Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) tingkat
suku bunga dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis, (2) tingkat suku bunga terhadap
perputaran piutang, (3) tingkat suku bunga terhadap rentabilitas ekonomis, dan (4) perputaran piutang
terhadap rentabilitas ekonomis. Subjek dalam penelitian ini adalah koperasi di Kecamatan Sukasada,
dan objeknya adalah tingkat suku bunga, perputaran piutang dan rentabilitas. Jenis data yang
dikumpulkan adalah data kuantitatif yang berupa tingkat suku bunga, perputaran piutang dan
rentabilitas ekonomis bersumber dari laporan neraca dan laporan laba/rugi pada koperasi di
Kecamatan Sukasada yang dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi, serta dianalisis
dengan menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada pengaruh positif dan
signifikan tingkat suku bunga dan perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis, (2) ada
pengaruh positif dan signifikan tingkat suku bunga terhadap perputaran piutang, (3) ada pengaruh
positif tingkat suku bunga terhadap rentabilitas ekonomis, dan (4) ada pengaruh negatif dan signifikan
perputaran piutang terhadap rentabilitas ekonomis.
Kata-kata kunci : tingkat suku bunga, perputaran piutang, dan rentabiltas ekonomis
Abstract
This study aims to obtain verifiable explanatory findings on the effect of (1) interest rate and accounts
receivables turnover with respect to economical profitability, (2) the interest rate with respect to
accounts receivable turnover , (3) interest rate with respect to economical profitability , and (4)
accounts receivable turnover with respect to economical profitability . The subjects in this study were
cooperative which is located in District Sukasada , and its object is the of interest rate , accounts
receivable turnover and economical profitability. The type of data collected is quantitative data in the
form of interest rates , accounts receivable turnover and profitability which is sourced from the balance
sheet and profit / loss on the selected cooperatives in the District Sukasada collected using
documentation techniques , and analyzed using path analysis. The results showed (1) there is a
positive and significant effect of the interest rate and accounts receivables turnover with respect to
economical profitability , (2) there is a positive and significant effect of interest rates with respect to
accounts receivable turnover , (3) there is a positive effect of interest rates with respect to economical
profitability, and (4) there negative and significant impact on accounts receivable turnover with respect
to economical profitability.
Key words : interest rates , accounts receivable turnover , and economical profitability
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
Tabel 01. Rekapitulasi penurunan tingkat suku bunga, perputaran piutang dan rentabilitas
ekonomis pada 5 koperasi di kecamatan sukasada pada tahun2011-2012.
Panca
1 1,7 1,7 0 1.05 0.76 0.29 26.87 7.84 19.03
Winangun
2 Ksp BNA 1,2 1,2 0 1.07 0.94 0.13 37.24 35.06 2.18
3 Ratna Dana 1,7 1,7 0 1.05 1.04 0.01 12.59 12.56 0.03
4 Harta Nadi 1,05 1,05 0 1.06 1.04 0.02 4.37 4.34 0.03
Tri Dasi Caka
5 1,09 1,09 0 1.2 1.05 0.15 11.29 10.81 0.48
Tunggal
Sumber : Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian
hasil penelitian ini diharapkan dapat barang dan jasa tersebut dilakukan secara
memberikan masukan kepada koperasi di kredit yang umumnya dilakukan untuk
Kecamatan Sukasada untuk mengambil memperbesar penjualan”. M.Munandar
kebijakan yang terkait dengan (2006:77) yang dimaksud dengan piutang
peningkatan rentabilitas ekonomis yang adalah sebagai berikut : ”Piutang adalah
berfokus pada tingkat suku bunga dan tagihan perusahaan kepada pihak lain
perputaran piutang. yang nantinya akan dimintakan
Karl dan Fair (2001:635) Bunga pembayarannya bilamana telah sampai
adalah salah satu produk dalam sistem jatuh tempo”. Piutang dalam perusahaan
perekonomian yang memanfaatkan uang koperasi timbul sebagai akibat penjualan
sebagai alat penyimpanan nilai. Tingkat kredit barang dagangan dan jasa, dan
bunga dimaknai sebagai harga yang pemberian kredit kepada anggota
didapatkan dari penggunaan uang dalam koperasi. S.Munawir berpendapat bahwa :
satu periode tertentu. Sedangkan suku Semakin besar day’s receivable suatu
bunga adalah pembayaran bunga tahunan perusahaan semakin besar pula resiko
dari suatu pinjaman, dalam bentuk kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
persentase. Menurut Prasetiantono (2000) Dan kalau perusahaan tidak membuat
mengenai suku bunga adalah : jika suku cadangan terhadap kemungkinan
bunga tinggi, otomatis orang akan lebih kerugian yang timbul karena tidak
suka menyimpan dananya di bank karena tertagihnya piutang (allowance for bad
ia dapat mengharapkan pengembalian debt) berarti perusahaan telah
yang menguntungkan. Sunariyah memperhitungkan labanya terlalu besar
(2004:80) suku bunga adalah harga dari (overstated).
pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai Sartono (2010:119) menyatakan
persentase uang pokok per unit waktu. “semakin cepat periode berputarnya
Bunga merupakan suatu ukuran harga piutang menunjukkan semakin cepat
sumber daya yang digunakan oleh debitur penjualan kredit dapat kembali menjadi
yang harus dibayarkan kepada kreditur. kas”. Bramasto (2008) menyatakan bahwa
Berdasarkan pendapat beberapa ahli perputaran piutang berasal dari lamanya
diatas maka dapat disimpulkan suku piutang diubah menjadi kas, piutang
bunga adalah pembayaran bunga timbul karena adanya transaksi penjualan
pinjaman dalam bentuk presentase yang barang atau jasa secara kredit. Riyanto
harus dibayarkan oleh debitur kepada (2008) dan Munawir (2007) menyatakan
kredetur. Kasmir (2008:137-140) bahwa perputaran piutang merupakan
menyatakan bahwa tingkat suku bunga rasio yang memperlihatkan lamanya
dapat diukur dengan melihat reputasi waktu untuk mengubah piutang menjadi
perusahaan dan persaingan dalam dunia kas. Halim dan Sarwoko (2003)
bisnis. menyatakan bahwa perputaran piutang
Rusdi Akbar (2004:199) merupakan periode yang akan
menyatakan bahwa piutang meliputi menunjukkan berapa kali piutang yang
semua hak atau klaim perusahaan pada timbul sampai piutang tersebut dapat
organisasi lain untuk menerima sejumlah tertagih kembali ke dalam kas
kas, barang, atau jasa di masa yang akan perusahaan. Martono dan Harjito
datang sebagai akibat kejadian pada (2003:50) menyatakan, Perputaran
masa yang lalu. Warren Reeve dan Fess piutang adalah periode terikatnya piutang
(2005:404) menyatakan bahwa yang sejak terjadinya piutang sampai piutang
dimaksud dengan piutang adalah sebagai tersebut dapat ditagih dalam bentuk uang
berikut : ”Piutang meliputi semua klaim kas dan akhirnya dapat dibelikan kembali
dalam bentuk uang terhadap pihak menjadi persediaan dan dijual secara
lainnya, termasuk individu, perusahaan kredit menjadi piutang kembali. Makin
atau organisasi lainnya”. Mohammad lunak atau makin lama syarat
Muslich (2003:109) mengemukakan yang pembayarannya, berarti makin lama
dimaksud dengan piutang adalah sebagai modal terikat pada piutang, yang berarti
berikut : ”Piutang terjadi karena penjualan bahwa tingkat perputarannya selama
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
periode tertentu adalah makin rendah. laba yang berasal dari operasi
Riyanto (2008), menyatakan bahwa perusahaan yaitu yang disebut dengan
perputaran piutang dapat diukur dengan laba usaha (net operating income).
