Anda di halaman 1dari 44

K S M I L M U K E S E H ATA N K U L I T DA N K E L A M I N

RSUD SIDOARJO
2019
DEFINISI SIFILIS
Penyakit menular seksual
Disebabkan oleh Treponema pallidum
Menjangkit seluruh organ tubuh
Transmisi: genital, ekstragenital (anal oral), injeksi
(narkoba, transfusi), plasenta
Perjalanan klinisnya melewati beberapa stadium
termasuk SIFILIS LATEN
ETIOLOGI

Bakteri gram
negatif

Berbentuk Lebar 0,2


spiral µm

Treponema
pallidum
Berotasi
hingga 900 Panjang 5-
15 µm.

Spiralnya
Aktif terpisah
bergerak satu dengan
lainnya
TREPONEMA PALLIDUM

Tidak dapat menular melalui benda mati


Seperti bangku, tempat duduk toilet, handuk, gelas, dll

Karena pengaruh suhu dan pH

Suhu yang cocok utk organisme ini adalah 30-37 C dan


rentang pH adalah 7,2-7,4
Treponema
pallidum

Masuk ke membran mukosa yang utuh dan kulit yang


lecet

Kelenjar getah bening, aliran darah, dan menyebar ke


seluruh organ tubuh

Kuman mengadakan multifikasi yang secara klinis dapat


dilihat sebagai papul.

Tubuh akan bereaksi dengan timbulnya infiltrat yang


terdiri atas limfosit, makrofag dan sel plasma

.
Terjadi reaksi perivaskular,hipertrofi endotel yang dapat
menimbulkan obliterasi lumen kapiler

Terjadi erosi atau ulkus dan keadaan ini disebut chancre


karena kerusakan vaskularisasi jaringan
Kompleks
PATOGENESIS S I primer S I

Hipertrofi
endotel
T. pallidum
Kuman ke KGB
masuk
T. pallidum teletak
regional
diantara endothelium
kapiler dan sekitar
jar. Perivaskular Obliterasi lumen
Kulit kapiler
(Mikrolesi/Selaput
Lendir) (Endarteritis
Melalui Senggama obliterans)
Afek primer S I

Berisi sel limfosit & sel


Infiltrat plasma  papul

Erosi
Aliran darah
daerah
papul
berkurang next
PATOGENESIS S II

S I perlahan lahan Sembuh dengan


menghilang karena atau tanpa
Kuman di KGB kuman di lesi jaringan parut
berkurang tipis

hematogen

Diikuti dengan reaksi S II perlahan


Seluruh 6–8
jaringan sebagai S II dengan
jaringan tubuh
minggu
berbagai maifestasi klinis menghilang
 didahului gejala dan tidak
prodromal terlihat dlm 9
bulan

next
PATOGENESIS STADIUM LATEN

Infeksi masih < 2 tahun Antibodi tetap


ada dan aktif ada dalam
serum (STS
positif)

Stadium rekuren 
Tanpa tanda
atau gejala seperti S I dan S II
klinis
Beberapa
tahun

Kadang imunitas
gagal
STS positif
mengendalikan
infeksi
next
PATOGENESIS STADIUM III (GUMMA)

T. pallidum >> Sistem


kardiovaskuler
dan saraf pusat

Trauma (belum
Jaringan fibrotik
jelas)
Bertahun-
tahun

Treponema sukar
Gumma ditemukan  lesi
destruktif
STADIUM PADA SIFILIS

1 tahun

S.t SI S II S III

2-4 mgg 6-8 mgg

Sifilis laten dini 3- 10 tahun


(menular) Sifilis laten lanjut
(tidak menular)

Keterangan
S.T : Senggama tersangka
S I : Sifilis Stad. 1
S II : Sifilis Stad. 2
S III : Sifilis Stad. 3
SIFILIS STADIUM I / PRIMER

