Anda di halaman 1dari 4

Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB pada Anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sampai saat ini tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah

kesehatan yang penting di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir

Indonesia termasuk dalam 5 negara dengan jumlah kasus TB

terbanyak di dunia. Tuberkulosis pada anak merupakan komponen

penting dalam pengendalian TB oleh karena jumlah anak berusia

kurang dari 15 tahun adalah 40-50% dari jumlah seluruh populasi

dan terdapat sekitar 500.000 anak di dunia menderita TB setiap

tahun. Di Indonesia proporsi kasus TB Anak di antara semua kasus

TB yang ternotifikasi dalam program TB hanya 7% dari yang

diperkirakan 8-12 %, dan pada tingkat kabupaten/kota menunjukkan

variasi proporsi yang cukup lebar yaitu antara 0,12–50% di tahun

2014. Strategi Nasional 2015–2019 terdapat 6 indikator utama dan 10

indikator operasional Program pengendalian TB, 2 diantaranya adalah

cakupan penemuan kasus TB anak sebesar 80% dan Cakupan anak

<5 tahun yang mendapat pengobatan pencegahan PP INH sebesar 50%

pada Tahun 2019.

Salah satu permasalahan TB anak di Indonesia adalah penegakan

diagnosis. Sejak tahun 2005 sistem skoring TB anak disosialisasikan


dan direkomendasikan sebagai pendekatan diagnosis.

Permasalahannya, tidak semua fasilitas pelayanan kesehatan

(fasyankes) di Indonesia mempunyai fasilitas uji tuberkulin dan

pemeriksaan foto toraks yang merupakan 2 parameter yang ada di

sistem skoring. Akibatnya, di fasyankes dengan akses dan fasilitas

terbatas banyak dijumpai underdiagnosis TB anak.

Permasalahan lain dalam program penanggulangan TB anak

adalah semakin meningkatnya jumlah kasus TB resistan obat (TB RO)

pada dewasa, yang bisa merupakan sumber penularan bagi anak.

Jumlah pasti kasus TB RO pada anak di Indonesia saat ini belum

diketahui, tetapi semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan

revisi buku petunjuk teknis tata laksana TB anak agar temuan kasus

TB anak semakin meningkat dan tata laksananya menjadi lebih baik.

B. Tujuan

1. Meningkatkan temuan kasus TB anak

2. Menurunkan angka kesakitan, kecatatan, dan kematian anak akibat

TB pada anak

1
Petunjuk Teknis Manajemen dan Tatalaksana TB pada Anak

C. Sasaran

1. Petugas kesehatan di fasyankes

2. Penanggung jawab/pengelola program TB di dinkes Provinsi,

kabupaten/kota

3. Mitra Kerja.

D. Ruang lingkup

1. Epidemiologi dan Patogenesis

2. Penemuan Kasus TB pada Anak

3. Tatalaksana TB pada Anak

4. TB pada Keadaan Khusus

5. TB Resistan obat pada anak

6. Pencegahan TB pada anak

7. Pemantauan dan evaluasi TB anak

8. Jejaring layanan dalam tata laksana TB anak

E. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit

Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, tambahan

Lembar Negara Nomor 3273);

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);


3. Undang-undang Republik Indonesia No.36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan.

4. Permenkes Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit

Menular;

5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 364/Menkes/SK/V/2009

tentang Pedoman Pengendalian Tuberkulosis (TB);

6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis

Kementerian Kesehatan.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

364/Menkes/SK/V/2009 tentang Pedoman Penanggulangan

Tuberkulosis.

Anda mungkin juga menyukai