Anda di halaman 1dari 6

KARAKTERISASI KAOLIN KAB.

BARRU SEBAGAI BAHAN DASAR KERAMIK


Muhammad Sadat Hamzah*

Abstract
Study conducted by represent the study of early storeylevel of ability of exploiting or kaolin potency of an
area which is later;then acted . in this penelitiaan on the market idea to exploit the existing resource the
core important regional industrial dig materials of sulawesi south .
Ceramic in this time experience of the fast progress where materials of the core important kaolin but to know
the ability which is consisted in it hence there is its character standard . hence in this examination combine
the conventional analysis and carakterisasi to kaolin materials done by perception with the instrument of like
X-RD, SEM / EDAX And DTA.
This test is conducted for to prove the compiler rate . structure. and ability and ability which is consisted in
in its material is then clarified by optimalisasi of according to obtained result value
Keyword: ceramic , Kaolin

1. Pendahuluan dilihat dengan mikroskof biasa .Kristal ini


1.1. Latar Belakang terbentuk terutama dari mineral kaolinit.
Keramik oleh Bangsa Yunani Kuno Kaolin adalah salah satu contoh lempung residu
dikatakan merupakan kombinasi dari empat unsur atau primer yang mempunyai sifat berbutir kasar
kehidupan. Keramik dibuat dari lempung dibentuk dan tidak plastis jika dibandingkan dengan
dengan air dikeringkan, dengan udara dan lempung sedimenter ,karena itu sulit dibentuk dan
dipanaskan dengan api . warna putih karena kandungan besinya paling
Pada awal kehidupan manusia mereka rendah.
melemparkan belanga kedalam api dengan maksud Isu yang penulis sajikan adalah
menhancurkan atau dengan tidak sengaja ;atau “Karakterisasi Kaolin Kab.Barru Sebagai
mendapat ide untuk membakar seperti roti .ini Bahan Dasar Keramik”
pengalaman yang mengagetkan bahwa belanga
yang dimasukkan kedalam api menjadi lebih kuat 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian
dan mengeluarkan suara yang enak keika Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini
diketuk.ia mendapatkannya telah susut.dengan adalah untuk mengetahui karakteristik Kaolin di
tidak sadar ia mendapatkan fenomena pembakaran Kab. Barru Sulawesi Selatan dan mengetahui
( sinering,reaksi kimia, perubahan fase gelas) dan klasifikasi pemanfaatannya menurut
seperti itu pula cara manusia menemukan karakteristiknya. Manfaat yang diharapkan dari
karakteristik keplastisan.istilah keramik tidak tulisan ini adalah dapat mengetahui kemungkinan
hanya berupa tembikar,ubin dan genteng tetapi pemanfaatan Kaolin tersebut pada beberapa
sudah semakin canggih seperti isolator ,konduktor industri.
,alat potong dll. Maka keramik sekarang sudah
dapat didefinisikan sebagai bahan – bahan yang 2. Tinjauan Pustaka
tersusun dari senyawa anorganik bukan logam 2.1 Pengertian keramik
yang pengolahannya mendapat perlakuaan tinggi. Keramik menurut definisi yang sempit
Lempung atau tanah liat merupakan bahan baku adalah material paduan metalik dan non
keramik halus berfungsi sebagai bahan plastis metalik,sedangkan menurut definisi yang luas
dalam pembuatan komposisi badan keramik berarti semua material kecuali metal dan material
porselen atau keramik putih terbentuk dari kristal – organik .dari definisi yang luas itu mencakup pula
kristal yang sedemikian kecilnya hingga tak dapat berbagai jenis karbida ,nitrida ,oksida ,borida dan
silikon serta karbon .Keramik dapat dibedakan

*
Staf Pengajar Jurusan D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
Karakterisasi Kaolin Kabupaten Barru Sebagai Bahan Dasar Keramik