Waktu inkubasi: 3-5 minggu


Klinis:
 Ulkus tunggal (soliter), tepi teratur, dasar bersih, terdapat indurasi,
tidak nyeri
 Pembesaran KGB regional (+)
Lokasi:
 Pria: penis (glans penis atau sekitar sulkus koronarius), skrotum
 Wanita: vulva, serviks, fourchette, perineum
SIFILIS STADIUM II / SEKUNDER
6-8 minggu setelah afek primer
Bersifat sistemik  gejala umum, the great immitator
Sangat infeksius
Efloresensi:
 Kulit : roseola sifilitika, krusta, kondiloma lata, moth-
eaten alopecia
 Mukosa: mucous patches, rhagaden, kadet papel
 Limfadenopati generalisata
SIFILIS LATEN
Merupakan periode asimtomatik atau periode hilangnya
gejala klinis sifilis sekunder sampai timbulnya gejala
klinik sifilis tersier
Klasifikasi:
 Sifilis laten dini
 Sifilis laten lanjut
SIFILIS LATEN DINI
Beberapa minggu s.d beberapa bulan setelah sifilis
sekunder sampai <1 tahun
Tidak ada gejala klinis, tapi pasangan dapat tertular
TSS (STS) positif
Dapat terjadi relaps  stadium rekuren  sifilis
sekunder lagi
SIFILIS LATEN LANJUT
Setelah sifilis sekunder > 1 tahun, atau bila durasi
infeksi tidak diketahui
Tidak lagi menular melalui kontak seksual, namun dapat
ditularkan melalui plasenta kepada janin
STS positif
Dapat terjadi bertahun-tahun atau dapat terjadi seumur
hidup tanpa gejala
SIFILIS LATEN KOINFEKSI HIV/AIDS

Tidak ada gejala klinis, pasangannya sering tertular, perlu


terapi pasangan.
STS bisa positif, bisa negatif palsu
Dark field microscopy dan PCR tidak dapat dilakukan karena
tidak ada lesi
Dapat diatasi dengan mengencerkan spesimen dan
pemeriksaan STS secara berkala atau STS perlu diulang
Perlu lumbal pungsi: mengetahui neurosifilis asimtomatik
SIFILIS STADIUM III
3-10 tahun setelah S I
Menyerang kulit,
mukosa, subcutis dan
tulang, sendi, otot,
ligamen, dll
Gumma  infiltrat
sirkumskrip kronis
yang mengalami
pengejuan dan
bersifat destruktif
Organ dalam  hepar,
neurosifilis, sifilis
kardiovaskular, dll
SIFILIS KONGENITAL

Penularan pada janin dapat terjadi pada berapa pun umur


kehamilan
Stadium ibu yang terinfeksi  stadium I & II : 60% - 100%,
stadium laten dini : 40%, stadium laten lanjut : 8%
S. Kongenital dini  prematur, febris, bercak makulopapular &
deskuamasi telapak tangan & kaki, perubahan tulang-tulang
panjang, hidrosefalus, katarak, glukoma
S. Kongenital lanjut  Hutchinson teeth, rhagades, Mulberry
molar, kelumpuhan saraf kranial, Clutton’s joints, kehilangan
pendengaran sensorineural, keratitis interstitial, dll
DIAGNOSIS
1. Anamnesis:
 Riwayat pernah ada gejala klinis (luka di kelamin,
dll)
 Pengobatan sebelumnya
 Coitus suspectus
2. Pemeriksaan laboratorium: STS
3. Pemeriksaan histologi, radiologi, cairan otak
(tambahan utk S. laten lanjut, S. kardiovaskular, S.
saraf)
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

SIFILIS PRIMER
 HERPES SIMPLEX
 ULKUS PIOGENIK
 SKABIES
 BALANITIS
 LGV
 KARSINOMA SEL
SKUAMOSA
 BEHCET DISEASE
 ULKUS MOLE
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS

SIFILIS SEKUNDER
 ALLERGIC DRUG ERUPTION
 MORBILI
 PTIRIASIS ROSEA
 PSORIASIS
 DERMATITIS SEBOROIK
 KONDILOMA AKUMINATA
 ALOPESIA AREATA
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap


Pemeriksaan TSS (Tes Serologi Sifilis) darah dan cairan
otak
 Tes antigen non treponema
 Tes antigen treponema
TES ANTIGEN NONTREPONEMA

RPR (Rapid Plasma Reagen)


Pemeriksaan RPR mengukur antibodi IgM dan IgG
terhadap materi lipoidal, dihasilkan dari kerusakan sel
host

Sama seperti VDRL


(Venereal Disease Research Laboratory)
TES ANTIGEN TREPONEMA

Mendeteksi antibodi yang bersifat spesifik terhadap


treponema  jarang memberikan hasil positif palsu
Dapat menunjukkan hasil positif/reaktif seumur hidup
walaupun terapi sifilis telah diberikan
TPHA, TP Rapid, TP-PA, FTA-ABS
INTERPRETASI HASIL SEROLOGIS

