Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)


PADA PASIEN IKTERUS OBSTRUKTIF
DI RUANG 608 PAVILIUN DARMAWAN LANTAI 6
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT SOEBROTO

DISUSUN OLEH :

PURI ANDINI NOVIANTI


NIM. P2.31.31.1.16.029

PEMBIMBING :
Dwi Nuzulia R, M.Gizi
PNS III/c. 19770903 200501 2 005

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN JURUSAN GIZI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
TAHUN 2019
Identitas pasien
- Nama :Tn. S
- No RM : 946381
- Tanggal Lahir : 03-05-1963
- Umur : 56 tahun
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Pekerjaan : Pedagang
- Pendidikan : SMP
- Agama : Islam
- Alamat : Kp. Kosong Bunderan, Kemayoran
- Ruang perawatan : 608, Lantai 6 Paviliun Darmawan
- Tanggal Masuk : 04-09-2019
- Tanggal Pengamatan: 09-09-2019
- Diagnosis Medis : Ikterus Obstruktif
- DPJP : dr. D
- Status Perawatan : BPJS Mandiri
PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)
A. Assesment
1. Antropometri
TB = 165 cm LILA = 31 cm
TL = 51 cm IMT BB/TB = 30,4 kg/m2

a. LILA = 31 cm
Penentuan BB dengan menurut LILA dari Uti Arufa
BB = 2,592 x LILA – 1,2902
= 2,592 x 31 – 1,2902
= 79,0 kg
Kesimpulan : Penggunaan berat badan dilakukan karena pasien
tidak mampu untuk berjalan ke tempat penimbangan berat badan.
Hasil dari perhitungan berat badan berdasarkan pengukuran LILA
yaitu 79,0 kg.

b. TL = 51 cm
Penentuan TB dengan TL formula Chumlea
Laki-laki = 64,19 – (0,04 x usia) + (2,02 x TL)
= 64,19 – (0,04 x 56) + (2,02 x 51)
= 64,19 – 2,24 + 103,02
= 164,9 cm
Kesimpulan : Tinggi lutut digunakaan untuk mengetahui tinggi
badan pasien dikarenakan kondisi pasien yang tidak mampu berdiri
maka dilakukan penggukuran Tinggi Lutut yaitu 164,9 cm.

c. Status Gizi
BB ( kg )
IMT = 2
TB ( m )
79 kg
¿ 2
=29,05 kg /m2( Obesitas I )
( 1,649 )
d. BBI
Index Brocca = 90% (TB-100)
= 90% (165-100)
= 90% x 65 = 58,5 kg
Tabel 1.
Klasifikasi Status Gizi berdasarkan IMT
IMT Kategori
<18,5 BB Kurang
18,5 – 22,9 Normal
23,0 – 24,9 Beresiko obesitas
25,0 – 29,9 Obesitas I
>30,0 Obesitas II
Sumber : Asia Pasifik 2006.
Kesimpulan: Berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh yang
dapat menentukan status gizi seseorang. Dalam kasus ini status
gizi Tn.S dalam kategori IMT yaitu 29,05 kg/m2 dimana tergolong
kondisi status Obesitas I . Sumber rujukan kategori berdasarkan
klasifikasi IMT menurut Asia Pasifik 2006.

2. Biokimia
Tabel 2.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Lab Hasil Rujukan Keterangan
(09-09-2019)
Kimia Klinik
Bilirubin Total 12.10 mg/Dl <1.5 mg/dL Tinggi
Bilirubin Direk 8.34 mg/dL <0.3 mg/dL Tinggi
Bilirubin Indirek 3.76 mg/dL <1.1 mg/dL Tinggi
Fosfatase Alkali 215 U/L 53-128 U/L Tinggi
SGOT 58 U/L <35 U/L Tinggi
SGPT 119 U/L <40 U/L Tinggi
Protein Total 7.0 g/dL 6.0 – 8.5 g/dL Normal
Albumin 3.2 g/dL 3.5 - 5.0 g/dL Rendah
Globulin 3.8 g/dL 2.5 – 3.5 g/dL Tinggi
Alfa Feto Protein 4.26 ng/mL 0.89 – 8.78 ng/mL Normal
GDS 126 mg/dL 70-140 mg/dL Normal
Kesimpulan: Dari data di atas diketahui bahwa pemeriksaan
laboratorium menandakan pasien mempunyai kadar bilirubin total,
direk, indirek, fosfatase alkali, SGPT, SGOT dan Globulin Tinggi.
Pasien juga mengalami hipoalbumin.

3. Fisik & Klinis


a. Fisik
1) Kesadaran : Compos mentis
2) Keadaan umum
a. Compos mentis dan nafsu makan menurun
b. Nyeri perut
c. Perut membesar
d. Mata kuning
e. Pasien terlihat lemas
f. Tidak ada mual muntah
b. Klinis
Tanggal : 09 September 2019

Tabel 3.
Hasil Pemeriksaan Klinis
Jenis Hasil Lab Hasil Keterangan
09-09-2019
Pemeriksaan Rujukan
Tekanan darah 122/81mmHg 120/80 Tinggi
mmHg
Nadi 90x/menit 60- Normal
100x/menit
Pernapasan 18x/menit 20- Rendah
30x/menit
Suhu 36˚C 36-37˚C Normal

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pemerikasaan secara klinis


pasien mempunyai tekanan darah yang tinggi dan pernapasan
yang rendah.
4. Dietary History
a. Riwayat dan Pola Makan
1.) Asupan Makan SMRS
Sebelum masuk RS pola makan pasien teratur yaitu 3x
sehari makan utama. Pasien merasa cemas sehingga nafsu
makannya menurun. Pasien ada pantangan dalam makan dari
wawancara Food Frequency Queioner (FFQ), didapat rincian
kebiasaan makan pasien yaitu:
 Makanan Pokok :
- 1x sehari, nasi @200 gram
- 1x sehari, Mi @200 gram
 Lauk Nabati :
- Lebih 1x sehari tempe @50 gram
- Lebih 1x sehari tahu @50 gram
 Lauk Hewani :
- Lebih 1x seminggu, Ikan @50 gram
- Lebih 1x semingggu, daging ayam @50 gram
- Lebih 1x semingggu, telur ayam @50 gram
- Kurang 1x semingggu, daging sapi @50 gram
 Sayur:
- Lebih 1x seminggu sayuran hijau @50 gram
- Lebih 1x sehari tomat/wortel@50 gram
 Buah:
- 1x sehari, pisang@100 gram
- 1x sehari, pepaya @100 gram
 Lainnya :
- Lebih 1x seminggu,goreng-gorengan
- Lebih 1 x sehari, teh manis

2.) Recall Makan Pasien MRS


Pasien hanya mengkonsumsi bubur kecap dan extra susu dn
jus buah. Rata-rata asupan masuk rumah sakit sebagai
berikut :
Tabel 4.
Asupan Recall Pasien 3 Hari
Kebutuhan Energi (kal) Protein Lemak KH (gr)
(gr) (gr)
Rata-rata 369,6 25,3 10,81 80,8
supan oral
Kebutuhan 2.132,3 105 46,6 315

%Asupan 17% 24% 23,1% 25,6%


Kategori Kurang Kurang Kurang Kurang

Tabel 5.
Klasifikasi Persen Asupan
Kategori Persen Asupan
Kurang <80%
Baik 80-110%
Lebih >110%
Sumber :WNPG, 2004

5. Riwayat Personal
1) Keluhan utama pasien yaitu nyeri perut, mata kuning
2) Riwayat penyakit terdahulu : Hepatitis dan Diabetes Melitus
3) Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
4) Riwayat alergi : alergi udang
Tabel 6.
Obat yang diberikan dan Interaksi Zat Gizi
Nama Obat Indikasi Efek Samping Interaksi Obat
dan Zat Gizi
Omeprazole meringankan gejala sakit  Jantung berdebar -
maag  Kram otot
dan heartburn yang  Kejang
ditimbulkan oleh  Diare
penyakit asam lambung  Lemas
atau tukak lambung.  Sariawan
 Kesemutan
 Ruam pada kulit
 Sesak nafas
 Sakit kepala
 Demam
 Mual
 Muntah

Tramadol Obat pereda rasa sakit,  Pusing -


misalnya rasa sakit atau  Sakit kepala
nyeri setelah operasi.  Kantuk
 Mual
 Muntah
 Konstipasi
 Mulut kering
 Berkeringat
 Energi menurun

