PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan tentang Ilmu Keperawatan anak dan
perkembangan anak masa prasekolah.
2. Bagi Pembaca
Memberikan wawasan tentang Pertumbuhan dan perkembangan masa
prasekolah. Serta dapat menambah dan meningkatkan wawasan pengetahuan
khususnya di bidang Ilmu Keperawatan Anak.
3
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Nutrisi
a. Kebutuhan nutrisi
- Kebutuhan nutrisi anak prasekolah hampir sama dengan todler, meskipun
kalori menurun sampai 90 kkal/kg/hr.
- Kebutuhan protein 1,2 gr/kg/hr.
- Kebutuhan cairan 100ml/kg/hr tergantung pada tingkat aktivitas anak.
b. Pola dan pilihan makanan
- Anak usia prasekolah mungkin menolak sayuran, makanan kombinasi,
dan hati.
- Makanan yang disukai antara lain sereal, daging, kentang bakar, buah
buahan, dan permen
4
5
- Banyak anak yang berusia 3 dan 4 tahun tidak dapat diam atau cerewet
selama makan dengan keluarga, dan dapat tetap berjuang dengan
penggunaan peralatan makan (mis., sendok, piring, dan garpu)
c. Kebiasaan makan orang lain memengaruhi anak usia 5 tahun.
- Anak cenderung fokus pada aspek “social” makan, antara lain percakapan
di meja makan, sikap di meja makan, dan kemauan untuk mencoba
makanan yang baru, serta membantu menyiapkan atau membersihkan
makanan.
- Anak usia prasekolah yang lebih besar dapat menggunakan sendok dan
garpu
-
3. Pola tidur
a. Rata rata anak usia prasekolah tidur 11 sampai 13 jam sehari
b. Sebagian besar anak usia prasekolah memerlukan tidur siang sampai usia 5
tahun, yaitu saat sebagian besar memasuki taman kanak kanak. Kebiasaan
tidur siang setiap hari dapat di hilangkan jika tampak mengganggu waktu tidur
malam hari. Jika anak masih memerlukan tidur siang, cukup selama 30
sampai 60 menit.
c. Ritual yang menentramkan dan relaksasi sebelum tidur harus membantu
menenangkan anak. Ritual sebelum tidur dapat memakan waktu 30 menit
atau lebih.
d. Masalah tidur yang umum terjadi, antara lain:
- Mimpi buruk
- Teror di malam hari
- Sulit istirahat setelah sibuk seharian
- Aktivitas pengantar tidur terlalu lama sehingga menunda tidur
- Terbangun di malam hari
e. Untuk sebagian besar anak usia prasekolah, objek yang menimbulkan rasa
aman dan lampu tetap menyala saat tidur dapat membantu tidur.
4. Kesehatan gigi
5
6
5. Eliminasi
a. Sebagian besar anak mampu melakukan toilet training dengan mandiri pada
akhir episode prasekolah. Beberapa anak mungkin masih mengompol di
celana. Sebagian besar lupa untuk mencuci tangannya dan untuk membilas
(cebok)
b. Anak anak berkemih rata rata 500 samapi 1000 mL/hari.
