Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN PERPUTARAN PIUTANG


TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA KOPERASI

Made Ita Widiantari, I Ketut Suwarna, I Wayan Suwendra

Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: Itawidiantari90@yahoo.co.id, Suwarna_ketut@yahoo.com,


ycgeda@yahoo.co.id@undiksha.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) tingkat
suku bunga dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis, (2) tingkat suku bunga terhadap
perputaran piutang, (3) tingkat suku bunga terhadap rentabilitas ekonomis, dan (4) perputaran piutang
terhadap rentabilitas ekonomis. Subjek dalam penelitian ini adalah koperasi di Kecamatan Sukasada,
dan objeknya adalah tingkat suku bunga, perputaran piutang dan rentabilitas. Jenis data yang
dikumpulkan adalah data kuantitatif yang berupa tingkat suku bunga, perputaran piutang dan
rentabilitas ekonomis bersumber dari laporan neraca dan laporan laba/rugi pada koperasi di
Kecamatan Sukasada yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, serta dianalisis
dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh positif dan
signifikan tingkat suku bunga dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis, (2) ada
pengaruh positif dan signifikan tingkat suku bunga terhadap perputaran piutang, (3) ada pengaruh
positif tingkat suku bunga terhadap rentabilitas ekonomis, dan (4) ada pengaruh negatif dan signifikan
perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis.

Kata-kata kunci : tingkat suku bunga, perputaran piutang, dan rentabiltas ekonomis

Abstract
This study aims to obtain verifiable explanatory findings on the effect of (1) interest rate and accounts
receivables turnover with respect to economical profitability, (2) the interest rate with respect to
accounts receivable turnover , (3) interest rate with respect to economical profitability , and (4)
accounts receivable turnover with respect to economical profitability . The subjects in this study were
cooperative which is located in District Sukasada , and its object is the of interest rate , accounts
receivable turnover and economical profitability. The type of data collected is quantitative data in the
form of interest rates , accounts receivable turnover and profitability which is sourced from the balance
sheet and profit / loss on the selected cooperatives in the District Sukasada collected using
documentation techniques , and analyzed using path analysis. The results showed (1) there is a
positive and significant effect of the interest rate and accounts receivables turnover with respect to
economical profitability , (2) there is a positive and significant effect of interest rates with respect to
accounts receivable turnover , (3) there is a positive effect of interest rates with respect to economical
profitability, and (4) there negative and significant impact on accounts receivable turnover with respect
to economical profitability.

Key words : interest rates , accounts receivable turnover , and economical profitability
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

PENDAHULUAN dan makmur berlandaskan Pancasila dan


Koperasi adalah badan usaha Undang-Undang dasar 1945.
yang beranggotakan orang seorang atau Koperasi bisa mencapai
badan hukum sekaligus sebagai gerakan kesejahteraan anggotanya, tentunya
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas koperasi harus bisa menghasilkan laba
kekeluargaan. Koperasi memiliki ciri khas atau sering disebut dengan sisa hasil
yang berbeda dengan badan usaha yang usaha (SHU). SHU yang diperoleh sangat
lain, yaitu dimilikinya identitas ganda (dual penting untuk kelangsungan dan
identity), dimana para anggota koperasi perkembangan koperasi tersebut. Salah
disamping sebagai pemilik (owner) juga satu cara untuk memperoleh SHU yaitu
sebagai pelanggan atau pengguna (user) dengan mengukur rentabilitas. Tingginya
dari produk atau jasa yang dihasilkan rentabilitas dapat dipengaruhi oleh tingkat
koperasi. Tujuan dari koperasi adalah suku bunga dan perputaran piutang.
untuk memajukan kesejahteraan anggota Berdasarkan hasil observasi awal
pada khususnya dan masyarakat pada dilapangan pada kelima koperasi di
umumnya serta ikut membangun tatanan Kecamatan Sukasada dapat diketahui
perekonomian nasional dalam rangka rata-rata penurunan rentabilitas, tingkat
mewujudkan masyarakat yang maju, adil suku bunga dan perputaran piutang
adalah sebagai berikut.

Tabel 01. Rekapitulasi penurunan tingkat suku bunga, perputaran piutang dan rentabilitas
ekonomis pada 5 koperasi di kecamatan sukasada pada tahun2011-2012.

