Anda di halaman 1dari 11

Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950

Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema


Cottoni untuk Pemisahaan Fragmen DNA

Isolation and Characterization of Agarose from Red Macroalgae of


Euchema Cottoni for DNA Fragments separation
Wery Aslinda1*, Ahyar Ahmad2
1
Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Palu
2
Laboratorium Biokimia, Jurusan kimia, Fak. MIPA, Universitas Hasanuddin

ABSTRACT

Agarose has been isolated from red macroalgae Euchema Cottoni in Takalar marine
area. These agarose was characterized in its percent of rendamen, physical characteristics and
it ware analyzed using IR spectrophotometer. These carscteristics then ware compered to
commercial products of agarose of Takara, Japan. The result of agarose isolated from E.
Cottoni showed a relatively similar to commercial agarose. Agarose isolatied from
macroalgae containing 0.26% sulfates, a melting point of 96 0C, and a viscosity of 14 cps.
This agarose was then applied for DNA fragmens separation and the result showed that
quality of separation and sharpness of bands were less favorable compared to commercial
agarose one.

Key words: Agarose, Euchema Cottoni, DNA fragmen separation.

ABSTRAK

Agarosa telah diisolasi dari makroalga merah Euchema Cottoni yang terdapat di
perairan Takalar. Agarosa ini dikarakterisasi berdasarkan persen rendamen, sifat-sifat
fisiknya dan dianalisa dengan spektrofotometer IR. Sifat-sifat ini dibandingkan dengan
produk agarosa komersial Takara, Japan dan ditemukan bahwa agarosa yang diisolasi dari E.
Cottoni menunjukkan hasil yang relatif sama dengan agarosa komersial. Berdasarkan hasil
isolasi agarosa dari makroalga, kandungan sulfatnya sebesar 0,26%, titik leleh sebesar 96 0C,
dan viskositas sebesar 14 cps. Agarosa ini kemudian diaplikasikan untuk pemisahan fragmen
DNA dengan hasil menunjukkan kualitas pemisahan dan ketajaman pita yang kurang baik
jika dibandingkan dengan agarosa komersil.
Kata kunci: Agarosa, Euchema cottoni, Pemisahan Fragmen DNA

coresponding auther : email weryaslinda@yahoo.co.id


307
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

LATAR BELAKANG DNA cukup pesat. Salah satu contohnya


Salah satu mahluk hidup yang adalah analisis molekul DNA, RNA dan
tumbuh dan berkembang di laut adalah molekul protein dengan metode PCR.
alga (Evan, 2006). Makroalga banyak Metode PCR digunakan untuk melipat
ditemukan di perairan Indonesia karena gandakan suatu molekul DNA secara cepat
memiliki iklim tropis yang baik untuk dan mudah (Yuwono, 2006). Analisis
pertumbuhan makroalga khususnya di molekul DNA dengan PCR ini, akan
daerah Indonesia timur seperti Sulawesi dilanjutkan dengan pemisahan fragmen
Selatan. Jenis-jenis makroalga yang DNA menggunakan gel elektroporesis
terdapat di Sulawesi Selatan antara lain E. untuk memisahkan molekul DNA, RNA
Cottoni. (Dinas perikanan, 2005; Kadi, dan molekul protein menggunakan arus
2006). Makroalga jenis ini biasanya listrik di permukaan gel matriks (agarosa)
dimanfaatkan untuk pembutan agar, (Crom, 2005). Gel matriks yang digunakan
karaginan, dan agarosa. dalam analisis gel elektroforesis adalah
Agarosa atau galaktosa polimer agarosa yang telah dipatenkan dan
merupakan senyawa polisakarida yang memiliki harga yang cukup mahal.
diisolasi dari makroalga. Agarosa telah Sejauh ini belum banyak data
banyak diisolasi dari makroalga seperti penelitian mengenai isolasi agarosa dari
Gracilaria fisheri, Gracilaria edulis, jenis makroalga lokal sebagai bahan baku
Gracilaria sp. (Praiboon, 2006), gel elektroforesis untuk analisis molekul
Gracilaria curtissiae, Gracilaria DNA, RNA dan molekul protein.
cylindrical (Hadiyanto, 1999), Gracilaria Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi
changii (Chan, 2004), dan Atteromonas dan mengakarakterisasi senyawa agarosa
agarzyticus (Potin, 1993). dari beberapa jenis makroalga di Sulawesi
Sifat agarosa yang tidak bermuatan, Selatan. Agarosa yang diperoleh
membuat agarosa banyak diaplikasikan dibandingkan dengan agarosa yang telah
dalam bidang bioteknologi, baik sebagai dipatenkan atau dikomersialkan. Dari hasil
media kultur ataupun media elektroforesis. penelitian ini, diharapkan agarosa tersebut
Dalam elektroforesis, agarosa digunakan dapat digunakan sebagai gel alternatif
untuk mendeteksi kompleks-kompleks yang digunakan sebagai bahan baku pada
antigen-antibodi, dan untuk analisis analisis secara elektroforesis untuk
molekul DNA, RNA dan molekul protein. memisahkan molekul DNA, RNA dan
Perkembangan ilmu pengetahuan molekul protein dalam berbagai ukuran.
dan teknologi dalam analisis molekul
Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
308
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