menggunakan perbandingan antara Munawir (2007) rentabilitas ekonomis
pemberian kredit dengan jumlah rata-rata dapat diukur dengan empat rasio yaitu (1)
piutang. Pendapat yang sama dikatakan net profit margin, (2) gross profit margin,
oleh Sutrisno (2009) yang menyatakan (3) return on invesment, dan (4) return on
bahwa perputaran piutang dapat diukur equity. Pendapat lain juga dikemukakan
dengan menggunakan perbandingan oleh Riyanto (2008) tentang pengukuran
antara pemberian kredit dengan jumlah tingkat rentabilitas ekonomis terdapat lima
piutang rata-rata. Halim dan Sarwoko rasio yang digunakan untuk mengukur
(2003) menyatakan bahwa perputaran rentabilitas ekonomis yaitu : (1) gross
piutang diukur dengan menggunakan profit margin, (2) net profit margin, (3)
perbandingan antara penjualan kredit basic earning power, (4) return on assets,
dengan jumlah rata-rata piutang. dan (5) return on equity.
UU No.25 tahun 1992 tentang
Raharjaputra (2009) menyatakan perkoperasi dikatakan definisi Koperasi
bahwa rentabilitas ekonomis merupakan adalah sebagai badan usaha yang
kemampuan perusahaan dalam beranggotakan orang seorang atau badan
memperoleh laba atau keuntungan, hukum koperasi dengan melandaskan
dimana hubungannya dengan penjualan, kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip
total aktiva, maupun modal sendiri. koperasi sekaligus sebagai gerakan
Husnan (2004) rentabilitas ekonomis ekonomi rakyat yang berdasarkan atas
menggambarkan kemampuan perusahaan asas kekeluargaan. Sitio dan Halomoan
mendapatkan laba melalui semua (2001:17) menyatakan bahwa “koperasi
kemampuan, dan sumber yang ada adalah badan usaha bersama untuk
seperti kegiatan penjualan, kas, modal, memperbaiki nasib penghidupan ekonomi
jumlah karyawan, jumlah cabang, dan berdasarkan tolong menolong. Semangat
sebagainya. Riyanto (2008), dan Harahap tolong-menolong tersebut didorong oleh
(2006) rentabilitas ekonomis adalah rasio keinginan memberi jasa kepada kawan
yang mengukur kemampuan aktiva berdasarkan seorang buat semua dan
perusahaan memperoleh laba dari operasi semua buat seorang”. Widiyanti dan
perusahaan. Pendapat lain juga Sunindhia (2003:1) mengemukakan
disampaikan oleh Syafri (2006) bahwa “koperasi merupakan suatu
menyatakan rentabilitas ekonomis adalah perkumpulan yang beranggotakan orang-
kemampuan perusahaan untuk orang atau badan-badan yang
memperoleh laba atau keuntungan memberikan kebebasan masuk dan keluar
selama periode tertentu dengan sebagai anggota, dengan bekerja sama
membandingkan antara laba usaha yang secara kekeluargaan menjalankan usaha,
diperoleh dalam satu periode dengan untuk mempertinggi kesejahteraan
jumlah modal operasi. Simamora jasmaniah para anggotanya”. Widyanti
(2000:73) menyatakan bahwa, dan Sunindhia (2003:49) dalam bukunya
Rentabilitas ekonomi merupakan ”Koperasi dan Perekonomian Indonesia”
perbandingan antara laba usaha dengan menjelaskan secara garis besar jenis
modal operasi. Modal yang diperhitungkan koperasi tersebut dapat dibagi menjadi 5
untuk menghitung rentabilitas ekonomi golongan yaitu sebagai berikut : (1)
hanyalah modal yang bekerja didalam koperasi konsumsi, (2) koperasi kredit
perusahaan (operating capital asset). atau koperasi simpan pinjam), (3) koperasi
Modal yang ditanamkan dalam produksi, (4) koperasi jasa, dan (5)
perusahaan lain atau yang ditanamkan koperasi serba usaha. Sartono (2010:174)
dalam efek tidak diperhitungkan dalam menyatakan bahwa “struktur modal
mengukur rentabilitas ekonomi. Demikian (Capital Structure) adalah merupakan
pula laba yang diperhitungkan dalam peimbangan jumlah utang jangka pendek
mengukur rentabilitas ekonomi hanyalah yang bersifat permanen, utang jangka
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)
panjang, saham preferen dan saham penyertaan, baik yang berasal dari dana
biasa”. Menurut Sawir (2004:43) pemerintah maupun dana dari
menyatakan bahwa “tujuan manajemen masyarakat, dilakukan dalam rangka
struktur modal adalah menciptakan suatu memperluas kemampuan untuk
bauran sumber dana permanen menjalankan kagiatan usaha koperasi,
sedemikian rupa agar mampu terutama usaha-usaha yang
memaksimalkan harga saham dan agar membutuhkan dana untuk usaha yang
tujuan manajemen keuangan untuk memerlukan proses jangka panjang.