Tingkat Suku Bunga Perputaran Piutang Rentabilitas ekonomis


No Nama Koperasi
2011 2012 Penurunan 2011 2012 Penurunan 2011 2012 Penurunan

Panca
1 1,7 1,7 0 1.05 0.76 0.29 26.87 7.84 19.03
Winangun
2 Ksp BNA 1,2 1,2 0 1.07 0.94 0.13 37.24 35.06 2.18

3 Ratna Dana 1,7 1,7 0 1.05 1.04 0.01 12.59 12.56 0.03

4 Harta Nadi 1,05 1,05 0 1.06 1.04 0.02 4.37 4.34 0.03
Tri Dasi Caka
5 1,09 1,09 0 1.2 1.05 0.15 11.29 10.81 0.48
Tunggal
Sumber : Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian

Berdasarkan hasil observasi signifikan antara tingkat suku bunga


sementara, rentabilitas pada lima koperasi terhadap perputaran piutang. Munawir
di Kecamatan Sukasada mengalami (2007) yang mengungkapkan perputaran
penurunan pada tahun 2011-2012. Secara piutang mempengaruhi rentabilitas
teoritis apabila tingkat suku bunga dan ekonomis karena semakin tinggi tingkat
perputaran piutang semakin tinggi maka perputaran piutang maka semakin tinggi
rentabilitas juga akan semakin meningkat. pula rentabilitas.
Hal ini sesuai dengan ahli Syafri (2006) Berdasarkan uraian di atas, maka
mengungkapkan ada pengaruh antara tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
tingkat suku bunga dan perputaran ini adalah untuk memperoleh penjelasan
piutang terhadap rentabilitas ekonomis. (eksplanatif) yang teruji tentang pengaruh
Hasil penelitian yang dilakukan Menurut simultan dan parsial tingkat suku bunga
Keown et al. (2001) menunjukan bahwa, dan perputaran piutang terhadap
tinggi rendahnya rentabilitas ekonomi rentabilitas pada koperasi di Kecamatan
ditentukan oleh tingkat suku bunganya, Sukasada. Hasil dari penelitian ini secara
makin tinggi suku bunganya maka teoritis diharapkan dapat memberikan
semakin tinggi rentabilitas ekonominya. sumbangan dan manfaat dalam
Pernyataan teoritik dari Halim (1999), pengembangan ilmu ekonomi manajemen
yang mengungkapkan ada pengaruh keuangan. Di samping itu, secara praktis
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

