Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

PEMBANGUNAN RUSUNAWA
PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

KOTA DEPOK

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sesungguhnya anak itu adalah amanah Allah yang harus dibina, dipelihara dan diurus secara
seksama serta sempurna agar kelak menjadi insane kamil, berguna bagi agama, masyarakat,
bangsa dan Negara, sekaligus secara khusus dapat menjadi pelipur lara orang tua, penenang hati
ayah dan bunda serta sebagai kebanggaan keluarga.

Semua pengharapan yang positif dari anak tersebut tidaklah dapat memenuhi tanpa adanya
bimbingan yang memadai, Selaras dan seimbang dengan tuntutan dan kebutuhan Fitrah secara
kodrati tidak dapat didapatkan secara sempurna kecuali pada ajaran Islam karena bersumber
pada wahyu ilahi yang paling mengerti tentang hakikat manusia sebagai makhluk ciptaanNya

Menjadikan anak sebagai generasi tauhid di zaman global seperti saat ini bukan pekerjaan yang
mudah titik fenomena kenakalan remaja mulai dari pergaulan bebas pelecehan seksual minum
minuman keras narkoba tawuran yang dibumbui dengan media cetak maupun elektronik.
Semakin menambah beban orang tua dan pendidik dalam upaya mensukseskan mereka kita
dapat melihat bahwa salah satu ciri sekolah unggulan luar maupun di dalam negeri adalah
tersedianya asrama santri yang memadai nyaman dan dengan biaya yang terjangkau. Pondok
Pesantren Qotrun Nada pun tentunya memiliki keinginan yang sama namun pertanyaan besar
saat ini adalah bagaimana mewujudkan gedung asrama bagi santri ini secepatnya? Keterbatasan
sarana berupa sarana lahan tidak dialami oleh pondok pesantren Qotrun Nada karena lahan
milik sendiri yang ada saat ini sudah seluas 1,5 hektar baru dimanfaatkan seluas 1,2 hektar
demikian dengan sumber daya air dan listrik yang ada dan memadai untuk mendukung
berdirinya gedung asrama baru ini. Masalah lain yang mungkin timbul seperti masalah sosial
budaya reaksi masyarakat dan isu lingkungan dapat diantisipasi secara dini dengan melibatkan
berbagai pihak terkait.

Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut besar harapan kami Kementrian Perumahan


Rakyat Republik Indonesia dapat mendukung terwujudnya pembangunan rusunawa santri
Pondok Pesantren Qotrun Nada, seperti tercantum di bawah ini.
1.2 Tujuan dan Sasaran Rusunawa
Tujuan yang ingin dicapai dengan pengajuan proposal ini ialah adanya pola kerjasama antara
Pondok Pesantren Qotrun Nada dengan Kementerian Perumahan Rakyat dalam mewujudkan
sarana tempat tinggal atau asrama bagi santri di Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok
mendukung terciptanya tenaga-tenaga ahli yang agamis, khususnya Indonesia. Manfaat yang
diperoleh dari terbentuknya rusunawa ialah :
 Dianya tempat tinggal bagi santri dan santriwati yang berasal dari Depok bun luar daerah
Depok
 Tersedianya tempat tinggal bagi santri dan santriwati kualitas tempat yang memadai
nyaman dan terjangkau.
 Terciptanya komunitas sosial bagi masyarakat yang mampu memberikan dampak positif
bagi pondok pesantren Qotrunnada dan masyarakat sekitarnya.
 Lingkungan yang mendukung perkembangan proses belajar mengajar di Pondok Pesantren
Qotrun Nada Depok maupun di lingkungan sekitarnya.
 Memberikan rasa aman, khususnya bagi orang tua santri atau santriwati selama Putra dan
putrinya menjalani pendidikan di Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok.

