan

gusi dan dapat membersihkan sisa makanan dari daerah interproksimal.

4) Vibratory technic

a) Technic charter

Permukaan bukal dan labial, sikat dipegang dengan tangkai


12

dalam kedudukan horizontal. Ujung-ujung bulu diletakkan pada

permukaan gigi membentuk sudut 45 derajat terhadap sumbu panjang

gigi mengarah ke oklusal. Sisi dari bulu sikat berkontak dengan tepi

gusi sedangkan ujung dari bulu-bulu sikat berada pada permukaan

gigi.

Sikat ditekan sedemikian rupa sehingga ujung-ujung bulu sikat

masuk ke interproksimal dan sisi-sisi bulu sikat menekan tepi gusi.

Sikat digetarkan dalam lengkungan-lengkungan kecil sehingga kepala

sikat bergerak secara sirkuler, tetapi ujung-ujung bulu sikat harus tetap

ditempat semula.

Permukaan oklusal disikat dengan gerakan yang sama, hanya

saja bulu sikat di tekan ke dalam ceruk dan fisura. Permukaan lingual

dan palatinal umumnya sukar dibersihkan karena bentuk lengkungan

dari barisan gigi. Kepala sikat tidak dipegang secara horizontal, jadi

hanya bulu-bulu sikat pada bagian ujung dari kepala yang dapat

digunakan.

b) Teknik stillman-mc call

Posisi bulu sikat berlawanan dengan charter. Sikat gigi

ditempatkan sebagian pada gigi dan sebagian pada gusi, membentuk

sudut 450 terhadap sumbu panjang gigi mengarah ke apikal. Sikat gigi

ditekankan sehingga gusi memucat dan dilakukan gerakan rotasi kecil

tanpa mengubah kedudukan ujung bulu sikat. Penekanan dilakukan

dengan cara sedikit menekuk bulu-bulu sikat tanpa mengakibatkan

Friksi atau trauma terhadap gusi. Bulu-bulu sikat dapat ditekuk ketiga
13

jurusan, tetapi ujung-ujung bulu sikat harus pada tempatnya.

Metode “stillman-mc call” ini telah diubah sedikit oleh

beberapa ahli, yaitu ditambah dengan gerakan oklusal dari ujung-

ujung bulu sikat, tetap mengarah ke apikal. Setiap gerakan berakhir di

bawah ujung insisal dari mahkota, sedangkan pada metode yang asli,

penyikatannya hanya terbatas pada daerah servikal gigi dan gusi.

c) Teknik bass

Sikat ditempatkan dengan sudut 45 derajat terhadap sumbu

panjang gigi mengarah ke apikal dengan ujung-ujung bulu sikat pada

tepi gusi. Saku gusi dapat dibersihkan dan tepi gusi dapat di pijat.

Sikat digerakkan dengan getaran-getaran kecil ke depan dan ke

belakang selama kurang lebih 10-15 detik ke setiap daerah yang

meliputi dua atau tiga gigi. Menyikat permukaan bukal dan labial,

tangkai dipegang dalam kedudukan horizontal dan sejajar dengan

lengkung gigi. Permukaan lingual dan palatinal gigi belakang agak

menyudut (agak horizontal) dan pada gigi depan, sikat dipegang

vertikal.

5) Teknik fones atau teknik sirkuler

Bulu-bulu sikat ditempatkan tegak lurus pada permukaan bukal

dan labial dengan gigi dalam keadaan oklusi. Sikat digerakan dalam

lingkaran-lingkaran besar sehingga gigi dan gusi rahang atas dan rahang

bawah tersikat sekaligus. Daerah interproksimal tidak diberi perhatian

khusus. Semua permukaan bukal dan labial disikat, mulut dibuka lalu

permukaan lingual dan palatinal disikat dengan gerakan yang sama,


14

hanya dalam lingkaran-lingkaran yang lebih kecil. Cara ini agak sukar

dilakukan di lingual dan di palatinal, dapat di lakukan gerakan maju-

mundur untuk daerah ini. Teknik ini dilakukan untuk meniru jalannya

makanan di dalam mulut waktu mengunyah. Teknik fones dianjurkan

untuk anak kecil karena mudah dilakukan.

6) Teknik fisiologik

Teknik ini digunakan sikat gigi dengan bulu-bulu yang lunak.

