Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 4. Nomor 1. Edisi Juli 2014. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian

Pengembagan Permainan Tradisonal Gobak Sodor Bola dalam


Pembelajaran Penjas pada Siswa SD

Ipang Setiawan1*, Heri Triyanto2

Diterima: Mei 2014. Disetujui: Juni 2014. Dipublikasikan: Juli 2014


© Universitas Negeri Semarang 2014

Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan of large-scale trial questionnaire obtained the average
produk pengembangan permainan tradisional Gobak percentage of the appropriate answer choices 92.11% (very
Sodor Bola untuk siswa Sekolah Dasar. Metode penelitian good). From the available data it can be concluded that the
ini adalah penelitian pengembangan yang mengacu model of the traditional game gobak Sodor this ball can be
pada model pengembangan dari Borg & Gall yaitu: (1) used for students for elementary school.
melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
dari hasil pengumpulan informasi, observasi lapangan Keywords: development, traditional games gobak sodor
dan kajian pustaka, (2) mengembangkan bentuk produk ball, learning
awal (model permainan tradisional gobak sodor bola), (3)
evaluasi ahli: satu ahli Penjas dan dua ahli pembelajaran
penjasorkes Sekolah Dasar, serta uji coba skala kecil, PENDAHULUAN
dengan kuesioner dan konsultasi kemudian dianalisis,
(4) uji coba skala besar, (5) revisi produk akhir. Dari hasil
Permainan gobak sodor adalah permai-
uji coba skala kecil diperoleh data evaluasi ahli yaitu, ahli nan tradisional yang terdiri dari 2 grup, yaitu
Penjas 80 % (baik), ahli pembelajaran I 81,33 % (baik), ahli grup jaga dan grup penyerang. Setiap pemain
pembelajaran II 82,67 % (baik), hasil kuesioner uji coba di grup jaga bertugas untuk berjaga dengan
skala kecil rata-rata persentase pilihan jawaban yang
sesuai 94,16% (sangat baik), rata-rata kuesioner uji coba
cara membuat penjagaan berlapis kebelakang
skala besar didapat rata-rata persentase pilihan jawaban sambil merentangkan tangan agar tidak dapat
yang sesuai 92,11 % (sangat baik). Dari data maka dapat dilalui oleh lawan. Satu pemain lagi bertugas
disimpulkan bahwa model permainan tradisional gobak digaris tengah yang bergerak tegak lurus dari
sodor bola ini dapat digunakan bagi siswa SD. Simpulan:
Permainan tradisional gobak sodor bola dapat digunakan
penjagaan lainya.
sebagai alternatif model pembelajaran penjas melalui Setiap daerah mempunyai permainan
kegiatan pembelajaran permainan tradisonal gobak sodor yang pelaksanaanya hampir sama atau bany-
bagi siswa Sekolah Dasar. ak persamaanya dengan permainan di daerah
Kata Kunci: pengembangan, permainan tradisional gobak
lainnya. Tentang nama permainan ada yang
sodor bola, pembelajaran penjas sama, tetapi tidak jarang namanya berbeda,
padahal pelaksanannya sama dengan permai-
nan daerah lainnya tadi. Sebagai contoh dapat
Abstract The purpose of this study was to produce a
traditional game development Gobak Sodor ball. The
dikemukakan di Jawa Tengah dikenal ada per-
method of this research is the development of research mainan gobak sodor, yang di Jakarta disebut
which refers to the model of development of Borg & Gall, galasin, di Sumatara Utara disebut margalah
namely: (1) to analyze the product to be developed that are dan di tempat lain akan bernama lain lagi, teta-
obtained from the collection of information, observations
and literature review, (2) develop the initial product form
pi yang jelas bahwa permainan itu mempunyai
(form models traditional games gobak Sodor ball), (3) aturan permainan yang hampir sama. Supaya
evaluation of the expert (one Penjas experts and learning tidak terpaku pada salah satu nama daerah,
experts penjasorkes two elementary schools), as well maka Direktur Keolahragaan memberi nama
as small-scale trials (4) a large-scale trial, (5 ) revision of
the final product. From the results of a small-scale test
permainan tersebut dengan nama permainan
data showed that the expert evaluations, expert Penjas hadang. Nama hadang ditetapkan berdasar-
80% (good), learning experts I 81.33% (good), learning kan hasil pengamatan, bahwa di dalam per-
experts II 82.67% (good), the results of a small-scale mainan ini tugas pemain adalah menghadang
pilot questionnaire mean the average percentage of the
appropriate answer choices 94.16% (very good), the average
(Soemitro, 1992:172).
Banyak guru penjas yang kurang men-
*1Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi getahui bahwa permainan tradisional gobak
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri
Semarang, E-mail: ipang_setiawan@yahoo.co.id
sodor bisa dimodifikasi baik peraturan mau-
2
Guru SLTP di Kendal pun alat dan lapangannya. Modifikasi permai-
40 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 4 (1) 2014

