MK : PEREKONOMIAN INDONESIA
Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan kasihNyalah
sehingga Saya bisa menyelesaikan tugas Critical Books Report (CBR) guna memenuhi mata
kuliah “Perekonomi Indonesia”. Saya berterimakasih kepada Ibu PUTRI KEMALA DEWI
LUBIS, S.E, M.Si, Ak yang telah memberikan tugas ini.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam
tugas ini. Oleh karena itu, Saya meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan.
Akhir kata Saya mengucapkan terima kasih dan Saya mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna kesempurnaan tugas ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3. 1 Kesimpulan ............................................................................................................ 32
3. 2 Saran .................................................................................................................... 32
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.4 Identitas Buku
BUKU UTAMA
1. Judul buku : Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori Ekonomi
Pembangunan Di Indonesia
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang : Dr.Windhu Putra,S.E.,M.Si.
4. Kota terbit : Depok
5. Tahun terbit : Januari 2018
6. Penerbit : Rajawali Pers
7. Tebal buku : 380 halaman
8. ISBN : 978-602-425-243-4
BUKU KEDUA
1. Judul buku : PEREKONOMIAN INDONESIA Era Orde Lama Hingga Jokowi
2. Edisi : Ketiga
3. Pengarang : Tulus T. H. Tambunan
4. Kota terbit : Bogor
5. Tahun terbit : 2016
6. Penerbit : Ghalia Indonesia
7. Tebal buku : 312 halaman
8. ISBN : 978-979-450-689-9
5
BAB II
PEMBAHASAN
BUKU UTAMA
Sejarah perekonomian Indonesia dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu (1) Masa
Sebelum Kemerdekaan, pada masa ini perekomian Indonesia tidak anyak mengalami perubahan
dikarenakan waktu portugis menjajah tidaklah lama disebabkan kekalahannya dengan Belanda
untuk menguasai Indonesia sehingga belum banyak yang dapat diberlakukan kebijakan. (2) Masa
Setelah Kemerdekaan dibagi menjadi tiga, yaitu: Pada Masa Pasca Kemerdekaan keadaan
ekonomi keuangan pada masa awal kemerdekaan amatlah buruk karena inflasi yang disebabkan
oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Pada Oktober 1946 pemerintah
RI mengeluarkan ORi sebagai pengganti dari uang Jepang. Namun adanya blockade ekonomi
oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas
negara. Pada Masa Demokrasi Liberal, perekonomian diserahkan sepenuhnya pada pasar
padahal pengusaha pribumi masih belum mampu bersaing dengan pengusaha non pribumi. Pada
akhirya memperburuk kondisi perekonomian Indonesia. Pada Masa Demokrasi Terpimpin,
Indonesia menjalankan sistem demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus
pada sistem etatisme (segalanya diatur pemerintah), namun lagi lagi sistem ini belum mampu
memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia. (3) Masa Orde Baru, stabilitas ekonomi politik
menjadi prioritas utama. Program pemerintah berorientasi pada pengendalian inflasi penyelamat
keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Sistem ekonomi campuran dalam
kerangka sistem ekonomi Demokrasi Pancasila ini merupaakn sistem ekonomi ini yang
diterapkan diindonesia setelah sistem ekonomi sebelumnya tidak memperbaiki keadaan.
Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan disegala bidang, tercermin dari dalam
delapan jalur pemerataan. Namun dampak negatef dari orde baru ini adalah adanya
pembangunan yang hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan
politik, ekonomi, dan social yang adil. (4) Masa Orde Reformasi. Pada orde ini dimulai saat
6
kepemimpinan Presiden B.J. Habibie, namun belum terjadi peningkatan ekonomi yang cukup
sigifikan dikarenakan masih adanya persoalan-persoalan fundamental yang ditinggalkan pada
masa orde baru. Kebijakan yang menjadi perhatian adalah cara mengendalikan stabilitas politik.
Sampai pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri,
Susilo Bambang Yudhoyono hingga sampai sekarang masa kepemimpinan Presiden Joko
Widodo pun masalah masalah yang diwariskan oleh masa orde baru masih belum dapat
diselesaikan secara sepenugnya. Bisa dilihat dengan masih adanya KKN, inflasi, pemulihan
ekonomi, kinerja BUMN, dan melemahnya niali tukar rupiah yang menjadi masalah polemic
bagi perekonomian Indonesia
BUKU PEMBANDING
Bab 2 : Sejarah Ekonomi Indonesia
A. Pemerintahan Orde Lama
Buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan orde lama disebabkan oleh
hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik maupun non fisik, selama pendudukan jepang,
perang dunia II dan Perang Revolusi serta gejolak politik di dalam negeri ditambah lagi
dengan manajemen ekonomi makro yang sangat buruk se;lama rezim tersebut. Dapat
dimengerti bahwa dalam kondisi poitik dan social dalam negeri ini sangat sulit sekali
bagi pemerintah untuk mengatur roda perekonomian dengan baik.
Keadaan ekonomi Indonesia terutama setelah dilakaukan nasionalisasi terhadap semua
perusahaan asing Belanda menjadi lebih buruk dibandingkan keadaan ekonomi semasa
penjajahan Belanda ditambah lagi dengan peningkatan inflase yang sangat tinggi pada
decade 1950’an. Selain kondisi politik dalam negeri yang tidak mendukung buruknya
perekonomian Indonesia pada masa pemerintahan orde lama juga disebabkan oleh
keterbatasan akan tenaga kerja, teknologi, dan kemampuan pemerintah untuk menyusun
rencana dan strategi pembangunan yang baik.
7
komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota PBB dan lembaga – lembaga dunia
lainnya. Pemmerintah melakukan pemulihan stabilitas ekonomi social dan politik serta
rehabilitas ekonomi didalam negeri untuk menekan kembali tingkat inflase mengurangi
deficit keuangan pemerintah. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan
repelita secaara bertahap dengan target target yang jelas. Keberhasilan pembangunan eonomi
di Indonesia pada zaman Soeharto tidak saja disebabkan oleh kemampuan cabinet yang
dipimpinnya jauh lebih baik disbanding pada masa orde lama dalam menyusun strategi
pembangunan ekonomi. Kebijakan – kebijaka ekonomi selama masa orde baru memang telah
menghasilkan suatu proses transformasi ekonomi yang pesat dan laju pertumbuhan yang
tinggi tetapi dengan beaya ekonomi tinggi dan fundamental ekonomi yang rapuh hal ini dapat
dilihat dari buruknya kondisi sektor perbankan nasional dan semakin besarnya
ketergantungan Indonesia terhadap Negara asing, termausk pinjaman an Impor. Ini semua
akhirnya membuat Indonesia mengalami krisis ekoomi yang besar yang diawali oleh krisis
nailai tukar rupiah terhadap dolar AS pada tahun 1997.
C. Pemerintahan Transisi
Pada September 1997 nilai tukar rupiah yang terus melemah menggoncangkan perekonomian
nasional pemerintah secara resume meminta bantuann keuangan dari IMF. Adapun syarat
IMF diluncurkan adalah yang diharapkan oleh pemerintah Indonsia nilai rupiah akan
menguat dan stabil kembali. Tatpi pada kenytaannya malah terus melemah sampai pada Rp
15,00 perdolar AS. Usaha usaha terakhir yang digunakan pemerintah adalah menikkan cukai
terhadap barang tertentu, mencabut semua fasilitas pemungut pajak, menghilangkan subsidi
BBM. Setelah gagal dalam kesepakata bersama dilakukan lagi perundingan baru antaara
Indonesia dengan IMF pada bulan maret 1998 tentang kebijakan ekonomi dan keuangan,
resis rupiah yang menjelma menjadi krisis ekonomi akhirnya memunculkan krisis politi
terbesar dalam sejarah Indoesia semenjak merdeka. Puncak dari keberhasilan gerakkan
mahsiswa pada tanggal 21 mei 1998 membuat presiden Soeharto mengundurkan diri
digantikan oleh Habibie yang merupakan wakilnya. Presiden Habibie membentuk kabint
baru awal dari terbentuknya Pemerintahan transisi.
Kelebihan Buku
Buku Utama
Pada buku ini memberikan penjelasan tentang Sejarah Pereknomian Indonesia secara
rinci
Terdapat Latihan soal
8
Terdapat studi kasus yang memudahkan pembaca untuk memahami materi yang
disampaikan
Dalam buku ini terdapat catatan kaki
Kelemahan Buku
Buku Utama
Buku tersebut mudah rusak
Tidak terdapat rangkuman
Dari segi cover kurang menarik,
Buku Kedua
Ada beberapa kalimat yang sulit dipahami.
Buku tersebut mudah rusak
Buku Ketiga
Bahasa sulit dimengerti karna hanya terpacu pada teori dan pendapat para ahli
Tidak terdapat latihan soal
Tidak terdapat rangkuman
Hanya membahas tentang pembangunan ekonomi tidak membahas tentang pertumbuhan
ekonomi
Buku Keempat
Tidak terdapat rangkuman
Tidak terdapat latihan soal
BAB III
PENUTUP
1.1 KESIMPULAN
9
Dari semua resensi tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi adalah
Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk mengurangi masalah masalah dalam negara
berkembang. Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah hal yang berkaitan dengan
kesejahteraan manusia dan meningkatkan SDMnya.
1.2 SARAN
Saran yang kami kritik untuk buku utama yaitu sebaiknya menggunakan buku yang tidak mudah
rusak. Kemudian ktritik untuk buku kedua, ketiga dan keempat sebaiknya menggunakan bahasa
yang mudah dipahami oleh pembaca, memaparkan rangkuman dan memberikan latihan soal untuk
pembaca. Kemudian memberikan pembahasan terdapat studi kasus yang terbaru sesuai dengan bab
yang sedang dibahas sekaligus sebagai sumber pembelajaran. Kami menyaari bahwa kritikan buku
ini masih kurang cukup dan kurang memadai serta masih perlu disempurnakan. Dan apabila didalam
mengkritik ini terdapat kesalahan kesalahan, maka kami mohon maaf atas kekurangannya dan
mohon atas penyempurnaan yang lebih baik lagi. Selain itu kami harapkan kritik ini dapat
bermanfaat bagi kita khususnya pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Ketahanan Nasional, 1997. Pembangunan Nasional. Jakarta: PT. Balai Pustaka
10
Putra, W. 2018. Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori Ekonomi Pembangunan
Di Indonesia. Depok : Rajawali Pers
Sukirno. S. 2007. Ekonomi pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan. Jakarta.:
Kencana Prenada Media Group
11