menjadi dua jenis utama yaitu Keramik tradisional Maka lempung ini tidak dapat dipakai begitu
dan keramik industri. saja melainkan harus dicampur dahulu dengan
Keramik tradisional sudah lama kita kenal bahan –bahan lain .titik lelehnya sampai 1800
sebagai bahan pecah belah dan peralatan rumah C.Bahan ini dipakai dalam:
tangga.Keramik industri digunakan untuk ¾ Keramik halus ( gerabah putih atau white-
keperluan sebagai komponen dari peralatan earthenware) dan porselen,baik sebagai
perkakas. komponene dalam badan maupun gelasir
¾ Bahan tahan api dalam bata-bata kaolin
2.1.1 Kegunaan keramik ¾ Bahan bahan bangunan keramik seperti tegel
1. Keramik Trdisional dalam gerabah atau porselen
Dibuat dengan memanaskan campuran ¾ Sedikit – sedikit dalam email.
Lempung yang telah dicetak dan di keringkan
pada temperatur 900 -1000°C.Dari kombinasi 2. Ball Clay
ketiga elemen tersebut dengan Persentase Adalah lempung yang sangat plastis untuk
tertentu dapat dibuat berbagai macam barang keramik .mengapa disebut ball clay ,karena pada
keperluan sehari – hari. mulanya lempung ini dijual dalam bentuk bola –
2. Gelas bola.lempung ini termasuk lempung sekunder (
Diproses dengan teknologi serbuk ( Powder lempung sedimenter ).
/Particulate Processing ) gelas dan dibentuk Sifat dan keadaan bahan :
dalam keadaan cair .Elemen utamanya ialah ¾ Berbutir sangat halus
silika ( SiO4) yang diproses sehingga ¾ Sangat plastis
membentuk rangkaian panjang Molekul SiO2 ¾ Kuat kering tinggi
(serupa dengan hidro karbon pada polimer) ¾ Susut kering dan susut bakar tinggi
Beberapa oksida alkali dan alkali tanah ( ¾ Unsur besinya lebih tinngi dari kaolin karena
Na2O,K2O, CaO, MgO) dapat Masuk warna bakarnya abu - abu muda
kerangkaian / jaringan SiO2 menjadi elemen ¾ Warna mentahnya abu_abu /kehitam –
pengubah struktur rangkaian / jaringan SiO2 hitaman karena banyak mengandung karbon .
menjadi elemen pengubah struktur rangkaian
demikian pula oksida – oksida lain (Al2O3, PbO Ball clay pada umumnya dipakai dalam keramik
). Dengan cara memanaskan (2500° C) dan putih /keramik halus dan dalam email,untuk;
meregangkan serat polimer digunakan sebagai a. Memperoleh keplastisan hingga
bahan komposit yang ringan tapi kekuatanya mempermudah pembentukan ,tapi
sangat tinggi,dimanfaatkan dalam industri mengurangi sifat tembus cahaya ( tidak
psawat terbang /angkasa.Dialam terdapat translucent) karenanya jarang dipakai untuk
material yang paling keras yaitu intan yang tidak pembuatan mase porselen keras
lain merupakan karbon dengan ikatan atom b. Memberi kekuatan kepada barang – barang
kovalen berstruktur kubik. sebelum dibakar,sehigga tidak mudah dirusak
bila diangkat.
2.1.2. Bahan Dasar Keramik c. Mebuat mase tuang lebih encer ,meskipun
A. Bahan Plastis : Lempung airnya tidak banyak .
1. Kaolin Lempung ini terdafat di Jawa Barat ,jawa
Adalah lempung yang mengandung mineral tengah jawa timur,Bangka,Belitung dan bisa
Kaolinit sebagai bagian terbesar dan termasuk didapat dimana-mana ( sawah dan tegalan ).
lempung primer .
Sifat dan keadaan bahan : 3. Stonneware clay
¾ Berbutir kasar Adalah keramik yang tidak termasuk gerabah (
¾ Rapuh dan tidak plastis jika dibandingkan Gerabah menghisap air sedangkan stoneware
dengan lempung sedimenter,karena sulit badannya sudah rafat),tidak termasuk porselen
dibentuk (tidak tembus cahaya / translucent). Tergolong
¾ Warna putih karena kandungan besi paling lempung sedimen dan terdapat bermacam –
rendah macam stoneware yang cukup mengandung
Karena jenis kaolin tidaklah sangat plastis feldsfar yang tergantung pada lempung
,maka taraf penyusutan dan kekuatan keringya pun plastis.Lempung ini merupakan bahan yang
paling rendah dan sangat tahan api.

“MEKTEK” TAHUN VI NO. 19 Mei 2005 121


Karakterisasi Kaolin Kabupaten Barru Sebagai Bahan Dasar Keramik

sangat penting untuk mase keramik,dimana dapat c. Merupakan rangka selama pembakaran
dipakai tanpa campuran bahan lainnya dengan 2. Flint ( SiO2 )
hasil memuaskan. Adalah salah satu bentuk lain dari
Sifat dan keadaan bahan : silika.Kemurniannya tinggi karena kristal
• Plastis kristalnya halus,flint banyak berguna dalam
• Pengeringannya baik pemakaiannya,biasa ditambahkan pada glasir
• Kadar besi oksida dan titan oksida agak untuk mengurangi retak-retak.
tinggi karena warna bakarnya abu- abu,krem 3. Feldsfar ( KnaO.Al2O3.6SiO2)
,coklat Bila Mase keramik dibakar feldfarnya meleleh
• Warna mentahnya abu-abu kuning dan kotor. dan membentuk leburan gelas yang
Lempung stoneware banyak dipakai dimana menyebabkan partikel lempung dan bahan
badanya tahan asam dan alkali dalam pabrik lainnya saling melekat.
pabrik kimia,tegel tegl ,keramik –keramik seni 4. Kapur dan Magnesit ( CaO dan MgO)
dan pipa .Lempung ini banyak terdapat diJawa Mineral ini dari karbonat dari logam kalsium
Barat. dan magnesium.Digunakan dalam jumlah kecil
sebagai bahan pelebur pada keramik yang
4. Earthenware clay dibakar padat dan sebagai bahan membuat
Adalah lempung biasa yang dipakai untuk gelasir.
pembuatan bata bata bangunan ,periuk belang 5. Alumina ( Al2O3)
dan macam macam gerabah lainnya termasuk Alumina atau oksida aluminium tidak ditemukan
lempung sekunder dan banyak mengandung dalam bentuk murni,tetapi dalam bentuk
oksida besi. kombinasi kimia dengan mineral yang lain.
Sifat dan keadaan bahan : 6. Talk ( 3MgO.SiO2.H2O)
Ada yang plastis dan ada yang agak rapuh Merupakan mineral yang banyak mengandung
karena banyak pasir magnesium. Banyak digunakan sebagai bahan
• Warna bakarnya kuning,jingga,merah,coklat pengisi ( filler) dan bahan penutup pada berapa
sampai hitam tergantung dari tinggi macam industri,tetapi hampir seperempat dari
temperatur pembakaran dan banyak oksida produksi talk dipakai pada industri keramik.
besi
• Warna mentahnya merah coklat,kehijauan atau 3. Metode Penelitian
abu-abu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah melakukan analisis terhadap struktur mikro
5. Fire clay
dan makro dengan menggunakan beberapa
Termasuk temasuk jenis lempung
instrumen untuk mengkarakterisasi sampel. Dimana
sekunder,karena biasa ditemukan didaerah
sampel dibagi dua ada yang normal dan di
lapisan batu bara.
Sifat dan keadaan bahan : panaskan sampai 1400 °C,melakukan pengukuran
komposisi,serta melakukan kajian secara teoritis
• Sangat tahan api dan tahan terhadap
terhadap struktur sifat fisis ,sifat kimia, dan
temperatur tinggi karena tidak ada oksida
termal.Dimana bahan ini diambil didaerah watu
besi
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan dengan
• Plastis atau sama sekali tidak plastis
kedalaman pengambilan 30 centimeter dari
• Bertekstur kasar permukaan.Adapun Instrumen diatas yaitu
Scanning Elektron Miroskopy ( SEM/EDAX), X –
B. Bahan-bahan tidak plastis RAY Difraction ( X – RD ),Differential Thermal
1. Silika ( SiO2 ); glass former Analisis.
Merupakan bahan yang penting untuk mase
maupun untuk gelasir yaitu sebagai pembentuk 4. Hasil dan Pembahasan
gelas.Bahan ini tersedia dari pasir silika yang 4.1 Observasi
mengandung 99,5% silika. Berdasarkan tekstur dan warna lalu
Kegunaan silika: dibandingkan dengan kaolin asli dari laboratorium
a. Mengurangi susut kering,jadi mengurangi optik jurusan geologi ITB, terlihat lempung tersebut
retak retak dalam pengeringan berwarna keputihan dan tidak plastis serta mudah
b. Mengurangi susut waktu dibakar dan
mempertinggi kualitas

“MEKTEK” TAHUN VI NO. 19 Mei 2005 122


Karakterisasi Kaolin Kabupaten Barru Sebagai Bahan Dasar Keramik

dibentuk maka kami menarik hipotesa awal bahwa Tabel 1. Hasil analisis kimia Kaolin dari Kab.
lempung tersebut adalah kaolin. Barru
Unsur Komposisi
4.2 Analisa Fisis SiO2 65,15
Pengujian sifat fisik berupa besar butir dan TiO2 0,20
keplastisan serta pembakaran 1400º C. Pada bahan Al2O3 19,07
Mentah Balai Besar Keramik. Fe2O3 6,33
4.2.1 Analisa besar butir CaO 1,12
Dari analisa besar butir ini maka dapat MgO 0,26
dilihat bahwa besar butir yang < 2µm hanya 40,20 K2O 0,68
%.Maka sebagai klasifikasi / penggolongan awal NaO2 0,36
dari kaolin ini maka ia dapat dimamfaatkan Loss on ignition 6,80
Sumber : Hasil analisis
sebagai bahan pengisi pada indusri kertas karena
sesuai dengan syarat besar butir < 2µm = 30 –68%
4.4 Karakterisasi Material
dan 5µm = 12 – 50 % serta bahan pengisi pada
4.4.1 SEM / EDAX
industri karet karena sesuai dengan syarat besar
Berdasarkan hasil SEM terhadap sampel (
butir < 2µm =55 – 92% dan untuk 5µm = 3 –25 %.
Lampiran 2 ),terlihat bahwa kontur permukaan dari
sampel adalah khas,struktur mikro/ bentuk butir
4.2.2 Keplastisan
terlihat sangat spesifik yaitu berbentuk plat pipih
Dari hasil analisa didapatkan angka
berlapis – lapis dan sedikit heksagonal ( hampir
keplastisannya / Plasticity Index adalah 31,4
bulat) yang tersusun berlapis – lapis dan
,maka lempung ini tergolong sangat plastis .maka
permukaannya kasar.dimana kaolin yang baik yaitu
sifatnya mudah diberi bentuk ,dari hasil ini ia
memiliki susunan kecil dan partikelnya berupa
memiliki alternatif pengolongan sebagai ball clay
plat,diameter butir yang terlihat berkisar antara 0,5
atau feldspar.
sampai 8µm, namun yang terbayak yaitu ±
4.3 Analisa Kimia 5µm.Untuk porositas sangat kurang dan besar pori
Kandungan SiO2 nya sangat tinggi 65,15% tidak lebih dari 3µm dimana hasil ini menguatkan
dan Al2O3 19,07, dimana kandungan hematitnya analisa besar butir “Andreasen”. Gambar 1
yang tinggi sekitar 6,33 % lalu ikuti dengan CaO merupakan hasil dari EDAX yang memperlihatkan
1,12% ,berdasarkan analisa diatas maka lempung bahwa komposisi senyawa pada daerah tersebut
dari kabupaten Barru merupakan kaolin mudah didominasi oleh unsur Si dan Al, serta terlihat
atau feldspar. Tabel 1 memperlihatkan hasil analisis kandungan pengotornya berupa besi dan hematite.
kimia dari Kaolin di Kab. Barru.

Gambar 1. Hasil SEM/ EDAX dari sample / benda uji

“MEKTEK” TAHUN VI NO. 19 Mei 2005 123


Karakterisasi Kaolin Kabupaten Barru Sebagai Bahan Dasar Keramik

Gambar 2. Hasil XRD dari sampel / benda uji

Gambar 3. Hasil DTA dari sampel percobaan

Karakterisasi SEM / EDAX didapatkan struktur Pada analisis ini alat pengujian yang sudah
mikro sangat spesifik yaitu berbentuk plat pipih dihubungkan dengan komputer yang berisi basis
berlapis lapis dan sedikit heksagonal ( lihat data mineral ,sehingga dalam pola difraktogramnya
Lampiran ) dan komposis EDAX. tertera langsung jenis mineral yang terkandung
Tabel 2. Komposisi EDAX dalam lempung kaolin . Pada lempung kaolin
Unsur Persen berat diperoleh kandungan kuarsa (SiO2),kaolindan
O 37,98 hematit.adapun fungsi dari kuarsa adalah untuk
Mg 0,95 mengurangi susut bakar,tetapi dan dapat
Al 14,50 menyebabkan membesarnya porositas.Kaolin
Si 38,51 merupakan aluminium selikat yang terhidrasi dan
K 1,69 merupakan suatu mineral yang lembut dan mudah
Ti 0,96 hancur menjadi bubuk.Hematite berperan dalam
Fe 5,41 memperkuat dan mengeraskan bahan.Pengaruh lain
4.4.2 X - RD dari tingginya hematit mengakibatkan perubahan

“MEKTEK” TAHUN VI NO. 19 Mei 2005 124


Karakterisasi Kaolin Kabupaten Barru Sebagai Bahan Dasar Keramik

warna pada proses pembuatan keramik. Maka e) Untuk hasil DTA :


untuk memisahkan hematit digunakan proses Suhu Normal
lanjut.dapat dilihat pada Gambar 2 , - Temperatur dehidrasi 124,17 ° C
4.4.3 DTA - Perubahan Kaolinit menjadi metakaolin (
Dari kurva hasil DTA terhadap lempung dehidroksilasi) 479,22 ° C
kaolin terlihat pada temperatur 124,17°C terjadi - Pelepasan energi 479,22 ° C
pelepasan air bebas (dehidrasi) dan reaksi yang - Reaksi endoterm akibat pelepasan energi
terjadi berupa endoterm.pelepasan energi akibat 572,56 ° C
dehidrasi ( reaksi eksoterm) terjadi pada temperatur - Pembentukan silikon spinel 791,69 ° C
479,22°C dimana bersamaan dengan pelepasan Yang telah dioven
gugus hidroksilnya menjadiair atau uap air - Temperatur dehidrasi 129,70 ° C
menghasilkan metakaolin.Reaksi endoterm lainnya - Perubahan Kaolinit menjadi metakaolin (
terjadi pada temperatur 527,56°C .pada temperatur dehidroksilasi ) 368,48 ° C
791,69 terjadi pembentukan silikon spinel 2 - Pelepasan energi 472,01 ° C
Al2O3.3SiO2 dan silika amorf. - Reaksi endoterm akibat pelepasan energi
Pada lempung yang telah dioven /dikeringkan telah 576,73 ° C
terjadi pergeseran temperatur dehidrasi ,yaitu pada - Pembentukan silikon spinel 791,59 ° C
temperatur 129,70 °C dan proses dehidroksilasi f) Kaolin kabupaten Barru dapat dimampaatkan
lebih cepat yaitu pada temperatur 368,48 °C proses bahan pengisi dalam industri kertas,bahan
ini merupakan pelepasan gugus hidroksil dari pengisi dalam industri karet dan bahan pelebur
dalam kisi kristal lempung yang menyebabkan atau pelekat pada pembuatan keramik.
terjadinya metakaolin.dan pada temperatur 472,01 6. Daftar Pustaka
°C terjadi pada pelepasan energi akibat dehidrasi Baker,D.V.,“Pottery Today”,London Oxford
dan dehidroksilasi.Reaksi endoterm lainnya pada University Press, New York Teronto,1961
576,73 °C. pada temperatur 729,00 °C tejadi
Betekthin,A, “ A Course of Mineralogy” Moscow
pembentukan spinel dan dapat dilihat pada Peace Publisher.
Gambar 3.
Brownell, W.E, “ Struktural clay Products
5. Kesimpulan dan Saran “,Springer – Verlag Wien , New York
Dari hasil penelitian disimpulkan: 1976
a) Dari analisa besar butir dihasilkan besar ukuran
partikel yaitu: Dayat, Karakterisasi Sifat Penbentukan dan
60 µm = 9,49 % Pembakaran lempung Majalengka untuk
40 – 60 µm = 5,71 % bahan batah merah dan genteng keramik
30 – 40 µm = 2,56 % jatiwangi, Skripsi,Depertemen Kimia
20 –30 µm = 5,91 % ITB,2001
10 – 20 µm = 11,33 % Effendy,Hady, “Analisis Struktur mikro material
5 – 10 µm = 10,72 % Refraktori serta karakterisasinya”
2 - 5 µm = 14,08 % Laporan Penelitian ,Fakultas Teknik
b) Dari analisa keplastisan didapatkan hasil Universitas Hasanuddin ,2002
Batas cair = 54,0% Harman ,Karakterisasi Sifat pembentukan dan
Batas Plastis = 22,6 % pembakaran lempung Belitung ,Sukabumi
Index Plastis = 31,4 % dan parung panjang untuk pembuatan
c) Pembakaran tinggi dihasilkan ubin keramik ,skripsi ,departemen kimia
• Sedikit berpori ITB,2001.
• Terbentuk massa gelas agak banyak Lee,W.E., “ Ceramic Mikrostructures”, Chapman
• Homogenitas leburan dan warna agak merata and Hall,1994.
• Warna setelah dibakar coklat berbintik krem
Suhala,S., “ Bahan galian Industri” ,PPTM 1997
d) Karakterisasi X-RD didapat komposisi
mineralnya adalah Skoog,D.A,et all, “The Principles of Instrumental
-Kaolinit Analysis”,fifth edition,Saunders College
-Alpha quartz Publishing,1998.
-Hematite

“MEKTEK” TAHUN VI NO. 19 Mei 2005 125

Anda mungkin juga menyukai