nan tradisonal gobak sodor bertujuan supaya dua pengertian. Pertama, permainan adalah
anak dapat meningkat aktivitas olahraganya sebuah aktivitas bermain yang murni mencari
dan juga agar anak aktif, senang dan tanpa ada kesenangan tanpa mencari menang atau kalah.
rasa jenuh. Peneliti menawarkan variasi pen- Kedua, permainan diartikan sebagai aktivitas
gembangan model pembelajaran permainan bermain yang dilakukan dalam rangka menca-
tradisional gobak sodor bola untuk pengem- ri kesenangan dan kepuasan, namun ditandai
bangan proses pembelajaran Penjasorkes di pencarian menang-kalah.
SD N 2 Tegorejo Kec. Pegandon Kab. Kendal, Permainan merupakan salah satu ben-
karena selama ini dalam pembelajaran Penjas- tuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh
orkes guru belum pernah memberikan model sebab itu, permainan atau bermain mempuny-
pengembangan permainan tradisional gobak ai tugas dan tujuan yang sama dengan tugas
sodor bola. dan tujuan pendidikan jasmani. Telah dibahas
Permainan tradisional gobak sodor bola bahwa tujuan pendidikan jasmani ialah me-
adalah sebuah pengembangan permainan tra- ningkatkan kualitas manusia, atau membentuk
disional gobak sodor yang dimodifikasi baik manusia Indonesia seutuhnya, yang mempu-
peraturan maupun alat dan lapangannya. Di nyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manu-
dalam permainan tradisional gobak sodor bola sia (Sukintaka, 1992:11).
yang membedakan dengan permainan tradi- Kalau anak bermain atau diberi permai-
sional gobak sodor biasa adalah pada saat ber- nan dalam rangka pembelajaran pendidikan
main, pemain yang melakukan penyerangan jasmani, maka anak akan melakukan per-
membawa bola mainan itu dengan rasa senang. Karena rasa
Pembelajaran merupakan suatu kegia- senang inilah maka anak akan mengungkap
tan yang melibatkan seseorang dalam upaya keadaan pribadinya yang asli pada saat mere-
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan ka bermain, baik itu berupa watak asli, mau-
nilai-nilai positif dengan memanfaatkan ber- pun kebiasaan yang telah membentuk kepri-
bagai sumber untuk belajar. Pembelajaran da- badiannya. Dengan demikian dapat dikatakan
pat melibatkan dua pihak yaitu siswa sebagai bahwa dengan bermain orang dapat mengak-
pembelajar dan guru sebagai fasilitator (Rudi tualisasikan potensi aktivitas manusia dalam
Susilana dan Cepi Riyana, 2008:1). Pembela- bentuk gerak, sikap dan perilaku. Dari situasi
jaran bertujuan untuk membawa perubahan yang timbul ini, maka seorang guru penjasor-
tingkah laku siswa kearah yang lebih baik hal kes dapat melaksanakan kewajibannya. Sebab
ini dapat ditujukan dalam berbagai bentuk se- dari situasi itu, bilamana perlu, guru dapat
perti perubahan pengetahuan, pemahaman si- memberi pengarahan, koreksi, saran, latihan,
kap dan tingkah laku dan keterampilan serta atau dorongan yang tepat agar anak didiknya
aspek-aspek lain yang ada pada individu sis- berkembang lebih baik dan dapat mencapai
wa.  kedewasaan yang diharapkan. Dengan demi-
Menurut Hans Daeng (dalam Andang Is- kian, dapat pula dikatakan bahwa dengan ber-
mail, 2009: 17) permainan adalah bagian mutlak main kita dapat meningkatkan kualitas anak
dari kehidupan anak dan permainan merupa- sesuai dengan aspek pribadi manusia (1992 :
kan bagian integral dari proses pembentukan 11). Gambar 1 disajikan bagan pencapaian ber-
kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail main dalam usaha pendidikan.
(2009: 26) menuturkan bahwa permainan ada

