Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

KEGIATAN 1

Disusun oleh Kelompok 1:

1. Rizki Nur Arifah (14307141046) Kimia E


2. Thinus Christian (14307144008) Kimia E
3. Hasan Albana (14307144013) Kimia E
4. Ajeng Ayu Pratiwi (14307144014) Kimia E
5. Ulfatul khusniyah (14307144017) Kimia E

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014
I. Topik : Objek, gejala, tingka torganisasi kehidupan, dan persoalan biologi.

II. Tujuan :
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi berbagai macam objek biologi, gejala dan
tingkatan organisasi kehidupannya, yang terdapat di lingkungan sekitar.
2. Mahasiswa dapat menemukan persoalan biologi berdasarkan hasil pengamatannya.

III. Dasar Teori :


Kebutuhan pertama dalam sains adalah pengamatan atau penginderaan yang tepat
dan cermat. Penginderaan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tidak hanya
penggunaan mata, tetapi tercakup di dalamnya penggunaan telinga, hidung dan dengan
perasa (sense) lainnya. Umumnya penginderaan secara scientific dilakukan secara tidak
langsung dengan menggunakan alat bantu pengukuran dan instrument, misalnya melalui
lensa pada mikroskop, gerakan jarum pada berbagai alat pengukuran dan lain-lainnya.
Pengamatan diarahkan pada sesuatu sehingga dapat dipergunakan untuk menjawab suatu
pertanyaan dan memecahkan suatu masalah dan akhirnya dapat dibuat suatu kesimpulan.

IV. Alat dan Bahan:


1. Lope
2. Alat indera
3. Alat tulis

V. Prosedur Kerja :
1. Mengidentifikasi macam objek biologi yang ditemukan pada lokasi pengamatn yang
dipilih.
2. Memfokuskan pengamatan pada organ atau bagian individu, individu, atau
sekelompok individu organisme yang menarik perhatian.
3. Mengamati ciri atau gejala-gejala yang ditangkap, kemudian mencatat atau
mendeskripsikan.
4. Merujuk pada struktur biolog imenurut BSCS (Biological Science Curiculum Study),
menyebutkan macam objek biologi, tingkatan organisasi kehidupan, dan macam
persoalan dan cirri atau gejala tersebut. Memasukkan isian ke dalam tabel.

VI. Data Hasil Kegiatan


Tabel Hasil Pengamatan Mengenai Objek Biologi, Tingkatan Organisasi Kehidupan, dan
Macam Persoalan Biologi

Tingkatan Macam
Macam Objek
No Organisasi Gejala Persoalan
Biologi
Kehidupan Biologi
Hewan Peristiwa (membawa makanan
1. Populasi Behavior
(Semut) dan hidup bergerombol)
Tumbuhan Structure and
2. Organ Benda (daun berbentuk duri)
(Kaktus) Function
Tumbuhan Structure and
3. Organ Benda (batang berongga)
(Melati air) Function
Hewan (Ikan Peristiwa (berenang secara
4. Populasi Behavior
Nila) bergerombol)
Tanaman Structure and
5. Organ Benda (batang menggembung)
(Enceng gondok) Function