6
7
d. Anak laki – laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian
sebaliknya. Perasaan seksual yang negative menyababkan anak menjauhi
orang tua dengan jenis kelamin berbeda dan mulai dekat dengan orang tua
sejenis, dimulainya proses identifikasi seksual. Disini muncul istilah Oedipus
komplek (mencintai ibu) dan Elektra komplek (cemburu karena tidak punya
penis)
7
8
Usia 3 tahun
1. Motorik Kasar :
a. Mengendarai sepeda roda tiga
b. Berdiri pada satu kaki dalam beberapa detik
c. Naik dan turun tangga dengan kaki bergantian
d. Melompat jauh
e. Mencoba berdansa, mungkin belum seimbang
2. Motorik Halus :
8
9
4. Sosial /kognisi
a. Berpakaian sendiri hampir lengkap, dibantu bila kancing dibelakang, dan
mencocokan sepatu kanan atau kiri
b. Mengalami peningkatan rentang perhatian
c. Makan sendri
d. Dapat menyiapkan makan sederhana seperti sereal dan susu
e. Dapat membantu mengatur meja, mengeringkan piring tanpa pecah
f. Takut pada kegelapan
g. Mengetahui jenis kelamin sendiri dan orang lain
h. Egosentrik dalam berfikir dan tingkah laku
i. Mulai memahami waktu
j. Mulai mampu memandang konsep dari perspektif yang berbeda
k. Permainan paralel dan asosiatif : mulia mempelajari permaianan sederhana,
tetapi sering mengikuti aturannya sendiri, serta mulai berbagi
Usia 4 tahun
1. Motorik kasar
a. Melompat dengan satu kaki
b. Menangkap bola dengan tepat
c. Melemparbola bergantian dengan tangan
2. Motorik Halus :
9
1
0
Usia 5 tahun
1. Motorik Kasar :
a. Melompat dnegan kaki bergantian
b. Melempar dan menangkap bola dengan baik
10
1
1
c. Melompat keatas
d. Bermain skate dengan keseimbangan yang baik
e. Berjalan mundur dengan tumit dan jari kaki
f. Keseimbangan pada kaki bergantian dengan mata tertutup
2. Motorik Halus :
a. Mengikat tali sepatu
b. Menggunakan gunting, alat sederhana, atau pensil dengan baik
c. Menggambar meniru gambar permata dan segi tiga, menambahkan 7 – 9
bagian dari gambar garis, mencetak beberapa huruf, angka, atau kata, seperti
nama panggilan
3. Bahasa
a. Mempunyai perbendaharaan sampai 2.100 kata
b. Menggunakan kalimat dengan 6 – 8 kata
c. Menyebutkan 4 atau lebih warna
d. Menggamabar atau melukis dengan banyak komentar dan menyebutkannya
satu persatu
e. Mengetahui nama – nama hari dalam seminggu, bulan, dan kata yang
berhubungan dengan waktu lainnya
f. Dapat mengikuti tiga perintah sekaligus
4. Social/ kognisi
a. Kurang memberontak dibanding sewaktu usia 4 tahun
b. Lebih tenang dan berhasrat untuk menyelesaikan urusan
c. Mandiri tetapi dapat dipercaya, tidak kasar, lebih bertanggung jawab
d. Mengalami sedikit rasa takut, mengandalkan otoritas luar untuk
mengendalikan dunianya
e. Berhasrat untuk melakukan sesuatu dengan benar dan mudah, mencoba
mengikuti aturan
f. Menunjukan sikap lebih baik
g. Memperhatikan diri sendiri secara total kecuali gigi, berpakaian atau higiene (
perlu pengawasan )
11
1
2
12
1
3
Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk deteksi dini adanya penyimpangan
emosional pada anak
- Kuisoner Masalah mental emosional (KMME) bagi anak umur 3 tahun- 6 tahun
- Ceklist autis anak prasekolah (CATT)
- Formulir deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH)
- Menggunakan abrevieted conner rating scale bagi anak umur 3 tahun ke atas
Sebutkan nama benda, sifat, guna benda, bacakan cerita, tanya jawab,
bercerita, nonton TV didampingi, menyanyi, cuci tangan, cebok, berpakaian,
rapikan mainan, makan dengan sendok garpu, masak-masakan, menggunting,
menempel, menjahit, puzzle, balok, menggambar, mewarnai, menulis,
13
1
4
b. Cacat
Sikap orang tua dan perkembangan anak secara umum bisa sangat
dipengaruhi oleh kondisi cacat (Bentovim, 1972). Anak cacat bisa menjadi
terlalu bergantung dan menarik diri. Orang tua dan anggota keluarga lainnya
yang merasa kasihan terhadap anak itu mungkin akan membiarkan anak itu
bersikap begitu, tetapi hal itu akan menimbulkan masalah perilaku. Anak yang
cacat harus didorong untuk sebisa mungkin mandiri, tanpa menyangkal
kondisi cacatnya.
c. Kegemukan
14
1
5
d. Mengompol
Masalah ini biasa untuk anak masa prasekolah, tetapi itu akan menjadi
masalah besar jika masih berlanjut sampai masa sekolah. Kurang lebih 16 %
anak-anak kadang-kadang masih mengompol setelah berumur 5 tahun (Rae-
Grant, Carr, dan Berman, 1983, 181 ). Orang tua tidak boleh mengolok-olok
anak yang masih mengompol, sebaliknya orang tua sebaiknya menyuruh anak
itu untuk membersihkan tempat tidurnya setiap kali hal itu terjadi.
Seperti halnya mengompol, hal ini juga merupakan hal yang normal untuk
anak masa prasekolah. Jika hal ini terus berlanjut setelah umur 4 tahun, orang
tua bisa melakukan konsultasi dengan ahli psikologi. Kadang-kadang,
mengompol atau buang air besar di celana merupakan masalah medis yang
bisa diobati dengan obat-obatan tertentu.
f. Menggigit Jari
Anak yang masih suka menggigit jari pada usia ini merupakan hal yang
normal. Untuk menghilangkan kebiasaan ini, anak perlu ditawari hadiah,
namun hukuman untuk hal ini tidak disarankan.
g. "Gerenyet"
15
1
6
h. Gagap
Gagap pada anak prasekolah dipandang normal dan biasanya akan hilang
saat anak itu berumur 6 tahun. Gagap biasanya disebabkan oleh
ketidakmatangan neurologis. Orang tua sebaiknya mengabaikan hal ini
kecuali hal itu berlanjut sampai masa sekolah. Makin banyak diberi perhatian,
masalah ini justru makin bertambah parah.
Rasa takut terhadap binatang sangat biasa selama usia ini dan tidak perlu
terlalu dikhawatirkan. Orang tua harus meyakinkan anak itu berulang-ulang.
Mimpi buruk dan teror malam mungkin merupakan akibat konflik emosional.
Dalam beberapa kasus, dibutuhkan pengobatan, terutama dengan teror
malam di mana anak-anak berteriak dan meronta-ronta tetapi tidak bangun.
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM
(rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya
akan benar-benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara
terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal,
dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah
menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal
dan bisa menunjukkan masalah psikis. Pengalamam yang menakutkan
(termasuk cerita menakutkan atau film tentang kekerasan di televisi) bisa
menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering ditemukan pada
anak-anak yang berumur 3-4 th, karena mereka belum bisa membedakan
antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu keadaan
dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan
yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang atelah
dialaminya.
16
1
7
j. Depresi
Depresi merupakan hal yang biasa dialami setelah anak kehilangan orang
tua atau benda yang dikasihi. Depresi sering kali muncul dalam bentuk
penarikan diri, kesedihan yang berlarut-larut, dan peningkatan atau penurunan
tingkat aktivitas yang mencolok. Mungkin dibutuhkan konseling, kadang-
kadang obat antidepresan dengan dosis rendah bisa diberikan.
k. Stress
17
1
8
2. Masalah Kesehatan
a. Sistem integumen
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada sistem integumen adalah
Varicella ( cacar air ), eritema infeksiosa, eksamtema subitum, campak
b. Sistem pencernaan
Masalah kesehatan yang sering terjadi pada sistem pencernaan adalah
glardiatis, enterobialisi, ascarriasis, penyakit cacing, diare
c. Sistem pernapasan
Masalah pada sistem pernapasan yang sering terjadi adalah dipteria, pertusis,
paringitis,stomatitis
3. Bahaya Fisik
a. Kecelakaan
b. Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia
lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.
4. Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi.
Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah,
18
1
9
19
2
0
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Anak sejak lahir telah memiliki potensi yang berbeda satu sama lain. Oleh
karena itu perlu diberi dorongan, bimbingan dan pengaruh positif agar dapat
tumbuh dan berkembang secara optimal. Dalam pemberian pengaruh ini
pendidik perlu mengetahui masa perkembangan anak. Pengaruh kebaikan
yang diberikan kepada anak sebaiknya dihubungan dengan berbagai
kecerdasan yang dimiliki akan. Supaya nanti dapat menghasilkan manusia
yang berkepribadian yang utuh.
Anak adalah subjek yang harus diperhatikan, di beri kebebasan untuk
tumbuh maupun berkembang sendiri berdasarkan apa adanya. Tugas
pendidik adalah mempengaruhi karena ituy perlu pembiasaan, keteladanan
dan pembelajaran.
Pemberian kegiatan pada anak perlu disesuaikan dengan kematangan dan
perkembangan anak. Sehingga nanti dapat menjadi anak yang sehat,
cerdas dan ceria. Beberapa pandangan diatas dapat dijadikan acuan untuk
mendidik anak usia sekolah agar menjadi anak yang sehat cerdas melalui
bermain.
b. Saran
Sebaiknya orang tua berperan besar pada meningkatkan
pertumbuhan,perkembangan dan dinamika pada anak khususnya usia
prasekolah karena pada tahap ini yang paling menetukan bekal
pengetahuan bagi anak untuk melangkah ke jenjang selanjutnya.
20
2
1
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
21