BAHAN DAN METODE fungsi senyawa dilakukan dengan alat


1. Pengumpulan tumbuhan spektrofotometer IR.
Makroalga merah E. Cottoni
a. Pengukuran kandungan sulfat
diambil di daerah Punaga Kabupaten
(SNI 06-6989.20-2004)
Takalar pada bulan Februari 2008. Sampel Sampel agarosa ditimbang dan
makroalga yang telah dibersihkan, dimasukkan kedalam gelas kimia,
dikeringkan selama 3 hari dengan panas ditambahkan aquades panas dan disaring.
terik matahari. Ke dalam campuran tersebut ditambahkan
2. Ekstraksi agarosa (Siddhanta et al., 1 mL larutan standar dan Barium klorida,
2007) kemudian diukur menggunakan
Sebanyak 100 g sampel makroalga spektrofotometer UV-Vis Auto pada
E. Cottoni yang sudah kering direndam panjang gelombang 426 nm.
dengan air salama 1 malam pada suhu
b. Pengukuran titik leleh (Metode
kamar dan diperlakukan dengan basa
Fuse dan Goto, 1971)
menggunakan NaOH cair 10% pada suhu Sebanyak 1,5 % agarosa
85 oC selama 2 jam. Basa yang berlebihan dimasukkan dalam tes tube dan dibiarkan
dilepaskan sampai air cucian mempunyai membentuk gel selama 1 jam pada suhu 20
pH 7. Kemudian diautoklaf pada suhu 120 o
C. Tube diletakkan dalam penangas air
o
C selama 1,5 jam untuk memperoleh hasil pada suhu 60 oC dengan menaikkan
ekstraksi. Menambahkan hasil ekstraksi temperatur penangas 1 oC per menit.
dengan karbon aktif dan celite 545 yang
c. Pengukuran viskositas agarosa
disaring panas dengan tekanan 60 - 80 psi.
(Metode FCC, 1978).
Kemudian membekukan filtrat dan
Sampel agarosa ditimbang dan
mencairkan kembali untuk memperoleh
ditambahkan aquades kemudian dikocok
agarosa, yang selanjutnya dikeringkan dan
selama 20 menit. Campuran dipanaskan
dihaluskan selama 30 menit. Agarosa
diatas penangas air sampai suhu campuran
kering ditimbang dan dihitung persentase
80 oC, kemudian didinginkan sampai 75 oC
rendamennya.
dan diukur dengan viskosimeter 30 rpm
3. Identifikasi agarosa. dengan spindel 1 dan vektor 1.
Agarosa yang diperoleh
dikarakterisasi berdasarkan sifat-sifat fisik
dengan mengukur kandungan sulfat, titik
leleh, dan viskositas. Penetapan gugus

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
309
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