Gambar 1. Bagan Pencapaian Bermain dalam Usaha Pendidikan


Sumber (Sukintaka, 1992:12)
Ipang Setiawan, Heri Triyanto - Pengembagan Permainan Tradisonal Gobak Sodor Bola dalam Pembelajaran Penjas pada 41

METODE PENGEMBANGAN terhadap produk pengembangan. Adapun ru-


Prosedur Pengembangan mus yang digunakan dalam penelitian ini ada-
Penelitian ini merupakan penelitian pen- lah indeks persentase yaitu :
gembangan yang bertujuan menghasilkan pro- n
duk berupa model pengembangan permainan %= X 100 %
tradisonal gobak sodor bola bagi siswa Seko- N
lah Dasar (SD). Menurut Borg dan Gall dalam Keterangan :
Sugiyono (2010 : 407), Penelitian dan pengem- % : persentase
bangan merupakan metode yang digunakan n : nilai yang diperoleh
untuk mengembangkan atau memvalidasi N : jumlah seluruh nilai ( Muhammad Ali,
produk-produk yang digunakan dalam pendi- 1987: 184)
dikan dan pembelajaran. Dari hasil persentase yang diperoleh ke-
Prosedur pengembangan pada model mudian diklasifikasikan untuk memperoleh
pembelajaran modifikasi permainan tradisio- kesimpulan data. Pada tabel 1 akan disajikan
nal gobak sodor bola dilakukan melalui bebe- klasifikasi persentase
rapa tahapan sebagai berikut:
Analisis kebutuhan : kajian pustaka, ob- PEMBAHASAN
servasi. Data Hasil Uji Coba Skala Kecil
1. Pembuatan produk awal : tinjauan ahli Setelah pembuatan draf produk awal
pendidikan jasmani, ahli pembelajaran model pengembangan permainan tradisonal
2. Uji coba skala kecil. gobak sodor bola selesai, maka pada tanggal
3. Revisi produk pertama 21 Mei 2013 produk diujicobakan kepada siswa
4. Uji coba skala besar siswa kelas V Sekolah kelas V SD Negeri Tegorejo 02 yang berjumlah
Dasar Negeri 2 Tegorejo 12 siswa. Pengambilan sampel dengan meng-
5. Revisi produk akhir gunakan metode sampel secara acak (random
6. Produk akhir model pengembangan per- sampling).
mainan tradisional gobak sodor bola Uji coba skala kecil ini bertujuan untuk
mengetahui dan mengidentifikasi berbagai
Prosedur Pengembangan Modifikasi permasalahan seperti kelemahan, kekurangan,
Peraturan Permainan Tradisional Gobak ataupun keefektifan produk saat digunakan
Sodor Bola oleh siswa. Data yang diperoleh dari uji coba
Uji Coba Produk ini digunakan sebagai dasar untuk melaku-
Uji coba produk penelitian ini bertujuan kan revisi produk sebelum digunakan pada uji
untuk memperoleh efektivitas, efisiensi dan coba skala besar. Produk yang dihasilkan perlu
manfaat dari produk. dilakukan validasi oleh para ahli yang sesuai
Desain Uji Coba dengan bidang peneliti ini. Peneliti melibatkan
Dalam penelitian ini desain yang digu- (1) orang ahli Penjas yang berasal dari Dosen
nakan yaitu desain eksperimental. uji coba Unnes, yaitu Dra. Endang Sri Hanani M.Kes.
pengembangan melalui dua tahap yaitu uji dan dua (2) orang guru penjasorkes yaitu Nug-
coba skala kecil dan uji coba skala besar. roho Respertiawan, S.Pd dan Desi Wijayanti,
Subyek Uji Coba S.Si.
Subyek uji coba pada penelitian ini ada- Validasi dilakukan dengan cara mem-
lah sebagai berikut: berikan draft produk model pengembangan
Evaluasi ahli yang terdiri dari satu ahli permainan tradisonal gobak sodor bola den-
Penjas dan dua ahli pembelajaran. gan disertai lembar evaluasi untuk ahli dan
Uji coba skala kecil terdiri dari siswa SD guru penjas Sekolah Dasar. Lembar evaluasi
N 2 Tegorejo kelas V dengan jumlah subyek 12 berupa kuesioner yang berisi aspek kualitas
siswa. model permainan, saran, serta komentar dari
Uji coba skala besar yang terdiri dari sis- ahli Penjas dan guru penjasorkes Sekolah Das-
wa SD N 2 Tegorejo kelas V dengan jumlah ar terhadap model pengembangan permainan
subyek 28 siswa. tradisonal gobak sodor bola. Hasil evaluasi
Teknik Analisis Data berupa nilai dan aspek kualitas model pem-
Teknik analisis yang digunakan adalah belajaran dengan menggunakan skala Likert 1
persentase untuk menganalisis dan penilaian sampai 5 Caranya dengan menyontreng kolom
subyek pengembangan dalam menilai tingkat angka yang tersedia pada lembar evaluasi.
kelayakan, kualitas dan keterterimaan produk Data yang diperoleh dari pengisian
42 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 4 (1) 2014