VII. Pembahasan
Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada tanggal 17 September 2014 pukul
11.20-12.00 WIB terhadap berbagai objek penelitian yang terdapat di Green House, ada
berbagai persoalan biologi yang kami temukan baik dari flora maupun fauna. Antara lain
dari segi behavior tingkat populasi, kami menemukan gejala peristiwa pada beberapa
jenis hewan, serta dari segi persoalan structure and function tingkat individu, kami
menemukan salah satu gejala benda pada organ tumbuhan.
1. Semut
Semut memilki suatu kumpulan yang sistematis yang disebut koloni dimana
didalamnya tersusun atas golongan ratu, golongan pejantan, serta golongan pekerja.
Tujuannya agar mereka mampu mempertahankan kelangsungan hidup jenis mereka dan
menutupi kekurangan individu keterbatasan yang mereka miliki.
Semut memiliki tubuh yang kecil, panjang tubuhnya hanya sekitar 5mm
namun dengan tubuh mereka yang kecil tersebut mereka mampu membawa beban 50 kali
berat tubuh mereka sendiri. Kemampuan ini membantu mereka dalam mempertahankan
kelangsungan hidup mereka, terlebih lagi dalam mencari makanan. Semut secara
terorganisir mencari sumber makanan hingga tempat yang cukup jauh dari sarangnya.
Dalam perjalanan mencari sumber makanan semut selalu menandai jalan yang telah
mereka lewati, tujuannya agar ia sewaktu-waktu bisa kembali ke tempat tersebut. Bukan
hanya itu saaat semut menemukan makanan yang memiliki beban yang tidak dapat ia
bawa sendiri, ia akan kembali ke koloni untuk menginformasikan temuannya ke anggota
koloni yang lain, setelah itu secara ramai-ramai semut beserta anggota koloni mendatangi
tempat bahan makanan tadi ditemukan, fungsi dari penandaan jalan tadi pun salah
satunya untuk ini. Setelah mereka sampai pada tempat tujuan mereka secara cermat
mengidentifikasi temuan, baik dari ukuran, berat serta jalur yang akan mereka lewati.
Setelah mereka benar-benar yakin barulah mereka mulai mengangkat temuan tersebut
secara ramai-ramai untuk dibawa ke sarangnya.
Dari hasil percobaan yang dilakukan oleh ilmuwan Zhanna Reznikova dan
Boris Ryabko (national geographic:semut cerdas dalam matematika.2011) tentang
bagaimana semut bekerja sama dalam sebuah koloni mengungkapkan bahwa semut
dengan tingkat sosialisasi tinggi dapat berkomunikasi tentang angka-angka dengan
anggota koloninya sehingga mereka dengan mudah dapat menyampaikan informasi
lokasi temuan makanan, jarak temuan dari lokasi mereka berada bahkan mereka bisa
menginformasikan jumlah langkah yang harus mereka tempuh untuk sampai ke tempat
temuan.
2. Kaktus
Kaktus adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga family
Cactaceae. Ciri-ciri khas dari tanaman kaktus adalah batangnya berbentuk tunggal,
bercabang, dapat, mencapai 15 m lebih, bulat, papak, conis, berwarna hijau, hijau semu,
abu-abu kebiruan, termasuk tanaman berkeping dua dan berkambium.
System kerja hidup tanaman kaktus berbeda dengan tanaman lainnya. Selain
kaktus pandai menyimpan cadangan air dalam batang-batangnya, kaktus juga menyedot
carbon dioksida ketika malam datang, serta menyimpan vakuola yang digunakan saat
fotosintesis berlangsung, terutama ketika siang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kehidupan tanaman kaktus ada 4 yaitu
ketinggian, iklim, tanah, dan air. Ketinggian menentukan tinggi rendahnya suhu.
Meskipun ada kaktus yang dapat tumbuh di daerah pegunungan, kebanyakan, kaktus
hidup di daerah subtropis yang kering dan gurun.
Iklim menentukan jumlah curah hujan per tahun. Kaktus tumbuh di daerah
yang curah hujannya minim, terutama di daerah padang pasir maupun daerah rumput
(savanna). Daerah yang ditumbuhi kaktus adalah daerah dengan tanah padang pasir yang
kering, sangat panas, hujan alakadarnya, , pada malam hari sangat dingin dan anginnya
sangat kencang. Tanaman kaktus lebih baik kekurangan air daripada kelebihan air.
Pada umumnya, tanaman kaktus menghendaki tanah yang poreus (air siraman
tidak menggenang), dapat menyimpan air ala kadarnya, tidak boleh mengandung garam
laut, dan tidak boleh bereaksi dengan asam. Oleh karena itu, dapat disimpulakn bahwa
tanah dalam pot harus tidak boleh padat dan senantiasa berudara segar.
Tanaman yang banyak ditemukan di daerah gurun ini sebagian besar tidak
berdaun, hanya dari sub-famili Pereskiae yang berdaun. Duri kaktus tersebutlah yang
merupakan modifikasi dari daun yang sebenarnya. Duri kaktus muncul pada lubang
cekung (areole) yang terdapat pada batang. Dari setiap areole biasanya muncul 5-15 buah
duri. Duri ini memiliki beberapa fungsi, atara lain melindungi kaktus dari hewan
herbivore, memperlambat terpaan angin sehingga mengurangi banyaknya air yang
mengup, dan memungkinkan uap pada udara malam yang dingin mengembun pada duri
sehingga paginya dapat menetes ke tanah untuk diserap oleh akar.
Meski kaktus terlihat sebagai tumbuhan yang kuat, kaku, berduri, serta bisa
bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa suplai air, ternyata kaktus bisa terserang
penyakit hama. Penyakit itu disebabkan oleh adanya cendawan dan juga bakteri. Jika hal
ini sudah terjadi, maka bagian yang terkena penyakit tersebut harus segera dipangkas
agar tidak menjadi semakin parah. Dalam hal ini kaktus juga dapat diserang hama atau
yang kita sebut hama tungau (Tetranychus Urticae), serta kutu yang sesekali waktu bisa
menghisap cairan kaktus. Serangan ini akan membuat kaktus jadi layu dan kemudian
mati meranggas. Sementara itu, tidak hanya hama, sinar matahari yang terlalu berlebihan
juga akan membuat bagian kaktus mengalami kerusakan.

3. Melati air (Alisma plantago) atau biasa disebut water drop. Seperti umumnya
tanaman yang hidup di air, melati air mempunyai akar serabut yang mengakar di tanah
dan batang dengan ruang udara kecil-kecil di dalamnya, sehingga dapat berdiri tegak, dan
hal tersebut memudahakan tanaman untuk memperoleh sinar matahari untuk fotosintesis.
Fungsi batang berongga disini adalah untuk mengalirkan oksigen ke bagian tanaman
yang lain.

4. Enceng gondok ( Einchhornia crassipes )

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Commelinales
Family : Pontederiaceae
Genus : Einchhornia (Kunth)
Spesies : E. crassipes
Binomial Nomenclature
Eichhornia crassipes (Mart.) Solms
Enceng gondok memiliki batang berbentuk bulat menggelembung yang di
dalamnya penuh dengan udara yang berperan untuk mengapungkan tanaman di
permukaan air. Rongga udara dibatasi oleh dinding penyekat berupa selaput tipis
berwarna putih.

5. Ikan Nila (Oreochormis niloticus) termasuk dalam ordo Percomorphii, family


Cichlidae (Saanin, 1982). Ikan nila merupakan jenis ikan yang berasal dari sungai nila
dan danau-danau yang menghubungkan sungai tersebut. Ikan nila didatangkan ke
Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Tawar pada tahun 1969, bibit
ikan nila yang ada di Indonesia berasal dari Taiwan adapun dengan ciri berwarna gelap
dengan garis-garis vertikal seanyak 6-8 buah dan Filipina yang berwarna merah
(Suyanto1998). Ikan nila memiliki karakteristik sebagai ikan parental care yang merawat
anaknya dengan menggunakan mulut (mouth breeder) (Effendie 1997 dalam Prasetiyo
2009). Ikan ini dicirikan dengan garis vertikal yang berwarna gelap pada sirip ekornya
sebanyak 6 buah. Selain pada sirip ekor, garis tersebut juga terdapat pada sirip punggung
dan siripanal (Suyanto 1994 dalam Saputra 2007 dalam Prasetiyo 2009). Tempat hidup
Ikan nila biasanya berada pada perairan yang dangkal dengan arus yang tidak begitu
deras, ikan ini tidak suka hidup di perairan yang bergerak (mengalir),akan tetapi jika
dilakukan perlakuan terhadap ikan nila seperti pengadaptasian terhadap lingkungan air
yang mengalir maka ikan nila juga bisa hidup baik pada perairan yang mengalir. (Djarijah,
2002).
Dalam percobaan ini, kita mengamati perilaku ikan nila yang berenang
mendekati sumber air yang beriak dan berenang bergerombol. Alasan ikan nila berenang
mendekati sumber air adalah karena riakan-riakan air menghasilkan banyak gelembung
oksigen yang sangat dibutuhkan oleh ikan agar ikan tidak lemas. Dan alasan mengenai
ikan yang berenang bergerombol adalah untuk menipu mangsa, sehingga mangsa
mengira bahwa sekumpulan ikan nila tersebut adalah ikan yang besar dan akhirnya
menjauhi mereka.
VIII. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang kami lakukan pada tanggal 17 September 2014 pukul
11.20-12.00 WIB di Green House Biologi terhadap berbagai macam flora dan fauna, kami dapat
menyimpulkan bahwa setiap makhluk hidup (dalam konteks ini tanaman dan hewan) memiliki
ciri khas masing-masing baik dalam segi perilaku atau karakter maupun bentuk organ dari
makhluk hidup tersebut.