d. Pengukuran Spektrum IR dua tabung tersebut dengan suhu


agarosa denaturasi 94 0C, suhu annealing 50 oC
Sebanyak 2 mg agarosa dalam 600 dan suhu perpanjangan 72 oC selama 1
mg KBr yang kemudian dimasukkan menit sebanyak 30 siklus, serta
dalam spektroscopi IR. Dibandingkan penyempurnaan waktu perpanjangan
spekrum IR agarosa yang diisolasi dari (delay-time) selama 4 menit. Produk DNA
makroalga dengan spektrum IR dari yang diperoleh, kontrol negatif, DNA
agarosa komersil (Takara, Japan). ladder hasil PCR dianalisis secara
elektroforesis pada gel agarosa yang
4. Analisis DNA dengan PCR dan
diisolasi dari makroalga dan agarosa
elektroforesis gel agarosa
komersil (Takara, Japan).
a. Penyiapan DNA Ladder dari
bakteri c. Analisis kualitatif dengan
Biakan bakteri dari media padat elektroforesis gel agarosa dari
diambil dan disuspensikan ke dalam makroalga E. Cottoni.
larutan buffer lisis 10 X, enzim proteinase Sebanyak 0,5 gram agarosa yang
K 20 mg/mL dan dH2O steril, yang diisolasi dari makroalga ditambahkan
dilanjutkan dengan proses inkubasi pada buffer TAE 1 X yang mengandung EDTA
suhu 37oC dan 50oC. Kemudian 0,5 M pH 8,0 dengan volume akhir 50 mL
dipanaskan dan dipisahkan dengan cara (1 % b/v). Dilanjutkan dengan proses
sentrifugasi pada kecepatan 15.000 rpm. pemanasan dan dibiarkan pada suhu kamar
Lalu dilanjutkan dengan proses dan selanjutnya gel agarosa tersebut
penyimpanan supernatan (DNA template) dicetak pada landasan gel (gel-tray) yang
yang didekantasi dalam tabung eppendorf sesuai dengan sel elektroforesis mini
di dalam lemari es. SubTM DNA cell (biorad) dan dilengkapi
dengan sisir sehingga terbentuk sumur-
b. Amplifikasi DNA bakteri
sumur gel pada sekitar 1 cm dari bagian
Disiapkan master mix yang
ujung yang berdekatan dengan kutup
mengandung buffer PCR (MgCl2) 1 kali,
negatif. Setelah gel agarosa memadat,
dNTP mix 0,2 mM, primer bakteri 30
dicabut sisirnya dan dimasukkan ke dalam
pmol serta enzim DNA polimerase 0,625
sel elektroforesis yang mengandung
unit untuk keperluan 2 kali PCR (satu
sejumlah buffer TAE 1X sampai gel
tabung untuk bakteri uji dan tabung kedua
agarosa terendam dalam larutan buffer.
sebagai control negative) pada volume
Dipipet setiap fragmen DNA hasil PCR
reaksi 25 µL. Dilakukan proses PCR pada

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
310
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

sebanyak 10 µL dan dicampurkan dengan rendamen seperti diperlihatkan pada Tabel


2 µL buffer pemuat (loading buffer; 0,25% 1.
bromofenol biru, 0,25% xylenecyanol FF, Tabel 1. Rendamen agarosa dari
beberapa spesis makroalga.
15% ficoll dalam air suling). Kemudian
Berat Rendamen
Makroalga
campuran tersebut dimasukkan kedalam (gram) (%)
E. cottoni 0,65 0,65
sumur-sumur gel yang telah tercetak.
Elektroforesis yang dilakukan pada beda Berdasarkan hasil penelitian yang
potensial 60 volt selama 1 jam. dilakukan oleh Siddhanta dengan
Selanjutnya gel agarosa direndam dalam menggunakan metode efektif biaya seperti
bak yang mengadung 0,5 µL/mL larutan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa
etidium bromide dalam air suling selama rendamen hasil ekstraksi agarosa dari
30 - 45 menit kemudian hasil makroalga Gelidium dan Gelidiella
elektroforesis dilihat dengan sinar UV sebesar 20 - 23 % (Siddhanta, 2005)
pada panjang gelombang 312 nm. sedangkan yang dilakukan oleh Meena
Kemudian kandungan agarosa yang dengan menggunakan makroalga
diisolasi dari makroalga E. cottoni Gracilaria dura menghasilkan redamen
dibandingakan dengan dengan agarosa sebesar 23 % (Meena et al., 2007).
komersil (Takara, Japan). 2. Identifikasi agarosa
HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui kualitas agarosa,
Makroalga E. cottoni dikeringkan dilakukan identifikasi sifat-sifat fisiko-
selama 3 hari dalam kondisi panas kimianya dengan mengukur kandungan
matahari yang baik. Kadar air pada sulfat, viskositas, dan titik lelehnya
makroalga E. cottoni harus dicapai dengan berdasarkan penelitian yang dilakukan
hingga 31 – 35 %, hal ini tercapai dalam oleh Meena et al. (2007).
waktu 2-3 hari dengan kondisi panas 2.1. Kandungan sulfat
matahari yang baik (Anggadiredja, 2008). Agarosa merupakan molekul agar
Ekstraksi dan analisis agarosa dari yang memiliki kekuatan gel yang tinggi.
beberapa spesis makroalga Kekuatan gel yang tinggi terbentuk bila
1. Ekstraksi terjadi penurunan kandungan sulfat dan
Berdasarkan hasil rendamen dari peningkatan 3,6 anhidro-a.-L- galaktosa
makroalga E. Cottoni yang diekstraksi dari (Yaphe, 1984 dalam Santos, 1991).
100 gram sampel mengahasilkan 0,65% Dengan konsentrasi optimum basa
menyebabkan produk agarosa memiliki