1.3 Sasaran
Pembangunan rusunawa di pondok pesantren Qotrunnada Depok diperuntukkan bagi santri dan
santriwati yang berada atau bertempat tinggal di Pondok Pesantren Qotrun Nada Depok.
BAB II
DATA UMUM DAN AKADEMIS

A. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Qotrun Nada


Qotrun Nada, sekilas memang masih asing ditelinga kita untuk nama sebuah lembaga keagamaan
atau pondok pesantren karena memang terkesan unik dan aneh akan tetapi ini adalah kenyataan
yang tak dapat dipungkiri lagi bahwa Qotrun Nada adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang
terletak di daerah Kelurahan Cipayung Jaya Kecamatan Cipayung Kota Depok Jawa Barat. Meskipun
terletak didaerah yang agak terdalam dan berada persis di tepi sungai namun tidak meruntuhkan
niat para santri untuk menuntut ilmu disini, dengan keyakinan yang kuat itulah yang membuat
ratusan santri berkumpul dalam sebuah wadah yang selalu dinantikan hasilnya. Meskipun mereka
terdiri dari keberanekaragaman daerah, adat dan budaya seperti dari daerah Jawa, Sunda, Betawi
bahkan ada juga yang berasal dari Aceh dan Jambi, namun mereka semua dengan teguh memegang
prinsip “Bhineeka Tunggal Ika” sampai mereka akhirnya bersatu dalam kesatuan yang kokoh bak
sebuah bangunan yang mana antara satu dengan yang lainnya saling menguatkan.

Awalnya Qotrun Nada hanyalah sebuah Majlis Ta’lim kecil yang hanya digunakan oleh
masyarakat Cipayung untuk kegiatan mengajarkan Al Qur’an namun tanpa disangka lambat laun
akhirnya Majlis Taklim ini semakin diminati oleh masyarakat Cipayung dan sekitarnya, sampai
akhirnya atas dorongan dan keyakinan yang kuat maka pada tahun 1995 mulailah diadakan
penerapan pendidikan islam yang dikembangkan melalui pengajian kitab pada luar jam sekolah
atau pada bahasa masyarakat cipayung adalah santri kalong.Santri kalong adalah santri yang pada
saat itu mengikuti kegiatan pengajian kitab salafi pada waktu-waktu tertentu dan setelah selesai
pengajian santri pulang kerumah masing- masing.

Dikarenakan peminat santri kalong semakin banyak dan permintaan dari para wali santri agar
pengajian yang selama ini diadakn agarlebih dimaksimalkan lagi, maka pada saat itulah para santri
diwajibkan untuk bermukim di majlis ta’lim,khusus putra bermukim disebelah kediaman kyai
sedangkan khusus putri bermukim dikediaman orang tua sang kyai, yaitu al-walid H. Marzuki karena
pada waktu itu belum tersedia tempat yang memadai untuk dijadikan tempat bemukim bagi para
santri.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun.Seiring
dengan dukungan para masyarakat maka tepat pada tanggal 09 September 1996 dimulailah
pelaksanaan peletakan batu pertama diatas tanah seluas 1500 M dan sejak itu pula majlis ta’lim
tersebut dinamai oleh salah seorang kyai yang merupakan guru dari sang pimpinan yang bernama
KH. Ahmad Zaini dengan nama “Qotrun Nada” yang memiliki arti “Tetesan Embun Pagi”, Dengan
nama Qotrun Nada-lah kami selalu berharap bahwa nantinya santri kami akan menjadi generasi
penerus yang memiliki pemikiran Kreatif, Inovatif, serta Positif dan dengan landasan yang
berdasarkan atas Al Qur’an dan Hadits, seperti halnya tetesan embun yang senantiasa Allah
turunkan dari langit yang membawa pencerahan untuk alam disekelilingnya.
Dan akhirnya tepat pada tahun 1997 dimulai secara resmi penerimaan santri baru dengan jumlah
santri yang pada saat itu berjumlah 52 orang itu pun belum semuanya bermukim dikarenakan
masih banyaknya kekurangan disana sini, walaupun terkesan begitu miris namun inilah yang dapat
kami sampaikan sangat apa adanya, tanpa mengurangi atupun menambahkan dan Alhamdulillah
seiring dengan berjalannya waktu, Pondok Pesantren Qotrun Nada terus berkembang hingga detik
ini atas do’a para kaum muslimin sekalian dan hingga saat ini pula kami telah memiliki sekitar 1200
santri dan seluruhnya bermukim dipondok.