Urdafalk Menghancurkan batu  Sakit kepala


empedu radiolusen,  Kelalahan
Hepatitis kolestatis atau  Kulit kering, ruam
terhambatnya aliran kulit, hingga kulit
empedu terhambat melepuh
 Cemas dan depresi
 Gangguan tidur atau
insomnia
 Nyeri otot dan nyeri
sendi
 Sakit punggung
 Kerontokan rambut
 Gangguan saluran
pernapasan (sinusitis,
faringitis, bronkitis)
 Batuk dan bersin-
bersin
 Gangguan saluran
kemih
 Kolesistitis
(peradangan kantung
empedu)

B. DIAGNOSA GIZI
a. Domain Asupan
NI.2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan
dengan pasien tidak nafsu makan ditandai dengan recall
Energi 17%, Protein 24%, Lemak 23,1% dan Karbohidrat
25,6% (kurang)
b. Domain Klinis
NC.2.2 perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan
Hepatitis ditandai dengan pemeriksaan bilirubin total 12.10
mg/dL, Bilirubin direk 8.34 mg/dL, Bilirubin indirek 3.76
mg/dL, Fosfatase Alkali 215 U/L, SGOT 58 U/L, SGPT 119
U/L, dan globulin 3.8 g/dL
NC.2.2 perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan
dengan Hipoalbumin ditandai dengan pemeriksaan
kadar albumin rendah yaitu 3,2 g/dL.
c. Domain Perilaku / Lingkungan
NB.1.7 Pemilihan makanan yang salah berkaitan dengan kurang
pengetahuan terkait makanan dan zat gizi ditandai dengan
pasien suka makan goreng-gorengan dan suka minum teh
manis

C. INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet
1.) Memberikan makan sesuai dengan kebutuhan Gizi pasien.
2.) Membatasi gula sederhana.
3.) Menurunkan nilai normal albumin hingga batas normal
4.) Menurunkan Berat badan pasien
2. Syarat Diet
1. Energi yang diberikan sesuai kebutuhan .
2. Protein yaitu 20 % dari kebutuhan energi total.
3. Lemak yaitu 20% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin D,B,C,E fe dan magnesium.
6. Porsi kecil tapi sering.
7. Serat 25 gr per/hr dari sayur dan buah
3. Perhitungan Kebutuhan Energi 100%
Rumus perkeni
BMR : BBI x 30 kalori
: 58,5 x 30 =1.755
Koreksi usia : 5% x 1.755 = 87,75
Aktivitas fisik : 20% x 1.755 = 351
Stres metabolik: 20% x 1.755 = 351
BMR+aktifitas fisik+ SM- KU (dikurangi 10% kelebihan berat badan)
= 1.755 + 351 + 351 - 87,75
=2.369,2 – 10% = 2.132,3 kalori.
(Pemberian diberikan secara bertahap 80% dari kebutuhan)

 Perhitungan Zat Gizi Makro


Protein = 20% x 2100 kal
420
= = 105 gram
4
Lemak = 20% x 2100 kal
420
= = 46,6 gram
9
Karbohidrat = 60% x 2100 kal
1.260
= = 315 gram
4
 Perhitungan zat gizi mikro
Vitamin C 86,45
Vitamin D 14,40 mcg
Vitamin E 14,4
Magnesium
Fe
Na
Kalium

4. Implementasi Diet
a) Nama Diet : Diet DM 2100 kkal
b) Prinsip Diet : Rendah Kh sederhana, Rendah lemak
c) Bentuk Makanan : ML DM
d) Rute : Oral
e) Frekuensi : 3x Makan Utama dan 2x Selingan

D. Monitoring dan Evaluasi


Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target

Asupan Mmebandingkan 3 hari Asupan target 80%


intake nutrisi baik
dengan
kebutuhan
Biokimia Membandingkan Setiap ada Bilirubin <1.5 mg/dL
SGOT < 41 U/L
nilai Bilirubin, pemeriksaan
SGPT <35 U/L
SGOT, SGPT Albumin 3.5-5.0 g/dL
dan albumin
dengan nilai
normal

Fisik Membandingkan Setiap hari Nafsu makan pasien


nafsu makan meningkat
pasien sebelum
dan setelah
intervensi

Pengetahuan Membandingkan Setiap hari Pasien memahami


pengetahuan gizi dan menerapkan diet
sebelum dan
setelah intervensi

Anda mungkin juga menyukai