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
311
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

kekuatan gel yang tinggi (Siddhanta et al, Sumber : * Meena et al, 2007.
**
Catalog Sigma, 2008.
2005), sehingga menyebabkan terjadinya
Kadar sulfat yang ditolerir tidak lebih
pengurangan kandungan sulfat, seperti
dari 0,7 % (Renn, 1984). Kandungan sulfat
yang ditunjukkan pada Gambar 1 (Santos,
agarosa berdasarkan katalog Sigma tahun
1991).
2004 – 2005 berkisar 0,1 - 0,3 % (Meena
et al, 2007). Kandungan sulfat yang biasa
di gunakan dalam elektroforesis analisis
DNA adalah 0,12 % (katalog A0576) dan
0,25 % (katalog A9918) (Catalog Sigma,
2008).
2.2 Penentuan titik leleh agarosa
Menurut Siddhanta, titik leleh
suatu agarosa yang memiliki kualitas yang
baik antara 95-100 oC.
Data secara lengkap titik leleh
agarosa yang diisolasi dari makroalga
diperlihatkan pada Tabel 3 dibawah ini.
Gambar 1 Struktur a. agarosa. b. 6-
galaktan sulfat (Santos, 1991)
Gambar 15. Struktur agarosa Tabel. 3 Hasil Pengukuran titik leleh
sulfat (Takano, 1997) agarosa yang diisolasi dari
beberapa spesis makroalga
Tabel 2. Perbandingan kandungan Titik
sulfat agarosa dari makroalga No Makroalga leleh Ket
E. Cottoni dengan agarosa (o C)
produk komersil 1 E. Cottoni 96
Kandung Kandung 2 Takara 98
N 3 G. Dura 98 Meena et
Makroalga an sulfat an sulfat
o al, 2007
(ppm) (%)
1 E. cottoni 72,25 0,26
2 Takara 28,42 0,14 2.3 Pengukuran viskositas
3 G. Dura *
- 0,50 agarosa.
Menurut Murano (1990), semakin
Vis kecil kandungan sulfat maka semakin kecil
No Makroalga Ket
(cps) pula viskositasnya.
1 E. Cottoni 14
2 Takara 10,8 Tabel. 4 Hasil pengukuran viskositas
3 G. Dura 44 Meena et agarosa yang diisolasi dari
al, 2007 beberapa spesis makroalga
4 Sigma - <0,25
(A9918)** 3. Analisis spektrum IR agarosa

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
312
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

(C4-sulfat)
Pengukuran spektrum IR agarosa 717 Lebar =C-H alkena
dan aromatik
dilakukan untuk mengetahui dugaan gugus
fungsi agarosa dari beberapa spesis
Spektrum IR senyawa agarosa dari
makroalga yang ditunjukan pada Gambar 2
beberapa makroalga diatas dibandingkan
yang dibandingkan dengan agarosa
dengan spektrum agarosa komersil yaitu
komersi Takara dan Sigma dibawah ini.
Takara dan Sigma seperti ditunjukkan
Spektrum IR senyawa agarosa dari
pada Gambar 3 dan 4 dibawah ini.
makroalga E. cottoni Gambar 2 dan data
serapannya ditabulasikan pada Tabel 5.

Gambar 2. Spektrum IR agarosa yang Gambar 3. Spektrum IR agarosa komersil


diisoalsi dari makroalga E. (Takara, Japan)
cottoni
Tabel 6. Tabulasi data spektrum IR
Tabel 5. Tabulasi data spektrum IR agarosa dari Takara
agarosa dari makroalga E. cottoni Bilangan Bentuk Dugaan gugs
Bilangan Bentuk Dugaan gugus gelombang pita fungsi
gelomban pita fungsi (cm-1)
-1
g (cm ) 3846 Tajam Gugus O-H
3777 Tajam Gugus O-H bebas
bebas 3731 Tajam Gugus O-H
3568 Tajam Gugus O-H bebas
bebas 3598 Lebar Ulur O-H
3209 Lebar Ulur gugus O-H dengan ikatan
dengan ikatan hidrogen
hidrogen 2954 Lebar Renggang ulur
2931 Lebar Gugus CH2 Gugus C-H
asimetri alifatik
1611 Lebar Gugus C=C 2347 Tajam Gugus C C
terkonyugasi
alkuna
1249 Lebar Gugus ester
1654 Lebar Gugus C=O
sulfat
karboksilat
1057 Lebar C-O fenol dan
1388 Lebar Tekukan gugus
eter
C-H alifatik dari
929 Lebar =CH2 alkena CH2
dan aromatik
1168 Lebar C-O-C eter
859 Lebar Gugus C-O-S
Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
313
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