Program pendidikan yang dikembangkan oleh pendiri Pondok Pesantren Qotrun Nada (The Family
Fathors) yang terdiri dari : KH. Drs. Burhanuddin Marzuki, Ust. Syamwari, Ust. Achyanuddin Syakier.
Secara perlahan-lahan dan dengan penuh kesabaran diiringi dengan dedikasi yang tinggi Beliau
telah berhasil mengembangkan Pondok Pesantren Qotrun Nada menjadi suatu lembaga pendidikan
keagamaan yang memiliki kaderisasi seorang yang berjiwa keagamaan. Program yang
dikembangkan oleh Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah program terpadu yaitu panduan belajar
selama enam tahun yang meliputi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA). Namun
Pondok Pesantren Qotrun Nada ini juga membuka program pendidikan yang agak singkat meliputi
program Takhassus/Intensif yang setingkat dengan Aliyah yaitu hanya tiga tahun bagi para lulusan
Madrasahy Tsanawiyah (MTs) atau SLTP yang ingin melanjutkan studinya di Pondok Pesantren
Qotrun Nada ini.

Pondok Pesantren Qotrun Nada sangat terkenal dengan kedisiplinannya, mulai dari disiplin waktu
sampai dengan disiplin akan peraturan yang telah ditetapkan. Dan Qotrun Nada sendiri terdiri dari
berbagai macam organisasi, baik organisasi dalam lingkup yang besar (Majlis Guru) maupun yang
masih dalam lingkup yang masih kecil/ISQN (Ikatan Santri Qotrun Nada) yang mana seluruh
organisasi-organisasi tersebut saling bekerja sama dalam melaksanakan kewajibannya demi
terwujudnya sebuah kedisiplinan yang senantiasa dijaga oleh para santrinya.

Upaya pengembangan pondok pesantren tidak cukup jika hanya dari banyaknya prestasi saja, tapi
juga jasa dari pengasuh dan pimpinan yang senantiasa selalu mensyiarkan tentang Pondok
Pesantren kehadapan publik sehingga masyarakat dapat mengenal lebih dekat tentang apa itu
sebuah pondok pesantren dan bagaimana cara memilih pondok pesantren yang benar sehingga
tidak menimbulkan kesalahan nantinya.selain itu juga ada kegiatan akhir tahun yang dilaksanakan
oleh para calon alumni setelah mereka mengikuti Ujian Akhir (UN) yaitu kegiatan pembelajaran
atau yang biasa kami sebut dengan PPM (Praktek Pengabdian Masyarakat) hasil dari kegiatan
tersebutlah yang sedikit banyaknya mampu mengambil perhatian masyarakat yang menjadi tuan
rumah dari kegiatan tersebut dan Alhamdulillah semuanya yang dilakukan oleh para santri kami
semuanya dapat mereka terima dan dipandang dengan pandangan yang baik.

B. Visi, Misi, dan Tujuan


Visi Pondok Pesantren Qotrun Nada
‫المـحافظة على القديم الصالح واأخذ بالـجديد اأصلح‬
“Melestarikan Nilai-nilai klasik yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang lebih baik”

Misi Pondok Pesantren Qotrun Nada


Mencipatakan Generasi Yang Berakhlakul Karimah
Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah
Mampu Menjalankan Perintah & Menjauhi Larangan Allah SWT

