Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH MENAJEMEN BISNIS PETERNAKAN

FUNGSI,IMPLEMENTASI DA TAHAPAN PROSES MENAJEMEN STRATEGIS

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3

1. ELSA DORA NAIBAHO 18041104085


2. ADRI HELEN PURNOMO 18041104
3. VIRGIN RORIMPANDEY 18041104
4. LAZARUS 18041104
5. ANDIKA RORONG 18041104
6. FANLY MANDALIKA 18041104

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberi rahmat
dan hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makala yang berjudul
“FUNGSI,IMPLEMENTASI DAN TAHAPAN PROSES MENAJEMEN STRATEGIS”. Penyusunan
makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Menajemen Bisnis
Peternakan. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan khususnya
dalam bidang peternakan, serta pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Menajemen Bisnis Peternakan.

Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyususnan makalah ini. Karena


itu,kami sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makala ini.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu selama proses penyusunan makala ini

Manado, Agustus 2019


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan


pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan
tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut, serta mengalokasikan sumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasiManajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.. Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan
dan terkait erat dengan bidang perilaku organisasi. Manajemen strategis berbicara
tentang gambaran besar.Inti dari manajemen strategis adalah mengidentifikasi tujuan
organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat
digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis.Manajemen strategis
di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan
keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-
menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi.Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi.Menurut
Thomas L.Wheelen – J. David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari
pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan
perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan /
perencanaan strategi, pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi Lingkungan dunia
yang mengalami perubahan seperti adanya globalisasi, control masyarakat,
perkembangan teknologi, memberikan dampak bagi perkembangan suatu negara
maupun bisnis. Control masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan pemerintahan
maupun perusahaan, sehingga pemerintah maupun pemimpin perusahaan tidak dapat
membuat kebijakan yang mengabaikan kepentingan masyarakat. Oleh sebab itu
dalam menjalankan kegiatannya perlu adanya keselarasan antara kompetensi yang
dimiliki perusahaan maupun pemerintah dengan lingkungan yang ada di luar
organisasi (perusahaan dan pemerintah). Pertimbangan global praktis berdampak
pada keputusan strategis, batas-batas negara diabaikan.Untuk mengetahui dan
menghargai dunia dari perspektif orang lain telah menjadi masalah hidup atau mati
untuk bisnis. Dengan demikian perlu adanya kegiatan dalampengambilan keputusan
yang disesuaikan antara kemampuan yang dimiliki dengan lingkungan yang ada di
sekitar sehingga perlunya adanya manajemen strategi.Menopang manajemen strategis
tergantung pada manajer mendapat pengertian mengenai pesaing, pasar, harga,
pemasok, distributor, pemerintah, kreditor, pemegang saham dan pelanggan diseluruh
dunia. Harga dan mutu dari produk dan jasa perusahaan harus dapat bersaing di
seluruh dunia, bukan hanya di pasar lokal. Persaingan yang memunculkan daya saing
erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme pasar (standar dan benchmarking),
kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang dan jasa) yang mampu
menciptakan nilai tambah.Oleh karena itu, peningkatan daya saing organisasi bersifat
unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas, teknologi yang
diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai.Hal tersebut diwujudkan dari
tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik

B. RUMUSAN MASALAH
1. Defenisi fungsi menajemen?
2. Macam dan implementasi fungsi menajemen?
3. Defenisi dan tahapan proses menajemen strategi?

C. TUJUAN
1. Agar Mahasiswa/I mengetahui defenisi pengertian menajemen dan fungsi
menajeman
2. Agar Mahasiswa/I menegetahui jenis-jenis dan fungsi menajemen
3. Agar Mahasiswa/I menegtahui defenisi dan tahapan proses menajemen
strategi
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen (Definition of Management)

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang artinya seni
melaksanakan dan mengatur. Menurut Mary Parker Follet, manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Menurut Ricky W. Griffin : sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk
mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan
dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu :

1. Manajemen sebagai suatu proses,


2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen,
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science)

Manajemen sebagai suatu proses, dikemukakan tiga buah definisi:

1. Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan bahwa manajemen adalah suatu
proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

2. Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk mencapai


sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk
mencapai tujuan yang sama. Manajemen adalah kolektivitas orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap orang-orang yang
melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan tertentu disebut manajemen.

3. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art) atau suatu ilmu
pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,
segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah seni dan segolongan yang lain
mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua pendapat itu sama
mengandung kebenarannya.