Tangkai sikat gigi dipegang secara horizontal dengan bulu-bulu sikat

tegak lurus terhadap permukaan gigi. Metode ini didasarkan atas

anggapan bahwa penyikatan gigi harus menyerupai jalannya makanan,

dari mahkota ke arah gusi. Gerakan dilakukan beberapa kali sebelum

berpindah ke daerah selanjutnya. Teknik ini sukar dilakukan pada

permukaan lingual dari premolar dan molar rahang bawah sehingga dapat

diganti dengan gerakan getaran dalam lingkaran kecil.9

2. Kebersihan gigi dan mulut

a. Pengertian kebersihan gigi dan mulut

Kebersihan gigi adalah suatu keadaan dimana gigi geligi yang

berada dalam rongga mulut dalam keadaan bersih bebas dari plak dan

kotoran lain yang berada dalam mulut dan keadaan bersih bebas dari plak

dan kotoran lain yang berada diatas permukaan gigi seperti debris, karang

gigi dan sisa makanan. Kebersihan gigi dan mulut sangat besar

pengaruhnya untuk mencegah terjadinya gigi berlubang atau karies, radang

gusi, periodontitis juga mencegah bau mulut. Kebersihan gigi dan mulut

maksimal dapat tercapai dengan baik dengan cara membersihkan gigi dan
15

mulut dari sisa makanan yang tertinggal diantara gigi dan fisure.13

Kebersihan gigi dan mulut merupakan usaha penjagaan kebersihan

serta kesehatan mulut dan gigi dengan menggosok gigi dan flossing untuk

membantu lebih lanjut dalam mengangkat plak diantara gigi untuk

mengurangi inflamasi gusi dan infeksi. Kebersihan mulut dan gigi

bertujuan untuk mencegah terbentuknya plak.7

b. Pengukuran kebersihan gigi dan mulut (PHPM)

Penilaian plak pada permukaan gigi menggunakan metode

“personal performance modified” yang digunakan untuk pemeriksaan

kebersihan gigi dan mulut pada masa geligi campuran.9 Indeks kebersihan

mulut PHPM indeks Martins dan Meskin (1972), merupakan indeks yang

telah dimodifikasi dari Personal Hygiene Indeks (PHP) dari Podshadley

(1968). Indeks kebersihan mulut ini untuk menilai debris.

Indeks PHPM untuk mengukur plak secara obyektif. Alat ukur untuk

kebersihan gigi dan mulut indeks PHPM dikombinasikan dengan instruksi

pada individu, maka bisa diketahui hasil peningkatan praktek kebersihan

mulut. Permukaan yang diperiksa adalah bagian bukal dan lingual, dengan

memakai zat pewarna gigi.

Gigi indeks untuk PHPM yaitu 1) gigi paling belakang tumbuh

dikuadran kanan atas; 2) gigi kaninus atas kanan atau gigi yang terseleksi;

3) gigi premolar atau molar kuadra kiri atas; 4) gigi paling belakang

tumbuh pada kuadran kiri bawah; 5) gigi kaninus kiri bawah atau gigi yang

terseleksi; 6) gigi premolar dan molar kuadran kanan bawah.


16

Cara penilaian kebersihan gigi dan mulut (PHPM) yaitu 1) permukaan

gigi dibagi menjadi 5 bagian, bagian distal, sepertiga tengah gingival,

mesial, sepertiga tengah, sepertiga tengah incisal atau oklusal; 2) apabila

terlihat ada plak disalah satu area, maka diberi tanda (+), jika tidak ada plak

diberi tanda (-); 3) hasil penilaian plak yaitu dengan menjumlahkan setiap

skor plak pada setiap permukaan gigi, sehingga skor plak untuk setiap gigi

indeks bisa berkisar antara 0-10 sedangkan skor plak untuk semua gigi

indeks bisa berkisar antara 0-60 dengan menjumlahkan seluruh skor (grand

total).14

Jumlah total skor plak seluruh permukaan


gigi yang diperiksa
Indeks Plak PHPM =
Jumlah permukaan gigi yang diperiksa

3. Plak

a. Pengertian plak

Plak gigi merupakan deposit lunak yang melekat erat pada permukaan

gigi, terdiri atas mikroorganisme yang berkembang biak dalam suatu matrik

intraseluler jika seseorang melalaikan kebersihan gigi dan mulut.9 Plak

adalah lapisan lunak dan lengket yang melekat pada gigi. Plak terdiri dari

protein dan bakteri, 70 % dari bakteri itu berasal dari air liur.15 Plak dalam

bentuk lapisan tipis tidak terlihat dengan jelas dan hanya dapat diamati

dengan bantuan bahan “disclosing”. Bentuk lapisan yang tebal plak terlihat

sebagai deposit kekuningan atau keabu-abuan yang tidak dapat dilepas

dengan kumur-kumur, hanya dapat dihilangkan dengan penyikatan.16

b. Mekanisme pembentukan plak

Proses pembentukan plak ini terdiri atas dua tahap. Tahap pertama
17

merupakan tahap pembentukkan lapisan acquiredpeliclel sementara tahap

kedua merupakan tahap proliferasi bakteri. Tahap pertama, setelah acquired

pellicle terbentuk, bakteri mulai berproliferasi disertai dengan

pembentukkan matriks interbakterial yang terdiri atas polisakarida

ekstraseluler, yaitu levan dan dextran dan juga mengandung protein saliva.

Bakteri yang dapat membentuk polisakarida ekstraseluler yang dapat

tumbuh pada tahap pertama, yaitu Streptokokkusmutans,

Streptokokkusbovis, Streptokokkussangius, Streptokkussalivarius sehingga

pada 24 jam pertama terbentuklah lapisan tipis yang terdiri atas jenis

kokkus pada tahap awal proliferasi bakteri. Tahap awal ini, bakteri yang

dapat tumbuh adalah jenis kokkus dan basilus yang fakultatif.

Streptokokkus meliputi 50% dari seluruh populasi dan terbanyak adalah

jenis Streptokokkussangius.9

Kolonisasi pertama oleh Streptokokkus selesai, berbagai jenis

mikroorganisme lain memasuki plak, hal ini dinamakan

Phenomenaofsuccession. Keadaan ini dengan bertambahnya umur plak,

terjadi pergesaran bakteri di dalam plak. Keadaan ini dapat terjadi karena

berkurangnya jumlah makanan di dalam plak sehingga terjadi kompetisi di

antara bakteri sehingga dapat membatasi pertumbuhan bakteri.

Terhambatnya pertumbuhan bakteri, selain disebabkan oleh kurangnya

bahan makanan juga disebabkan oleh adanya gas-gas sebagai hasil

metabolisme bakteri yang bersifat toksik bagi bakteri, yang dapat

menghambat pertumbuhan bakteri tertentu.9


18

Tahap kedua, jika kebersihan gigi dan mulut diabaikan, dua sampai

empat hari, kokus gram negatif dan basilus akan bertambah jumlahnya

(dari 7 % menjadi 30 %), dengan 15 % di antaranya terdiri atas basillus

yang bersifat anaerob. Hari kelima, Fusobacterium, Aactinomyes, dan

Veillonella yang aerob akan bertambah jumlahnya.9

Tahap ketiga, pematangan plak pada hari ketujuh ditandai dengan

munculnya bakteri jenis Spirocheta dan Vibrio sementara jenis filamen

terus bertambah, dengan peningkatan paling menonjol pada

Actiomycesnaeslundi. Hari kedua puluh delapan dan kedua puluh sembilan,

Streptokokkus akan terus berkurang jumlahnya.9

c. Faktor-fakor yang mempengaruhi terbentuknya plak

Menurut Carlsson (dalam Klaus, 1989) faktor-faktor yang

mempengaruhi proses pembentukan dental plak sebagai berikut :

1) Lingkungan fisik yang meliputi anatomi dan posisi gigi, anatomi jaringan

sekitarnya, struktur permukaan gigi, dimana plak akan jelas terlihat

setelah dilakukan pewarnaan dengan menggunakan “disclosing solution”.

Daerah yang terlindung karena kecembungan permukaan gigi, gigi yang

letaknya salah, permukaan gigi dengan kontur tepi gusi yang buruk,

permukaan email yang cacat dan daerah “cementenameljunction” yang

kasar, terlihat jumlah plak yang terbentuk lebih banyak.

2) Friksi atau gesekan oleh makanan yang dikunyah pada permukaan gigi

yang tidak terlindung dan pemeliharaan kebersihan mulut dapat

mencegah atau mengurangi penumpukan plak di permukaan gigi.


19

3) Pengaruh diet terhadap pembentukan plak ada dua aspek yaitu :

pengaruhnya secara fisik dan pengaruhnya sebagai sumber makanan bagi

bakteri di dalam plak. Keras lunaknya makanan mempengaruhi

pembentukan plak, plak akan terbentuk apabila kita lebih banyak

mengonsumsi makanan lunak. Terutama makanan yang mengandung

karbohidrat jenis sukrosa karena akan menghasilkan dektran dan levan

yang memegang peranan penting dalam pembentukan matrik plak.9

B. Kerangka Konsep

Input Proses Output

Murid SDN 12 Menyikat dan Kebersihan gigi


Puhun Pintu Kabun tidak menyikat dan mulut
Kota Bukittinggi gigi malam (PHPM)
sebelum tidur

C. Definisi Operasional

N Variabel Definisi Alat Ukur Cara Skala Hasil


o Operasional Ukur Ukur Ukur
1. Indeks Keadaan Format Pemeriksa- Ratio 0-60
kebersihan klinis gigi pemeriksa- an klinis
gigi dan geligi yang an ,
mulut siswa bebas dari diagnosa
yang plak, debris set (kaca
menyikat dan kotoran mulut,
dan tidak lainnya pinset)
menyikat disclossing
gigi malam solution,
sebelum vaselin
tidur

Anda mungkin juga menyukai