1063 Lebar C-O fenol dan


eter C4-sulfat dalam Melo,
892 Lebar =CH2 alkena dan gugus 2002
aromatik galaktopyranosa
664 Lebar =C-H alkena dan 845 galaktosa –4- Anderso
aromatik sulfat n et
al.,1986
830 galaktosa –2- Anderso
sulfat n et
al.,1986
820 galaktosa –6- Anderso
sulfat n et
al.,1986
805 3.6 anhydro Anderso
galaktosea– 2- n et
sulfat al.,1986
705 sulfat pada C4 Rohas et
galaktosa al., 1986.

Dalam penelitian ini, dari semua


Gambar 4. Spektrum IR agarosa yang analisis spektrum IR makroalga E. Cottoni
diisoalsi dari makroalga (a)
Gracilaria dura dan (b) menunjukkan adanya serapan pada
Sigma (Meena et al, 2007) bilangan gelombang υmaks 1240 - 1252 cm-
1
Pita serapan pada analisis spektrum hal ini mengindikasikan adanya ester

IR agarosa yang menunjukkan adanya sulfat sesuai dengan rujukan data pada

sulfat sagatlah penting untuk mengetahui Tabel 7.

kualitas agarosa. Data analisis yang Berdasarkan hasil analisis data

menunjukkan adanya sulfat seperti yang spektrum IR pada agarosa dari beberapa

ditunjukkan pada Tabel 7. makroalga menunjukkan bahwa agarosa

Tabel 7. Serapan yang menunjukkan dari makroalga E. Cottoni memperlihatkan


adanya gugus sulfat (Balkan et al, 2005) pita serapan (υmaks) yang tidak terlalu mirip
Bil. Gel Dugaan gugus Sumber
-1
(cm ) fungsi rujukan dengan agarosa komersil (Takara) sesuai
1960 Ester sulfat Cross, dengan Gambar 3. Hasil analisis spektrum
1964
1370 Sulfat Anderso IR ini juga tidak terlalu mirip dengan
n et agarosa dari Sigma (A0576) dan G. dura
al.,1986
1240- Ester Sulfat Anderso (Gambar 4) (Meena et al, 2007).
1252 n et
al.,1986
870- sulfat pada C2 Anderso
840 of 3.6 anhydro n et
galaktosa. al.,1986
Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
314
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

Analisis DNA menggunakan gel agarosa


dari makroalga.

Analisis DNA menggunakan


sampel DNA Ladder bakteri yang
dielektroforesis dengan agarosa yang
diisolasi dari makroalga E. Cottoni dan
agarosa komersil (Takara, Japan) seperti
Gambar 6. Hasil analisis DNA pada
yang ditunjukkan pada Gambar 5. agarosa Takara
DNA Ladder hasil PCR yang
Berdasarkan hasil
memberikan pita yang tajam pada fragmen
perbandingan analisis DNA pada
1, 3, dan 8 dengan masing-masing
elektroforesis menggunakan agarosa
memiliki massa 45, 95, dan 97 ng.
makroalga E. Cottoni dengan agarosa
Berdasarkan hasil elektroforesis
komersil (Takara, Japan), menunjukkan
sampel DNA Ladder dengan
hasil kualitas pemisahan dan ketajaman
menggunakan agarosa yang diisolasi dari
pita yang kurang baik pada makroalga E.
makroalga E. Cottoni menunjukkan hasil
Cottoni jika dibandingkan dengan agarosa
elektroforesis yang tidak terlalu jelas
komersil (Takara, Japan) sehingga belum
pemisahan setiap pita DNA sehingga sulit
dapat diaplikasikan langsung dalam
dalam pembacaan pita DNA itu sendiri
analisis dan pemisahan pita-pita DNA.
seperti ditunjukkan pada Gambar 5
dibawah ini. DAFTAR PUSTAKA

Anggadiredja. 2008. Rumput Laut.