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang
melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-
tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah suatu seni untuk melaksanakan suatu
pekerjaan melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung perhatian pada
kenyataan bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara
mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa saja yang pelu dalam pekerjaan
itu, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

B. Fungsi-Fungsi Manajemen (Management Functions)

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat
di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20. Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang,
mengorganisir, memerintah, mengordinasi, dan mengendalikan. Namun saat ini,
kelima fungsi tersebut telah diringkas menjadi empat, yaitu:

1. Planning ( fungsi perencanaan )


2. Organizing ( fungsi pengorganisasian)
3. Directing ( pengarahan )
4. Controlling ( pengendalian )

Didalam perusahaan, untuk memperoleh hasil manajemen secara maksimal, para


manajer didalam perusahaan haruslah mampu menguasai seluruh fungsi manajemen
yang ada. fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut:

Planning (Fungsi Perencanaan)

Planning merupakan suatu aktivitas menyusun, tujuan perusahaan lalu dilanjutkan


dengan menyusun berbagai rencana-rencana guna mencapai tujuan perusahaan yang
sudah ditentukan. Planning dilaksanakan dalam penentuan tujuan organisasi scara
keseluruhan dan merupakan langkah yang terbaik untuk mencapai tujuannya itu.
pihak manajer mengevaluasi berbagaii rencana alternatif sebelum pengambilan
tindakan kemudian menelaah rencana yang terpilih apakah sesuai dan bisa
dipergunakan untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah proses awal yang paling
penting dari seluruh fungsi manajemen, karena fungsi yang lain tak akan bisa bejalan
tanpa planning.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan
 Menetapkan arah tujuan serta target bisnis
 Menyusun strategi dalam pencapaian tujuan dan target tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam pencapaian suatu tujuan dan target
bisnis
Perencanaan (planning) dari sudut pandang jenjang manajemen bisa dibagi beberapa
jenjang:

 Top Level Planning (perencanaan jenjang atas), perencanaan dalam jenjang


ini bersifat strategis. memberikan petunjuk umum, rumusan tujuan,
pengambilan keputusan serta memberikan pentunjuk pola penyelesaian dan
sifatnya menyeluruh. top level planning ini penekanannya pada tujuan jangka
panjang organisasi dan tentu saja menjadi tangung-jawab manajemen puncak.
 Middle Level Planning (perencanaan jenjang menengah), dalam jenjang
perencanaan ini sifatnya lebih administratif meliputi berbagai cara
menempuh tujuan dari sebuah perencanaan dijalankan. dan tanggungjawab
perencanaan level ii berada pada manajemen menengah
 Low Level Planning (perencanaan jenjang bawah) perencanaan ini
memfokuskan diri dalam menghasilkan sehingga planing ini
mengarah kepada aktivitas operasional. dan perencanaan ini menjadi
tanggung-jawab manajemen pelaksana
Berikut syarat syarat perencanaan yang baik, selayaknya memenuhi beberapa hal
berikut:

 Mempunyai tujuan yang jelas


 Sederhana, tidak terlalu sulit dalam menjalankannya
 Memuat analisa pada pekerjaan yang akan dilakukan
 Fleksibel, bisa berubah mengikuti perkembangan yang terjadi
 Mempunyai keseimbangan, tanggung jawab dan tujuan yang selaras ditiap
bagian
 Mempunyai kesan sesuatu yang dimliki tersedia dan bisa dipergunakan
dengan efektif serta berdaya guna
Manfaat dari Planning
 Bisa membuat pelaksanan tugas jadi tepat serta aktivitas tiap unit akan
terorrganisasi ke arah tujuan yang sama
 Dapat menghindari kesalahan yang mungkin akan terjadi
 Memudahkan pengawasan
 Dipergunakan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas

Organizing (Fungsi Pengorganisasian)

Organizing adalah suatu aktivitas penagturan dalam sumber daya manusia dan
sumber daya fisik yang lainnya yang dimiliki oleh perusahaan untuk bisa
melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan mencapai tujuan utama perusahaan.
Dalam bahasa yang lebih sederhana organizing merupakan seluruh proses dalam
mengelompokkan semua orang, alat, tugas tanggung-jawab dan wewenang yang
dimiliki sedemikian rupa hingga memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam
mencapai tujuan. Organizing dapat membuat manajer mudah dalam melaksanakan
pengawasan serta penentuan personil yang diperlukan untuk menjalankan tugas yang
sudah dibagi bagi. pengorganisasian bisa dijalankan dengan menetukan tugas apa yg
harus dikerjakan, siapa personil yang menjalankannya, bagaimana tugasnya
dikelompokkan, siapa yang harus bertanggung jawab terhadap tugas tersebut.
dibawah ini adalah aktivitas aktivitas yang ada dalam Organizing (fungsi
pengorganisasian)
 Mengalokasikann sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-tugas serta
menetepkan prosedur yang dibutuhkan
 Menetapkan strukutur perusahaan yang menujukan adanya garis kewenangan
serta tanggung-jawab
 Aktivitas perekrutan, menyeleksi orang, pelatihan serta pengembangan tenaga
kerja
 Aktivitas penempatan tenaga kerja dalam posisi yang pas dan paling tepat.
Ada beberapa Unsur dalam organizing perusahaan:

 Seklompok orang yang diarahkan bekrja sama


 Melakukan aktivitas yang sudah ditetapkan
 Aktivitas diarahkan guna mecapai tujuan

Beberapa manfaat organizing antara lain

 Memungkinkan untuk pembagian atas tugas tugas yang sesuai dengan


kondisi perusahaan
 Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas
 Personil dalam perusahaan mengetahui tugas apa yang akan dijalankan untuk
mencapai tujuan
Dan ini beberapa fungsi dari organizing

 Pendelegasian wewenang didalam manajemen atas (puncak) kepada


manajemeen pelaksana
 Ada pembagian tugas yg jelas
 Mempunyai manajer puncak yang profesional guna mengkoordinasikan
semua aktivitas.

Directing (Fungsi Pengarahan)

Directing alias fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas


dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang
dinamis, sehat dan yang lainnya. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi
pengarahan:

 Mengimplementasikan suatu proses kepemimpinan, penbimbingan, dan


memberikan motivasi kepada pekerja suapay bisa bekerja dengan efektif serta
efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)

Controling merupakan kegiatan dalam menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada
standar yang sudah dibuat perubahan atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan.
aktivitas dalam fungsi pengendalian ini misalnya:

 Mengevaluasii keberhasilan dalam proses mencapai tujuan dan target


mengikuti indikator yang sudah ditetapkan
 Menempuh langka klarifikasi serta koreksi atas terjadinya penyimpangan
yang ditemukan
 Memberi alternatif solusi atas masalah yang terjadi dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan
Controlling atau fungsi pengawasan bisa berjalan dengan efektif jika hal hal ini
diperhatikan:
 Routing (jalur), manajer harus bisa menetapkan cara atau jalur guna bisa
mengetahui letak diaman sesuatu sering terjadi suatu kesalahan
 Scheduling (Penetapan waktu), dalam penetapan waktu, manajer harus bisa
menetapkan dengan tugas kapan semestinya pengawasan itu dijalankan.
terkadang, pengawasan yang dijadwal tidak efisien dalam menemukan suatu
kesalahan, dan seblaiknya yang dilakukan secara mendadak terkadang malah
lebih berguna.
 Dispatching (Perintah pelaksanaan), adalah pengawasan yang berupa suatu
perintah pelaksanaan pada pekerjaan yang bertujuan suatu pekerjaan itu bisa
selesai tepat waktu. dengan perintah seperti ini pelaksanaan suatu pekerjaan
bisa terhindar dari kondisi yang terkatung katung, jadi pada akhirnya bisa
diidentifikasikan siapa yang telah berbuat kesalahan
 Follow Up (tindak lanjut) apabila pemimpin menemukan kesalahan maka
seharusnya pemimpin tersebut mancari solusi atas permasalahan itu. dengan
memberi peringatan pada pekerja yang dengan sengaja ataupun tidak sengaja
berbuat kesalahan dan memberikan petunjuk supaya kesalahan yang sama tak
terulang lagi.
Suatu bentuk pengawasan yang bagus seharusnya susai dengan kebutuhan dan sifat
dari perusahaan. jadi faktor faktor serta tata perusahaan dimana sebuah pengawasan
dilakukan perlu diperhatikan. suatu pengawasan yang baikk harus dilakukan dengan
ekonomis jika dilihat dari biaya, bisa menjamin ada aktivitas perbaikan. maka dari itu
perlu disiapkan suatu langkah sebelum pengawasan dilaksanakan seperti tata pola dan
rencana perusahaan.
2.2 Manajemen Strategi
Manajemen Strategi disebut sebagai proses kegiatan suatu organisasi/perusahaan
yaitu perencanaan dan penetapan keputusan jangka panjang yang efektif dan efisien,
yang dapat diterapkan dan di evaluasi untuk pencapaian tujuan perusahaan/organisasi.

Manajemen strategi merupakan seni serta pengetahuan dalam merumuskan,


mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional
dalam organisasi yang memungkinkan untuk mencapai tujuan (David, 2011).

 Pengertian Manajemen Strategi Menurut Para Ahli


 Menurut David (2011),

Manajemen strategi berfokus pada :

1.proses penetapan tujuan organisasi.

2.pengalokasikan sumberdaya untuk menerapkan kebijakan dan merencanakan


strategi organisasi.

3.pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran.

4.mengkombinasikan aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis.

Kesemua hal diatas dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

 Menurut Thomas Wheelen dkk (2010)

Manajemen strategi dikatakan sebagai serangkaian keputusan manajerial serta


kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
Kegiatan tersebut meliputi perumusan/perencanaan strategi,
pelaksanaan/implementasi dan evaluasi.

 Menurut Bambang Haryadi (2003)


Strategi manajemen yaitu suatu proses yang dirancang secara sistematis oleh
manajemen untuk merumuskan, menjalankan dan mengevaluasi strategi guna
menyediakan nilai-nilai yang terbaik bagi seluruh pelanggan untuk mewujudkan visi
organisasi.

 Menurut Mulyadi (2001)

Manajemen strategi disebut sebagai suatu proses yang digunakan oleh manajer dan
karyawan guna merumuskan serta mengimplementasikan strategi dalam penyediaan
costumer value terbaik untuk mewujudkan visi organisasi.

Pendapat diatas menunjukkan bahwa manajemen strategi merupakan seni dan ilmu
untuk memformulasikan, implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang
diterapkan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM, produksi, pemasaran
keuangan, dan lain-lain supaya organisasi dapat mencapai tujuannya.

 Tujuan Manajemen Strategi

Empat tujuan manajemen strategi menurut Suwandiyanto (2010) yaitu:

1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi/perusahaan.

Manajer strategi diharapkan mampu menunjukkan kepada semua pihak, arah dan
tujuan organisasi/perusahaan yang jelas yang dapat dijadikan landasan untuk
pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan perusahaan.

2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.

Kebutuhan dari berbagai pihak seperti pemasok, karyawan, pihak perbankan,


pemegang saham, dan masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap
sukses atau gagalnya perusahaan harus dipertemukan/difasilitasi oleh suatu
organisasi/perusahaan.

3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata.


Melalui manajemen strategi, memberikan kejelasan kepada pihak eksekutif puncak
untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, untuk
memudahkan serta memperluas kerangka waktu/berpikir mereka secara perspektif
dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.

4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.

Manajemen strategi memungkinkan bagi untuk memberi perhatian secara serius


terhadap pekerjaannya berjalan secara lebih baik, efektif dan efisien.

 Proses dan Tahapan Manajemen Strategi

Terdapat tiga tahapan proses manajemen strategis oleh David (2011) diantaranya :

1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Perumusan strategi adalah tahap awal yang dilakukan pada proses manajemen
strategi, yang meliputi

• pengembangan visi dan misi,

• identifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman,

• menganalisa kekuatan dan kelemahan internal,

• merumuskan tujuan jangka panjang,

• menghasilkan strategi alternatif, dan

• memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

Lebih lanjut mengenai perencanaan strategi adalah:

a. Menganalisa Lingkungan External,


Hal yang dapat dilakukan seperti mengidentifikasi arah trend (Lingkungan Sosial
Budaya, Sosial Ekonomi, Teknologi, Politik) yang dapat/akan mempengaruhi di masa
yang akan datang, lebih lanjut seperti Analisis Pasar, Kompetitor, Komunitas,
Supplier, Kebijakan Makro dan Mikro Pemerintah.

b. Menganalisa Lingkungan Internal,

Hal yang dapat dianalisa seperti Kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki,
asset penunjang aktifitas, situasi lingkungan kerja dan kapabilitas lainnya.

c. Memformulasikan Strategi

Melalui analisa peluang sekaligus ancaman dari lingkungan berdasarkan kekuatan


dan kelemahan perusahaan sebagai proses perencanaan jangka panjang yang efektif
dan efisien.

• Visi dan Misi , menentukan visi dan misi jangka pendek dan panjang
perusahaan.

• Tujuan dan arah strategi perusahaan , dalam menyusun Tujuan tersebut harus
diperhatikan baik dari sisi waktu, kualitas, dan kuantitas.

2. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)

Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, struktur


organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang dilakukan,
mempersiapkan anggaran , mengembangkan sistem informasi serta menghubungkan
kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.

Strategi Korporasi

• Membangun citra merek (brand image) perusahaan akan menjadi peluang


bisnis yang dapat menjadi pendapatan (revenue) bagi perseroan.

• Pengembangan usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis.


• Strategi memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan prospek usaha
yang menarik investor.

Strategi Bisnis

• Penerapan transaksi perusahaan dengan sistem administrasi yang akuntabel


dan aman.

• Menghasilkan produktifitas yang optimal.

• Pengembangan teknologi tepat guna melalui terciptanya sistem yang efektif


bagi perusahaan.

• Memfasilitasi komunikasi bisnis yang transparan dapat memberikan nilai


tambah dan manfaat bagi setiap pelaku atau anggota.

Strategi Fungsional / Kegiatan Usaha

1. Kegiatan Operasional

• Pengembangan standarisasi proses produksi secara produktif, efisien dan


efektif.

• Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.

• Melakukan pemantauan dan menciptakan stabilitas harga.

• Pengembangan teknologi pengolahan secara kualitas dan kuantitas yang


berkesinambungan dan dapat diserap konsumen dengan baik.

• Sistem distribusi yang tepat waktu dan efisien.

• Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.

• Kualitas dan kuantitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.

• Pengembangan komunitas yang loyal dan profesional sesuai dengan fungsi


dan peranannya.
• Menjalin kemitraan bersama masyarakat sekitar dalam pengaplikasian
CSR(Corporate Social Responsibility)..

2. Bidang Administrasi dan Keuangan

• Memfasilitasi seluruh pendanaan yang diperlukan pada kegiatan perusahaan.

• Menggambarkan seluruh aktifitas usaha dengan memberikan informasi


Laporan Keuangan terkini kepada seluruh Stakeholder.

• Menciptakan cadangan dana untuk pengembangan usaha.

• Sistem administrasi yang efisien dan efektif, murah dan dapat dipertanggung
jawabkan.

• Menciptakan ketersediaan dana yang akan digunakan oleh perusahaan dengan


memperluas sumber pendanaan baik dari Bank dan atau investor.

• Sistem keuangan yang efisien, efektif, bersih dan transparan.

• Menjaga stabilitas arus kas dan likuiditas perusahaan.

• Sistem Administrasi yang tepat sasaran dan transparan.

• Menciptakan skema-skema keuangan yang tepat baik itu modal kerja ataupun
investasi yang diperlukan.

• Memberikan keuntungan yang optimal bagi setiap Stakeholder.

3. Bidang SDM dan Organisasi

• Ketersediaan sumber daya manusia yang professional dan berkualitas.

• Menciptakan struktur organisasi yang mampu mendukung seluruh fungsi


kinerja perusahaan dan tidak terbatas dalam pengembangan usahanya.

• Melatih, mengembangkan mitra-mitra profesional untuk mendukung setiap


aktifitas perusahaan.
• Mengembangkan kemampuan perusahaan melalui peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang dimiliki dengan melakukan Pendidikan/Pelatihan yang
berkesinambungan.

• Menciptakan sistem promosi dan mutasi yang sesuai dengan keahlian dan
orang yang tepat pada bidangnya.

3. Evaluasi Strategi dan Pengawasan

Tahap pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan, apakah sudah berjalan


sesuai dengan perencanaan strategi yang dipilih, menggunakan metode analisa
perbandingan kondisi pencapaian aktual yang dibandingkan dengan perencanaan
awal.Metode Laporan analisa bisa diterapkan dalam periode tahunan, bulanan atau
mingguan, supaya segala penyimpangan dapat dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya
dengan harapan, segala sesuatu yang telah direncanakan dapat berjalan dengan
semestinya
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an), Perencanaan
Jangka Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik Perusahaan (Mid-
1960 an. Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan suatu perencanaan
yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek pelaksanaan, pengawasan,
struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem
penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan perencanaan strategik biasanya
bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi
yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan
pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.

Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas maka pada tahun


1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategi. Model ini
mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu
yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga
dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik juga
mencakup trend baru, yaitu:

1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi


lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki
lima karakteristik, yaitu:
 Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki
atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi
pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai
persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi,
terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu.
Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
 Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan
bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara
memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
 Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
 Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
 Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana
saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen
Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan
mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan
perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek
perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat
diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat
lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel
dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
B. Saran

1. Di harapkan makalah ini dapat berguna bagi kita semua dalam pembelajaran
Manajemen Perusahaan.
2. Di harapkan makalah ini dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua
karena masih banyak hal yang perlu kita pelajari dalam proses pentingnya
manajemen strategi dalam suatu perusahaan.
Daftar Pustaka

• David, Fred R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep,


Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

• Hariadi, Bambang. 2003. Strategi Manajemen. Malang: Banyumedia


Publishing.

• 2001. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi


Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

• Suwandiyanto, M. 2010. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan.


Online.

• Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David. 2010. Strategic Management and


Business Policy Achieving Sustainability. Twelfth Edition. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai