Anda di halaman 1dari 3

STANDAR OPERATING PROSEDUR

HANDLING INSTRUMEN

NAMA TINDAKAN
Boor Hole
No. Dokumen No. Revisi …….. Halaman

Prosedur Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :


Tetap Team Perawat Perioperatif Diklit RSUP Sanglah
Denpasar

Pengertian Boor hole adalah suatu tindakan pembuatan lubang pada tulang kepala
yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pendarahan
intracranial, sebelum tindakan kraniotomi dilakukan. (Smeltzer &
Bare, 2002).

Indikasi Dilakukan apabila pemeriksaan CT Scan tidak memungkinkan dan


didapat :
1. Dilatasi pupil ipsilateral
2. Hemiparese kontralateral
3. Penurunan GCS secara tiba - tiba
Tujuan Trakeostomi dilakukan untuk memintas suatu obstruksi jalan nafas atas,
untuk membuang sekresi trakeobronkial, untuk memungkinkan
penggunaan ventilasi mekanis jangka panjang, untuk mencegah aspirasi
sekresi oral atau lambung pada pasien tidak sadar atau paralise (dengan
menutup trakea dari esophagus), dan untuk mengganti selang endotrakea.

Petugas 1. Operator
2. Perawat instrumen (scrubb)
3. Perawat sirkuler
FOKUS PENGKAJIAN
1. Keluhan pasien
2. Tanda-tanda vital, BB, TB
3. Riwayat alergi
4. Pengkajian 6B (Breath, Blood, Brain, Bladder, Bowel, Bone)
5. Data penunjang laboratorium, radiologi, dan penunjang lainnya

Persiapan 1. Puasa
Klien 2. Menanggalkan semua perhiasan dan gigi palsu
3. Personal hygiene
4. Informet consent
5. Persiapan psikologi

PERSIAPAN ALAT
Alat Steril Alat On steril
1. Jas Set 1. Meja operasi
2. Doek Set 2. Lampu operasi
3. Set Boor Trepanasi 3. ESU
4. Set Trepanasi 4. Suction
 Gunting metzembaum 1 buah 5. Troley
 Gunting Benang 1 buah 6. Gunting perban
 Pinset anatomi kecil 2 buah
 Pinset chirugis kecil 2 buah
 Pinset dura 1 buah
 Pinset bayonet 1 buah
 Haak Gigi tajam 2 buah
 Haak langenbeck 2 buah
 Klem pean lurus 2 buah
 Klem pean bengkok 6 buah
 Koher lurus 4 buah
 Naldvoerder 1 buah
 Tangkai pisau no 3 2 buah
 Doek klem 7 buah
 Cucing besar 2 buah
 Bengkok 2 buah
 Desinfektan klem 1 buah
 Spreader 1 buah
 Selang suction 1 buah
 Kanul suction 1 buah
 Elevator 2 buah
 Respatorium 1 buah
 Spatel 1 buah
 Monopolar / bipolar 1 / 1 buah

PERSIAPAN OBAT DAN ALAT HABIS PAKAI


Obat Alat
1. Pehacain 1. Mess no 10 & 11
2. Nacl 0,9% 2. Handscoen steril sesuai ukuran
3. Providon Iodin 3% 3. Kasa steril sesuai kebutuhan
4. Alkohol 70 % 4. Spuit 10 cc
5. Benang vicryl 2 /0
6. Benang Dermalon 3 / 0
7. Opsite
8. Bonewax
9. Surgicel
10. Kapas watches
11. Lyostip
12. Softratulle
13. Slang NGT no. 10
14. Pengurisan rambut
15. Apron
16. Redong Drain no. 14
17. Hypafik
18. Sikat

PROSEDUR ATAU URUTAN KERJA


1. Tim bedah cuci tangan bedah
2. Tim bedah memakai gaun operasi dan handscoen steril
3. Instrumentator menata instrumen
4. Meberikan sponge holder, cucing dan gaas untuk desinfeksi area operasi dengan
providon iodin 3%
5. Berikan doek beserta doek klem untuk drapping area operasi
6. Memasang Opsite pada daerah operasi
7. Memasang diathermi, selang suction dan canul suction. Kemudian klem dengan
doek klem
8. Memberikan instruksi bahwa operasi sudah siap dilaksanakan
9. Berdoa sebelum operasi dimulai (setelah Time out)
10. Memberikan spuit 10 cc berisi pehacain untuk infitrasi
11. Memberikan pinset chirugis dan scalpel dengan mess no.10 untuk insisi kulit
12. Memberikan diathermi dengan monopolar untuk memperdalam insisi
13. Memberikan kasa dan bipolar untuk merawat perdarahan. Irigasi dengan Nacl
0,9 %
14. Fasia sudah terbuka. Berikan haak gigi tajam
15. Memberikan scalpel dengan mess no.10 untuk insisi periosteum
16. Memberikan respatorium untuk memperlebar periosteum
17. Memberika spreader untuk membuka jaringan.
18. Memberikan boor untuk membuat lubang pada tengkorak. Irigasi dengan Nacl
0,9 % saat mengebor.
19. Memberikan spatel untuk mengambil tulang yang hancur
20. Memberikan bone wax yang diletakkan pada respatorium untuk merawat
perdarahan pada tulang
21. Memberikan kapas watches dengan pinset bayonet untuk merawat perdarahan
22. Memberikan arteri klem pean dan scalpel dengan mess no.10 untuk insisi lubang
drain pada kulit
23. Memberikan NGT no.10
24. Memberikan scalpel dengan mess no.11 untuk membuat lubang pada duramater
25. Memberikan arteri klem pean untuk memasukkan selang pada dura
26. Tulang yang hancur ditanam kembali
27. Memberikan naldvoerder dengan benang vicryl 2/0 untuk menjahit fascia
28. Memberikan naldvoerder dengan benang dermalon 3 /0 untuk menjahit kulit.
29. Bersihkan kulit dari sisa darah dan antiseptic. Keringkan dengan kasa kering
30. Tutup luka dengan tulle, kasa dan hypafik
31. Rapikan alat-alat dan cuci tangan
32. Operasi selesai

Refrensi / daftar pustaka


1. Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2002). Buku Ajar Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2.
Alih Bahasa Kuncara, H.Y, dkk. Jakarta: EGC
2. Pranata, A.E. (2013). Instrumen Teknik Kamar Operasi. Jakarta: Mitra Kencana
Media

Denpasar, November 2016


Mengetahui
Peserta Pelatihan Ketua Panitia

Ns. Gede Adi Ramananda, S.Kep Ns. Ketut Gelgel Swastika, S.Kep

Anda mungkin juga menyukai