Penebar Swadaya, Jakarta
Badan Standarisasi Nasional, Air dan
air limbah - Bagian 20: Cara uji
sulfat (SO4 2-) secara
turbidimetri, SNI 06-6989.20-
2004, Jakarta

Gambar 5. Hasil analisis DNA pada Balkan, G., Coban, B and Güven, KC.
agarosa makroalga E. Cottoni 2005. Fractionation of Agarose
and Gracilaria verrucosa Agar
and Comparison of Their IR
Spectra with Different Agar.
Acta Pharmaceutica Turcica.
47: 93-106

Catalog Sigma, 2008, Catalog Sigma-


Alderic.http://www.
Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
315
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

sigmaaldrih.com/catalog/search/
ProductDetail/SIAL/A0576 Potin, P., Richard, C., Rochas., and
Kloareg, B. 1993. Purification
Chan, Cheong-Xin , Chai-Ling Ho, and characterization of the α-
Othman, RY., Siew-Moi Phang. agarase from Alteromonas
2004. Total RNA Extraction for agarlyticus (Cataldi) comb. nov.,
the Red Seaweed Gracilaria strain GJ1B,European Journal of
changii(Gracilariales,Rhodophy Biochemistry 214. 2: 599–607.
ta): Malaysia
Praiboon, J., Anong Chirapart,
Crom, R. 2005. Basic Molecular Yoshihiko Akakabe, Orapin
Biological Techniques. Erasmus Bhumibhamond and Tadahiko
University Medical Center. Kajiwarac. 2006. Physical and
Rotterdam, The Netherlands Chemical Characterization of
Agar Polysaccharides Extracted
Dinas Perikanan. 2005. Faktor from the Thai and Japanese
Pengelolaan Yang Berpengaruh Species of Gracilaria.
Terhadap Produksi Rumput Laut ScienceAsia. 1:11-17
(Gracilaria Verrucosa) Dl Tambak
Tanah Sulfat Masam. Renn, D.W. 1984. Agar dan Agarose:
JurnalPenelitian P. Indoensia11. indispenseble parteners in
biotecnology. I and
Evan, S,. 2006. Alga Laut sebagai EC Product Research and
Biotarget Industri. FMIPA Development, 23, 17-21
Universitas: Lampung.
Santos, Gertrudes A. 1991. A Manual
Hadiyanto, Sasmito, PI, Sumardi, J.A. For The Processing Of Agar
1999. Studi Pengembangan FromGracilaria.FAO corporate
Sistem Agribisnis Dan Industri document repository.
Komoditas Rumput Laut Di
Desa Pantai Jawa Timur Sastrohamidjojo, Hardjono 1992.
Spektroscopi Inframerah. Liberti,
Kadi, A. 2006. Beberapa catatan Yogyakarta
kehadiran marga Sargassum di
Perairan Indonesia. LIPI. Siddhanta, A.K., 2005. Cost-effective
Jakarta process for preparing agarose
from Gracilaria spp. US Patent
Meena, R., Siddhanya, A.K, Prasad, K., Publication No. US
Ramavat, K. Eswaran, S. 2005/0267296 Al; December 1,
Thiruppathi, M. Ganesan. 2007. 2005.
Preparation, characterization and
benchmarking of agarose from Sunarto. 2003. Potensi Nutrisi Rumput
Gracilaria dura of Indian water. Laut (Eucheuma cottonii)
Carbohydrate Polymer. 69: 179- Sebagai Sumber Bahan Pakan.
188. Skripsi Program Studi Nutrisi
dan Makanan Ternak.
Murano, 1990 Characterization of an Departemen Ilmu Nutrisi dan
agar fraction extracted from Makanan Ternak, Fakultas
Gracilaria Dura. Hydrobiologia, Peternakan, Institut
567-571 Pertanian Bogor.

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
316
Online Journal of Natural Science Vol 5(3) :307-317 ISSN-p: 2338-0950
Desember 2016 ISSN-e : 2541-1969

Takano, R. 1997. Concurrence of


agaroid and carrageenan chains
in funoran from the red seaweed
Gloiopeltis furcata post. et
ruprecht (cryptonemiales,
rhodophyta). Charbohydrat
Polymer. 35: 81-87

Yuwono, T. 2006. Teori dan Aplikasi


Polymerase Chain Reaction,
C.V. Andi: Yokyakarta.

Isolasi dan Karakterikasi Agarosa dari Makroalga Merah Euchema Cottoni untuk
Pemisahaan Fragmen DNA
(Wery Aslinda)
317

Anda mungkin juga menyukai