VDRL TPHA Interpretasi


+ + Sifilis
+ - Positif Palsu
- + Sifilis yang sudah
diterapi, Sifilis koinfeksi
HIV
- - Bukan sifilis, sifilis
sangat lanjut, sifilis
koinfeksi HIV
KRITERIA DIAGNOSIS

VDRL 1:4 atau lebih, TPHA (+)


Pendapat lain VDRL 1:8 atau lebih, TPHA (+)

Sifilis koinfeksi HIV:


 VDRL (+), negatif palsu
 TPHA (+), negatif palsu
 Perlu STS ulang dengan pengenceran
PENGOBATAN

Obat pilihan: Benzil benzatin penisilin G (BPPG) dengan


dosis:
 Stadium I & II: 2,4 juta unit, IM, dosis tunggal
 Stadium laten: 2,4 juta unit, IM, per minggu selama 3
minggu berturut-turut, total 7,2 juta unit
 Dosis sama pada ibu hamil
 Untuk bayi dan anak-anak : 50.000 unit / kg dosis
maximum sama dengan dewasa, IM, 3 kali berturut-turut
dengan jarak 1 minggu
PENGOBATAN

Obat alternatif Penisilin G Prokain dalam aqua dengan


dosis:
 Stadium I & II: 600.000 unit, IM selama 10 hari
 Stadium laten: 600.000 unit, IM, setiap hari selama 14
hari
PENGOBATAN

Obat alternatif: bila alergi terhadap penisilin atau pasien


menolak injeksi atau tidak tersedia BPPG:
 Doksisiklin 2x100 mg oral selama 30 hari untuk
stadium I dan II, dan lebih dari 30 hari untuk stadium
lanjut
 Seftriaxon 500 mg – 1 g per hari, injeksi subkutan atau
IV selama 10 hari untuk stadium I & II
 Ibu hamil  lakukan desensitisasi penisilin
PENGOBATAN

Neurosifilis :
Penisilin G kristal dalam aqua 18-24 juta unit per hari, IV,
atau 3-4 juta unit setiap 4 jam, infus, 10-14 hari
Alternatif : Penisilin G Prokain 2,4 juta unit, IM sekali sehari
+ probenesid 500 mg, IM sekali sehari, 10-14 hari
Sifilis kongenital < 30 hari :
Penisilin G kristal dalam aqua 100.000-150.000
unit/kg/hari  50.000 unit/kg/dosis, IV, 12 jam dalam
usia 7 hari pertama  setiap 8 jam total pengobatan 10
hari
Penisilin G Prokain 50.000 unit/kg/dosis, IM, 10 hari
FOLLOW UP

3 bulan  6 bulan  9 bulan  12 bulan  18 bulan


 24 bulan

Pendapat lain: 3 bulan  6 bulan  12 bulan  24


bulan

Kriteria sembuh: titer VDRL atau RPR menurun 4x lipat


dalam 6 bulan setelah pengobatan
KONSELING

Tujuan  klien minum obat rutin, follow up teratur, pentingnya


pemeriksaan mitra seksual, mengurangi resiko penularan,
respon cepat terhadap hal-hal yang mencurigakan setelah
hubungan seks
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam konseling  tempat
leluasa, nyaman, tidak didengar orang lain, tidak menghakimi
klien, kemudahan klien mendapat pelayanan, kerahasian
harus benar-benar dijaga
Individu yg berhak melakukan konseling  sudah terlatih dan
mempunyai skill, bekerja sebagai konselor secara teratur,
mempunyai pengalaman yang benar tentang IMS/HIV/AIDS,
berkepribadian sabar, mampu berempati, perhatian penuh
kepada klien
Macam konseling  PITC / TIPK, VCT / KTS
SIMPULAN

Diagnosis sifilis harus selalu memperhatikan tingkat


kecurigaan klinis yang tinggi
Perlu dilakukan skrining rutin untuk populasi yang beresiko
tinggi
Tersedia beberapa jenis pemeriksaan sifilis baik treponemal
dan non treponemal  ideal : tes treponemal dan non
treponemal
Pemilihan tes diagnostik dipengaruhi oleh ketersediaan dan
kebijakan di tempat pelayanan
Lakukan konseling IMS kepada pasien, pasangan dan
keluarga dengan memperhatikan kerahasiaan

Anda mungkin juga menyukai