Tabel 1 Klasifikasi Persentase


Persentase Klasifikasi Makna
0 – 20% Tidak baik Dibuang
20,1 – 40% Kurang baik Diperbaiki
40,1 – 70% Cukup baik Digunakan (bersyarat)
70,1 – 90% Baik Digunakan
90,1 – 100% Sangat baik Digunakan
Sumber Guilford (dalam Faqih, 1996:57)

kuesioner oleh para ahli, merupakan pedoman besar. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner
untuk menyatakan apakah produk model pen- yang dilakukan oleh ahli Penjas dan guru Pen-
gembangan permainan tradisional gobak so- jas Sekolah Dasar (SD) didapat rata-rata lebih
dor bola dapat digunakan untuk uji coba skala dari 4 (empat) atau masuk dalam kategori pe-
Ipang Setiawan, Heri Triyanto - Pengembagan Permainan Tradisonal Gobak Sodor Bola dalam Pembelajaran Penjas pada 43

nilaian “ baik”. Oleh karena itu dapat disim- kan model ini dapat diterima siswa SD Kelas V
pulkan bahwa model pengembangan permai- SD Negeri Tegorejo 02 adalah penilaian kuali-
nan tradisonal gobak sodor bola bagi siswa tas model pengembangan permainan tradisio-
kelas V Sekolah Dasar dapat digunakan untuk nal gobak sodor bola yang dilakukan oleh ahli
uji coba skala besar. Pembelajaran pada aspek 12 tersebut telah me-
Masukan berupa saran dan komentar menuhi kriteria sangat baik yaitu mendapat
pada produk model pengembangan permai- poin 5. Selain satu aspek tersebut, ada empat
nan tradisional gobak sodor bola, sangat di- belas aspek penilaian kualitas model permai-
perlukan untuk perbaikan terhadap model nan yaitu aspek 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
tersebut. 13, 14 dan 15. Keempat belas aspek penilaian
Berdasarkan data pada hasil kuisioner tersebut telah memenuhi kriteria Baik karena
yang diisi para siswa diperoleh persentase ja- masing-masing aspek mendapat poin 4.
waban yang sesuai dengan aspek yang dini- Hasil analisis data dan evaluasi ahli Pem-
lal sebesar 94,16 %. Berdasarkan kriteria yang belajaran II, didapat persentase penilaian 82,67
telah ditentukan maka model pengembangan %. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
permainan tradisional gobak sodor bola ini te- maka produk permainan tradisional gobak so-
lah memenuhi kriteria sangat baik sehingga dor bola ini telah memenuhi kriteria Baik se-
dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Te- hingga dapat digunakan untuk siswa kelas V
gorejo 02. Berikut tabel hasil kuesioner pada uji SD Negeri Tegorejo 02. Faktor yang menjadi-
coba skala kecil kan model ini dapat diterima siswa SD Kelas V
SD Negeri Tegorejo 02 adalah penilaian kuali-
Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil tas model permainan tradisional gobak sodor
Pada analisis data hasil uji coba skala bola yang dilakukan oleh ahli Pembelajaran
kecil yang dilaksanakan pada tanggal 21 Mei pada aspek 11 dan 12. Kedua aspek penilaian
2012. Analisis data uji coba berdasarkan tabel tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik
analisis data uji coba skala kecil yang dipero- yaitu mendapat poin 5. Selain kedua aspek ter-
leh melalui validasi ahli dapat disimpulkan sebut, ada tiga belas aspek penilaian kualitas
sebagai berikut: Hasil analisis data dan evalu- model permainan yaitu aspek 1, 2, 3, 4, 5, 6,
asi ahli Penjas, didapat persentase penilaian 80 7, 8, 9, 10, 13, 14 dan 15. Ketiga belas aspek pe-
%. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan nilaian tersebut telah memenuhi kriteria Baik
maka produk pengembangan permainan tra- karena masing-masing aspek mendapat poin 4.
disional gobak sodor bola ini telah memenuhi Hasil analisis data uji coba skala kecil
kriteria Baik sehingga dapat digunakan untuk didapat persentase pilihan jawaban yang se-
siswa kelas V SD Negeri Tegorejo 02. Faktor suai 94,16 %. Berdasarkan kriteria yang telah
yang menjadikan model ini dapat diterima sis- ditentukan maka model pengembangan per-
wa SD Kelas V SD Negeri Tegorejo 02 adalah mainan tradisional gobak sodor bola ini telah
penilaian kualitas model permainan tradisio- memenuhi kriteria sangat baik, sehingga dari
nal gobak sodor bola yang dilakukan oleh ahli uji coba skala kecil model ini dapat digunakan
Penjas pada aspek 12 tersebut telah memenuhi untuk siswa kelas V SD Negeri Tegorejo 02.
kriteria sangat baik yaitu mendapat poin 5. Se- Faktor yang menjadikan model ini dapat di-
lain satu aspek tersebut, ada tiga belas aspek terima siswa kelas V SD Negeri Tegorejo 02
penilaian kualitas model permainan tradisio- adalah dari semua aspek yang diuji coba yang
nal gobak sodor bola yaitu aspek 1, 3, 4, 5, 6, 7, ada, lebih dari 90 % siswa dapat memprakti-
8, 9, 10, 11, 13, 14 dan 15. Aspek tersebut telah kan dengan baik. Baik dari pemahaman pera-
memenuhi kriteria baik karena aspek tersebut turan permainan tradisional gobak sodor bola,
mendapat poin 4. Ada satu lagi aspek penilai- penerapan sikap dalam permainan tradisional
an yaitu aspek 2 yang mendapatkan kriteria gobak sodor bola. Secara keseluruhan model
cukup karena pada aspek tersebut mendapat- pengembangan permainan tradisional gobak
kan poin 3. sodor bola ini dapat diterima siswa SD dengan
Hasil analisis data dari ahli Pembela- baik, sehingga uji coba skala kecil model ini da-
jaran I, didapat persentase penilaian 81,33 % pat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri
. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Tegorejo 02
maka produk permainan tradisional gobak
sodor bola ini telah memenuhi kriteria Baik Data Hasil Uji Coba Skala Besar
sehingga dapat digunakan untuk siswa kelas Berdasarkan evaluasi ahli serta uji coba
V SD Negeri Tegorejo 02. Faktor yang menjadi- skala kecil langkah berikutnya adalah uji coba
44 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 4 (1) 2014

skala besar. Uji coba skala besar bertujuan un- pemain yang bertahan dan penyerang, Waktu
tuk mengetahui keefektifan perubahan yang permainan : Lama permainan, yaitu 2 x 10 me-
telah dilakukan pada evaluasi ahli serta uji nit. Dengan alokasi waktu yang lebih sedikit
coba skala kecil apakah model pengembangan diharapkan pemain lebih aktif dalam bergerak.
permainan tradisional gobak sodor bola itu Peraturan Permainan tradisional Gobak Sodor
dapat digunakan. Uji coba skala besar dilaku- Bola : Cara bermain permainan ini yaitu : (a)
kan oleh siswa kelas V SD N Tegorejo 02 yang sebelum permainan dimulai diadakan undi-
berjumlah 28 siswa. Data uji coba skala besar an, yang kalah sebagai tim penjaga dan yang
dihimpun dengan menggunakan kuesioner. menang sebagai tim penyerang, (b) regu pen-
Berdasarkan uji coba skala besar dida- jaga menempati garisnya masing-masing den-
patkan persentase sebesar 92,11 %. Berdasar- gan kedua atau salah satu kaki berada diatas
kan kriteria yang telah ditentukan maka model garis, sedangkan regu penyerang siap untuk
pengembangan permainan tradisional gobak masuk menerobos hadangan, (c) permainan
sodor bola ini telah memenuhi kriteria sangat dimulai setelah wasit membunyikan peluit, (d)
baik, sehingga dapat digunakan untuk kelas penyerang berusaha mengoper bola melewati
V SD N Tegorejo 02. Berikut tabel persentase garis depan atau tingkatan dengan menghin-
kuesioner siswa : dari tangkapan atau sentuhan pihak penjaga,
(e) penyerang mengoper bola tidak boleh me-
Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Besar lebihi satu tingkatan, (f) penyerang menguasai
Hasil analisis data uji coba skala besar bola maksimal 5 detik harus sudah di oper ke
didapat persentase pilihan jawaban yang se- temanya, (g) penjaga berusaha menyentuh pe-
suai 92,11 %. Berdasarkan kriteria yang telah nyerang yang membawa bola dengan tangan
ditentukan maka model pengembangan per- dalam posisi kedua kaki atau salah satu kaki
mainan tradisional gobak sodor bola ini telah berpijak pada garis, sedangkan kaki yang satu
memenuhi kriteria sangat baik, sehingga dari lagi melayang, (h) permainan dinyatakan salah
uji coba skala besar model ini dapat digunakan apabia kedua kaki keluar dari garis lapangan
bagi siswa kelas V SD Negeri 2 Tegorejo. Faktor atau mengganggu jalannya permainan, (i) pe-
yang menjadikan model ini dapat diterima sis- main yang membawa bola hanya boleh berlari
wa kelas V SD Negeri 2 Tegorejo 02 adalah dari melebihi satu tingkatan bila berlari melebihi
semua aspek yang diuji coba yang ada, lebih satu tingkatan maka dilakukan pergatian team
dari 90 % siswa dapat mempraktikan dengan jaga menjadi team penyerang, (j) pergantian
baik. Baik dari pemahaman peraturan permai- pemain penyerang menjadi penjaga atau se-
nan, penerapan sikap dalam kegiatan permai- baliknya terjadi jika setiap tim penyerang ti-
nan tradisional gobak sodor bola yang sesuai dak ada perubahan atau melebihi batas waktu
dengan tingkat pertumbuhan dan perkemban- yang telah ditentukan(2 menit), (k) apabila da-
gan. Secara keseluruhan model permainan tra- lam mengoper bola dapat ditangkap penjaga,
disional gobak sodor bola ini dapat diterima maka tim yang jaga berganti menjadi tim peny-
siswa SD dengan baik, sehingga uji coba skal erang. (l) bila bola keluar lapangan maka team
besar model ini dapat digunakan bagi siswa jaga berganti menjadi team penyerang. Nilai,
kelas V SD Negeri 2 Tegorejo. pemain yang telah berhasil melewati tingkatan
pertama sampai akhir akan memperoleh nilai
Prototipe Produk 1. Wasit, dan pencatat nilai dalam permainan
Permainan tradisional gobak sodor bola ini memiliki tugas masing-masing. Tugas wa-
adalah sebuah pengembangan permainan tra- sit memimpin jalanya permainan dan menga-
disional gobak sodor yang dimodifikasi baik wasi gerakan siswa. Pencatat bertugas menca-
peraturan maupun alat dan lapangannya. tat nilai yang diperoleh masing-masing regu.
Penentuan pemenang ditentukan berdasarkan
Lapangan dan Peraturan permainan jumlah nilai yang diperoleh setelah waktu 2 x
tradisional gobak sodor bola 10 menit berakhir.
Lapangan Modifikasi Permainan Gobak
Sodor dengan Bola SIMPULAN
Permainan : Terdiri 2 team masing- Kajian Prototipe Produk
masing 6-9 orang, Team putra dan team putri Hasil akhir dari kegiatan penelitian pen-
dipisah, Team penyerang dan team jaga diberi gembangan ini adalah produk model pengem-
tanda pembeda berupa pita yang diikatkan di bangan permainan tradisional gobak sodor
lengan supaya pemain dapat dibedakan mana bola yang berdasarkan data pada saat uji coba
Ipang Setiawan, Heri Triyanto - Pengembagan Permainan Tradisonal Gobak Sodor Bola dalam Pembelajaran Penjas pada 45

skala kecil dan uji coba skala besar. pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.
Berdasarkan analisa hasil penelitian dan Jika tidak terdapat permasalahan maka
pembahasan dalam skripsi ini, maka dapat di- model pengembangan permainan tradisional
simpulkan bahwa: gobak sodor bola ini dapat dilanjutkan, akan
Produk model permainan tradisional tetapi jika terdapat permasalahan maka model
gobak sodor bola sudah dapat dipraktikkan pengembangan permainan tradisional gobak
kepada subyek uji coba. Hal itu berdasarkan sodor bola ini dapat dilakukan penyesuaian.
hasil analisis data dan evaluasi ahli penjas di- Kemudian dapat dilakukan evaluasi kerja yang
dapat persentase 80 %, hasil analisis data dari berulang-ulang untuk memperoleh kesesuaian
evaluasi ahli Pembelalaran I didapat persen- bentuk Model pengembangan permainan tra-
tase 81,33 %, dan hasil analisis data dari eva- disional gobak sodor bola dengan kondisi dan
luasi ahli Pembelajaran II didapat persentase situasi yang ada.
82,67%. Sehingga di dapat rata-rata dari peni- Bagi Penelitian Lanjutan dapat digu-
laian mereka adalah 81,33%. Berdasarkan kri- nakan sebagai pertimbangan untuk penelitian
teria penilaian uji ahli yang ada maka produk pengembangan model permainan tradisional
model pengembangan permainan tradisional gobak sodor bola lebih lanjut.
gobak sodor bola ini telah memenuhi kriteria DAFTAR PUSTAKA
baik sehingga layak digunakan bagi siswa ke- Admin. 2010. Metode Permainan Dalam Pembelajaran.
http://belajarpsikologi.com/tag/pengertian-per-
las V Sekolah Dasar Negeri Tegorejo 02. mainan/ Diakses pada tanggal 16 April 2012.\
Produk model pengembangan permai- Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
nan tradisional gobak sodor bola sudah dapat Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
digunakan bagi siswa kelas V SD Negeri Tego- Bompa, Tudor O, 2002. Theory and Methodology of Training.
Dubuque/Hunt, Publising, Co.
rejo 02. Hal itu berdasarkan hasil analisis data Hoffman, M. Dan Mirkin. MD. 2000. Kesehatan Olahra-
uji coba skala kecil didapat persentase 94,16 % ga. Terjemahan Sadoso Sumosardjuno. Jakarta:
dan hasil analisis data uji coba skala besar di- Grafidian.
dapat persentase 92,11 %. Berdasarkan kriteria Kemendiknas.2010.Kesehatan Olahraga, Panduan untuk Pela-
tih. Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani.
yang ada maka model permainan tradisional Husdarta dan Yudha Saputra. 2000. Belajar Dan Pembelaja-
gobak sodor bola telah memenuhi kriteria san- ran. Bandung: Depkiknas.
gat baik sehingga layak digunakan bagi siswa Moh Ali. 1998. Penelitian kependidikan prosedur dan strategi.
kelas V SD Negeri 2 Tegorejo. Bandung: offset angka.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007.Media Pembelajaran.
Model pengembangan permainan tradi- Bandung: Wacana Prima.
sional gobak sodor bola sebagai produk yang Soemintro, 2000. Permainan Kecil. Jakarta : Depdikbud.
telah dihasilkan dari penelitian ini dapat digu- Sugiono. 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : CV
nakan sebagai alternatif model pembelajaran Alfabeta.
Sukintaka. 2000. Teori Bermain untuk D2 PGSD Pendidi-
penjasorkes melalui kegiatan pembelajaran kan Jasmani. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi
permainan tradisonal gobak sodor bagi siswa DEPDIKBUD.
kelas V Sekolah Dasar, penggunaan model ini Sukintaka. 2008. Teori Bermain untuk D2 PGSD Pendidi-
dilaksanakan seperti apa yang direncanakan kan Jasmani. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi
DEPDIKBUD.
sehingga dapat mencapai tujuan yang diharap- Wasis D Dwiyogo. 2008. Penelitian dan Pengembangan Olah-
kan sesuai dengan tujuan dalam pembelajaran raga. Malang : Lemlit UNM

Anda mungkin juga menyukai