Perilaku atau karakter dan bentuk organ dari hewan maupun tumbuhan tersebut tentunya
mempunyai fungsi yang bermanfaat untuk menunjang kehidupan mereka masing-masing, antara
lain :

1. Semut
Hewan kecil ini memiliki keterbatasan dari segi fisik ataupun kemampuan untuk
memenuhi kebutuhannya sehingga mereka hidup secara bergerombol untuk menutupi
kekurangan masing-masing.
2. Kaktus
Duri pada kaktus yang merupakan modifikasi dari daun mempunyai beberapa fungsi,
antara lain melindungi kaktus dari hewan herbivora, memperlambat terpaan angin
sehingga mengurangi banyaknya air yang menguap, dan memungkinkan uap pada udara
malam yang dingin mengembun pada duri sehingga paginya dapat menetes ke tanah
untuk diserap oleh akar.
3. Melati Air
Melati air memiliki batang yang berongga, fungsi batang berongga disini adalah untuk
mengalirkan oksigen ke bagian tanaman yang lain.
4. Enceng Gondok
Tanaman yang hidup di air ini memiliki bentuk batang yang menggembung. Batang ini
berisi udara yang berfungsi sebagai pelampung sehingga enceng gondok dapat
mengapung di air.
5. Nila
Ikan ini hidup bergerombol menuju ke sumber riakan air karena riakan tersebut
mengandung banyak oksigen yang berfungsi supaya ikan tidak menjadi lemas. Ikan nila
yang bergerombol juga mempunyai tujuan untuk menipu pemangsa agar mengira bahwa
gerombolan ikan nila tersebut adalah ikan yang besar.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Sains Quadra. 2007. Ilmu Pengetahuan Alam IPA Kelas 5 Sekolah Dasar. Jakarta:
Yudhistira.

Rismunandar. 1985. Bertanam Kaktus. Semarang: PT. Penebar Swadaya.

Palapa, Tommy, M. 2009. Bioremediasi Merkuri (Hg) dengan Tumbuhan Air Sebagai
Salah Satu Alternatif Penanggulangan Limbah Tambang Emas Rakyat. Agritek Vol 17
No. 15 Septermber ISSN. 0852-5426.

Sunanisari, S., P. Tampubolon, E. Mulyana, dan Y. Mardiyati. 2009. Kemampuan Teratai


dan Ganggeng dalam Menurunkan Kadar Nitrogen dan Phosphor. Laboratorium
Analisis Kimia.

Yusuf, G. 2008. Bioremediasi Limbah Rumah Tangga dengan Sistem Simulasi Tanaman
Air. Jurnal Bumi Lestari 8 (2): 136-144.

Mikrajuddin. IPA Terpadu SMP dan MTS untuk kelas XI Semester 1. Jakarta : Erlangga.

Redaksi Agromedia. 2007. Buku Pintar Tanaman Hias. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai