Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fitting, valve dan pompa merupakan bagian yang penting dalam sebuah pabrik.
Karena peralatan tersebut sangat penting maka di butuhkan perencanaan yang matang agar
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam proses aliran atau proses di instalasi. Sulit
untuk membayangkan sebuah pabrik kimia, minyak retinal, pabrik pengolah bahan
makanan, pabrik susu dan sebagainya tanpa fitting, valve dan pompa.
Fitting, valve dan pompa tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk
mengisolasi perpipaan untuk pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan
yang lain.
fitting dalam pekerjaan pemipaan adalah sebuah bagian dari instalasi pemipaan
yang berfungsi sebagai penyambung antar pipa dan sebagai bagian akhir pemipaan / outlet
fitting. Banyak jenis fitting yang harus kita kenal dalam instalasi. Keberagaman jenis
tersebut tentunya menyesuaikan instalasi yang akan disambungnya.
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
suatu tempat ke tempat lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut. Pada
prinsipnya, pompa mengubah energi mekanik motor menjadi energi aliran fluida.
Valve atau katup adalah sebuah perangkat yang terpasang pada sistem perpipaan,
yang berfungsi untuk mengatur, mengontrol dan mengarahkan laju aliran fluida dengan
cara membuka, menutup atau menutup sebagian aliran fluida. Valve dapat dioperasikan
secara manual, baik dengan menggunakan pegangan, tuas pedal dan sebagainya. Selain
dioperasikan secara manual, ada juga jenis valve yang dioperasikan secara otomatis.

1.2 Tujuan
Untuk mengetahui jenis-jenis fitting, valve dan pompa sehingga menambah
pemahaman mengenai instalasi pabrik dan memahami pelajaran Mekanika Fluida dan
partikel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fitting Pipe
Fitting adalah salah satu komponen pemipaan yang memiliki fungsi untuk merubah
aliran, menyebarkan aliran, membesar atau mengecilkan aliran. Fitting pada pipa ini terbagi
menjadi beberapa jenis, adapun diantaranya :

2.1.1 Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama, elbow merupakan komponen pemipaan
yang berfungsi untuk membelokan arah aliran. Layaknya tikungan kalau kita sedang berada
di jalan, tikungan tersebut mau tidak mau membuat kita berbelok arah ketika melaluinya,
begitu pula elbow yang bertugas untuk membelokan aliran fluida. Elbow terdiri dari dua
jenis yang paling umum yaitu 45 dan 90 derajat. Untuk memperoleh sudut di selain sudut
diatas, terkadang elbow tersebut di potong. Atau bisa juga dengan mengunakan dua elbow
yang disatukan .
Dipasaran, elbow dibagi menjadi dua tipe, tipe sort radius dan long radius. Namum
umumnya digunakan long radius, yang memiliki diameter belokan 1.5 kali NPS (nominal
Pipe size)nya. Ada pula yang sampai dengan 3D atau bahkan 6D, yang biasa digunakan
untuk flare. Elbow pada umumnya memiliki diameter yang sama antara masukan dan
keluaran, walaupun ada juga yang memiliki ukuran berbeda, yang kita sebut dengan
reducing elbow. Selain itu, ada satu komponen fitting yang mirip elbow, sama sama
berfungsi untuk membelokan aliran, namun di buat dari potongan pipa, kita menyebutnya
dengan miter.. L

Gambar 2.1 Elbow 45o

Gambar 2.2 Elbow 90o


2.1.2 Caps Fitting
Caps adalah sebagai penutup ujung pipa penuh (menjadi buntu). Pipe caps fitting
berfungsi untuk menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting ini di las langsung pada pipa
utama. Ada juga penutup aliran fluida yang dapat di bongkar dan dilepas, namun biasanya
menggunakan sambungan flange, lebih tepatnya blind flange.

Gambar 2.3 Caps

2.1.3 Fitting Tee


Tee dalam fitting bertugas untuk membagi aliran, adalah koneksi fitting yang
memiliki cabang. Biasanya cabangnya ini ukurannya sama dengan ukuran pipa utamanya,
kita menyebutnya dengan straight tee. Sedangkan kalau berbeda, kita menyebutnya dengan
reducing tee. Seperti kalau di jalan, kalau tee ini kita analogikan sebagai pertigaan.
Ngomong tentang pertigaan, berarti tidak semua nya harus tegak lurus dong? Benar,
memang ada tee yang tidak tegak lurus, ia membentuk sudut 45 derajat. Kita mengenalnya
dengan lateral Tee, yang penggunaanya biasanya untuk pressure yang rendah.

Gambar 2.4 Straigh tees dan Reducing Tees

2.1.4 Fitting Reducer


Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas untuk me-reduce (mengurangi)
aliran fluida. Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran pipanya saja yang
berkurang. Jadi reducer ini akan bertugas untuk mengabungkan dari diameter yang lebih
besar ke yang kecil, atau sebaliknya.
Gambar 2.5 Fitting Reducer
Dalam reducer ini, kita akan mengenal dua jenis reducer yaitu reducer bushing dan reducer
coupling.

Gambar 2.6 Reducing Coupling dan Reducer Bushings

2.1.5 Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya mirip dengan tee, yaitu membagi aliran.
Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa.
namun kalau stub-in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya
mengantikan reducing tee.

Gambar 2.7 Stub-in

2.2 Valve
Valve tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan
untuk pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan yang lain. Desain valve
harus menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan
permukaan bersegel.
2.2.1 Plug cocks valve ( katup kran )
Plug valve sama seperti gate valve kegunaan utamanya untuk on-off dan bukan
katup pemadam ( non throttling ). Sejak mengalir menembus valve tidak ada halangan, ada
sedikit turbulensi di dalam valve, karena itu tekanan jatuh melewati alve rendah.
Ada 2 tipe plug valve:
1. Menggosok dengan minyak
Untuk mencegah tempat bocor antara permukaan plug dan body seat dan
mengurangi geseran selama putaran
2. Tanpa menggosok dengan minyak
Yang mempunyai mantel plug untuk mengurangi kebutuhan penggosokan.

Daerah utama plug valve meliputi: fully opened atau fully closed tanpa throttling,
ketahanan minimum untuk aliran, pengoperasian yang sering, tekanan jatuh rendah.
Komponen dasar plug valve adalah body, plug dan tutup ( cover).
Dua kategori utama plug valve yaitu straight-through plug mempunyai bentuk
silinder. Ada perbedaan desain port ( pintu gerbang ) untuk plug ini :
- Full round port ( port bulat penuh ). Ini mempunyai sebuah lubang terbuka penuh di plug
dan body.
- Rectangular port ( port rektangular )
lni minimum 70 % terbuka dari ukuran garis.
- Venturi port
lni mempunyai pembuka rektangular atau bulat dengan venturi mengalir menembus
body.
- Diamond port
Ini mempunyai sebuah pembukaan plug yang mempunyai bentuk berlian.

Gambar 2.8 Plug Valve

2.2.2 Globe Valve (Katup Bundar)


Globe valve adalah katup yang didesain untuk mengontrol aliran. Disamping itu
digunakan untuk menghentikan atau mengatur aliran fluida tetapi biasanya digunakan
untuk mengatur aliran. Perubahan arah aliran fluida yang menembus valve menyebabkan
turbulen atau golakan dan tekanan jatuh. Katup ini sering dipasang dengan plug atau
selongsong ( sleeve) untuk menghasilkan laju aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup
dibuka.
Secara ideal alai ini juga cocok dipakai untuk katup yang dikendalikan tanpa kawat
( remote controlled valve ). Alat lain yang sering digabungkan adalah adanya alat penutup
diantara perrnukaan 2 mesin. Alat ini selalu membutuhkan tambahan lain yang dapat
menghalangi pengosongan muatan pada jalur horosontal. Ketergantungan akan penutupan
pada permukaan mesin membatasi pemakaiannya untuk cairan-cairan yang korosif.
Struktur utama elemen yang istimewa dari globe valve adalah halld wheel, stem,
bonnet, seat, disk ( cakram ), body. Bagian penting dari konstruksi adalah valve disk dan
valve seat. Globe valve tidak baik digunakan untuk pipa 72 inc. Jenis globe valve ada 2
yaitu all metal disc dan composition disc.

Gambar 2.9 Globe Valve

Gambar 2.10 Globe Valve Configurations

2.2.3 Gate Valve


lni biasanya digunakan untuk ukuran yang lebih besar, yaitu untuk
pengaturan aliran baik dilakukan dengan membuka atau menutup valve yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
Gambar 2.11 Gate Valve

Gate valve terdiri dari :


-Rising -stem gate valve

Gambar 2.12 Rising-stem gate valve

- Non rising stem gate valve


Untuk jenis ini gate naik dan turun tanpa naiknya stem dan jatuh melalui stuffing box.

Gambar 2.13 Non rising-stem gate valve

- Out screw gate valve dan yoke


lni digunakan terbatas untuk ukuran luas dimana dibutuhkan ukuran material sehingga
dapat dipotong menjadi dimensi yang dapat digunakan.

2.2.4 Butterfly Valve


Butterfly valve adalah salah satu tipe tua dari valve yang diketahui. Valve ini
sederhana, ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya untuk kedua on-
off dan throttling melibatkan aliran gas dan cairan yang besar pada tekanan rendah secara
relatif.
Karakteristik utama butterfly valve meliputi : fully opened ( membuka dengan
penuh ), fully closed atau throttling, pengoperasian yang sering, shut off positif untuk gas
atau cairan, dan pessure drop yang rendah. Struktur penting bagian butterfly valve adalah
shaft body ( tiang/corong ),cakram pengontrol aliran dan rangka /selubung.

2.2.5 Ball Valve


Ball valve digunakan secara utama untuk on-off service. Ball valve ini kurang
memuaskan digunakan untuk service throttling. Ball valve ini cepat pengerjaannya,mudah
perawatannya, tidak perlu digosok dengan minyak.
Ball valve tidak dibatasi untuk bahan fluida tertentu. Mereka digunakan untuk: uap, air,
minyak, gas, udara, fluid a korosif, slurry ( partikel kasar ) dan bahan bubuk kering.
Struktur elemen utama ball valve adalah body, seat, ball. Ada dua tipe utama ball valve: -
Top entry : ball dan seat dipasang menembus puncak.
- Split body : ball dan seat dipasang dari akhir.

Ball valve diproduksi dalam range bahan yang banyak yaitu : besi tuang, besi lunak,
perunggu, aluminium, baja karbon ( karbon steel) , stainless steel, kuningan,titanium,
zirconium, tantalum, dan beberapa campuran bahan tahan korosi dan plastic.

2.2.6 Check Valve


Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran sepanjang garis.
lni operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi mengikuti aliran dalam hal
lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check, dan automotic control valve.

Gambar 2.14 Check Valve (a) Swing Check (b) Ball Check

Ada perbedaan tipe dari check valve, yaitu pemilihan tipe utama tergantung pada
temperatur, tekanan yang dapat dimasukkan dan kebersihan dari cairan. Belokan check
valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran pada arah normal akan
mengakibatkan cakram memutar keluar.
Swing check valve digunakan dalam cairan dengan kecepatan rendah dimana
pembalikan aliran jarang, mereka dijalankan pada sistem searah dengan gate valve.
Karakteristik utama dati swing check valve adalah mempunyai resistensii minimum
mengalir, dari kecepatan rendah dan jarang mengubah arah. Konstruksi bagian utama dati
swing check valve adalah body, cakram, swingpin, dan cap.
Dua tipe cakram yang digunakan pada swing check valve adalah logam dan
susunannya. Cakrarn logam dapat digunakan dalam Y dan Straight Through Patterns.
Susunan cakram lebih baik untuk aliran yang mengandung partikel luar.

2.2.7 Y Valve
Y valve merupakan modifikasi dati globe valve, serupa dengan gate valve memiliki
tekanan yang rendah dialirkan sepanjang valve kemudian ke globe valve konvensional.
Keseluruhan elemen konstruksi dati Y valve adalah stem ( tangkai ), cakram dan cincin
seperti pada globe valve. Bahan konstruksi dan perbandingan ukuran kira-kira sama dengan
globe valve.

2.2.8 Angle Valve


Angle valve adalah berdasarkan globe valve yang mempunyai hubungan pintu
masuk dan keluar di sudut kanan. Valve ini terutama digunakan untuk service throttling
dan sedikit lebih tahan daripada globe valve.
Stem berotasi dan berpindah keluar ketika dibuka. Konstruksi keseluruhan elemen
dari sebuah angle valve pada dasarnya sama untuk stem, disk, dan desain seat ring dengan
globe valve. Poros stem segaris dengan salah satu ujungnya. Bentuk sudut kanan body
rnenggantikan kegunaan sebuah elbow, setiap aliran ke atas pintu masuk adalah pada angle
kanan ke aliran pada sisi pintu keluar ( outlet side ). Konstruksi bahan valve ini kira-kira
sama dengan globe valve yang terdiri dari: perunggu, besi tuang, monel, baja tuang,
stainless steel, PVC, poly propilen, grafit.

2.2.9 Pinch Valve


Beberapa jenis valve. Valve ini digunakan untuk on-off service atau untuk service
throttling yang dapat menyirnpang dari 10 % -95 % dari kapasitas laju alir. Karakteristik
utama dari service pinch valve adalah on-off dan throttling (dengan biaya pemeliharaan
rendah ), pressure drop rendah, temperatur sedang.
Ketika cairan diisolasi dari bagian metal oleh karet atau pipa sintetik, fluida korosif
dapat dikontrol dengan baik. Ketika pressure drop menembus valve-valve ini rendah, valve
ini cocok untuk slurry dan cairan mempunyai sejumlah besar unsur suspensi.

2.2.10 Needle Valve


Needle valve didasarkan atas globe valve. Konstruksi bahan biasanya
perunggu,stainless steel, kuningan dan campuran-campuran lainnya. Ujungnya
biasanya dimasukkan benang ke dalam lobang jarum.

2.3 Pump
Pompa adalah suatu peralatan mekanik yang digerakkan oleh suatu sumber
tenaga yang digunakkan untuk memindahkan cairan (fluida) dari suatu tempat ke
tempat lain, dimana cairan tersebut hanya mengalir apabila terdapat perbedaan
tekanan. Pompa juga dapat diartikan sebagai alat untuk memindahkan energi dari
suatu pemutar atau penggerak ke cairan ke bejana yang bertekanan yang lebih tinggi.
Selain dapat memindahkan cairan, pompa juga berfungsi untuk meningkatkan
kecepatan, tekanan, dan ketinggian cairan.

2.3.1 Pompa Reciprocating


Pada pompa jenis ini, sejumlah volume fluida masuk kedalam silinder melalui valve
inlet pada saat langkah masuk dan selanjutnya dipompa keluar dibawah tekanan positif
melalui valve outlet pada langkah maju.

Gambar 2.15 Pompa Reciprocating

2.3.2 Pompa Rotary


Pompa rotary adalah pompa yang menggerakkan fluida dengan menggunakan
prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida
masuk. Pompa rotary dapat diklasifikasikan kembali menjadi beberapa tipe, yaitu :
1. Gear Pumps
Sebuah pompa rotary yang simpel dimana fluida ditekan dengan menggunakan dua
roda gigi. Prinsip kerjanya saat antar roda gigi bertemu terjadi penghisapan fluida
kemudian berputar dan diakhiri saat roda gigi akan pisah sehingga fluida terlempar keluar.
Gambar 2.16 Prinsip gear pumps

2. Screw Pumps
Pompa ini menggunakan dua ulir yang bertemu dan berputar untuk menghasilkan
aliran fluida sesuai dengan yang diinginkan. Pompa screw ini digunakan untuk menangani
cairan yang mempunyai viskositas tinggi, heterogen, sensitif terhadap geseran dan
cairan yang mudah berbusa. Cara kerja screw pumps adalah zat cair masuk pada
lubang isap, kemudian akan ditekan di ulir yang mempunyai bentuk khusus. Dengan
bentuk ulir tersebut, zat cair akan masuk ke ruang antara ulir-ulir, ketika ulir berputar, zat
cair terdorong ke arah lubang pengeluaran.

Gambar 2.17 Prinsip Screw Pumps

3. Rotary Vane Pumps


Memiliki prinsip yang sama dengan kompresor scroll, yang menggunakan
rotor silindrik yang berputar secar harmonis menghasilkan tekanan fluida tertentu.
Prinsip kerjanya baling-baling menekan lubang rumah pompa oleh gaya sentrifugal bila
motor diputar. Fluida yang terjebak diantara dua bolang-baling dibawa berputar dan
dipaksa keluar dari sisi buang pompa.

Gambar 2.18 Prinsip Rotary Vane Pump

2.3.3 Dynamic Pump


1) Pompa Sentrifugal (pompa rotor-dinamik)
Pompa sentrifugal merupakan peralatan dengan komponen yang paling sederhana
pada pembangkit. Tujuannya adalah mengubah energi penggerak utama (motor listrik atau
turbin) menjadi kecepatan atau energi kinetik dan kemudian enegi tekan pada fluida
yang sedang dipompakan. Perubahan energi terjadi karena dua bagian utama pompa,
impeller dan volute atau difuser. Impeller adalah bagian berputar yang mengubah
energi dari penggerak menjadi energi kinetik. Volute atau difuser adalah bagian tak
bergerak yang mengubah energi kinetik menjadi energi tekan.

Gambar 2.19 Pompa Sentrifugal

2) Pompa Aksial
Pompa aksial adalah salah satu pompa yang berfungsi untuk mengalirkan
fluida dari potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan
gerak putaran dari blades dan mempunyai arah aliran yang sejajar dengan
sumbu porosnya. Prinsip kerja pompa aksial adalah energi
mekanik yang dihasilkan oleh sumber penggerak ditansmisikan melalui poros
impeller untuk menggerakkan impeller pompa. Putaran impeller memberikan
gaya aksial yang mendorong fluida sehingga menghasilkan energi kinetik
pada fluida kerja tersebut.
1

Anda mungkin juga menyukai