hasil penelitian ini diharapkan dapat barang dan jasa tersebut dilakukan secara
memberikan masukan kepada koperasi di kredit yang umumnya dilakukan untuk
Kecamatan Sukasada untuk mengambil memperbesar penjualan”. M.Munandar
kebijakan yang terkait dengan (2006:77) yang dimaksud dengan piutang
peningkatan rentabilitas ekonomis yang adalah sebagai berikut : ”Piutang adalah
berfokus pada tingkat suku bunga dan tagihan perusahaan kepada pihak lain
perputaran piutang. yang nantinya akan dimintakan
Karl dan Fair (2001:635) Bunga pembayarannya bilamana telah sampai
adalah salah satu produk dalam sistem jatuh tempo”. Piutang dalam perusahaan
perekonomian yang memanfaatkan uang koperasi timbul sebagai akibat penjualan
sebagai alat penyimpanan nilai. Tingkat kredit barang dagangan dan jasa, dan
bunga dimaknai sebagai harga yang pemberian kredit kepada anggota
didapatkan dari penggunaan uang dalam koperasi. S.Munawir berpendapat bahwa :
satu periode tertentu. Sedangkan suku Semakin besar day’s receivable suatu
bunga adalah pembayaran bunga tahunan perusahaan semakin besar pula resiko
dari suatu pinjaman, dalam bentuk kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
persentase. Menurut Prasetiantono (2000) Dan kalau perusahaan tidak membuat
mengenai suku bunga adalah : jika suku cadangan terhadap kemungkinan
bunga tinggi, otomatis orang akan lebih kerugian yang timbul karena tidak
suka menyimpan dananya di bank karena tertagihnya piutang (allowance for bad
ia dapat mengharapkan pengembalian debt) berarti perusahaan telah
yang menguntungkan. Sunariyah memperhitungkan labanya terlalu besar
(2004:80) suku bunga adalah harga dari (overstated).
pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai Sartono (2010:119) menyatakan
persentase uang pokok per unit waktu. “semakin cepat periode berputarnya
Bunga merupakan suatu ukuran harga piutang menunjukkan semakin cepat
sumber daya yang digunakan oleh debitur penjualan kredit dapat kembali menjadi
yang harus dibayarkan kepada kreditur. kas”. Bramasto (2008) menyatakan bahwa
Berdasarkan pendapat beberapa ahli perputaran piutang berasal dari lamanya
diatas maka dapat disimpulkan suku piutang diubah menjadi kas, piutang
bunga adalah pembayaran bunga timbul karena adanya transaksi penjualan
pinjaman dalam bentuk presentase yang barang atau jasa secara kredit. Riyanto
harus dibayarkan oleh debitur kepada (2008) dan Munawir (2007) menyatakan
kredetur. Kasmir (2008:137-140) bahwa perputaran piutang merupakan
menyatakan bahwa tingkat suku bunga rasio yang memperlihatkan lamanya
dapat diukur dengan melihat reputasi waktu untuk mengubah piutang menjadi
perusahaan dan persaingan dalam dunia kas. Halim dan Sarwoko (2003)
bisnis. menyatakan bahwa perputaran piutang
Rusdi Akbar (2004:199) merupakan periode yang akan
menyatakan bahwa piutang meliputi menunjukkan berapa kali piutang yang
semua hak atau klaim perusahaan pada timbul sampai piutang tersebut dapat
organisasi lain untuk menerima sejumlah tertagih kembali ke dalam kas
kas, barang, atau jasa di masa yang akan perusahaan. Martono dan Harjito
datang sebagai akibat kejadian pada (2003:50) menyatakan, Perputaran
masa yang lalu. Warren Reeve dan Fess piutang adalah periode terikatnya piutang
(2005:404) menyatakan bahwa yang sejak terjadinya piutang sampai piutang
dimaksud dengan piutang adalah sebagai tersebut dapat ditagih dalam bentuk uang
berikut : ”Piutang meliputi semua klaim kas dan akhirnya dapat dibelikan kembali
dalam bentuk uang terhadap pihak menjadi persediaan dan dijual secara
lainnya, termasuk individu, perusahaan kredit menjadi piutang kembali. Makin
atau organisasi lainnya”. Mohammad lunak atau makin lama syarat
Muslich (2003:109) mengemukakan yang pembayarannya, berarti makin lama
dimaksud dengan piutang adalah sebagai modal terikat pada piutang, yang berarti
berikut : ”Piutang terjadi karena penjualan bahwa tingkat perputarannya selama
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

periode tertentu adalah makin rendah. laba yang berasal dari operasi
Riyanto (2008), menyatakan bahwa perusahaan yaitu yang disebut dengan
perputaran piutang dapat diukur dengan laba usaha (net operating income).
menggunakan perbandingan antara Munawir (2007) rentabilitas ekonomis
pemberian kredit dengan jumlah rata-rata dapat diukur dengan empat rasio yaitu (1)
piutang. Pendapat yang sama dikatakan net profit margin, (2) gross profit margin,
oleh Sutrisno (2009) yang menyatakan (3) return on invesment, dan (4) return on
bahwa perputaran piutang dapat diukur equity. Pendapat lain juga dikemukakan
dengan menggunakan perbandingan oleh Riyanto (2008) tentang pengukuran
antara pemberian kredit dengan jumlah tingkat rentabilitas ekonomis terdapat lima
piutang rata-rata. Halim dan Sarwoko rasio yang digunakan untuk mengukur
(2003) menyatakan bahwa perputaran rentabilitas ekonomis yaitu : (1) gross
piutang diukur dengan menggunakan profit margin, (2) net profit margin, (3)
perbandingan antara penjualan kredit basic earning power, (4) return on assets,
dengan jumlah rata-rata piutang. dan (5) return on equity.
UU No.25 tahun 1992 tentang
Raharjaputra (2009) menyatakan perkoperasi dikatakan definisi Koperasi
bahwa rentabilitas ekonomis merupakan adalah sebagai badan usaha yang
kemampuan perusahaan dalam beranggotakan orang seorang atau badan
memperoleh laba atau keuntungan, hukum koperasi dengan melandaskan
dimana hubungannya dengan penjualan, kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
total aktiva, maupun modal sendiri. koperasi sekaligus sebagai gerakan
Husnan (2004) rentabilitas ekonomis ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
menggambarkan kemampuan perusahaan asas kekeluargaan. Sitio dan Halomoan
mendapatkan laba melalui semua (2001:17) menyatakan bahwa “koperasi
kemampuan, dan sumber yang ada adalah badan usaha bersama untuk
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan berdasarkan tolong menolong. Semangat
sebagainya. Riyanto (2008), dan Harahap tolong-menolong tersebut didorong oleh
(2006) rentabilitas ekonomis adalah rasio keinginan memberi jasa kepada kawan
yang mengukur kemampuan aktiva berdasarkan seorang buat semua dan
perusahaan memperoleh laba dari operasi semua buat seorang”. Widiyanti dan
perusahaan. Pendapat lain juga Sunindhia (2003:1) mengemukakan
disampaikan oleh Syafri (2006) bahwa “koperasi merupakan suatu
menyatakan rentabilitas ekonomis adalah perkumpulan yang beranggotakan orang-
kemampuan perusahaan untuk orang atau badan-badan yang
memperoleh laba atau keuntungan memberikan kebebasan masuk dan keluar
selama periode tertentu dengan sebagai anggota, dengan bekerja sama
membandingkan antara laba usaha yang secara kekeluargaan menjalankan usaha,
diperoleh dalam satu periode dengan untuk mempertinggi kesejahteraan
jumlah modal operasi. Simamora jasmaniah para anggotanya”. Widyanti
(2000:73) menyatakan bahwa, dan Sunindhia (2003:49) dalam bukunya
Rentabilitas ekonomi merupakan ”Koperasi dan Perekonomian Indonesia”
perbandingan antara laba usaha dengan menjelaskan secara garis besar jenis
modal operasi. Modal yang diperhitungkan koperasi tersebut dapat dibagi menjadi 5
untuk menghitung rentabilitas ekonomi golongan yaitu sebagai berikut : (1)
hanyalah modal yang bekerja didalam koperasi konsumsi, (2) koperasi kredit
perusahaan (operating capital asset). atau koperasi simpan pinjam), (3) koperasi
Modal yang ditanamkan dalam produksi, (4) koperasi jasa, dan (5)
perusahaan lain atau yang ditanamkan koperasi serba usaha. Sartono (2010:174)
dalam efek tidak diperhitungkan dalam menyatakan bahwa “struktur modal
mengukur rentabilitas ekonomi. Demikian (Capital Structure) adalah merupakan
pula laba yang diperhitungkan dalam peimbangan jumlah utang jangka pendek
mengukur rentabilitas ekonomi hanyalah yang bersifat permanen, utang jangka
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

panjang, saham preferen dan saham penyertaan, baik yang berasal dari dana
biasa”. Menurut Sawir (2004:43) pemerintah maupun dana dari
menyatakan bahwa “tujuan manajemen masyarakat, dilakukan dalam rangka
struktur modal adalah menciptakan suatu memperluas kemampuan untuk
bauran sumber dana permanen menjalankan kagiatan usaha koperasi,
sedemikian rupa agar mampu terutama usaha-usaha yang
memaksimalkan harga saham dan agar membutuhkan dana untuk usaha yang
tujuan manajemen keuangan untuk memerlukan proses jangka panjang.
memaksimalkan nilai perusahaan Sumber modal yang dapat
tercapai”. dijadikan modal usaha koperasi, yaitu ada
Rentabilitas modal sendiri atau sering dua antara lain sebagai berikut (1) modal
dinamakan Rentabilitas usaha adalah yang didapat secara langsung, dan (2)
perbandingan antara jumlah laba yang modal yang didapat secara tidak langsung
tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu (W. Pachta, dkk., 2005: 107).
pihak dengan jumlah modal sendiri yang
menghasilkan laba tersebut di lain pihak.
Dengan kata lain, rentabilitas modal METODE
sendiri adalah kemampuan suatu Penelitian ini menggunakan
perusahaan dengan modal sendiri yang rancangan penelitian kuantitatif kausal.
bekerja didalamnya untuk menghasilkan Subjek dalam penelitian ini adalah
keuntungan (Riyanto, 1997: 44). koperasi di Kecamatan Sukasada,
sementara yang menjadi objek dalam
Struktur modal pada koperasi penelitian ini adalah tingkat suku bunga,
sangat diperlukan guna membiayai perputaran piutang dan rentabilitas pada
kegiatan operasional perusahaan yang koperasi di Kecamatan Sukasada. Jenis
berasal dari utang jangka panjang dan data yang digunakan yaitu data kuantitatif
utang jangka pendek juga modal sendiri berupa data tingkat suku bunga,
yang membiayainya agar keberlanjutan perputaran piutang dan rentabilitas yang
usaha koperasi dapat berkembang. Untuk bersumber dari laporan neraca dan
memperoleh sisa hasil usaha yang optimal laporan laba/rugi pada koperasi di
bagi kesejahteraan para anggotanya. Kecamatan Sukasada. Teknik
Menurut UU No. 25 tahun 1992 pengumpulan data yang digunakan dalam
bahwa modal koperasi terdiri dari (1) penelitian ini adalah dokumentasi. Teknik
modal sendiri, (2) modal pinjaman, dan (3) analisis yang digunakan dalam penelitian
modal penyertaan. Modal sendiri adalah ini adalah analisis jalur (path analysis).
modal yang menanggung resiko atau
disebut modal ekuiti. Modal sendiri dalam
koperasi terdiri dari simpanan pokok, HASIL DAN PEMBAHASAN
simpanan wajib, dana cadangan, hibah. Hasil
Modal Pinjaman adalah modal dari pihak Hasil analisis jalur dengan bantuan
luar, untuk pengembangan usaha. Modal program komputer Statistical Package for
pinjaman terdiri dari anggota, koperasi Social Science (SPSS) 16,00 for windows
lainnya anggotanya, bank dan lembaga maka diperoleh hasil penelitian seperti
keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan nampak pada Tabel 02, Gambar 01, dan
surat hutang lainnya, sumber lain yang Tabel 03.
sah. Modal penyertaan adalah sejumlah
uang atau barang modal yang dapat dinilai Tabel 02 Hasil Uji Statistika Analisis Jalur
dengan uang yang ditanamkan oleh Parameter Koefisien p- Simpulan
pemodal untuk menambah dan value
memperkuat struktur permodalan koperasi Ryx1x2 0,822 0,000 Ada hubungan
dalam meningkatkan kegiatan usahanya. pengaruh
Sumber modal koperasi yang berasal dari tingkat suku
bunga dan
modal penyertaan, yaitu pemupukan
perputaran
modal koperasi yang berasal dari modal piutang
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

terhadap Langsung dari X1 dan X2


rentabilitas Terhadap Y
R2yx1x2 0,677 0,000 Ada sumbangan
pengaruh
tingkat suku Besar
bunga dan Keterangan Sumbangan %
perputaran
piutang
Pengaruh X1 0,726 72,6
terhadap
rentabilitas
langsung terhadap
Px2x1 0,557 0,021 Ada hubungan Y
pengaruh Pengaruh tidak - 0,248 - 24,8
tingkat suku langsung X1
bunga terhadap terhadap Y melalui
perputaran X2
piutang Total pengaruh X1 0,478 47,8
Pyx1 0,852 0,017 Ada hubungan terhadap Y
pengaruh Pengaruh X2 0,199 19,9
tingkat suku
langsung terhadap
bunga terhadap
rentabilitas Y
Pyx2 - 0,446 0,008 Ada hubungan Total pengaruh X1 0,677 67,7
pengaruh dan X2 terhadap Y
perputaran Pengaruh lain 0,323 32,3
piutang terhadap Y
terhadap Total 1,000 100,0
rentabilitas
Sumber : Pengolahan data SPSS Berdasarkan hasil perhitungan
uji statistika dengan bantuan program
SPSS 16,00 pada Tabel 02 menunjukkan
X1 ρyx1 = 0,852 tingkat suku bunga dan perputaran
ρyε = 0,323
piutang secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap rentabilitas karena p-value =
ρx2 x1= 0,557 Y
0,000 < α = 0,05. Besar pengaruh secara
bersama-sama tingkat suku bunga dan
perputaran piutang terhadap rentabilitas
X2 yaitu sebesar 0,677 (67,7%), sedangkan
ρyx2 = - 0,446 pengaruh variabel lain diluar variabel
tingkat suku bunga dan perputaran
piutang yaitu sebesar 0,323 (32,3%).
Ryx1 x2 = 0,822 Temuan ini berarti tingkat suku bunga
R2yx1x2 = 0,677 dan perputaran piutang berperan secara
bersama-sama dalam upaya
meningkatkan rentabilitas pada koperasi
Gambar 01. Diagram Jalur Variabel X1 di Kecamatan Sukasada. Temuan ini
dan X2 Terhadap Y juga mengindikasikan masih terdapat
banyak variabel lain yang mempengaruhi
Keterangan : rentabilitas ekonomis diluar tingkat suku
X1 : Tingkat Suku Bunga bunga dan perputaran piutang yang
X2 : Perputaran Piutang memerlukan penelitian lebih lanjut.
Y : Rentabilitas Variabel lain yang diduga kuat
ε : Faktor Lain mempengaruhi rentabilitas ekonomis
diluar tingkat suku bunga dan perputaran
Tabel 03. Sumbangan Pengaruh piutang yang memerlukan penelitian
Langsung dan Tidak lebih lanjut yaitu (a) biaya operasional,
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

dan (b) pendapatan operasional Pembahasan


(Suardana, 2009). Hasil penelitian menunjukkan ada
Berdasarkan hasil perhitungan pengaruh positif dan signifikan tingkat
uji statistika dengan bantuan program suku bunga dan perputaran piutang
SPSS 16,00 pada Tabel 02 menunjukkan terhadap rentabilitas pada koperasi di
tingkat suku bunga berpengaruh positif Kecamatan Sukasada. Hasil penelitian ini
dan signifikan terhadap perputaran konsisten dengan pernyataan teoritik dari
piutang karena p-value = 0,021 < α = 0,05. Syafri (2006) yang mengungkapkan
Temuan penelitian ini berarti tingkat suku tingkat suku bunga dan perputaran
bunga berperan dalam upaya piutang mempengaruhi rentabilitas karena
meningkatkan perputaran piutang dengan semakin tinggi tingkat suku bunga dan
keeratan hubungan pengaruh sebesar perputaran piutang semakin tinggi pula
0,557 (55,7%) dan besar pengaruh tingkat rentabilitas.
sebesar 0,310 (31,0%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil perhitungan ada pengaruh positif dan signifikan tingkat
uji statistika dengan bantuan program suku bunga terhadap perputaran piutang
SPSS 16,00 pada Tabel 02 menunjukkan pada koperasi di Kecamatan Sukasada.
tingkat suku bunga berpengaruh positif Hasil penelitian ini konsisten dengan
dan signifikan terhadap rentabilitas karena temuan empirik dari Halim (1999), yang
p-value = 0,017 < α = 0,05. Temuan hasil mengungkapkan ada pengaruh antara
penelitian ini berarti tingkat suku bunga tingkat suku bunga terhadap perputaran
berperan secara langsung dalam upaya piutang karena tingkat suku bunga
meningkatkan rentabilitas ekonomis pada berperan dalam upaya meningkatkan
koperasi di Kecamatan Sukasada dengan perputaran piutang.
keeratan hubungan pengaruh sebesar Hasil penelitian menunjukkan bahwa
0,852 (85,2%) dan besar pengaruh ada pengaruh positif dan signifikan tingkat
langsung sebesar 0,726 (72,6%). suku bunga terhadap rentabilitas pada
Sumbangan pengaruh tidak langsung koperasi di Kecamatan Sukasada. Hasil
melalui perputaran piutang sebesar -0,248 penelitian ini juga konsisten dengan
(-24,8%). Sehingga total pengaruh tingkat pernyataan teoritik dari Riyanto (2008)
suku bunga terhadap rentabilitas yang mengungkapkan tingkat suku bunga
ekonomis sebesar 0,478 (47,8%). mempengaruhi rentabilitas karena
Temuan hasil penelitian ini berarti tingkat semakin tinggi tingkat tingkat suku bunga
suku bunga secara langsung berperan maka semakin baik, hal ini berarti semakin
positif atau meningkatkan rentabilitas tinggi keuntungan yang diperoleh.
ekonomis pada koperasi di Kecamatan Disamping itu juga didukung oleh temuan
Sukasada dan juga berperan negatif atau empirik Keown et al. (2001), tinggi
menurunkan rentabilitas ekonomis pada rendahnya rentabilitas ekonomi ditentukan
koperasi di Kecamatan Sukasada melalui oleh tingkat suku bunganya, makin tinggi
perputaran piutang. suku bunganya maka semakin tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan rentabilitas ekonominya.
uji statistika dengan bantuan program Hasil penelitian menunjukkan bahwa
SPSS 16,00 pada Tabel 02 menunjukkan ada pengaruh negatif dan signifikan
perputaran piutang berpengaruh negatif perputaran piutang terhadap rentabilitas
dan signifikan terhadap rentabilitas karena pada koperasi di Kecamatan Sukasada.
p-value = 0,008 < α = 0,05. Temuan hasil Hasil penelitian ini juga konsisten dengan
penelitian ini berarti perputaran piutang pernyataan teoritik dari Munawir (2007)
berperan menurunkan rentabilitas yang mengungkapkan perputaran piutang
ekonomis pada koperasi di Kecamatan mempengaruhi rentabilitas ekonomis
Sukasada dengan keeratan hubungan karena semakin tinggi tingkat perputaran
pengaruh langsung sebesar -0,446 (- piutang maka semakin rendah rentabilitas.
44,6%) dan besar pengaruh sebesar Hasil penelitian ini mendukung temuan
0,199 (19,9%). penelitian empirik dari Wiwik dan
Suharmadi (2008) menyimpulkan bahwa
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

perputaran piutang berpengaruh negatif meningkatkan keuntungan koperasi di


dan signifikan terhadap rentabilitas. Kecamatan Sukasada dan koperasi juga
diharapkan dapat mempertahankan
jumlah kas secara efisien agar
menghasilkan tingkat perputaran kas yang
SIMPULAN DAN SARAN tinggi dan suku bunga yang ditetapkan
Berdasarkan hasil dan dalam koperasi.
pembahasan penelitian sebelumnya maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan
penelitian sebagai berikut. (1) Ada
pengaruh positif dan signifikan tingkat DAFTAR PUSTAKA
suku bunga dan perputaran piutang
terhadap rentabilitas, (2) Ada pengaruh Akbar, Rusdi, 2004. Pengantar akuntansi.
positif dan signifikan dari tingkat suku Yogyakarta UPP AMP YKPN, 2004
bunga terhadap perputaran piutang, (3)
Ada pengaruh positif dan signifikan dari Arthur J Keown, et al. (2001). Dasar-dasar
tingkat suku bunga terhadap rentabilitas, Manajemen Keuangan . Edisi ke-7.
(4) Ada pengaruh negatif dan signifikan Salemba 4. Jakarta
dari perputaran piutang terhadap
rentabilitas ekonomis. Bramasto, Ari. 2007. Analisis Perputaran
Aktiva Tetap dan Perputaran
Berdasarkan kesimpulan di atas, Piutang Kaitannya Terhadap
maka disarankan (1) peneliti yang Return On Assets Pada PT. POS
berminat untuk mendalami bidang teori Indonesia (PERSERO) Bandung.
manajemen keuangan diharapkan untuk Jurnal Ekonomi Unikom, Vol. 2,
melakukan penelitian lebih lanjut No. 3, (hal. 215 – 230).
mengenai hubungan kausal antara tingkat
suku bunga, perputaran piutang dan
Gunarto. 2007. Pengaruh Tingkat
rentabilitas dengan menggunakan metode
Perputaran Piutang dan Tingkat
yang sama pada perusahaan yang
Perputaran Persediaan Terhadap
berbeda. Hal ini berguna untuk menguji
Rentabilitas Ekonomi pada
keberlakuan temuan model hubungan
Perusahaan yang terdaftar di
kausal dalam skripsi ini secara lebih luas.
Bursa Efek Jakarta. Majalah Ilmiah
(2) Peneliti berikutnya diharapkan
Unikom, Volume 3. No. 1 (hlm.
melakukan penelitian lebih lanjut dengan
215-223).
mengkaji hubungan struktural variabel lain
yang diduga kuat mempengaruhi
rentabilitas ekonomis yaitu (a) biaya Halim, Abdul dan Sarwoko. 2003.
operasional, dan (b) pendapatan Manajemen Keuangan, Edisi
operasionan, dan (3) Bagi Koperasi di Kedua. Yogyakarta : Penerbit
Kecamatan Sukasada disarankan agar BPFE.
lebih memperhatikan suku bunga dan
perputaran piutang, karena selama ini
Harahap. 2006. Analisis Laporan
terjadi fluktuasi tingkat suku bunga dan
Keuagan. Yogyakarta : Penerbit
tingkat piutang. Untuk itu koperasi di
BPFE.
Kecamatan Sukasada disarankan
meningkatkan volume penjualan kredit,
memperketat syarat pembayaran Husnan, Suad, 2004. Dasar-Dasar
penjualan kredit dan ketentuan tentang Manajemen Keuangan. Yogyakarta
pembatasan kredit. Oleh karena itu : UPP AMP YKPN.
koperasi di Kecamatan Sukasada
diharapkan untuk memperhatikan tingkat Karl dan Fair, 2001, pembayaran bunga
penjualan, karena semakin tinggi tingkat tahunan dari suatu pinjaman,
penjualan yang diperoleh, maka akan dalam bentuk persentase dari
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

pinjaman yang diperoleh, YKPN Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar


Yogjakarta. Pembelanjaan Perusahaan. Edisi
Keempat. Yogyakarta : Penerbit
Kasmir. 2008. Analisis Laporan BPFE.
Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada. Sartono, Agus. 2010. Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi. Edidi
Marisa, Ambarita. 2009. Pengaruh Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Perputaran Piutang Terhadap
Return on Asset pada Perusahaan Sawir, Agnes. 2004. Kebijakan
Barang Konsumsi yang terdaftar di Pendanaan dan Rekstrukturisasi
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Perusahaan. Yogyakarta : Penerbit
Ekonomi Gunadarma, Vol. 9. No. 1 BPFE.
(hal 1 – 10).
Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis
Martono dan Agus Harjito. 2003. Pengambilan Keputusan Bisnis.
Manajemen Keuangan, Edisi Jakarta: Salemba Empat.
Pertama. Yogyakarta : Penerbit
Ekomisia. Sitio, Arifin dan Halomoan Tamba. 2001.
Koperasi Teori dan Praktek.
Miftah. 2006. Analisis Perputaran Piutang Jakarta : Salemba Empat.
dan Pengaruhnya Terhadap
Rentabilitas Ekonomi Pada S. Munawir. 2004. Analisa Laporan
Perusahaan Manufaktur yang Keuangan. Edisi Keempat.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Yogyakarta : Liberty
Jurnal Ilmiah Renggagading, Vol.
3, No. 2. (hlm. 214 – 228). Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis
(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
M. Munandar, 2006. Pokok – Pokok dan R&D). Bandung: Penerbit
Intermadiate Accunting, Gadjah Alfabeta.
Mada University Press :
Yogyakarta Sukamdiyo. 2009. Manajemen Koperasi.
Jakarta : Graha Indonesia.
Mohamad Muslich, 2003. Manajemen
Keuangan Modern, Bumi Aksara; Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam
Jakarta Aplikasi Pemasaran. Jakarta:
Graha Indonesia.
Munawir. 2007. Analisis Laporan
Keuagan. Edisi Keempat. Sunariyah, 2004, Pengantar Pengetahuan
Yogyakarta: Liberty. Pasar Modal, UPP AMP YKPN,
Yogyakarta.
Pachta W, Andjar, Kusnadi. 2005. Hukum
Koperasi Indonesia. Yogyakarta: Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan
Liberty. Teori, Konsep, dan Aplikasi.
Ekonisia, Kampus Fakultas
Prasetiantono, 2000. - Business & Ekonomi UII, Jakarta.
Economics Gramedia Pustaka
Utama. Syafri, Sofyan. 2006. Teori Akuntansi.
Jakarta: Penerbit PT. Raja
Grafindo Persada.
Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen
Keuangan dan Akuntansi. Jakarta:
Syahib, Natarsyah. 2000. Analisis
Salemba Empat.
Pengaruh Tingkat Perputaran Kas,
Piutang dan Persediaan Terhadap
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)

Rentabilitas Ekonomis Pada


Perusahaan yang tercatat di BEJ.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia. Vol. 2, No. 3 (hlm. 294-
312).

Syamsuddin, Lukman, 2001. Manajemen


Keuangan Perusahaan, Jakarta :
PT. Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang Republik Indonesia No.


25 tahun 1992 tentang Pokok-
pokok Hukum Perkoperasian.
2007. Tim Pustaka Yustisia.

Werren, Reeve dan Fees, 2005. Accunting


Edisi Kedua Puluh Satu.
Terjemahan Aria Farahmita,
Salemba Empat, Jakarta.

Widiyanti, Ninik dan Sunindhia. 2003.


Koperasi dan Perekonomian
Indonesia. Jakarta : Salemba
Empat.

Wiwik, Utami dan Suharmadi. 2008.


Pengaruh Perputaran Piutang
Terhadap Rentabilitas. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia.
Vol. 1, No.2 (hlm. 255-268).

Anda mungkin juga menyukai