C. STRUKTUR ORGANISASI DAN FUNGSINYA


1. Pengasuh, menentukan kebijakan umum, langkah strategis dan pengambil
keputusan yang dikoordinasikan dengan direktur, serta menyusun rencana
induk pengembangan PP Qotrun Nada.
2. Direktur, melaksanakan kebijakan khusus dan keputusan yang telah
dikoordinasikan dengan pengasuh , menyusun rencana strategis serta
menjadi rujukan untuk konsultasi bagi seluruh perangkat organisasi
dibawahnya.
3. Kepala sekolah, menentukan kebijakan yang berkaitan dengan KBM selama
jam sekolah serta mengadakan kordinasi dengan lembaga pemerintah.
4. Sekretaris dan staf administrasi, menyusun agenda pendidikan yang
berkaitan dengan kegiatan khusus PPQN dan menjadi penanggung jawab
ketertiban administrasi.
5. Bendahara dan Staf keuangan, menyusun rencana anggaran dan
pendapatan PPQN, dan menjadi penanggung jawab sirkulasi keuangan dan
adiminstrasinya.
6. Wali kelas, menyusun kegiatan KBM,penanggung jawab bimbingan dan
murid terkait dan penanggung jawab administrasi kelas.
7. Pembina Bahasa, menyusun program pengembangan kemampuan bahasa
arab dan inggris santri,penanggung jawab lab.bahasa.
8. Pembina ISQN, menyusun agenda kegiatan ISQN, penanggungjawab
pengasuhan dan perizinan santri.
9. Pembina Pramuka,menyusun agenda kegiatan kepramukaan dan
penanggung jawab kegiatan dan administrasinya.
10. Koordinator Komputer, menyusun KBM computer berserta
pengadministrasiannya, menyusun rencana pengembangan pengajaran
computer dan penanggungjawab laboratorium computer.
11. Kordinator tahsin tahfidz, Menyusun program pendidikan dan pengajaran
baca tulis Al Qur an, penanggungjawab kegiatan pendalaman kemampuan
membaca Al Qur an serta penghapalan AlQur an santri.
12. Kordinator Sarana dan prasarana, penanggung jawab penyediaan dan
pemeliharaan sarana pesantren, penanggung jawab kebutuhan asrama dan
dapur umum.
13. Kordinator Kutubutturats, menyusun KBM khusus pengajian kitab klasik dan
pengadministrasian kegiatannya, menyusun metodologi pengajaran kitab
klasik dan bertanggungjawab pada rencana pengembangan kegiatan
pengajian kitab klasik.
Jenjang MTS dan Ma Qotrunnada menerapkan kurikulum yang dipadukan dengan
kurikulum khusus Pesantren Qotrun Nada yang secara integral dimodifikasi sesuai
programnya dikemas dalam bentuk satu struktur program dan mentalitas bacaan ilmu
umum dan agama pengetahuan teknologi serta penguasaan bahasa Arab dan Inggris 2
kurikulum merah pada keterampilan hidup atau life skill kemandirian tiga menggunakan
pembimbingan dan pemahaman

Adapun kegiatan penunjang dalam proses belajar mengajar di atas adalah

Pembinaan Imtaq berorientasi ada pada penanaman nilai-nilai Islam yang diwujudkan
secara langsung dalam kegiatan keseharian di asrama masjid dan sekolah
Santri dibimbing agar senantiasa melaksanakan kegiatan peribadatan semisal sholat
fardhu 5 waktu berjamaah jam 11.00 sampai jam 11.00 belum jawaban-jawabandi
Masjid zikir harian dan lain sebagainya 2 asrama dengan lokasi yang asri dan jauh dari
kebisingan kendaraan bermotor menjadikan suasana asrama yang nyaman untuk dihuni
dan dijadikan rumah tinggal bagi para santri asrama santri desain untuk memenuhi
kapasitas jumlah Santri tempat untuk meletakkan perlengkapan santri dan istirahatnya

3. Kesantrian
Kegiatan kesantrian di desain untuk menunjang pencapaian kemampuan akademik
leadership keterampilan atau life skill dan kepribadian Santri

4. Layanan bimbingan

Anda mungkin juga menyukai