1. Latar Belakang
sumber daya manusia dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta
dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang dengan
upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu (peserta didik)
yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan mulut. Salah satu usaha untuk
mengatasi masalah kesehatan gigi pada anak adalah melalui program Usaha
masalah gigi dan mulut adalah 23,4%, dan Riset Kesehatan Dasar
(2007) yaitu 29,8% dan pada Riset Kesehatan Dasar (RIKESDAS) (2013)
14 yang mengalami masalah gigi dan mulut yaitu 20,6% dan yang menerima
28,3%.
Gigi dan Mulut pada Siswa Sekolah Dasar yang Telah Dilaksanakan UKGS di
sedang (65,0%), kriteria baik (25,3%), dan kriteria buruk (9,52%) dengan
dan hasil pemeriksaan OHI-S pada 10 orang siswa diperoleh nilai OHI-S 1,31
mengetahui tentang gambaran kebersihan gigi dan mulut pada siswa kelas IV
2. Rumusan Masalah
Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa Kelas IV dan V Sekolah Dasar yang
3
Bolaang Mongondow?”
3. Tujuan Penelitian
Mengetahui gambaran kebersihan gigi dan mulut pada siswa Kelas IV dan
4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
mulut pada siswa Kelas IV dan V sekolah dasar yang telah dilaksanakan
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Pihak Puskesmas
b. PihakAkademis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajaran dalam
c. Pihak penulis
5. Tinjauan Pustaka
Kebersihan gigi dan mulut menurut Putri dkk (2011) adalah bebasnya
gigi dan mulut dari sisa makanan dan kuman-kuman yang merusak gigi.
tersebar merata pada permukaan gigi dan lebih banyak terdapat pada
yang tipis dan pucat dibandingkan dengan plak yang lebih kontras
warnanya. Acquired pellicle ini dapat terbentuk setelah gigi erupsi dan
yang baru saja selesai disikat atau dibersihkan sehingga gigi langsung
2. Materia Alba
pada sepertiga gingival mahkota gigi dan pada gigi yang malposisi.
untuk pengunyahan.
3. Debris Makanan
oleh enzim bakteri dan bersih 5-30 menit setelah makan, tetapi ada
membran mukosa. Aliran saliva, aksi mekanis dari lidah, pipi, dan
bibir serta bentuk dan susunan gigi dan rahang akan mempengaruhi
4. Plak Gigi
gigi dan mulutnya. Berbeda halnya dengan lapisan terdahulu, plak gigi
air dan hanya dapat dibersihkan secara sempurna dengan cara mekanis.
mengendap pada kalkulus dan deposit lunak, dan stain bersatu dengan
struktur gigi dan bahan tambal. Stain yang melekat langsung pada
mulut.
6. Kalkulus
terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, dan objek solid
geligi atau geligi tiruan.Kalkulus jarang ditemukan pada gigi susu dan
tidak sering ditemukan pada gigi permanen anak muda usia. Meskipun
pada sebagian besar rongga mulut, dan pada hampir seluruh rongga
(OHI-S)
Index adalah suatu angka yang menunjukkan keadaan klinis yang didapat
kita sudah mengetahui nilai atau angka kebersihan gigi dan mulut dari
menggunakan index yang dikenal dengan Oral Hygiene Index (OHI) dan
Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S). Pada awalnya Index ini digunakan
tetapi dari data yang diperoleh ternyata kurang berarti atau bermakna. Oleh
karena itu Index ini hanya digunakan untuk mengukur tingkat kebersihan
Index kalkulus, setiap Index menggunakan skala nilai dari 0-3. Pada
penilaian ini semua gigi diperiksa baik gigi-gigi pada rahang atas
9
yaitu:
c. Segmen ketiga, mulai dari mesial kaninus sampai molar ketiga kiri.
Setelah semua gigi diperiksa, pilih gigi yang paling kotor dari setiap
segmen. Pada Oral Hygiene Index (OHI), penetuan skor untuk tiap gigi
Skor Kondisi
0 Gigi bersih dari debris
1 Jika gigi ditutupi oleh debris tidak lebih dari 1/3 dari
permukaan gigi atau tidak ada debris tetapi terdapat stain,
baik pada bagian fasial maupun lingual
2 Jika gigi ditutupi oleh debris tidak lebih dari 1/3 tetapi kurang
dari 2/3 dari luas permukaan gigi
3 Jika gigi ditutupi oleh debris tidak lebih dari 2/3 permukaan
gigi skor debris index: jumlah skor seluruh rahang
Index debris adalah jumlah seluruh skor segmen dibagi jumlah segmen
sebagai berikut:
10
Skor Kondisi
0 Gigi bersih dari kalkulus
1 Jika terdapat kalkulus tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi
mulai dari servikal
2 Jika terdapat kalkulus supra gingival lebih dari 1/3 tetapi
kurang dari 2/3 dari permukaan gigi atau terdapat sedikit
kalkulus subgingival
3 Jika terdapat kalkulus lebih dari 2/3 permukaan gigi atau
terdapat kalkulus subgingival yang melingkari servikal
segmen (=6).
pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut. Gigi-gigi yang dipilih
Skor Kondisi
0 Tidak ada debris atau stain
1 Plak penutup tidak lebih dari 1/3 dari permukaan servikal
atau terdapat stain ekstrinsik di permukaan yang diperiksa
2 Plak menutup lebih dari 1/3 tetapi kurang dari 2/3
permukaan yang diperiksa
3 Plak penutup lebih dari 2/3 permukaan yang diperiksa
Skor Kondisi
0 Tidak ada kalkulus
1 Kalkulus supragingiva menutupi tidak lebih dari 1/3
permukaan servikal yang diperiksa
2 Kalkulus suprangingiva menutupi lebih dari 1/3 tetapi
kurang dari 2/3 permukaan yang diperiksa, atau ada bercak
kalkulus subgingiva di sekeliling servikal gigi
sebagai berikut.
gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang
1. Intervensi perilaku
lokakarya/pelatihan.
guru/dokter kecil.
2. Intervensi lingkungan
UKS.
pada peserta didik yang membutuhkan perawatan kesehatan gigi dan mulut
2012).
Baik
OHI-S Sedang
Buruk
6. Metodologi Penelitian
A. Jenis Penelitian
menggambarkan kebersihan gigi dan mulut pada siswa sekolah dasar yang
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
Mongondow.
C. Variabel Penelitian
gigi dan mulut pada siswa kelas IV dan V sekolah dasar yang telah
D. Definisi Operasional
pellicle, materia alba, debris makanan, plak gigi, dental stain dan kalkulus.
Baik = 0–1,2
Sedang = 1,3–3,0
Jelek = 3,1–6,0
1. Populasi
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa yang ada di kelas
F. Instrumen Penelitian
1. Alat
b. Nierbekken
2. Bahan
a. Disclosing solution
b. Cotton pellets
c. Sarung tangan
d. Masker
e. Alkohol
1. Data Primer
Data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut.
2. Data Sekunder
H. Jalannya Penelitian
tujuan penelitian.
2. Tahap penyelesaian
b. Ujian KTI.
I. Analisis Data
𝑓
frekuensi presentasi relative (Sudijono, 2015) dengan rumus:p = ×
N
100%.
p = angka presentase.
18
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito, Wiku. (2007). Sistem Kesehatan, edisi 1-2. Raja Grafindo Persada.
Jakarta
Ahmad, K, U. (2015). Gambaran Kebersihan Gigi dan Mulut pada Siswa Sekolah
Dasar yang Telah Dilaksanakan UKGS di SDN 36 Manado. KTI Program
Studi Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan, Manado.
Kemenkes, RI. (2012). Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Jakarta
Putri M. H., Elisa H., dan Neneng N. (2011). Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan
Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. EGC. Jakarta.