memaksimalkan nilai perusahaan Sumber modal yang dapat
tercapai”. dijadikan modal usaha koperasi, yaitu ada
Rentabilitas modal sendiri atau sering dua antara lain sebagai berikut (1) modal
dinamakan Rentabilitas usaha adalah yang didapat secara langsung, dan (2)
perbandingan antara jumlah laba yang modal yang didapat secara tidak langsung
tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu (W. Pachta, dkk., 2005: 107).
pihak dengan jumlah modal sendiri yang
menghasilkan laba tersebut di lain pihak.
Dengan kata lain, rentabilitas modal METODE
sendiri adalah kemampuan suatu Penelitian ini menggunakan
perusahaan dengan modal sendiri yang rancangan penelitian kuantitatif kausal.
bekerja didalamnya untuk menghasilkan Subjek dalam penelitian ini adalah
keuntungan (Riyanto, 1997: 44). koperasi di Kecamatan Sukasada,
sementara yang menjadi objek dalam
Struktur modal pada koperasi penelitian ini adalah tingkat suku bunga,
sangat diperlukan guna membiayai perputaran piutang dan rentabilitas pada
kegiatan operasional perusahaan yang koperasi di Kecamatan Sukasada. Jenis
berasal dari utang jangka panjang dan data yang digunakan yaitu data kuantitatif
utang jangka pendek juga modal sendiri berupa data tingkat suku bunga,
yang membiayainya agar keberlanjutan perputaran piutang dan rentabilitas yang
usaha koperasi dapat berkembang. Untuk bersumber dari laporan neraca dan
memperoleh sisa hasil usaha yang optimal laporan laba/rugi pada koperasi di
bagi kesejahteraan para anggotanya. Kecamatan Sukasada. Teknik
Menurut UU No. 25 tahun 1992 pengumpulan data yang digunakan dalam
bahwa modal koperasi terdiri dari (1) penelitian ini adalah dokumentasi. Teknik
modal sendiri, (2) modal pinjaman, dan (3) analisis yang digunakan dalam penelitian
modal penyertaan. Modal sendiri adalah ini adalah analisis jalur (path analysis).
modal yang menanggung resiko atau
disebut modal ekuiti. Modal sendiri dalam
koperasi terdiri dari simpanan pokok, HASIL DAN PEMBAHASAN
simpanan wajib, dana cadangan, hibah. Hasil
Modal Pinjaman adalah modal dari pihak Hasil analisis jalur dengan bantuan
luar, untuk pengembangan usaha. Modal program komputer Statistical Package for
pinjaman terdiri dari anggota, koperasi Social Science (SPSS) 16,00 for windows
lainnya anggotanya, bank dan lembaga maka diperoleh hasil penelitian seperti
keuangan lainnya, penerbitan obligasi dan nampak pada Tabel 02, Gambar 01, dan
surat hutang lainnya, sumber lain yang Tabel 03.
sah. Modal penyertaan adalah sejumlah
uang atau barang modal yang dapat dinilai Tabel 02 Hasil Uji Statistika Analisis Jalur
dengan uang yang ditanamkan oleh Parameter Koefisien p- Simpulan
pemodal untuk menambah dan value
memperkuat struktur permodalan koperasi Ryx1x2 0,822 0,000 Ada hubungan
dalam meningkatkan kegiatan usahanya. pengaruh
Sumber modal koperasi yang berasal dari tingkat suku
bunga dan
modal penyertaan, yaitu pemupukan
perputaran
modal koperasi yang berasal dari modal piutang
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen (Volume 2 Tahun 2014)